Anda di halaman 1dari 11

SILA KEDUA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Kelompok VII

Auwlya Zhafitry Haris ( K01119184 )

Elvira Salsabila Ansar ( K011191117 )

Ismayanti Triana ( K011191106 )

Nurul Nabila Sukma ( K011191095 )

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya beru kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan
baik dan rapi.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Makassar, 24 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................ i

Daftar Isi ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..1

C. Tujuan Pembahasan..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………...3

A. Konsep………………………………………………………………………3

B. Realita………………………………………………………………………4

C. Masalah……………………………………………………………………..5

D. Solusi…………………………………………………………………….....6

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….7

A. Kesimpulan………………………………………………………………...7

B. Saran….…………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...8

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila ialah sebagai dasar negara seperti dimaksud dalam bunyi Pembukaan UUD
1945 Alinea IV(4) yang secara jelas menyatakan, ialah kurang lebih sebagai berikut:

“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
serta keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia,
serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Norma hukum pokok serta disebut pokok kaidah fundamental daripada suatu negara itu
dalam hukum mempunyai hakikat serta kedudukan yang tetap, kuat, dan tidak berubah bagi
negara yang dibentuk. Dengan kata lain, dengan jalan hukum tidak dapat diubah. Fungsi
serta kedudukan Pancasila sebagai pokok kaidah yang fundamental. Hal tersebut penting
sekali dikarenakan UUD harus bersumber serta berada di bawah pokok kaidah negara yang
fundamental itu.

B. Rumusan Masalah

Berikut rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini:

1. Apa definisi dari sila kedua pancasila?

2. Jelaskan konsep dari sila kedua pancasila?

1
3. Jelaskan realita dari sila kedua pancasila?

4. Jelaskan masalah yang terdapat pada sila kedua pancasila?

5. Bagaimana solusi dalam mengatasi masalah dari sila kedua pancasila?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini:

1. Mengetahui makna dari sila kedua pancasila

2. Mengetahui konsep yang dimiliki dari sila kedua

3. Mengetahui realita yang dihadapi dari sila kedua

4. Mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada sila kedua pancasila

5. Mengetahui solusi untuk mengatasi masalah tersebut

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep

Kata Kemanusiaan yang di landas Dasarkan dari kata MANUSIA, Yang artinya Mahluk
berbudi yang mempunyai potensi Pikir, Rasa, Karsa Serta Cipta, Kata Kemanusiaan yang di
utamakan berarti Sifat Manusia yang sangat merupakan esensi dan identitas Manusia
adalah Martabat Ke Manusiaanya.

Adapun kata Beradab yang berasal dari kata “ADAB” yang berarti Budaya, jadi setiap
manusia yang mepunyai Adab berarti dia Berbudaya. Arti ini sangat mengandung bahwa sikap
yang Hidup, keputusan, dan tindakan yang selalu berdasarkan Nilai – Nilai dan Budaya.

Pada dasar dan Prinsipnya Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab ialah salah satu sikap
serta perbuatan Manusia yang sesuai dengan Kodrat Dan Hakekat Manusia yang berbudi pekerti,
dan berbudaya.

Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mempunyai 10 butir pengalaman, yaitu :

 Mengakui persamaan hak, persamaan derajat dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan keturunan, suku, agama, jenis kelamin, kepercayaan, warna kulit,
kedudukan sosial dan sebagainya.

 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan YME.

 Mengembangkan sikap tepa selira dan saling tenggang rasa.

 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

 Berani membela kebenaran dan keadilan.

3
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

B. Realita

Hakikat sila kedua Pancasila mengatur hubungan atau relasi manusia dengan sesamanya
dalam realitas kehidupan sehari-hari sebagai makhluk sosial yang hidup dalam realitas
masyarakat, bangsa, dan negara. Beberapa contoh realita yang terkait dengan sila kedua dari segi
positif maupun negatif sebagai berikut :

1. Diskriminasi antara si kaya dan si miskin

Ketidakadilan dan tindakan tidak beradab yang dilakukan oleh pemilik kekuasaan sangat
dirasakan oleh Si Miskin yang memang tidak memiliki daya dan upaya untuk melakukan
perlawanan. Tindakan dan perlakuan berbeda para penegak hukum dari sejak penyidikan sampai
dengan pembacaan putusan bahkan hingga pelaksanaan hukuman secara eksplisit menunjukkan
bukti nyata bahwa keadilan bukan untuk mereka yang miskin. Kita tentu sudah sering melihat
perbedaan perlakukan terhadap orang kaya dan orang miskin ketika sama-sama dihadapkan pada
masalah hukum.

Dengan kata lain, kehormatan dan martabat manusia saat ini yang menjadi salah satu nilai
dalam sila ke-2 hanya dapat diukur dari aspek materialisme dan bukan pada kemurnian hati serta
jiwa yang tulus ikhlas. Dampaknya, suatu nilai yang amat luhur untuk menciptakan manusia
yang adil dan beradab justru melahirkan penyalahgunaan juga kesewenang-wenangan.

2. Perilaku semena-mena terhadap orang lain (penganiayaan)

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kita temukan masyarakat yang mudah marah
dan semena-mena kepada orang lain. Mereka merasa dirinya paling benar, dan secara sepihak
menyatakan orang lain salah. Dengan adanya sila kedua, sudah semestinya bangsa Indonesia
menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang damai, indah dan beradab.

4
3. Berbagi dengan orang lain yang menderita kesulitan atau kemalangan

Salah satu hal yang selalu diajarkan pada kebanyakan orang sejak kecil adalah kebiasaan
untuk menolong orang lain. Kebiasaan ini akan tertanam di dalam diri manusia dan akan muncul
secara otomatis saat melihat sesama yang membutuhkan. Selain itu, manusia membutuhkan
kemampuan saling bekerjasama dan saling membantu saat dihadapkan pada satu masalah. Hal
ini penting bagi keselarasan dinamika dalam kelompok. Jika salah satu atau beberapa anggota
kelompok masyarakat memiliki masalah, maka keselarasan kemungkinan terancam. Maka dari
itu, penting bagi setiap orang dalam kelompok untuk memiliki kesadaran menolong orang lain
yang sedang bermasalah.

4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

Tanpa kita sadari masyarakat Indonesia sering melakukan kegiatan kemanusiaan seperti
penggalangan dana baik di jalan maupun lewat media online, dan juga masyarakat Indonesia
sering melakukan kegiatan donor darah, bahkan ada yang mendonorkan darahnya tiap tahun.

C. Masalah

Dari lima sila pancasila terdapat berbagai macam masalah yang terjadi dimasyarakat.
Dalam hal ini sila ke-2 juga mempunyai berbagai macam masalah yang telah banyak terjadi,
berikut beberapa contoh masalah yaitu :

 Perbudakan : Perbudakan jelas menyalahi sila kedua ini karena manusia tidak dilakukan
dengan semestinya dan tidak manusiawi sehingga perbudakan sangatlah dilarang.

 Memperkerjakan anak di bawah umur : Jenis penyimpangan sila kedua adalah


memperkejakan anak di bawah umur. Anak di bawah umur tidak pantas untuk bekerja
karena kewajiban mereka adalah sekolah, terutama jika memperkerjakan anak di bawah
umur dengan tidak wajar.

 Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Jangan hanya karena masalah ekonomi yang
dialami oleh orang tua/wali murid, lantas membuat pihak sekolah bertindak semena-mena

5
terhadap mereka. Semua warga negara Indonesia berhak atas pendidikan yang mereka
dapatkan, baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas.

 Mengasingkan Orang Cacat : Hingga saat ini tidak semua orang bisa menerima orang lain
karena bentuk fisik maupun mental yang berbeda. Beberapa orang dengan kelainan fisik
maupun mental bahkan cenderung diasingkan dari masyarakat sosial. Ini merupakan
salah satu bentuk rasisme dimana mereka tidak bisa menerima kehadiran perbedaan
secara fisik maupun mental seseorang dalam satu golongan.

D. Solusi

Karena banyaknya masalah yang terjadi berkaitan dengan sila ke-2 maka baik pemerintah
maupun masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah tersebut dengan cara menanamkan nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab dalam lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan
banyak hal, seperti :

 Tidak berbuat korupsi dalam pemerintahan


 Harus adil dan dalam apapun
 Harus bersikap kemanusiaan
 Kita harus menghargai sesama manusia
 Saling hormat-menghormati
 Bersikap toleransi kepada sesama.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sila kedua Pancasila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajarkan warga bangsa
dalam hidup sosialnya untuk konsisten memiliki sikap hormat terhadap sesama; menghormati
harkat dan martabat manusia, yaitu secara konkret: menghormati dan menjamin terselenggaranya
pemenuhan hak-hak asasi manusia, dan sikap demikian mencerminkan sifat warga bangsa yang
beradab.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://rumus.co.id/makna-sila-ke-2/

https://www.kompasiana.com/achmadmuhibbularham/552c275d6ea83476768b4595/realita-
pancasila-pada-era-modern-ini

https://www.kompasiana.com/pangeran33078/5b12721fcf01b428205623f4/refleksi-penerapan-
pancasila-antara-harapan-dan-penghianatan?page=all

https://guruppkn.com/contoh-kasus-pelanggaran-pancasila

https://www.gurupendidikan.co.id/pancasila-sebagai-dasar-negara/

https://www.kompasiana.com/kartikawulansari11/58ec15ed749773b2197df9e6/jaga-toleransi-
jangan-semenamena-terhadap-orang-lain

http://binus.ac.id/malang/2018/07/pancasila-mutiara-bangsa-kaitan-makna-antar-sila-bagian-2-
habis/#targetText=Sila%20kedua%3A%20Kemanusiaan%20yang%20Adil,sifat%20warga%20b
angsa%20yang%20beradab.

Anda mungkin juga menyukai