Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

WAWASAN NUSANTARA
( Perwujudan Wawasan Nusantara )
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Eva Laila Rizkiyah, S.Fil.,M.Phil

Disusun oleh :

Ika nur hidayah ( 22019008 )


Puji lestari ( 22019016 )
Shella puspa ( 22019018 )
Wina lisa tri arum sari ( 22019022 )

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


STIKES PRIMA INDONESIA 2019/2020
KATA PENGANTAR
Atas rahmat Yang Maha Kuasa, dan karena seijinnya pula maka proses pembuatan makalah
ini dapat di rampungkan. Hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam pembuatan makalah
ini untuk sekedar memberikan ilmu kepada pembaca serta apresiasi kepada ilmu pengetahuan
dan sekaligus sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan nilai akademik dari penulis,
setidaknya tidak mendapatan tantangan yang berarti sama sekali. Kiranya ilmu dan
pengetahuan yang dituangkan oleh penulis dalam makalah ini menjadi sebuah pegangan dan
pembelajaran yang berguna dengan nilai- nilai positif yang bermanfaat di dalam kehidupan
sesungguhnya bagi para pembaca. Banyak faktor kiranya yang perlu diperhitungkan untuk
mendapatkan sebuah pandangan bagi suatu karya yang terbaik. Menyadari kesempurnaan
nilai itu kami pun menghaturkan permohonan maaf apabila karya dalam bentuk makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan tersebut. Semoga dalam ketidak sempurnaan ini sedikitnya
dapat memberikan pemahaman baru dan juga pemikiran yang lurus menuju ilmu yang
berguna. Atas kritik dan saran yang ditujukan untuk memperbaharui ketidaksempurnaan
makalah ini kami menyampaikan terima kasih, juga tak lupa bagi pihak terkait yang
membantu dalam bentuk apapun untuk menyelesaikan makalah ini.

Bekasi, 10 Juni 2020


DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 4
1.1 Latar belakang................................................................................ 4
1.2 Rumus masalah.............................................................................. 4
1.3 Tujuan............................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 6
2.1 Garis-garis besar tentang wawasan nusantara................................ 7

2.2 Aspek-aspek wawasan nusantara.................................................... 8

2.3 Wawasan Kebangsaan ................................................................... 9


2.4 Konsepsi Wawasan Nusantara........................................................ 10

BAB III PENUTUP.................................................................................... 11


3.1 Kesimpulan..................................................................................... 11
3.2 Saran............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beberapa pulau dan beribu-
ribu pulau kecil yang terletak antara dua lautan besar yaitu lautan India dan lautan Pasific.
Banyaknya pulau-pulau itu bukan berarti berdiri sendiri-sendiri, namun merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan. Hal inilah yang mendorong adanya gagasan Wawasan
Nusantara.Konsepsi Wawasan Nusantara mempunyai arti yang sangat penting bagi persatuan
bangsa Indonesia. Wawasan Nusantara mengandung suatu prinsip adanya satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.Empat prinsip Wawasan
Nusantara tersebut hanya dapat terwujud bila dapat diciptakan suatu perhubungan yang
lancar dan mantap (Soedjono Wiwoho,1982). bangsa harus mampu memberikan implikasi
dan inovasi dalam menghadapi atau mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang ada
pada lingkungan sehingga masing-masing negara dapat mengejar kajayaannya. Untuk
mengejar kejayaannya setiap bangsa juga harus memperhatikan faktor-faktor penting yaitu
Bumi, Jiwa dan Lingkungan sekitar. Dimana bumi sebagai tempat atau ruang dimana suatu
bangsa bisa menempati untuk bertahan hidup, Jiwa dalam artian sebagai tekat dan semangat
dari setiap individu untuk mencapai kejayaan atau cita-cita bangsanya Wawasan nusantara
diharapkan mampu menyatukan pandanganpandangan yang berbeda dalam masyarakat dan
memberikan solusi untuk mendasari Ketahanan Nasional suatu bangsa, sehingga tujuan
nasional dapat terialisir. Dalam Wawasan Nusantara dan Ketahanan nasional sebagai konsep
pemikiran bersifat inklusif menerima pembaharuan masukan untuk kepentingan kemajuan
bagsa. Menurut pemikiran Rizal Ramli bangsa ini akan cepat makmur jika pemimpin-
pemimpin kita melakukan transformasi seluruh hidupnya untuk kepentingan rakyat; baik
pemikirannya, seluruh hartanya, Waktu dan tenaganya, segalanya untuk kepentingan rakyat
dan bersedia tampil untuk kepentingan rakyat. Sedang menurut Amin rais dalam orasinya
Slamatkan Indonesia untuk menyejahterakan rakyat perlu penataan negara lebih terencana
dan pemimpinpemimpin bangsa tidak menjadi kakitangan asing (komprador) untuk menguras
kekayaan bangsa Indonesia. Menurut Hussein Alatas dalam The Sociologi of Coroption
(1968) di Indonesia korupsi semakin menggurita yang kalau dibiarkan akan membunuh
negara Indonesia sendiri. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari
cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan
nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh
dan menyeluruh. Perwujudan wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
merupakan salah satu proses pendewasaan pendirian manusia secara sistematis, dalam
menjalani kehidupan secara bertanggung jawab dan berani mengambil keputusan serta
tindakan yang bijaksana sekaligus berani menanggung berbagai konsekuensi yang
ditimbulkan dalam kehidupan bermasyarakat.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari perwujudan wawasan nusantara ?
2. Manfaat memahami wawasan nusantara ?
3. Bagaimana Implementasi/ penerapan dari wawasan nusantara ?
4. Berkurangnya pemahaman wawasan nusantara di generasi milenial
1.3 Tujuan
1. Agar setiap individu atau kelompok dapat mengetahui tentang garis-garis besar wawasan
nusantara
2. Dapat mengetahui tentang aspek-aspek wawasan nusantara yang ada di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 GARIS-GARIS BESAR TENTANG WAWASAN NUSANTARA
1. Pengertian wawasan nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan
Pembukaan UUD Unsur dasar konsepsi wawasan nusantara
a) Wadah (Contour) Wadah kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan
keanekaragaman budaya.bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang
merupakan wadahberbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur pilotik.
b) Isi (Content) Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.Isi menyangkut dua
hal yang esensial,yaitu :
 Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional.
 Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.
c) Tata Laku (Conduct) Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi,yang
terdiri :
 Tata laku batiniah, mencerminkan jiwa,semangat, dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.
 Tata laku lahiriah, tercermin dalam tindakan,perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.
 Asas wawasan nusantara Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan-ketentuan
atau kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi,ditaati,dipelihara dan diciptakan demi
tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau
golongan) terhadap kesepakatan bersama.
Asas wawasan nusantara terdiri dari :
1. Kepentingan yang sama. Ketika menegakkan dan merebut
kemerdekaan,kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi
penjajahan secara fisik dari bangsa lain.tujuan yang sama adalah tercapainya
kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.
2. Keadilan. Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan andil,jerih payah
usaha dan kegiatan baik orang perorangan,golongan,kelompok maupun
daerah.
3. Kejujuran. Yang berarti keberanian berpikir,berkata dan bertindak sesuai
realita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit an
kurang enak didengarnya
4. Solidaritas. Yang berarti diperlukannya rasa seti kawan,mau memberi dan
berkorban bagi orang lain tanpa meniggalkan ciri dan karakter budaya
masing-masing.
 Arah pandang Dengan latar belakang budaya,sejarah,kondisi,konstelasi geografi,
dan perkembangan lingkungan strategis,arah pandang wawasan nusantara
meliputi:
o Arah pandang ke dalam, mengandung arti bahwa bangsa Indonesia
harus peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktorfaktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan
harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan.
o Arah pandang ke luar, mengandung arti bahwa dalam kehidupan
internasionalnya,bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan
kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan,baik
politik,ekonomi,sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi
tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada
Pembukaan UUD Fungsi. Wawasan Nusantara berfungsi sebagai
pedoman,motivasi,dorongan,serta rambu-rambu dalam menentukan
kebujaksanaan,keputusan,tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara
negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
2.2 ASPEK-ASPEK WAWASAN NUSANTARA

1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila. Falsafah


Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai
dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian wawasan
nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek
kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan
bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional. Perwujudan


Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik Bangsa Indonesia
bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan
menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal
tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan
terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

 Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal


dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah
Indonesia secara merata.

 Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah


tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

 Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan


sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

2.3 WAWASAN KEBANGSAAN


Secara historis, wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan
diri dari segala bentuk penjajahan (Belanda dan Jepang). Perjuangan bangsa Indonesia yang
waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan
dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum kolonial terus menggunakan politik devide et
imperapecah bela dan kuasa. Kendati demikian, perlawanan para pahlawan telah
membuktikan bahwa semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam
mengusir penjajah di wilayah nusantara. Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk
dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal
sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional, disusul tahun 28 Oktober 1928 Para
Pemuda mengumandangkan ikrar Sumpah Pemuda; bertanah air satu, berbangsa satu dan
bahasa Indonesia, hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang
merupakan embrio keberadaan wawasan kebangsaan Indonesia.Dalam deskpemantapan
wawasan kebangsaan Kementerian Polhukam Republik Indonesia, yang dipublikasikan
dalam Forum Koordinasi Memperteguh Ke-Bhinneka-an di Jakarta tanggal 28 April 2016,
mendefinisikan wawasan kebangsaan sebagai cara pandang bangsa Indonesia dalam
mengelola diri dan lingkungannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Landasannya
adalah Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bagian
dari identitas bangsa Indonesia, sehingga akan berguna untuk memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa dan negara, demi mencapai masyarakat yang aman, adil
makmur sejahtera.Secara etimologi wawasan kebangsaan, berasal dari dua suku kata yaitu
wawasan dan kebangsaan.
Wawasan berarti hasil mewawas, tinjauan, pandangan, dan dapat pula berarti konsepsi cara
padang. Sedangkan kebangsaan berasal dari kata bangsa, yang berarti kelompok masyarakat
yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya serta berpemerintahan sendiri. S
edangkan kebangsaan mengandung arti:
 ciri-ciri yang memadai golongan bangsa.
 perihal bangsa, mengenai (yang berlainan dengan) bangsa.
 kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.
Jadi wawasan kebangsaan merupakan konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran
diri sebagai warga dari suatu negara dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.Prof. Muladi, Gubernur Lemhanas Republik Indonesia, mendefinisikan wawasan
kebangsaan sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural
mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan
ekonomi serta persatuan pertahanan dan keamanan. Wawasan kebangsaan menentukan cara
bangsa mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosial budaya, ekonomi dan
politik serta pertahanan dan keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan
nasional.
Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata hubungan
dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional.
Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untukmenjamin
keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang
memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.
Wawasan kebangsaan Indonesia, bersumber dari perjuangan mewujudkan kemerdekaan
Indonesia, yang secara tegas menolak adanya diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan,
warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kedudukan maupun status sosial.

MaknaWawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah
(darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya, serta udara dan di atas udara
secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh
mencakup segenap bidang kehidupan nasional meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya
utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Wawasan kebangsaan sebagai pertahanan
keamanan.
Wawasan kebangsaan sebagai konsep politik dan kenegaraan merupakan manifestasi
pemikiran politik bangsa Indonesia. Secara konseptual geopolitik Indonesia dituangkan
dalam salah satu doktrin nasional yangdisebut wawasan nusantara dan politik luar negeri
secara bebas aktif. Sedangkan berdasarkan geostrategic, Indonesia diwujudkan melalui
konsep ketahanan nasional yang bertumpu pada perwujudan kesatuan ideologi, politik,
ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan.

2.4 Konsepsi Wawasan Nusantara

Sebagai cara pandang bangsa Indonesia, wawasan nusantara mempunyai konsepsi yang
sangat utuh untuk diimplemetasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wawasan
nusantara dipandang sebagai suatu metode yang tepat dalam menyatukan atau
mengintegrasikan wilayah, bangsa dan negara Indonesia. Sehingga wawasan nusantara
mampu menciptakan pandangan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan kepulauan
nusantara.

Implementasi Wawasan
NusantaraWawasan Nusantara sebagai wawasan nasional digunakan untuk mewujudkan
tujuan dan cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam membangun bangsa dan
negara, yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, dalam satu kesatuan wilayah nusantara.
Wawasan nusantara memberikan pedoman pada pencapaian tujuan nasional yang telah
dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam pelaksanaannya harus
memedomani Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Wawasan Nusantara mengimplementasikan integrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Diketahui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsayang tersebar di
wilayah nusantara. Suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia sangat holistik,
beraneka ragam suku yang memiliki aneka ragam kebiasaan, kebudayaan, agama sampai
bentuk fisik. Namun dengan adanya wawasan nusantara, keragaman tersebut menjadi
kekayaan dalam satu kesatuan yang utuh, yaitu bangsa Indonesia yang mendiami kepulauan
nusantara. Satu kesatuan atau integrasi tercermin pada perwujudan kepulauan nusantara
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Dengan demikian, maka implementasinya terhadap segala aspek kehidupan harus
menjadi pemersatu atau pengintegrasi bukan sebaliknya yang dapat memecah belah bangsa
dan Negara Kesatuan Indonesia. Dalam kondisi apapun termasuk hadirnya ancam globalisasi
dunia, paham-paham radikal, teroris, narkoba, dunia maya yang setiap saat mengancam
keutuhan bangsa Indonesia, namun patokan dasar harus tetap solid dalam satu kesatuan yang
utuh dan menyeluruh.
Perwujudan wawasan nusantara sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi,
satu kesatuan sosial budaya dan satu kesatuan pertahanan keamanan. Pandangan ini sangat
penting untuk dapat menangkal tantangan, ancaman, gangguan dan hambatan dalam rangka
melaksanakan pembangunan bangsa. Baik yang datang dari dalam maupun luar negeri,
langsung dan tidak langsung membahayakan identitas, integritas dan pembangunan nasional.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa :

1. Secara garis besar wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap untuk menentukan kehidupan
berbangsa dan bernegara yang berdasarkan pada ideologi bangsa itu sendiri.
2. Wawasan nusantara di indonesia berdasarkan filsafat pancasila, pembangunan nasional, kesatan
politik, kesatuan ekonomi, sosial dan budaya, kesatuan pertahanan keamanan, serta luas wilayah.
3. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan Pancasila dari UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai
kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.

4.3 SARAN
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan memakluminya, karena saya
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah, khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.sttkd.ac.id/index.php/jmd/article/view/95/74
Kusrahmadi, Dwi Sigit, Pentingnya wawasan nusantara dan integrasi nasional,
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-15130-7_0387.pdf#page=103

Arfani, Riza Noer. 2001. Integrasi Nasional dan Hak Asasi Manusia.Dalam Jurnal Sosial
Politik UGM. ISSN. 1410-4946, Volume 5, Nomor 2, Nopember 2001 (253-269)
Bahar, Saafaroedin. 1996. Integrasi Nasional Teori, Masalah dan Strategi.Jakarta : Ghalia
Indonesia.Budiarjo, Miriam. 2008.
Dasar-Dasar Ilmu Politik.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai