Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH 12

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER

DISUSUN OLEH :

NAMA : HARDIYANTI

NIM : 200106085

KELAS : 5C-PGMI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta
berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila yang
membahas PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan Power Point yang


di berikan,dan serta informasi dari media massa yang berhubungan
dengan Pembahasan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk


itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa
manfaat untuk pembaca.

Mataram, 30 Oktober,2022

Pen
ulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................i

KATA PENGANTAR. .........................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................1

C. Tujuan.................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN....................................................................2

A. Pengembangan Pendidikan Karakter...............................2

BAB III : PENUTUP...........................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................10

B. Saran...............................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 11

 
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang ditempuh oleh peserta
didikuntuk mencari ilmu dalam menggapai kesuksesan. Adanya pendidikan yang
berkualitas sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didiknya.
Salahsatu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Di Indonesia, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah maupun di perguruantinggi
bukanlah sesuatu yang baru. Sebelum mendirikan jenis kegiatanekstrakurikuler,
pihak sekolah maupun perguruan tinggi tentu sudahmenentukan tujuan
didirikannya kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Untuk mewujudkan terlaksananya program ekstrakurikuler diperlukanadanya
berbagai petunjuk dan pedoman, baik menyangkut materi maupunkegiatannya,
dengan harapan agar program ekstrakurikuler dapat dilaksanakansesuai dengan
tujuan yang ingin dilaksanakan. Sehingga, dari makalah ini penulis akan
menjelaskan mengenai prinsip dari adanya pendidikanekstrakurikuler
B. Rumusan Masalah
1. Pengembangan Pendidikan Karakter?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Pengembangan Pendidikan Karakter


BAB II

PEMBAHASAN

A. Indonesia di Tengah Krisis Karakter Bangsa

1) Berbagai Persoalan Internal yang kompleks bagi bangsa kita

seperti ;Kemiskinan, Pengangguran, Kebodohan, Keterbelakangan,

Korupsi, Kerusakan lingkungan, Utang luar negeri, dan Prilaku elite yang

tidak menunjukkan keteladanan selaku negarawan.

2) Beban nasional seperti Intervensi kepentingan asing ; Dampak krisis

global dalam berbagai aspek kehidupan. Mengakibatkan bangsa ini

kehilangan daya tahan dan kemandiriannya. Jika dibiarkan, keadaan

tersebut menjadi masalah yang besar.

3) Saat ini wajah bangsa masih tercoreng dengan berbagai peristiwa, seperti

a. Kasus korupsi pada eksekutif, legislatif, yudikatif,

b. Tawuran pelajar

c. Kerusuhan berlandaskan SARA

d. Perbedaan aliran serta mazhab

e. Kondisi alam kian lesu dan pucat akibat penebangan hutan dan

pencemaran lingkungan,

f. Penguasa yang dengan leluasa menunjukkan perilaku minus

keteladanan di hadapan rakyatnya.

 Menurut; Erie Sudewa "Kemelut Indonesia yang semakin carut-marut ini diyakini

karena ketiadaan karakter,”


 Karena kenihilan karakter itu, bangsa ini menjadi limbung (goyah, tdk tetap

pendirian). Jika lack of character itu terus diabaikan, bangsa ini akan masuk ke

tepi jurang yang dinamakan negara gagal.

 Melihat betapa rendahnya karakter bangsa ini, pendidikan karakter menjadi

sangat penting.

 Bahkan, Kementerian Pendidikan Nasional pun merancang kurikulum

pendidikan karakter bagi siswa. Pendidikan karakter ini sebaiknya ditanamkan

sejak dini, semenjak masih sekolah.

B. Dekadensi Moral Pemuda Indonesia dan Melemahnya Karakter Bangsa

Problematika Pemuda Indonesia saat ini terdiri atas dua masalah yaitu;

1. Masalah Sosial

a. Penggunaan Obat Terlarang;

1) Pemakai narkoba di Indonesia menunjukka peningkatan. Dalam

riset yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

dan Pusat Penelitian Universitas Indonesia terungkap

bahwa biaya ekonomi dan sosial penyalah

gunaan narkoba di Indonesia (2004)mencapai Rp23,6

triliun.

2) Sekitar 1,5% di antara penduduk Indonesia merupakan pemakai

narkoba, 78% korban yang tewas akibat narkoba berusia antara 19-21

tahun.

b. Hubungan Seksual Pra nikah dan Aborsi


1) Perilaku kehidupan seksual yang bebas, gaya hidup yang

tidak mencerminkan budaya ketimuran semakin mewarnai pola

perilaku pelajar di kota-kota besar.

2) Adapun pertumbuhan budaya seks, yakni kehamilan di luar nikah rata-

rata 17% per tahun dan perilaku amoral, pelaku aborsi hamil di luar

nikah 2,4 jutajiwa per tahun (Sumber BKKBN 2010 Jurnal

Nasional,24/02/2011).

c. Temuan HIV/AIDS menurut sumber Riset Kementerian Kesehatan pada

tahun 2010 adalah:

1. HIV/AIDS mencapai 21.770 kasus;

2. AIDS positif 47.157;

3. HIV positif 48,1% (pelakunya usia 20-29 tahun);

4. Penularan di kalangan heteroseksual 49,3%;

5. Penularan melalui jarum/IDU 40,4%.

6. melukai diri sendiri 17%;

7. ketergantungan obat atau minuman 13%;

8. depresi 12%;

9. remaja mengaku nakal di sekolah 47%;

10. tidak memedulikan peraturan sekolah 33%.

d. Perkelahian, tawuran, dan kekerasan

1. Berbagai kasus tawuran antarpelajar dan mahasiswa bermunculan

hampir setiap tahun di beberapa kota besar.


2. Hasil survei FEKMI (2003) menunjukkan bahwa 1573 orang remaja atau

pemuda pernah:

a) 54% berkelahi;

b) 2. 87% berbohong;

c) 8,9% mencoba narkoba;

e. Kriminalitas remaja

Adapun penyebab utama terjadinya kriminalitas di kalangan remaja

adalah:

1. 93% anak-anak pernah mengalami tindak kekerasan dirumah + sekolah

(Save the children di 10 provinsi).

2. remaja menganggap orang tua otoriter, 82%

3. mengaku mendapat hukuman fisik 50%

4. mengatakan orangtua pemarah 39%

5. Ayub Sani: "Sekarang anak fobia sekolah, takut guru galak, ruangan

panas, takut dipalakteman."

f. Radikalisme;

 Radikalisme adalah tidakan brutal yang dilakukan oknum yang tidak

bisa mengendalikan diri akibat emosional yang tak terkontrol.

 Terjadinya tawuran antara pelajar adalah merupakan cikal bakal

timbulnya tidakan radikalisme di kalangan pelajar, yang

mengakibatkan rusaknya tatanan kehidupan mereka, baik tatanan

kehidupan mereka sebagai pelajar di sekolah maupun hubungan

dalam lingkungan sosial masyarakat.


 Kalau hal demikian terjadi maka karakter dan moral bangsa menjadi

rusak, masa depan suram yang akhirnya menjadi sampah

masyarakat.

2. Masalah Kebangsaan

Adapun masalah kebangsaan yang terjadi saat ini, yaitu:

a). solidaritas sosial rendah;

b). semangat kebangsaan rendah;

c). semangat bela negara rendah;

d). semangat persatuan dan kesatuan rendah

 Kondisi mutakhir generasi muda saat ini tidak ubahnya seperti panglima

sakit sehingga perilakunya banyak yang negatif. Rasulullah SAW.

berpesan dalam hadisnya,

"Di dalam tubuh terdapat sepotong daging. Apabila ia baik, baiklah badan

itu seluruhnya dan apabila ia rusak, rusaklah badan itu seluruhnya. Sepotong

daging itu adalah hati." (H.R.Bukhari-Muslim)

 Apabila ditelusuri lebih dalam, bangsa Indonesia sebenarnya sedang

mengalami krisis kepribadian, yaitu:

a). krisis akhlak/moral;

b). krisis ekonomi;

c). krisis hukum;

d). krisis sosial;

e). krisis politik.

 Kenyataan tersebut Allah SWT berfirman dalam (Q.S. Ibrahim 14: 26)
Artinya: "Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang

buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap

(tegak) sedikit pun."

Dari kenyataan di atas, sudah saatnya, kata Aware bahwa peradaban akan

menurun jika terjadi demoralisasi.

 Adapun menurut Lickona profesor pendidikan dari Cortland University

mengungkapkan sepuluh tanda kehancuran bangsa adalah :

1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja;

2. Penggunaan kata-kata yang buruk;

3. Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan;

4. Meningkatnya perilaku merusak diri;

5. Semakin kaburnya pedoman moral;

6. menurunnya etos kerja;

7. rendahnya rasa hormat kepada guru dan orangtua;

8. rendahnya rasa tanggung jawab individu dan masyarakat;

9. membudayanya ketidakjujuran;

10. adanya rasa curiga dan kebencian di antara sesama.

 Akibat dari Perilaku amoral dan inkonstitusional itu menyebabkan

ketidakmampuan dalam hal:

1. mengembalikan emosi;

2. mengontrol perilaku;

3. menganalisis masalah;
4. mencari solusi;

5. belajar dari pengalaman;

6. berpikir panjang

7. berpikir kreatif.

 Untuk menyelesaikan persoalan tersebut :

1. Diperlukan upaya membangun karakter bangsa yang berbasis nilai

agama dan budaya bangsa yang beradab.

2. Sudah saatnya bagi sekolah untuk ramah terhadap jantung dan otak

anak;

3. Mempersiapkan struktur otak dan keseimbangan kimiawi hormonal

secara optimal sejak usia dini sehingga anak senang bersekolah.

4. Jadikanlah sekolah sebagai ruang yang menyenangkan bagi pola asuh

dan pendidikan yang ramah jantung dan otak bagi peserta didik.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berbagai Persoalan Internal yang kompleks bagi bangsa kita
seperti ;Kemiskinan, Pengangguran, Kebodohan, Keterbelakangan, Korupsi,
Kerusakan lingkungan, Utang luar negeri, dan Prilaku elite yang tidak
menunjukkan keteladanan selaku negarawan.
Beban nasional seperti Intervensi kepentingan asing ; Dampak krisis global
dalam berbagai aspek kehidupan. Mengakibatkan bangsa ini kehilangan daya
tahan dan kemandiriannya. Jika dibiarkan, keadaan tersebut menjadi
masalah yang besar.
B. SARAN
Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masik banyak kekurangan
yang terdapat dalam pembehasan maupun kata-kata, karena sesungguhnya
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu penulis berharap
untuk dapt diberi masukan yang sifatnya mebangun dan untuk
menyempunakan hasil dari tugas ini sehingga tugas ini dapat bermanfaat
bagi semua kalangan.
DAFTAR PUSTAKA

Tamjidillah HM Amin. Dr. Mpd . Drs. Power Poin Mata Kuliah Pendidikan
Ekstrakurikuler smt 5 (Ganjil) 2022/2023.

Anda mungkin juga menyukai