Anda di halaman 1dari 10

PROJECT CITIZEN

(Maraknya Kekerasan yang Dilakukan Oleh Para


Remaja Dibawah Umur)

Disusun Oleh : Kelompok 8


1. Farista Lilmumazzaini ( 22032010088 )
2. Chusnul Hotimah ( 22012010057 )
3. Shinta Rizki Ayu Pramesthi ( 22012010055 )
4. Rosaiva Nadilla ( 22012010075 )
5. Denik Rukmawati ( 22012010066 )

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


JAWA TIMUR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkam kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas Kewarganegaraan Project Citizen yang berjudul "
Maraknya Kekerasan yang Dilakukan oleh Para Remaja Dibawah Umur "
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah umum
Kewarganegaraan semester II dengan dosen pengampu Bapak Prihandono
Wibowo, S.Hub.Int,M.Hub.Int. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah umum Kewarganegaraan yang telah memberikan
arahan serta bimbingan dalam pembuatan laporan ini dan orang tua yang selalu
mendukung kelancaran tugas kami.
Kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap laporan ini, dan
kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca serta bagi kami
khususnya. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat
kami harapkan dari pembaca guna meningkatkam pembuatan laporan ataupun
makalah pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

Surabaya, 08 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Identifikasi Masalah yang Terjadi ............................................................ 3
2.2 Penyebab Munculnya Masalah ................................................................. 4
2.3 Akibat yang Timbul.................................................................................. 5
2.4 Solusi yang Diberikan .............................................................................. 5
BAB III ................................................................................................................... 6
PENUTUP .............................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 6
3.2 Saran ..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan mengalami berbagai macam perubahan di
dalam perkembangannya. Dimana perubahan yang dilakukan tersebut bertujuan
untuk memperbaiki isi dari Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. Pada mulanya
istilah Pendidikan Kewiraan merupakan istilah yang digunakan sebelum memakai
istilah pendidikan kewaraganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan atau PKN
secara umum merupakan bentuk pendidikan yang mengingatkan akan pentingnya
nilai-nilai hak dan kewajiban warga negara supaya mereka menjadi warga negara
yang berpikir tajam dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. PKN memiliki
peran penting bagi para generasi muda yang akan menjadi warga negara
sepenuhnya. Sebab PKN mengajarkan sikap saling menghargai keragaman,
pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas.
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya
bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku
kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran
PKn yang bertujuan untuk memberikan kemampuan kepada siswa dalam berfikir
secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan,
berpastisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, bertindak secara sadar dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter positif masyarakat Indonesia yang demokratis.
Landasan PKn adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan
zaman. Berdasarkan hasil pengamatan berita online, yang dilakukan di kehidupan
bernegara ternyata banyak pelanggaran-pelanggaran terjadi yang dapat
mengakibatkan turunnya nilai-nilai taat pada peraturan bernegara. Salah satunya
yaitu kekerasan yang dilakukan oleh remaja dibawah umur, dalam hal ini perlu
adanya penindakan yang lebih tegas terhadap kasus tersebut. Selain itu, berdasarkan
hasil wawancara yang telah dilakukan, perlunya pengawasan orang tua terhadap
anak-anak yang notabane nya masih dibawah umur, agar dapat terpantau apa saja
yang dilakukan serta mengetahui apa yang diinginkan anak.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang terjadi pada kasus tersebut?
2. Apa penyebab dari terjadinya kasus tersebut?
3. Apa akibat yang ditimbulkan dari terjadinya kasus ini?
4. Apa solusi yang diberikan terhadap masalah tersebut?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar be;akang serta rumusan masalah diatas, maka penulis
dapat menjelaskan tujuan dibuatnya laporan ini :
1. Dapat mengetahui apa yang terjadi dalam kasus tersebut.
2. Dapat mengetahui penyebab terjadinya kasus tersebut.
3. Dapat mengetahui akibat yang ditimbulkan dari terjadinya kasus ini.
4. Dapat mengetahui solusi yang diberikan terhadap masalah tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN
Indonesia merupakan negara yang berlandaskan Pancasila serta hukum
yang berlaku. Walaupun Indonesia merupakan negara hukum, bukan berarti
Indonesia tidak lepas dari yang namanya masalah-masalah kewarganegaraan.
Terdapat berbagai jenis masalah kewarganegaraan yang terjadi di Indonesia, seperti
korupsi, kekerasan, pelecehan seksual, dll. Masalah kewarganegaraan baru-baru ini
sangat menggemparkan dunia remaja di Indonesia, kekerasan yang dilakukan oleh
seorang remaja sangat berdampak pada korban serta pelaku itu sendiri.
2.1 Identifikasi Masalah yang Terjadi
Kasus ini kami angkat karena akhir-akhir berita ini benar-benar lagi heboh
di dunia maya. Pasalnya masalah ini muncul dari seorang anak remaja yang
bernama Mario Dandy (Pelaku) berusia 20 tahun yang merupakan anak dari seorang
Pejabat Pajak, yaitu Rafael Alun Trisambodo yang memiliki harta kekayaan begitu
fantastis, hanya berjarak sedikit dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mario
Dandy juga diketahui sering menyimpan harta kekayaannya di media sosial. David
(Korban) berumur 17 tahun adalah anak dari seorang pengurus pusat GP Ansor,
organisasi pemuda yang berada dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Kasus
ini berawal dari penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap David pada
malam tanggal 20 Februari 2023. Menurut keterangan saksi, David saat itu sedang
berada di rumahnya ketika ia mendapat WhatsApp dari mantan kekasihnya Agnes
(15 th). Saat itu Agnes menghubungi David dengan dalih hendak mengembalikan
kartu pelajar. Ketika David keluar dari rumahnya, Dandy bersama rekan-rekannya
sudah menunggu David dengan mobil Jeep Wrangler Rubicon. Dandy meminta
David untuk masuk ke mobil tersebut dan membawanya ke sebuah gang gelap. Di
sinilah terjadi penganiayaan terhadap David. Dari video penganiayaan yang
beredar, David sudah terkapar tak berdaya dan Dandy masih memukuli bagian
kepala dan muka David. Ketika memukuli David, terdengar suara-suara seolah
mereka melakukan “selebrasi” terhadap tindakannya terhadap David. Terdengar
pula kata-kata bahwa mereka tidak takut dilaporkan atas tindakannya. Sebelum aksi
penganiayaan dilakukan, Mario Dandy menyuruh David melakukan push up
sebanyak 50 kali. Namun David ternyata hanya sanggup melakukan push up
sebanyak 20 kali yang membuat Dandy berang. Lalu David disuruh untuk
melakukan sikap tobat, namun David tidak bisa melakukan sikap tobat yang
diminta Mario Dandy. Padahal teman Dandy, Shane Lukas sudah
mencontohkannya pada David. Semua perintah push up hingga sikap tobat yang
berakhir penganiayaan itu sendiri direkam Shane. Kini Shane Lukas yang
merupakan teman Mario Dandy, sekaligus perekam video penganiayaan David
telah ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka. Shane disebut malah membiarkan
terjadi aksi kekerasan dan tak berupaya mencegah David dihajar. Akibat

3
perbuatannya, David hingga waktu itu tidak sadarkan diri di Ruang ICU Rumah
Sakit. Walau orang tua Dandy sudah minta maaf pada keluarga David, tapi proses
hukum tetap berlanjut.
2.2 Penyebab Munculnya Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan melalui media online (berita online)
penyebab munculnya konflik ini dikarenakan adanya kesalahpahaman diantara
Mario Dandy dan David. Pasalnya Agnes dulu adalah mantan pacar dari David,
yang saat ini Agnes menjadi pacar Mario Dandy. Pada saat itu David dituduh oleh
Agnes bahwasanya David masih sering mengajak Agnes untuk kembali berpacaran
dengannya. Agnes bercerita kepada Dandy seperti itu mengenai David, yang
membuat Mario Dandy dibutakan oleh rasa cemburu, akibatnya membuat Mario
Dandy bertindak seperti itu terhadap David. Pada intinya Mario Dandy serta David
menjadi korban adu domba oleh Agnes. Tetapi saat ini Agnes terancam hukuman
selama 12 tahun penjara.

Dalam sidang tersebut, Menurut pejabat humas PN Jaksel, Djuyamto, AG


didakwa dengan Pasal 355 ayat (1) jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, subsidair Pasal
Pasal 353 ayat 2 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP atau kedua primair Pasal
355 ayat 1 KUHP juncto Pasal 56 ke-2 KUHP, subsidair Pasal 353 ayat 2 KUHP
juncto Pasal 56 ke-2 KUHP. Atau ketiga, Pasal 76 C juncto Pasal 80 ayat 2 tentang
Perlindungan Anak.
Selain itu, berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan, menurut
narasumber yang kami wawancarai ada beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya masalah tersebut, diantaranya :
1. Mulai hilangnya empati serta kesadaran antar sesama. Kita disini
sebenarnya sama, sama seorang manusia meskipun kita adalah individu
yang notabane nya masing-masing itu berbeda. Entah itu dari latar belakang
kepribadian, social ekonomi, ataupun keluarga. Belum lama ini terjadi
pandemic covid, yang mengakibatkan kurangnya diri kita untuk
bersosialisasi dengan sekitar termasuk dengan teman sendiri. Jadi hilanglah
kepekaan pada diri kita. Yang awalnya dulu bisa bersosialisasi ketika teman
ada yang mengalami kesulitan entah apapun itu pasti akan ada rasa empati

4
yang muncul pada diri kita, tetapi dengan kurangnya bersosialisasi dengan
teman hal ini mengakibatkan hilangnya rasa empati serta kepekaan pada diri
kita.
2. Kurangnya pengawasan dari orang tua, maksudnya dalam hal ini peran
orang tua sangatlah penting untuk anak, termasuk bagi psikis anak itu
sendiri. Jika pengawasan dari orang tua itu kurang, akibat yang didapatkan
oleh anak yaitu anak bisa berbuat semena-mena tanpa adanya izin dari orang
tua.
2.3 Akibat yang Timbul
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan, akibat yang muncul dari
adanya kejadian tindak kekerasan ini sangat amat dirasakan oleh korban, yaitu
korban pasti akan merasakan yang namanya trauma akan kejadian itu. Seperti
munculnya rasa takut yang berlebihan untuk berinteraksi dengan orang lain serta
rasa trauma di masa depan. Dalam hal ini perlu support dari konseling yang secara
kejiwaan bisa menetralisir apa yang sudah terjadi agar psikis bisa kembali normal.
2.4 Solusi yang Diberikan
Sebagaimana pembahasan sebelumnya penyebab kekerasan remaja secara
psikologis adalah kurangnya empati dan pengawasan orang tua. Selain itu terdapat
faktor eksternal seperti lingkungan. Dalam keterkaitaannya dengan pendidikan
kewarganegaraan solusi yang dapat diberikan dengan memanfaatkan pendidikan
kewarganegaraan sebagai media pendidikan moral dengan motivasi positif demi
menwujudkan warga negara yang berkarakter baik sesuai dengan falsafah
pancasila. Perilaku remaja paling banyak dipengaruhi oleh keluarga, maka dari itu
keluarga khususnya orang tua berperan penting dalam perkembangan emosi dan
empati anak. Orang tua berkewajiban mengawasi perilaku anak dengan
memberikan pemahaman dan batasan kepada anak tentang hal-hal yang
berpengaruh positif dan hal-hal yang berpengaruh negatif. Selain itu orang tua
hendaknya tidak memanjakan anak, anak sebagai remaja harus diberikan
pemahaman tentang tanggung jawab dan konsekuensi atas perilaku positif maupun
negatif yang mereka lakukan. Lingkungan sebagai faktor eksternal juga memegang
peran penting terhadap perilaku remaja, anak harus diberikan ruang yang bisa
mendukung potensi positifnya seperti komunitas hobi. Perlunya mengontrol
lingkaran pertemanan anak dan gaya hubungan interpersonalnya agar anak tidak
terbawa arus negatif yang dipengaruhi oleh lingkaran pertemanan

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kekerasan remaja dalam kasus ini yaitu Mario Dandy (20) sebagai pelaku
penganiayaan terhadap David (17) yang terjadi pada malam tanggal 20
Februari 2023 disebuah gang gelap.
2. Penyebab terjadinya kasus ini yaitu kecemburuan Mario Dandy (20)
terhadap David (17) karena David (17) masih kerap menghubungi pacar
Mario Dandy (20), Agnes (15) yang merupakan mantan David (17).
3. Akibat yang ditimbulkan dari kasus ini, David (17) mengalami luka
traumatis dan harus dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan koma.
4. Solusi yang dapat diberikan untuk masalah kekerasan remaja yaitu orang
tua sebagai pengawas dan pemberi batasan terhadap perilaku anak,
pendidikan kewarganegaraan sebagai media pendidikan moral untuk
mewujudkan warga negara yang baik sesuai falsafah pancasila, dan
pentingnya memilih lingkungan pertemanan yang dapat memberi pengaruh
positif.
3.2 Saran
1. Sebaiknya analisa kasus lebih diperdalam lagi dengan mengutip kesaksian
pihak terkait dan menyimpulkan cerita dari sisi keluarga korban dan
keluarga pelaku agar penyimpulan kasus dapat bersifat objektif.
2. Sebaiknya pembahasan difokuskan pada perilaku kekerasan remaja,
penyebab dan solusi yang diberikan untuk mengatasinya.
3. Alangkah lebih baik bila referensi diperbanyak dan bukan mengutip dari
satu berita saja agar informasi yang didapatkan lebih akurat dan mendalam.

6
DAFTAR PUSTAKA

Evanglista, Bella. 2023. “No Title.” Berita Satu. 2023.


https://www.beritasatu.com/megapolitan/1035283/sidang-perdana-ag-pacar-
mario-dandy-digelar-terancam-hukuman-12-tahun.
Muhajirin. 2023. "Solusi Kekerasan Remaja, Institusi Keluarga Harus Diperkuat."
Langit7. 2023. https://langit7.id/read/30604/1/solusi-kekerasan-remaja-
institusi-keluarga-harus-diperkuat-1678881834
Perry, P. (2019. The Book You Wish Your Parents Had Read. UK: Penguin Random
House UK
Saravistha, Deli Bunga, Aden Sutiapermana, Hardi Fardiansyah, Andhika Djalu
Sembada, Dwi Riyanti, Rianda Usmi, Daelami Ahmad, et al. 2022.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. CV WIDINA MEDIA UTAMA.
Bandung: CV WIDINA MEDIA UTAMA.
Wulandari, D. O. & Hodriani. 2019. Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan
dalam Mencegah Kenakalan Remaja di Sekolah. Journal of Education,
Humaniora and Social Sciences, 1(3), 139-147

Anda mungkin juga menyukai