4.Fitriana
6.Febyola alvahara
8.Fitri adelia
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr……wb…..
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah meridhoi penulis selama
proses pembuatan makalah ini.Tak lupa ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut membantu atau memberi
dorongan dan dukungan berupa materil dan imateril sehingga pembuatan
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Lombok Timur
Maret 2023
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JIDUL.....................................................................................
KATA PENGANTAR. ................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB 1 : PENDAHULUAN.........................................................................
1.Latar belakang............................................................................................
2.Rumusan masalah.......................................................................................
3.Tujuan.........................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................
Pengantar teori etika dan dilema..............................................................
A.dilema etika..............................................................................................
B.Langkah-langkah penyelesaian dilema etika .........................................
C. Masalah-masalah etik moral yang mungkin terjadi dalam praktek
bidan ...........................................................................................................
BAB III : PENUTUP.................................................................................
A.Kesimpulan.............................................................................................
B.Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Perempuan dan anak merupakan kaum rentan akan kejahatan yang perlu
untuk dilindungi. Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara.
Dalam konstitusi Indonesia, anak memiliki peran strategis yang secara tegas
dinyatakan bahwa negara menjamin hak setiap anak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta atas pelindungan dari kekerasan dan
diskriminasi ,oleh karena itu kepentingan terbaik bagi anak patut dihayati sebagai
kepentingan terbaik bagi kelangsungan hidup umat manusia. Setiap anak
mempunyai harkat dan martabat yang patut dijunjung tinggi dan setiap anak yang
terlahir harus mendapatkan hak-haknya tanpa anak tersebut meminta. Hal tersebut
sesuai dengan ketentuan Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the
Child) yang diratifikasi oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden
Nomor 36 Tahun 1990, kemudian juga dituangkan dalam Undang-undang Nomor
4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak dan Undangundang Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak yang kesemuanya mengemukakan prinsip -
prinsip umum perlindungan anak, yaitu non diskriminasi,
2.Rumusan masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, kami akan mencoba merumuskan
beberapa masalah yang akan di bahas di antaranya :
2.Untuk mengetahui dan memahami materi pengantar teori etika dan dilema.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
rumah tangga itu. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah persoalan
yang rumit untuk dipecahkan ,ada banyak alasan , boleh jadi pelaku KDRT
benar-benar tidak menyadari bahwa apa yang telah ia lakukan adalah
merupakan tindak KDRT. Pelaku menyadari bahwa perbuatan yang
dilakukannya merupakan tindakan KDRT. Hanya saja, ia mengabaikannya
lantaran berlindung diri di bawah norma-norma tertentu yang telah mapan
dalam masyarakat. Sehingga menganggap perbuatan KDRT sebagai hal yang
wajar dan pribadi . Ketidakadilan gender terwujud dalam berbagai bentuk
ketidakadilan, seperti marginalisasi atau proses pemiskinan ekonomi,
subordinasi atau anggapan tidak
2.Hak perempuan
Hak apa saja? Berikut lima di antaranya yang kami rangkum dari
Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap
Perempuan (CEDAW), yang ditandatangani pada 1979 dalam konferensi yang
diadakan Komisi Kedudukan Perempuan PBB.
6
berkewajiban menjamin diperolehnya pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan
KB, kehamilan, persalinan, dan pasca-persalinan.
3.Perlindungan perempuan
a.Kelembagaan PUG
Kelembagaan PUG adalah kelembagaan yang memenuhi unsur-unsur
prasyarat PUG, yang berfungsi secara efektif dalam satu sistem berkelanjutan
dengan norma yang disepakati dalam pemenuhan hak-hak asasi perempuan dan
laki-laki secara adil untuk mencapai kesetaraan antara perempuan dan laki-laki di
seluruh bidang pembangunan dan tingkatan pemerintahan
b.Lembaga Masyarakat
Lembaga masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota
masyarakat Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan visi,
7
misi, profesi, fungsi dan kegiatan untuk berperanserta dalam pembangunan dalam
rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila, yang terdiri dari organisasi keagamaan,
lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, organisasi swasta, organisasi
sosial, organisasi politik, media massa, dan bentuk organisasi lainnya.
e.Hak Reproduksi
Hak Reproduksi adalah hak-hak dasar setiap pasangan maupun individu untuk
secara bebas dan bertanggung jawab memutuskan jumlah, jarak kelahiran, dan
waktu untuk memiliki anak dan mendapatkan informasi serta cara melakukannya,
termasuk hak untuk mendapatkan standar tertinggi kesehatan reproduksi dan juga
kesehatan seksual (ICPD, Kairo 1994).
8
Kecamatan Sayang Ibu adalah kecamatan yang telah mempunyai satuan
tugas (satgas) GSI dan melaksanakan program GSI secara terorganisir dan
didukung oleh desa dan kelurahan Siap Antar Jaga (SIAGA).
i.Suami Siaga
Suami SIAGA adalah kondisi kesiagaan suami dalam upaya memberikan
pertolongan dalam merencanakan dan menghadapi kehamilan, persalinan dan
nifas terhadap istrinya.
L.P2WKSS
Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera yang
selanjutnya disebut P2WKSS adalah program terpadu peningkatan peran
perempuan yang mempergunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan
secara terkoordinasi untuk meningkatkan kualitas keluarga.
9
m.Perlindungan Perempuan
Perlindungan perempuan adalah segala upaya yang ditujukan untuk
melindungi perempuan dan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya
dengan memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis yang ditujukan untuk
mencapai kesetaraan gender.
q.P2TP2A
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, yang
selanjutnya disebut P2TP2A adalah pusat pelayanan yang terintegrasi dalam
upaya pemberdayaan perempuan di berbagai bidang pembangunan, serta
perlindungan perempuan dan anak dari berbagai jenis diskriminasi dan tindak
kekerasan, termasuk perdagangan orang, yang dibentuk oleh pemerintah atau
berbasis masyarakat, dan dapat berupa: pusat rujukan, pusat konsultasi usaha,
pusat konsultasi kesehatan reproduksi, pusat konsultasi hukum, pusat krisis
10
terpadu (PKT), pusat pelayanan terpadu (PPT), pusat pemulihan trauma (trauma
center), pusat penanganan krisis perempuan (women crisis center), pusat
pelatihan, pusat informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (PIPTEK), rumah
aman (shelter), rumah singgah, atau bentuk lainnya.
4.Hak anak
“Ada sepuluh hak anak yang diakui secara internasional dan nasional
yang wajib dipenuhi orangtua. Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan
identitas.” Setiap orang yang hidup di dunia tentu mempunyai hak dan
kewajiban. Tanpa terkecuali seorang anak yang tinggal bersama dengan kedua
orangtuanya. Perlu diketahui bahwa hak anak tertuang dalam konvensi anak-anak
PBB pada tanggal 20 November 1989. Hak tersebut juga disahkan oleh negara
Indonesia dalam Keputusan Presiden No. 36 tahun 1990.
Nah, sebagai orangtua yang baik, tentunya ibu perlu memenuhi hak-hak
anak yang sudah ada. Tujuannya tentu saja anak-anak yang menjadi harapan
bangsa dapat hidup dengan sejahtera. Lantas, kira-kira apa saja hak anak yang
wajib dipenuhi oleh orangtua? Yuk, simak informasinya di sini
Ketika si kecil lahir, ia berhak untuk terdaftar dalam kartu keluarga dan memiliki
akta kelahiran. Keduanya menjadi bentuk dokumen legal yang sangat penting
untuk kehidupan anak di kemudian hari.
11
menjamin haknya melalui Undang Undang Perlindungan Anak. Dalam UU
tersebut, negara bertanggung jawab untuk memberi biaya bantuan atau bantuan
cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak yang berasal dari keluarga tidak
mampu, anak terlantar, serta anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil.
Bermain juga merupakan salah satu hak anak yang perlu dipenuhi. Sebab,
bermain tak hanya menjadi sarana hiburan semata, tapi juga menjadi cara anak
untuk belajar. Selain itu, jika anak tidak bermain, hal ini justru dapat
meningkatkan kadar stres anak sehingga ia akan rewel sepanjang hari.
Perlu diketahui bahwa anak-anak juga rentan untuk mengalami stres. Oleh
karena itu, anak juga berhak mendapatkan hak untuk rekreasi dan menyegarkan
pikirannya. Hal ini penting dilakukan karena anak yang bebas stres akan memiliki
perkembangan yang lebih optimal.
Seorang anak berhak untuk mendapatkan makanan yang bersih, bergizi, dan sehat.
Maka dari itu, orangtua wajib menyediakan makanan bernutrisi setiap harinya
untuk anak. Selain itu, seorang anak juga berhak mendapatkan ASI eksklusif
selama dua tahun awal kehidupannya.
12
7. Hak untuk Mendapatkan Jaminan Kesehatan
Baik bagi anak laki-laki, perempuan, agama apa pun, suku bangsa manapun, kaya
atau miskin, hingga serta berkebutuhan khusus berhak mendapatkan kesamaan.
Kesamaan tersebut merujuk pada kesempatan yang sama untuk tumbuh dan
berkembang.
Itulah beberapa hak anak yang wajib dipenuhi oleh kedua orangtua dan diakui
secara internasional sekaligus nasional. Mulai dari hak mendapatkan identitas,
hingga hak untuk mendapatkan kesamaan. Nah, selain hak-hak anak, orangtua
pastinya juga perlu mengajarkan pada anak bahwa dirinya juga memiliki
kewajiban yang harus dipenuhi.
13
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Berdasarkan kesimpulan dari makalah ini, Perempuan dan anak
merupakan kaum rentan akan kejahatan yang perlu untuk dilindungi. Anak
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia
dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Dalam konstitusi
Indonesia, anak memiliki peran strategis yang secara tegas dinyatakan
bahwa negara menjamin hak setiap anak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta atas pelindungan dari kekerasan dan
diskriminasi ,oleh karena itu kepentingan terbaik bagi anak patut dihayati
sebagai kepentingan terbaik bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Setiap anak mempunyai harkat dan martabat yang patut dijunjung tinggi
dan setiap anak yang terlahir harus mendapatkan hak-haknya tanpa anak
tersebut meminta. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Konvensi Hak
Anak (Convention on the Rights of the Child) yang diratifikasi oleh
pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990,
kemudian juga dituangkan dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979
tentang Kesejahteraan Anak dan Undangundang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak yang kesemuanya mengemukakan prinsip -
prinsip umum perlindungan anak, yaitu non diskriminasi,
2.SARAN
Demikin pokok bahasan dalam nakalah ini yang dapat kami
paparkan ,besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk
kalangan banyak .Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi ,penulis
14
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu saran dan krikit yang membangun sangat di harapkan agar makalah ini
dapat di susun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Org. Diakses pada 2022. The Convention on the Rights of the Child: The children’s
version.
Prenagen. Diakses pada 2022. 10 Hak Anak-Anak yang Wajib Dipenuhi oleh Orang
Tua
Org. Diakses pada 2022. The Convention on the Rights of the Child: The children’s
version.
Prenagen. Diakses pada 2022. 10 Hak Anak-Anak yang Wajib Dipenuhi oleh Orang
Tua
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-10-hak-anak-yang-wajib-dipenuhi-orangtua
Sholeh, A., Gumelar, D. R., & Fuadah, A. T. (2019). Pendampingan Hak-Hak Perempuan Dan
Anak Pasca Perceraian. JCIC: Jurnal CIC Lembaga Riset Dan Konsultan Sosial, 1(2),
80-99.
Bangun, B. H. (2020). Hak Perempuan dan Kesetaraan Gender dalam Perspektif Filsafat
Hukum. Pandecta Research Law Journal, 15(1), 74-82.
15