Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 114


RADEN MAFTUHULLAH IZZUDDIN YASIN
NIM : 857237323
PRODI: PGSD
UPBJJ: SERANG

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023
KATA PENGANTAR
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas 1 sesi 3 dengan mata kuliah yang berjudul
pengantar pendidikan
PEMBAHASAN

Program Studi : IP/TP


Kode Mata Kuliah : MKDK4001
Nama Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Edi Kurniawan,S.Pd.M.Pd
Nama Penelaah :
Tahun Pengembangan : 2018
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Edisi Ke- :1

Skor Sumber Tugas


No. Uraian Tugas Tutorial
Maksimum Tutorial
1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan Modul 1
atau konsep yang mendasar tentang manusia dan MKDK4001
makna eksistensi manusia di dunia. Pengantar
a.Uraikan tujuan hidup manusia sebagai Pendidikan
makhluk beragama ? 10 KB 1
b.Jelaskan asas-asas antropologis yang 15
mendasari manusia dapat dididik ?
2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan 25 Modul 1
manusia baik dalam bentuk formal dan informal. MKDK4001
Kaitkan pendidikan dan hak asasi manusia Pengantar
Pendidikan
KB 3
3. Pendidikan selain memiliki tujuan, memiliki 25 Modul 2
beberapa landasan salah satunya landasan sosiolo MKDK4001
wwwgi, Analisis hubungan timbal balik Pengantar
pendidikan dan masyarakat ? Pendidikan
KB 2
4. Pendidikan adalah membimbing untuk Modul 3
mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan MKDK4001
di dalam diri anak. Pengantar
a. Jelaskan Unsur-unsur Pendidikan ? 15 Pendidikan
b. Sebutkan dan rinci jenis pergaulan 10 KB 1
berdasarkan pelakunya?
100
*) Coret yang tidak perlu
a.Uraikan tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama ?

Fungsi kehidupan manusia di dunia ini ialah sebagai khalifah yaitu membangun dan
mengelola segala potensi alam sesuai dengan kehendak Allah SWT. Kedudukan yang
dipegang dan peranan yang dimainkan kelak di akhirat akan dipertanggungjawabkan dan
dinilai serta diperhitungkan oleh Allah SWT.

Pandangan tentang manusia tidak saja memiliki relevansi teoretis, tetapi juga memiliki
implikasi praktis. Pandangan tertentu tentang manusia juga akan mewarnai cara bagaimana
kita bersikap, memperlakukan orang lain serta menentukan corak hubungan implikasi praktis
dalam kehidupan sosial. Mengingat pentingnya pengertian dan pandangan tentang manusia,
menurut Aristoteles Manusia adalah hewan berakal sehat yang mengeluarkan pendapatnya
dan berbicara berdasarkan akal pikiran.
Sesungguhnya persoalan tujuan hidup manusia, bukanlah wewenang akal untuk
merumuskannya. Pada hakikatnya yang paling tahu tentang hal ini ialah Allah SWT sendiri
karena Dialah yang menciptakan manusia dan semua kehidupan ini. Dengan sendirinya
Allahlah pula yang berwenang dan lebih tahu tentang untuk apa sebenarnya Dia menciptakan
manusia.

Menurut Islam, tujuan hidup manusia adalah seperti yang dinyatakan oleh Allah dalam
firman-Nya,

ِ ‫او اما اخال ْقت ُ ْال ِجنَّاواْ ْل ِِ ْناس ِإِلَّ ِِلي ْعبُد‬
‫ُون‬
Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka“beribadah kepada-Ku”.
(Adz-Dzariyat: 56).
Inilah tujuan hidup manusia yang sebenarnya, menurut ketentuan Yang membuat hidup itu
sendiri, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT.

Hakikat manusia merupakan inti dari kemanusiaan manusia yang didalamnya terkandung
harkat dan martabat manusia dari awal penciptaannya di muka bumi sampai perjalanan nya
kembali ke hadapan sang pencipta (Prayitno,2009:14)

Dalam keberagaman ini manusia akan merasakan hidupnya menjadi bermakna, tata cara
hidup dalam berbagai aspek kehidupan nya jelas pula apa yang menjadi tujuan hidupnya
sebagai berikut.

1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk naturaldan supranatural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yang luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan: kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas
sebagai sumber utama yang bebas kepadanyaduniaalam
worldofnature,sejarah,danmasyarakatsepenuhnya bergantungserta terus menerus.
4. Manusia adalah makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya yang paling menonjol.
Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan,ia
memahamiaktualitasduniaeksternal, menyingkap rahasia yang tersembunyi dari pengamatan,
dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.

5. Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satunya makhluk
hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri, ia mampu mempelajari,
menganalisis, mengetahui, dan menilai dirinya.

b. Jelaskan asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat dididik?

Atas dasar studi fenomenologis yang dilakukannya, M.J. Langeveld (1980)


menyatakan bahwa “manusia itu sebagai animal educandum, dan ia memang adalah animal
educabile”. Jika kita mengacu kepada uraian terdahulu tentang sosok manusia dalam berbagai
dimensinya, ada 5 asas antropologis yang mendasari kesimpulan bahwa manusia mungkin
dididik yaitu:

a. Asas Potensialitas

Berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan ia akan mampu
menjadi manusia, tetapi untuk itu memerlukan suatu sebab, yaitu pendidikan. Contohnya
dalam aspek kesusilaan, manusia diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan norma-norma
moral dan nilai-nilai moral yang diakui. Ini adalah salah satu tujuan pendidikan atau sosok
manusia ideal berkenaan dengan dimensi moralitas. Oleh karena itu manusia akan dapat
dididik karena ia memiliki berbagai potensi untuk dapat menjadi manusia (Pengantar
Pendidikan, Dinn Wahyudin, 2008: 1.23).

b. Asas Dinamika

Jika ditinjau dari sudut pendidik, pendidikan dilakukan dalam rangka membantu
manusia (peserta didik) agar menjadi manusia ideal. Di pihak lain, manusia itu sendiri
(peserta didik) memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal. Oleh karena itu, dimensi
dinamika mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik (Pengantar Pendidikan, Dinn
Wahyudin, 2008: 1.23-1.24).
c. Asas Individualitas

Individu antara lain memiliki kedirisendirian (subjektivitas), ia berbeda dari yang lainnya dan
memiliki keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya sendiri. Pendidikan
dilaksanakan untuk membantu manusia dalam rangka mengaktualisasikan atau mewujudkan
dirinya. Pendidikan bukan untuk membentuk manusia sebagaimana kehendak pendidik
dengan mengabaikan dimensi individualitas manusia (peserta didik). Di pihak lain manusia
sesuai dengan individualitasnya berupaya untuk mewujudkan dirinya. Oleh karena itu
individualitas manusia mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik (Pengantar
Pendidikan, Dinn Wahyudin, 2008: 1.24).

d. Asas sosialitas

Sebagai insan sosial, manusia hidup bersama dengan sesamanya, maka ia butuh beraul
dengan orang lain. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan
pengaruh timbal balik setiap individu akan menerima pegaruh dari individu yang lainnya.
Kenyataan ini memberikan kemungkinan bagi manusia untuk dapat dididik, oleh karena itu
upaya bantuan atau pengaruh pendidikan itu disampaikan justru melalui interaksi atau
komunikasi antar sesama manusia dan bahwa manusia dapat menerima bantuan atau
pengaruh pendidikan juga melalui interaksi atau komunikasi dengan sesamanya (Pengantar
Pendidikan, Dinn Wahyudin, 2008: 1.24).

e. Asas Moralitas

Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik, dan pada
dasarnya ia berpotensi untuk beperilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung jawabnya
(aspek moralitas).

Pendidikan pada hakikatnya bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkan sistem nilai
dan norma tertentu serta diarahkan untuk mewujudkan manusia ideal, yaitu manusia yang
diharapkan sesuai dengan sistem nilai dan norma tertentu yang bersumber dari agama
maupun budaya yang diakui. Pendidikan bersifat normatif dan manusia memiliki dimensi
moralitas karena itu aspek moralitas memungkinkan manusia untuk dapat dididik (Pengantar
Pendidikan, Dinn Wahyudin, 2008: 1.24-1.25). Atas dasar berbagai asas di atas, pendidikan
mutlak harus dilaksanakan. Jika berbagai asumsi tersebut diingkari, kita harus sampai pada
kesimpulan bahwa manusia tidak perlu dididik, tidak akan dapat dididik karena itu kita tak
perlu melaksanakan pendidikan.
2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal dan
informal. Kaitkan pendidikan dan hak asasi manusia.

Pendidikan juga merupakan hal yang sangat esensial bagi manusia, karena dengan
adanya pendidikan maka kehidupan seseorang akan bisa berubah. Pendidikan dan hak asasi
manusia saling berkaitan karena salah satu hal asasi manusia adalah mendapatkan
pendidikan.

Menurut JohnLocke menyatakan bahwahak adalah milik manusiakarenausahanya, namun


natura ini adalah natura sosial maka dengan apa yang saya anggap sebagai hak saya, saya
juga diwajibkan mengakui adanya orang lain (Henderson,1959).Adapun hakasasiadalahhak
yangdasarataupokok(KBBI, 1995).Hakasasimanusiamerupakanhak-hakalamiah
yangtidakdapatdicabut karena ini adalah karunia Tuhan.

Pendidikan sebagai Hak Setiap Warga Negara.Hak untuk mendapatkan pendidikan bagi
setiap warga negara tertuang dalam Pasal 31 UUD Rl 1945, sebagai berikut.

1. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan.


2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
3. Pemerintah mengusahakandanmenyelenggarakansatu sistem pendidikan nasional, dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran
pendapatan danbelanja negaraserta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa
"pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

3. Pendidikan selain memiliki tujuan, memiliki beberapa landasan salah satunya landasan
sosiologi, Analisis hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat?

Antara Pendidikan dan masyarakat memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain dan sangat
berpengaruh pada kehidupan manusia. Keterkaitan hubungan antara keduanya dapat dilihat,
sebagai berikut:
1. Pendidikan dapat dikatakan sebagai sekolah dimana seseorang disana dan diantara
keduanya yakni sekolah dan pendidikan dapat sebagai pusat pendidikan yang potensial yang
memiliki hubungan fungsional.

2. Masyarakat pada keterkaitan hubungan ini memiliki peran sebagai mendirikan,


mengawasi, penyedia tenaga pendidik juga sebagai sumber pelajaran dari tempat belajar.
Menurut Sudarja Adiwikarta (1988) antara lain mengemukakan bahwa :a) Terdapat hubungan
yang tetap dan positif antara derajat pendidikan dengan kehidupan ekonomi, dalam arti makin
tinggi derajat pendidikan suatu masyarakat makin tinggi pula derajat ekonominya.Sebaliknya,
dalam masyarakat yang memiliki taraf kehidupan ekonomi yang baik, potensi
pengembangan pendidikan itu lebih besar karena orang – orangnya telah lebih siap dan lebih
banyak dana tersedia. b) Di dalam masyarakat terdapat stratifikasi social (pelapisan
social). Berkenaan ini, pendidikan berpengaruh terhadap stratifikasi social,
sebaliknya stratifikasi social juga berpengaruh terhadap pendidikan. Artinya, bahwa
pandangan anggota masyarakat mengenai pendidikan, keperluan akanpendidikan dan
dorongan serta cita – cita dan hal – hal lain mengenai pendidikan, diwarnai olehstratifikasi
social. Sebaliknya pendidikan juga berpengaruh terhadap terbentuknya
atauterpeliharanya stratifikasi social. c) Pendidikan berpengaruh terhadap mobilitas
social. Dalam masyarakat yang memiliki sistemstratifikasi sosial terbuka, melalui
pendidikan orang mempunyai kesempatan untuk berusaha naik ketangga status sosial yang
lebih tinggi dari semula, tetapi sebaliknya terbuka pula peluang untuk turunatau jatuh ke
tangga status sosial di bawahnya. d) Pendidikan mempunyai peranan dalam rangka
perubahan sosial. Dalam hal ini selain berperansebagai agen pelestari keadaan
masyarakat, pendidikan juga berperan sebagai pelaku perubahankeadaan di dalam
masyarakat.

Pendidikan dan Masyarakat. Dalam bidang pendidikan telah terjadi perkembangan yang
begitu pesat (explosion of education), sejalan dengan itu terjadi pula perkembangan di bidang
ekonomi. Diketahui bahwa terdapat hubungan timbal balik antara pertumbuhan pendidikan
dan pertumbuhan ekonomi. Adapun pendidikan bagi orang dewasa bertujuan
meningkatkannya agar mereka mampu menghadapi permasalahan yang dihadapinya. Sebab
itu, melalui pranata sosial yang ada di dalam masyarakatnya (keluaga, sekolah, dan
masyarakat) mereka (peserta didik) mendapatkan pendidikan mental, sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang bermanfaat khususnya dalam kehidupan ekonomi. Proses tersebut terjadi
pada semua masyarakat, mulai dari yang paling tradisional sampai yang paling maju.
4. a. Unsur – unsur pendidikan yaitu:

1) Tujuan pendidikanBerfungsi sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan dalam proses
pendidikan.

2) Pendidik Berfungsi membantu merumuskan tujuan pendidikan, menciptakan


situasi, dan kondisilingkunganyang kondusif bagi peserta didik untuk belajar,
memfasilitasi peserta didik untukmendapatkan materi pendidikan, serta
menyelenggarakan proses pendidikan.

3) Anak didik atau peserta didik Berfungsi untuk mendidik diri atau belajar.

4) Isi atau materi pendidikan Berfungsi sebagai apa yang harus dipelajari peserta didik.

5) Metode dan alat pendidikan Berfungsi sebagai cara untuk memperlancar proses
pendidikan.

6) Lingkungan pendidikan Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan.

b. Jenis pergaulan berdasarkan pelakunya, sebagai berikut:

1) Pergaulan orang dewasa dengan orang dewasa

2) Pergaulan orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa.

3) Pergaulan anak dengan anak


Daftar pustaka
Jurnal Studi Islam, Sami'uddin, Fungsi dan Tujuan Kehidupan Manusia, Vol.14, No.2,
Desember 2019
Modul 1 MKDK4001 Pengantar Pendidikan KB 1
Modul 1 hakikat manusia dan pendidikan Dr. Muhammad S. Sumantri, M. Pd
Adiwikarta, S., (1988), Sosiologi Pendidikan: Isyu dan Hipotesis tentang Hubungan
Pendidikan dengan Masyarakat, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan Dirjen Dikti Depdikbud., Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai