Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INTERNALISASI DAN AKTUALISASI IDEOLOGI


PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN KETRAHANAN
NASIONAL

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

1. Ahmad Zihar Mubaraq (E051201038)


2. Zahra Tsabitha Sucheng (E051201014)
3. Nirmala (E051201068)
4. Deden Ahmad Fahrezy (E051201054)
5. Sri Handayani (E051201026)
6. Adrian Lutranda Huspadinata (E051181516)

DEPARTEMEN ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Iternalisasi
dan Aktualisasi Ideologi Pancasila dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional”
ini membahas tentang bagaimana internalisasi dan aktualisasi ideologi Pancasila
dalam mewujudkan ketahanan nasioanal.

Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, kami memohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

Makassar, 8 November 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii

BAB I ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Pembahasan .....................................................................................................2

BAB II ....................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 2

2.1 Konsep Ideologi Pancasila .......................................................................................... 2

2.2 Analisis SWOT Gatra Ideologi Pancasila ...................................................................3

2.3 Realita Ideologi Pancasila ............................................................................................ 4

2.4 Masalah Pada Ideologi Pancasila ................................................................................ 6

BAB III ...................................................................................................................................... 9

PENUTUP ..................................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................9

3.2 Saran .............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat, dapat
menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal
kuat, keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat,
teguh, dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional adalah penduduk yang
tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah ketahanan nasional
adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan
nasional.Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang mendekati
pengertian aslinya adalah national resilience yang mengandung pengertian dinamis,
dibandingkan pengertian resistence dan endurence. Ketahanan nasional merupakan
kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang
datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya. Keadaan atau kondisi selalu berkembang
dan keadaan berubah-ubah, oleh karena itu ketahanan nasional harus
dikembangkan dan dibina agar memandai sesuai dengan perkembangan jaman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep ideologi pancasila Itu?


2. Apa saja kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman gatra ideologi
pancasila?
3. Seperti apa realita ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa saja permasalahan yang muncul dalam pengaktualisasian ideologi
Pancasila?

1
1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dari Gatra Ideologi Pancasila itu sendiri.
2. Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang serta ancaman dari
ideologi pancasila
3. Untuk mengetahui serta memahami realita pengaktualisasian ideologi
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4. Untuk memahami apa saja masalah yang muncul dalam pengantualisasian
ideologi pancasila

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Ideologi Pancasila

Ideologi berangkat dari falsafah, yaitu renungan pendirian yang didorong oleh
keinginan untuk mencari hikmah kebenaran, kearifan, kebijaksanaan, dalam hidup.
Apabila renungan pemikiran ini sudah sampai pada pandangan dan pendirian
tertentu maka kita sebut sebagai pandangan hidup, yaitu keyakinan yang
berkembang dalam masyarakat tentang hakikat nilai kehidupan, sistem nilai sikap
kepribadian, dan tradisi. Semuanya itu disimpulkan dan disusun secara sistematis
maka disebut sebagai ideologi atau saham, yaitu pandangan nilai yang diyakini
kebenarannya yang digunakan sebagai dasar menata masyarakat dan negara.
Kekuatan ideologi tergantung pada nilai-nilai yang dikandung, apakah nilai-
nilai tersebut mampu memberikan harapan yang lebih baik kepada manusia, baik
sebagai individu, makhluk sosial dan warga negara. Ideologi yang tidak mampu
memberikan harapan pada masyarakat maupun bangsa yang menganutnya tidak
akan mampu merekatkan, bangsa tersebut sebagai suatu bangsa yang kuat (ingat
kebangkrutan ideologi komunis dengan bubarnya Uni Soviet dan negara di Eropa
Timur).
Akan tetapi, yang penting bukanlah sekadar adanya ideologi dan cocoknya
ideologi tersebut bagi suatu bangsa. Lebih dari itu sangat bergantung pada
penghayatan dan pengamalan dalam kehidupan kita berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Bagaimana kita memantapkan
penghayatan dan pengamalan sebagai ideologi bangsa dalam praktik kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Tolok ukur yang utama di sini sebagai
contoh bagaimana kita meningkatkan penghayatan agama dari kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
secara rukun dan saling menghormati antara agama dan kepercayaan.

2
Sikap tenggang rasa dan berani membela kebenaran dan keadilan yang perlu
dikembangkan pada setiap warga bangsa, tanpa merasa takut sehingga merupakan
masukan untuk peningkatan penghayatan dan pengamalan sila kemanusiaan yang
adil dan beradab.
Kesadaran berbangsa dan bernegara serta rela berkorban demi kepentingan
persatuan, dan kesatuan serta mengutamakan keselamatan negara daripada
kepentingan pribadi atau golongan merupakan penghayatan dan pengamalan dari
persatuan Indonesia.
Demokrasi yang berkesatuan dan persatuan serta mengutamakan
kepentingan nusa dan bangsa dengan tetap menjunjung harkat dan martabat
manusia sebagai penghayatan dan pengamalan sila kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Bersikap adil, tidak boros, sederhana, bekerja keras, dan menghargai hasil
kerja orang lain (bangsa sendiri) perlu dibudayakan bukan hanya sebagai
pengamalan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, akan tetapi apabila
perilaku itu tidak dibudayakan maka di era perdagangan bebas dan era kesejagatan
ini, bangsa kita akan menjadi “kuli” di negeri sendiri. Tantangan yang dihadapi oleh
generasi bangsa sekarang ini cukup berat dan kompleks. Tanpa menghayati dan
mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara maka ia akan tergilas
arus kesejagatan dan kehilangan “jati diri” sebagai bangsa Indonesia.

2.2 Analisis SWOT Gatra Ideologi Pancasila

1. Strength (Kekuatan)

 Pancasila sebagai ideologi yang adaptif terhadap kondisi masyarakat


 Dikaji secara mendalam di perguruan tinggi
 Menjadi pusat studi/lembaga kajian ilmu pengetahuan dan penelitian
 Masyarakat meyakini Pancasila sebagai ideologi yang mapan sehingga
diwariskan dalam bentuk doktrin untuk generasi-generasi berikutnya

2. Weakness (Kelemahan)

 Minimnya pemahaman yang jernih terhadap terkait nilai-nilai Pancasila


mengakibatkan penurunan internalisasi Pancasila
3
 Generasi yang acuh dan abai dalam mengaktualisasikan Pancasila

3. Opportunities (Peluang)

 Dalam bidang akademik, Pancasila berpotensi besar menjadi pemikiran yang


mandiri karena dikaji oleh sebagian besar oleh ilmu kemasyarakatan sosial di
Indonesia
 Pengkajian yang terus berkesinambungan baik itu dalam ruang akademik
ataupun ruang-ruang non akademik berpeluang menegaskan kedudukan kuat
Pancasila
 Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia semakin di akui di dunia
internasional

4. Threats (Ancaman)

 Masih ada saja masyarakat yang tidak paham dengan Pancasila


 Beberapa upaya penggantian ideologi Pancasila
 Propaganda ideologi melalui karya dan seni

2.3 Realita Ideologi Pancasila

Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi itu secara riil berakar dan
hidup dalam masyarakat atau bangsanya, yaitu mencerminkan kenyataan hidup
yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk pertama kalinya

Secara konsepsi, idealnya Pancasila mengarahkan kita kepada 3 relasi, yaitu


relasi hubungan kepada sang pencipta, kepada sesama manusia, dan kepada alam
semesta, dimana relasi kasih penghambaan kepada sang pencipta yang
membangun semangat ketuhanan yang lapang dan toleran sehingga bangsa
Indonesia tak bisa dihilangkan dari bangsa yang berketuhanan terdapat pada sila
pertama. kemudian relasi kasih dan cinta terhadap sesama dengan semangat
menghargai dalam perbedaan yang membentuk relasi kemanusian yang adil,

4
beradab, dan bermartabat dalam hubungan sesama manusia sehingga terjadilah
kehidupan yang harmonis di dalamnya yang terdapat dalam sila kedua.

Selanjutnya relasi kepada alam semesta yaitu bumi Indonesia, dengan


semangat persatuan di dalam perbedaan dalam membangun pergaulan hidup
kebangsaan dan relasi dengan ruang hidup (tanah air) sehingga secara idealnya
tugas menjaga alam yang indah dan kekayaan yang melimpah adalah tugas kita
bersama sebagai manusia Indonesia terdapat dalam sila ketiga.

Kristalisasi dari semangat ketiga sila itu harus termanifestasi dalam semangat
musyawarah dalam kehidupan demokrasi yang penuh kasih serta damai dan saling
menghargai yang terdapat dalam sila keempat, dan terakhir sila kelima menjadi
penutup sebagai bentuk relasi hubungan untuk menciptakan keadilan dengan
semangat persamaan, tanpa ada diskriminasi terhadap suku, agama, ras, etnis
budaya tertentu, ataupun diskriminasi terhadap kelas sosial tertentu, sehingga
menghadirkan keadilan, yang seadil-adilnya bagi seluruh elemen bangsa Indonesia.

Adapun beberapa nilai yang terkandung di Pancasila sebagai ideologi terbuka.


Pertama, nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya
universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar.
Kedua, nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran,
dan lembaga yang melaksanakannya. Konsep ini merupakan perkembangan dari
yang sebelumnya dasar. Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang
dasar akan lebih jelas untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.
Ketiga, nilai praksis, meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata
dan bisa digunakanutuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, Pancasila
bisa melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa sesuai jika diterapkan
dalam kondisi masyarakat Indonesia yang berubah.
Contoh Ideologi Pancasila dalam kehiduoan
1. Sila Pertama
Contoh penerapan ideologi Pancasila pada sila pertama adalah memberikan
kebebasan untuk memeluk agama. Jadi, negara tidak pernah memaksa
seseorang untuk memeluk satu di antara agama tertentu.

5
2. Sila kedua
Saling menghormati, sesuai adab ketimuran dan sesuai dengan sila kedua
dari Pancasila merupakan contoh ideologi dari sila kedua. Itulah mengapa,
masyarakat Indonesia wajib untuk saling memiliki rasa hormat antarindividu
ataupun kelompok.

3. Sila Ketiga
Contoh ideologi Pancasila yang diambil sila ketiga adalah selalu
mementingkan kepentingan golongan dibandingkan dengan kepentingan
individu.

4. Sila Keempat
Adanya ideologi Pancasila ini menuntut masyarakat untuk bermusyawarah
dalam memutuskan atau memberikan solusi dari suatu masalah yang sedang
terjadi.Tujuan dari diadakan musyawarah ini adalah untuk mendengar dan
memutuskan jalan keluar dari suatu masalah sehingga tidak ada pihak yang
merasa dirugikan

5. Sila Kelima
Contoh ideologi Pancasila yang terakhir adalah bersikap adil dalam
memutuskan suatu permasalahan.Demikian adalah ulasan tentang ideologi
Pancasila mulai dari pengertian hingga contohnya. Semoga dapat
memberikan wawasan pengetahuan umum untuk anda sekalian.

2.4 Masalah Pada Ideologi Pancasila

Suatu permasalahan tentunya selalu dihadapi setiap manusia. Begitupun juga


dengan negara Indonesia ada banyak permasalahan yang dihadapi, sebagai contoh
permasalahan yang bertentangan dengan Pancasila yang sering didengar adalah
kurangnya toleransi antar umat beragama, korupsi, GAM, OPM, adanya perlakuan
tidak adil,dan lain sebagainya.

6
Permasalahan yang terjadi adalah suatu tantangan yang harus dihadapi agar
nantinya tidak semakin luas permasalahan yang dihadapi. Permasalahan tentunya
tidak bisa langsung selesai begitu saja, diibaratkan seperti sakit yang diderita
seseorang, dibutuhkan suatu solusi dengan cara minum obat, obat hanya
meredakan penyakit tetapi tidak bisa langsung sembuh begitu saja.

Maka, untuk menghadapi suatu tantangan, perlu adanya sebuah solusi untuk
mencegahnya agar tidak terjadi kembali, yaitu dengan cara menanamkan Pancasila
pada setiap individu, sebab Pancasila sebagai pilar utama untuk menghadapi
tantangan bangsa Indonesia di zaman now, zaman dimana berkembangnya
teknologi yang semakin pesat, dan cepatnya beredar informasi-informasi terkini.
Pancasila dapat menghadapi tantangan revolusi 4.0 secara optimal di tengah
masyarakat dengan cara Pancasila harus terpahami dan dihayati secara mendalam
pada setiap individu, dan mampu menggunakan Pancasila sebagai solusi atau alat
untuk menyelesaikan masalah.

Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang sudah bertahan sangat kuat
di tengah deru ombak ideogi-ideologi yang berusaha menggesernya. Maka hal yang
terpenting saat ini adalah mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada setiap individu.
Bila warga Indonesia tidak mengerti dan mengamalkan ideolgi bangsanya maka
hancur negara ini, sebab pondasi kuat bangsa Indonesia adalah
Pancasila.Pancasila tidak hanya diucapkan saat upacara bendera, namun perlu
adanya perbuatan atau tindakan nyata yang dituangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Warga Indoensia belum seutuhnya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
setiapsila. Masih banyak warga Indonesia yang pasif dengan permasalahan yang
terjadi dan belum mengenal Pancasila secara spesifik.

Karena adanya Pancasila negara Indonesia bisa berdiri sampai sekarang.


Setiap sila yang terkandung dalam Pancasila yang dicetuskan oleh Soekarno
memiliki arti yang sangat mendalam bagi masyarakat Indonesia, ada harapan-
harapan besar yang ingin dicapai untuk Indonesia agar menjadi negara yang kuat.
Akan tetapi setiap sila pasti penyimpangan akn tetapi setiap sila terkandung solusi
untuk menghadapi tantangan yang terjadi di Indonesia.mampu menggunakan
Pancasila sebagai solusi atau alat untuk menyelesaikan masalah. Pengenalan akan
Pancasila dapat dimulai dari keluarga, keluarga sebab pengajar yang utama dan

7
mengamlakannya dalam kehidupan yang nyata. Selain keluarga, cara mengenalkan
nilai Pancasila dengan melakukan seminar, lewat pendidikan, sosialisasi, dsb
Penanaman Pancasila pada setiap individu harus dimulai sejak dini agar nantinya
menjadi pribadi yang sadar akan tanggungjawabnya sebagai warga negara yang
berPancasila.Tantangan yang terjadi pada negara Indonesia Pancasila adalah
garam dan terang untuk mengenal kembali jati diri bangsa dan perekat untuk
mempersatukan perbedaan. Pancasila merupakan pilar utama untuk menghadapi
tantangan yang terjadi di Indonesia.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ideologi berangkat dari falsafah, yaitu renungan pendirian yang didorong oleh
keinginan untuk mencari hikmah kebenaran, kearifan, kebijaksanaan, dalam hidup.
Kekuatan ideologi tergantung pada nilai-nilai yang dikandung, apakah nilai-nilai
tersebut mampu memberikan harapan yang lebih baik kepada manusia, baik
sebagai individu, makhluk sosial dan warga negara.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah tentang bagaimana kita


memantapkan penghayatan dan pengamalannya sebagai ideologi bangsa dalam
praktik kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Tolok ukur yang
utama di sini sebagai contoh bagaimana kita meningkatkan penghayatan agama dari
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab secara rukun dan saling menghormati antara agama dan kepercayaan.

3.2 Saran

Hal yang terpenting saat ini adalah mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada
setiap individu. Bila warga Indonesia tidak mengerti dan mengamalkan ideolgi
bangsanya maka hancur negara ini, sebab pondasi kuat bangsa Indonesia adalah
Pancasila.Pancasila tidak hanya diucapkan saat upacara bendera, namun perlu
adanya perbuatan atau tindakan nyata yang dituangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Warga Indoensia belum seutuhnya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
setiapsila. Masih banyak warga Indonesia yang pasif dengan permasalahan yang
terjadi dan belum mengenal Pancasila secara spesifik.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai