Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN

MASYARAKAT MASA DEPAN

Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan

Dosen Pembimbing : Ibu Reni Untarti, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Trisna Indria Puspitasari 1801060017
2. Rifta Winda Utari 1801060018
3. Meilita Anggie Nurlatifah 1801060019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2018-2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah dengan judul “Masyarakaat Masa Depan” dapat kami buat sebagai
tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan. Makalah ini sebagai bahan pembelajaran kami
dengan harapan dapat diterima dan dipahami secara bersama.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf  jika terdapat kesalahan
dalam penulisan atau penguraian makalah kami. Harapan kami sebagai penulis makalah
ini dapat di terima oleh Ibu dan dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses
pembelajaran kami.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Purwokerto, 04 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar isi ....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1
D. Manfaat ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan ...............................................................
B. Tuntutan bagi Masyarakat Masa Depan ........................................................ 2
C. Upaya Mengantisipasi Masyarakat Masa Depan .......................................... 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 6
B. Saran ............................................................................................................. 6
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam UU-RI No.2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
telah ditetapkan antara lain bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran, dan latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.
Pendidikan adalah masa kini tetapi pendidikan juga harus memperkirakan
masa depan ,karena siswa masa kini adalah orang-orang pada masa depan.
Memperkirakan masa depan dengan mempertimbangkan kecenderungan
globalisasi,perkembangan IPTEK, arus komunikasi yang semakin cepat dan padat,
dan peningkatan pelayanan semakin professional.
Selain itu, dibicarakan tuntutan bagi manusia masa depan (manusia modern)
dan bagaimana mengantisipasi masa depan terutama perubahan dalam nilai dan
sikap. Melalui pendidikan diharapkan dapat di tumbuhkan kemampuan untuk
menghadapi tuntutan masa kini dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari
luar masyarakat yang bersangkutan .

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, beberapa masalah yang akan dibahas yaitu
sebagai berikut:
1. Bagaimana perkiraan dan tuntutan bagi manusia masa depan?
2. Bagaimana upaya untuk mengantisipasi masyarakat masa depan?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui beberapa tuntutan bagi manusia masa depan
2. Untuk mengetahui upaya untuk mengantisipasi masyarakat masa depan

D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan makalah ini, yaitu
1. Dapat menambah wawasan untuk pembaca dan juga penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan
1. Adanya bonus demografi
Bonus demografi adalah kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif. Usia
produktif memiliki rentangan usia 15-60 tahun. Proyeksi bonus demografi sudah
dibaca oleh pemerintah. Dalam buku tentang bonus demografi yakni ”Siapa Mau
Bonus? Peluang demografi Indonesia” yang diterbitkan Kominfo tahun 2012
banyak memprediksi bahwa bonus demografi di Indonesia puncaknya akan terjadi
pada tahun 2028-2031. Melihat perkembangan demografi di Indonesi diprediksi
bahwa pada 2028-2031 ada lebih dari 2 orang bekerja di usia produktif yang
menanggung 1 orang dan jumlah usia produktif diperkirakan akan mencapai angka
70%. Kondisi tersebut selain memiliki keuntungan bagi Indonesia, namun dapat
menjadi sebuah kerugian jika tidak dapat dikelola dengan baik. Bahkan akan
menjadi suatu musibah dan berdampak pada kesenjangan sosial.
Dari data UNDP (2011) seperti dikutip situs BKKBN, rata-rata lama
sekolah di Indonesia hanya 5,8 tahun, yang berarti rata-rata penduduk Indonesia
tidak sampai menyelesaikan jenjang pendidikan SD. Kondisi ini cukup memiriskan
hati, karena angkatan kerja di Indonesia masih didominasi oleh lulusan SD.
Indonesia akan kebanjiran para pekerja dari luar negeri, yang tentu saja memiliki
talenta dan ketrampilan yang jauh di atas rata-rata penduduk kita, yang kebanyakan
didominasi lulusan SD itu. Tenaga kerja kita jelas tak akan siap bersaing dengan
mereka yang memiliki skil di atas rata-rata.
Apalagi, seperti selama ini, tenaga kerja kita di luar negeri hanya menjadi
pembantu. Kita belum mampu menyediakan tenaga kerja yang profesional dan
memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan negara setempat. Jadinya, kita hanya
mampu ‘mengekspor’ pembantu. Hal ini pun masih menjadi masalah besar, karena
sebagian mereka tak mendapatkan upah yang layak, serta banyak dari mereka
diperlakukan secara tidak senonoh. Peran pendidikan sangat berpengaruh terhadap
masalah buruk yang akan terjadi di masa bonus demografi nanti. Akan lebih baik
lagi jika kita mengantisipasinya lebih awal agar hal yang tidak kita inginkan akan
diatasi dengan baik.
2. Perkembangan globalisasi yang berpengaruh pada IPTEK
Istilah globalisasi di artikan sebagai suatu proses masuknya negara ke
dalam pergaulan dunia. Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau
sempit dikarenakan kemudahan dalam berinteraksi antar negara baik itu dalam
perdagangan, teknologi, pertukaran informasi dan gaya hidup. Semakin suatu
negara bergantung pada teknologi yang semakin mendunia ini, akan mengakibatkan
suatu negara mengalami permasalahan-permasalahan baik dibidang sosial,
ekonomi, budaya dan pendidikan.
Menurut Emil Salim (1990; 8-9 ) terdapat empat dampak globalisasi yang
paling kuat dan menonjol di berbagai bidang, yakni:
1) Bidang iptek yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat,
utamanya dengan penggunaan berbagai teknologi canggih seperti
komputer dan satelit.
2) Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi
global tanpa mengenal batas-batas Negara.
3) Bidang lingkungan hidup yang apabila mengalami kerusakan di suatu
tempat akan memberi dampak negative keberbagai Negara di sekitarnya,
bahkan mengancam keselamatan planet bumi.
4) Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa, termaksud
budaya nasional dan budaya-budaya nusantara. Selain itu, bidang
pendidikan akan mempengaruhi wawasan, pikiran, dan bahkan perilaku
manusia, selanjutnya bahkan mungkin tercipta suatu “ budaya dunia “.

Dampak globalisasi dibidang IPTEK saat ini sudah terjadi. Semakin


banyak teknologi dan berbagai alat komunikasi sudah menyebarluas di negara
Indonesia. Bahkan, semua masyarakat kini sudah bisa mengaksesnya dari anak kecil
hingga orang tua karena mudahnya penggunaan iptek menjadikan sarana untuk
melakukan berbagai aktivitas baik aktivitas positif maupun negatif. Namun,
penggunaan iptek tersebut pada masa kini lebih untuk hal negatif. Misalnya
digunakan untuk kejahatan penculikan, penipuan dan mengakses hal-hal yang
seharusnya tidak dilihat oleh anak dibawah usia. Hal ringan yang sangat berdampak
negatif pada masa kini adalah penggunaan iptek untuk pelajar. Banyak para pelajar
menggunakan atau memanfaatkan iptek tersebut dengan tidak sewajarnya, misal
untuk berbuat kecurangan dalam belajar atau mencontek, aksi bullying terhadap
sesama teman dan sebagainya. Hal seperti itu dapat mengakibatkan para pelajar
menjadi melupakan budaya asli dan lebih tertarik kepada budaya asing, daya
spritualitasnya menjadi kurang dan semakin jauh dengan Tuhannya serta rendahnya
sifat sosial di lingkungan sekitar.

3. Revolusi Industri Indonesia 4.0


Tidak dapat kita pungkiri, dengan semakin canggihnya teknologi yang
sedang berkembang mau tidak mau membawa perubahan yang cukup signifikan di
berbagai lintas sektor kehidupan. Salah satu bahasan yang cukup menarik yakni
terkait hubungan revolusi industri 4.0 dengan sistem pendidikan di Indonesia, sesuai
arahan MENRISTEKDIKTI terkait dampak industri 4.0 yakni dengan adanya
‘digitalisasi sistem’, mau tidak mau menuntut baik para dosen maupun mahasiswa
untuk mampu dengan cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Sistem
pembelajaran yang semula berbasis pada tatap muka secara langsung di kelas,
bukan tidak mungkin akan dapat digantikan dengan sistem pembelajaran yang
terintegrasikan melalui jaringan internet (online learning). Adanya perubahan
tersebut juga memiliki analisis risk-benefit, di mana keuntungan yang bisa
didapatkan antara lain mahasiswa tetap bisa belajar dan tetap bisa mengakses materi
pembelajaran tanpa harus hadir di kelas, hal ini pun menjadi keuntungan tersendiri
bagi siswa yang mengalami kendala dalam hal jarak dan finansial.
Lain hal dengan keuntungan, adapun masalah yang dapat muncul terkait
dengan hal tersebut adalah dituntutnya peran PTN/PTS untuk berhasil mencetak
lulusan yang mampu bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional
dengan adanya perubahan tersebut, terlepas dari siap atau tidaknya sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang perubahan yang ada. Sebagai contoh
suatu gebrakan baru yang dilakukan 2 universitas terkemuka dunia (Harvard dan
MIT) terkait kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0 yakni dengan membuat
suatu portal khusus yang menyediakan perkuliahan online learning secara gratis dan
dapat diakses oleh siapapun, bukan tidak mungkin kini mimpi untuk menimba ilmu
dari pengajar berkualitas dari dua kampus terkemuka dunia tersebut saat ini bukan
menjadi suatu hal yang mustahil untuk diwujudkan.

B. Tuntutan bagi Masyarakat Masa Depan.


Kemampuan menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang globalisasi dalam
berbagai bidang, menguasai teknologi tanpa harus menjadi pakar IPTEK,
kemampuan menyaring dan memanfaatkan arus informasi, dan kemampuan bekerja
efisien merupakan gejala konstelasi dunia masa kini dan masa depan. Oleh karena
itu, manusia indonesia perlu berupaya untuk menyesuaikan diri sehingga menjadi
manusia modern. Setiap upaya manusia untuk menyesuaikan diri terhadap kontelasi
dunia pada masanya adalah proses modernisasi (Koentjaraningrat, 1974: 131-136).
Tuntutan manusia Indonesia di masa depan beberapa diantaranya seperti:
1. Ketanggapan terhadap berbagai masalah sosial, politik, kultural dan
lingkungan.
2. Kreatifitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya.
3. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi (Sekretariat Bersama, 1989:10)

C. Upaya mengatasi Masyarakat Masa Depan


Selain diperlukan untuk mengembangkan masyarakat masa depan yang lebih
baik, kita juga harus mengetahui berbagai macam ancaman yang mungkin muncul
pada masyarakat masa depan. Selama masyarakat mengembangkan kompetensi
mereka melalui pendidikan, akan ada yang namanya hambatan-hambatan untuk
melakukan perubahan tersebut. Oleh karena itu, kajian tentang upaya
mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan diarahkan pada aspek nilai
dan sikap, pengembangan kebudayaan dan pengembangan sarana pendidikan.
1. Upaya untuk mengatasi Bonus Demografi Indonesia
a. Perbaiki metode belajar mengajar
Pendidikan selalu menjadi sektor penting menghadapi perubahan zaman.
Sebagai tenaga pendidik, kita seharusnya menciptakan suatu kondisi
pembelajaran yang tidak membosankan dan menarik . Sehingga kita mampu
menghasilkan lulusan yang berkualitas dan dapat bersaing dengan dunia luar.
Karena, pada masa mendatang kita dituntut untuk menjadi seorang yang bisa
membangun suatu pekerjaan, bukan membangun tenaga kerja.
b. Perbanyak program insentif.
Pemerintah perlu memperbanyak program insentif baru untuk mendorong
generasi muda menjadi ilmuwan, insinyur, wirausahawan yang mengetahui
teknologi. Dunia nantinya akan semakin canggih, jika kita tidak terus-menerus
memperbarui diri dengan pengetahuan terbaru, kita akan ketinggalan zaman.
Pemerintah perlu memperhatikan kelompok muda seperti ini dengan
memberikan penghargaan dan imbalan yang setimpal. Hal ini juga untuk
menghindari larinya talenta-talenta muda kita ke negara lain yang lebih
menghargai karya mereka.
c. Generasi inovatif dan bermental wirausaha
Karena kita akan menghadapi perdagangan bebas, di mana dunia menjadi
begitu sempit, maka yang perlu dilakukan adalah memperbanyak pengajaran di
bidang inovasi dan menggalakkan mental enterpreneurship bagi setiap orang.
Hal ini sangat mudah dilakukan karena generasi muda kita sangat menyukai
inovasi. Mereka sudah mulai akrab dengan dunia bisnis. Yang harus dilakukan
pemerintah adalah dengan memperluas jangkauan internet hingga ke pelosok
desa, yang hingga kini belum merata seluruhnya.
d. Perkecil angka pemuda putus asa
Salah satu dampak dari bonus demografi adalah besarnya beban yang
ditanggung oleh penduduk usia produktif terhadap kelompok usia tidak
produktif. Jika pemerintah tak mensiasatinya dengan memperbanyak lapangan
kerja, mereka-mereka ini akan berubah menjadi penduduk yang berputus asa
karena tidak punya kerja tetap, tidak kreatif serta bermasalah dengan keuangan.
Pemerintah perlu membuka peluang dan kesempatan bagi mereka
mengembangkan diri agar memiliki kebebasan bekerja. Jika tidak, maka ini
juga akan mendatangkan dampak sosial yang lebih serius. Kalau kondisi ini
yang terjadi, jelas mereka bukanlah generasi yang siap menghadapi masa depan
yang lebih bebas.
2. Upaya mengatasi permasalahan Globalisasi dan Perkembangan IPTEK
a. Perubahan Aspek Nilai dan Sikap
Untuk mengantisipasi masa depan yang bersifat global dan arus informasi
yang cepat, maka tugas pendidik yang utama adalah pembentukan nilai dan
sikap yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian
Indonesia. Pembentukan nilai dan sikap dalam diri seseorang dapat dilakukan
melalui berbagai cara, seperti pembiasaan, keteladanan dan sebagainya.
Pembentukan harus dilakuakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat secara bersama dan bertanggung jawab.
b. Pengembangan Budaya
Saling pengaruh dalam pengembangan kebudayaan di dunia
ini,merupakan hal yang lumrah. Dalam sejarah tercatat bagaimana puncak
kebudayaan pada suatu wilayah tertentu akan mempengaruhi kebudayaan lain
di dunia ini. Berkaitan dengan hal itu, UNESCO telah menetapkan konsep
Dasawarsa Kebudayaan Sedunia yang menekankan bahwa pengembangan
kebudayaan dunia masa kini harus meliputi 4 dimensi (Makaminan
Makagiansar, 1990: 7) yakni:
a) Penegasan dimensi budaya masyarakat atau bangsa yang bersangkutan
dalam proses pembangunan
b) mengembangkan identitas budaya
c) Partisipasi, yakni dalam pengembangan suatu bangsa dan negara maka
partisipasi yang optimal dari masyarakat adalah mutlak dibutuhkan.
d) Memajukan kerja sama budaya antar bangsa.

c. Pengembangan Sarana Pendidikan


Pengembangan sarana pendidikan merupakan salah satu prasyarat utama
untuk memperoleh kesempatan menghadapi tantangan masa depan. Aswandi
(2006) dalam bukunya “Memikirkan Kembali Pendidikan” mengungkapkan
arah kebijakan pembangunan secara umum diarahkan pada peningkatan akses,
pemerataan, relevansi, dan mutu pelayanan. Secara khusus diarahkan pada:
a) Peningkatan pendidikan usia dini untuk meningkatkan kesiapan
mereka dalam mengikuti pendidikan.
b) Peningkatan perluasan dan pemerataan pendidikan dasar yang
berkualitas, terutama pada masyarakat penduduk miskin.
c) Peningkatan lulusan pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan
dasar kerja serta mampu menciptakan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
d) Pengembangan pendidikan informal dalam keluarga melalui kegiatan
mandiri.
e) Peningkatan ketersediaan informasi pendidikan secara transparan
untuk memberikan peluang kepada masyarakat dalam memilih satuan
pendidikan secara sehat.

3. Upaya mengatasi permasalahan Revolusi Indistri 4.0


a. Harus cerdas dan pintar terhadap berbagai kondisi
Kita sebagai masyarakat harus menjadi masyarakat masa depan yang
aktif dan peka terhadap masalah lingkungan. Bahkan kita dituntut untuk
menjadi cerdas dan lebih pintar seiring dengan berjalannya perkembangan
teknologi yang semakin canggih dan bisa jadi lebih pintar dari kita. Jangan
sampai teknologi yang menguasai kita, namun berusahalah menjadi penguasa
yang bisamengendalikan teknologi pada masa yang akan mendatang.
b. Meningkatkan literasi budaya
Pemahaman tentang budaya semakin luntur bahkan tak dikenali lagi
budaya asli kita. Peran pendidik dalam hal budaya adalah dengan mengimbangi
tugas seorang masyarakat tidak hanya untuk cerdas saja, namun diharapkan
dapat mengenali lingkungan sekitar sebagai bahan literatur. Dengan hal ini
maka perwujudan masyarakat masa depan yang baik akan semakin tertata dan
terencana.
c. Harus memiliki wawasan teknologi yang tinggi
Pada zaman revolusi industri 4.0 sangat kaitannya dengan perubahan
teknologi yang dipakai oleh semua masyarakat. Kalangan masyarakat saat ini
sudah canggih dengan segalahal teknologi buatan sekarang. Namun, mereka
tidak pernah mengetahui fungsi utama dari canggihnya teknologi. Mereka
hanya bisa memakainya saja. Peran pendidik dalam hal ini adalah untuk
mendidik masyarakat masa depan agar lebih mementingkan tujuan pembuatan
sesuatu dan dimanfaatkan sebaik mungkin agar terjadi kegiatan positif yang
terus meneurs sehingga dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat masa depan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Semakin berkembangnya IPTEK di dunia ini mengakibatkan manusia masa
kini harus menyesuaikan dengan apa yang terjadi. Sebagai seorang pendidik tidak
hanya berorientasi pada masa kini, namun harus bisa menelaah kejadian di masa
mendatang. Masyarakat masa depan dituntut untuk selalu bersikap untuk berubah
dan siap menghadapi di masa yang akan mendatang dengan berbagai macam
hambatan. Untuk mengantisipasi masyarakat masa depan yang tidak bisa dituntut
menjadi lebih baik maka dilakukan usaha peningkatan-peningkatan sarana
pendidikan. Peningktan tersebut meliputi perubahan dalam nilai moral dan sikap,
pengembangan sarana pendidikan dan pengembangan budaya yang bersangkutan.
Berbagai permasalahan di masa yang akan mendatang tentunya harus kita atasi dari
sekarang agar masyarakat masa depan akan menjadi lebih baik lagi dan terhindar
dari berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

B. Saran
Untuk dapat mewujudkan masyarakat masa depan yang lebih baik
sebaiknya pendidik masa kini harus sudah mengetahui kejadian di masa yang akan
mendatang. Jika perlu, mulai dari sekarang berusaha untuk mengantisipasi apa yang
akan terjadi di masa yang akan mendatang. Seorang pendidik juga akan lebih baik
jika selalu berada pada kondisi siap untuk menghadapi suatu hambatan.
DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja, Umar dkk.2008. Pengantar Pendidikan.Jakarta. Rineka Cipta.

http://sukiman-barcitizen.blogspot.com/2013/11/makalah-pengantar-pendidikan-
masyarakat.html?m=1, diakses pada Selasa, 4 September 2018

http://irwansahaja.blogspot.com/2014/09/upaya-pendidikan-dalam-mengantisipasi.html,
diakses pada Kamis, 6 September 2018
http://www.wawasanpendidikan.com/2016/11/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap-
masyarakat-masa-depan.html?m=1, diakses pada Sabtu, 15 September 2018
http://demografiindonesia.blogspot.com/2015/05/masalah-bonus-demografi-dan.html?
m=1, diakses pada Sabtu, 15 September 2018
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-globalisasi-penyebab-dampak-
globalisasi.html?m=1, diakses pada Senin, 17 September 2018
http://www.kompasiana.com/selametheriadi/57el702063afbddd29a7ee70/mengatasi-
bonus-demografi-indonesia, diakses pada Senin, 17 September 2018
http://lailyglow.blogspot.com/2016/06/penyalahgunaan-iptek-pada-remaja.html?m=1,
diakses pada Senin, 17 September 2018
https://kamilpasca.itb.ac.id/opini-revolusi-industri-4-0-dan-pengaruhnya-pada-sistem-
pendidikan/, diakses pada Kamis, 20 September 2018

Anda mungkin juga menyukai