Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasilah yang
Diampu Oleh Dosen Drs. Taufik, M.H.Kes

Disusun oleh:
Kelas : 1B
Kelompok : 3

Aditha Zetra Irawan (190106002) Putry Regita Cahyani (190106116)


Daffa Afif Setiawan (190106029) Raihan Rafiif A.S (190106119)
Eni Fathatun Nisa (190106047) Rizal Ahmad Fadhilah (190106129)
Ganea Pramudia Gurensky (190106062) Vilda Ardia Putri (190106115)
Ismi Noor Ajizha (190106074) M. Iqbal Zam Zam (190106086)

PRODI D4 KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga penyusunan makalah”Identitas
Nasional” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Selai itu kami ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah”PANCASILA” atas
bimbingan dan motivasinya.

Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.

Purwokwerto, 16 Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL...................................................................................................3
2.2 SEJARAH FAHAM NASIONALISME DI INDONESIA...............................................................................4
2.3 IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER BANGSA.........................................................................5
2.4 PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA.............................................................................................6
2.5 NASIONALISME DALAM KEPERAWATAN...........................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
3.2. Saran.................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang Masalah 

Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, manusia
senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok-
kelompok. Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang
berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup yang besar. Dimulai dari
lingkungan terkecil sampai pada lingkungan terbesar. Pada mulanya manusia hidup dalam
kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi sperti suku,
masyarakat dan bangsa. Kemudian manusia hidup bernegara. Mereka membentuk negara sebagai
persekutuan hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok
manusia yang memiliki cita-cita bersatu, hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai
pemerintahan yang sama. Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila negara
adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada
persekutuan hidup manusia itu sendiri. Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara.
Demikian pula orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa
dapat menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas
yang membedakan bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri
khas sebuah bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang dimiliki
negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-identitas yang
disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
Pemerintahan di Indonesia  sudah lama menjadi mimpi buruk banyak orang di Indonesia.
Kendati pemahaman mayarakat tentang pemerintahan sangatlah  berbeda-beda, Namun
setidaknya sebagian besar dari masyarakat membayangkan bahwa dengan adanya pemerintahan,
masyarakat  akan dapat memiliki kualitas pemerintahan yang lebih baik. Banyak di antara
masyarakat-masyarakat yang ada di inonesia  membayangkan, bahwa dengan memiliki tata
kelola pemerintahan  yang lebih baik, maka kualitas pelayanan publik menjadi semakin baik,

1
angka korupsi menjadi semakin rendah, dan pemerintah menjadi semakin peduli dengan
kepentingan warga.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atasdapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
1.2.1 Apa pengertian identitas nasional?
1.2.2 Bagaimana sejarah faham nasionalisme di indonesia?
1.2.3 Apa maksud identitas nasional sebagai karakter bangsa?
1.2.4 Bagaimana proses berbangsa dan bernegara?
1.2.5 Bagaimana nasionalisme pada perawatan?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
1.3.2 Untuk mengetahui sejarah faham nasionalisme di indonesia
1.3.3 Untuk mengetahui identitas nasional sebagai karakter bangsa
1.2.4 Untuk mengetahui proses berbangsa dan bernegara
1.3.5 Untuk mengetahui nasionalisme pada perawatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional


Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara etimologis
, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “ nasional”. Kata identitas berasal dari
bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat
pada seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata
“nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah
pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi
Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga
sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua
warga Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga
Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia.
Secara global, identitas nasional indonesia adalah:
1.      Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2.      Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3.      Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4.      Lambang Negara yaitu Pancasila
5.      Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6.      Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7.       Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8.      Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9.      Konsepsi Wawasan Nusantara
10.  Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

3
2.2 Sejarah Faham Nasionalisme Di Indonesia
Nasionalisme Indonesia muncul sebagai reaksi dari kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang
ditimbulkan oleh adanya kolonialisme. Oleh karena itu, gerakan nasionalisme pada awal abad
XX tidak bisa dipisahkan dari praktik kolonialisme sebab keduanya merupakan hubungan sebab
akibat. Hanya saja, pada tahap awal nasionalisme berkembang pada tingkat elite yaitu kelompok
bangsawan terpelajar.

Merekalah yang mula-mula memiliki kesadaran adanya diskriminasi kehidupan bangsa dan
berusaha mencarikan jawabannya. Bentuk gerakannya memiliki corak yang beragam mulai dari
yang bersifat etnis, kultural, hingga nasional. Itulah latar belakang munculnya nasionalisme
Indonesia. Meskipun banyak mengadopsi nilai dan pengertian dari luar, tetapi nasionalisme
Indonesia tetap memiliki spesifikasi tersendiri.

Tahapan perkembangan nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut.

Periode Awal Perkembangan


Dalam periode ini gerakan nasionalisme diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi
sosial dan budaya. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang
Indonesia, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah.

Periode Nasionalisme Politik


Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk
mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Indische
Partij dan Gerakan Pemuda.

Periode Radikal
Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan
baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah).
Organisasi yang bergerak secara non kooperatif, seperti Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI.

Periode Bertahan

4
Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh pertimbangan.
Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi
pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi
dan gerakan yang berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.

Dari perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat persatuan dan
cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai suku di Indonesia.

2.3 Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa


Dengan memahami identitas bangsa diharapkan akan memahami jati diri bangsa sehingga
menumbuhkan kebanggaan terhadap bangsanya sendiri. Karakter berasal dari bahasa latin
“kharakter, kharassein atau kharax”, dalam bahasa Prancis “caractere” dalam bahasa Inggris
“character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat kejiwaan, akhlak, budi pekerti, tabiat, watak
yang membedakan seseorang dengan orang lain. Sehingga karakter bangsa dapat diartikan tabiat
atau watak khas bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Menurut Max Weber, cara yang terbaik untuk memahami suatu masyarakat adalah dengan
memahami tingkah laku anggotanya. Dan cara memahami tingkah laku anggota adalah dengan
memahami kebudayaan mereka yaitu sistem makna mereka.

Identitas dan modernitas sering kali mengalami tari menarik, beberapa orang lebih menutup diri
dari modernisasi untuk melindungi identitasnya, mereka khawatir identitas yang selama ini
dibangun akan hilang karena terhapus terpaan modernitas. Identitas sendiri dalam
perkembangannya tidak hanya suatu hal yang harus dipertahankan, tetapi juga harus
dikembangkan namun masih mempertahankan hal-hal fundamental yang terdapat di dalamnya.
Contohnya saja Indonesia yang memiliki beribu etnis, Indonesia harus mampu menyatukan diri
membentuk suatu identitas, yaitu Bangsa Indonesia. Dahulu Indonesia terdiri atas kerajaan-
kerajaan yang memiliki wilayah dan pemerintahannya masing-masing, namun seiring
perkembangan masyarakat Indonesia, mereka dengan lapang dada bersedia dipersatukan dengan
sistem pemerintahan baru yang modern yaitu demokrasi presidensial.

5
Para pendiri bangsa melalui sidang BPUPKI berusaha menggali nilai-nilai yang ada dan hidup
dalam masyarakat, nilai-nilai yang existing maupun nilai-nilai yang menjadi harapan seluruh
bangsa. Melalui pembahasan yang didasari niat tulus merumuskan pondasi berdirinya negara ini
maka muncullah Pancasila. Dengan demikian karena Pancasila digali dari pandangan hidup
bangsa, maka Pancasila dapat dikatakan sebagai karakter sesungguhnya bangsa Indonesia.
Dengan demikian Pancasila betul-betul merupakan nilai dasar sekaligus ideal untuk bangsa
Indonesia. Nilai-nilai yang merupakan identitas sekaligus karakter bangsa. Lima nilai dasar yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan yang terkandung dalam pancasila
merupakan realitas yang hidup di Indonesia. Konsep identitas nasional pada akhirnya akan
melahirkan tindakan kelompok. Yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan yang
diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bisa dipisahkan dari kemunculan
konsep nasionalisme.

2.4 Proses Berbangsa Dan Bernegara


Negara adalah organisasi kekeasaan dari persekutuan hidup manusia. Terjadinya negara-
bangsa Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Proses
terbentuknya negara-bangsa Indonesia secara teoritis dilukiskan sebagaimana dalam keempat
alinea Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
1.       Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi tetapi adanya pengakuan akan hak
setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk
menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa yang lain. Inilah sumber
motifasi perjuangan. (alinea I pembukaan UUD 1945).

2.      Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan menghasilkan proklamasi.
Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara . Negara yang kita cita-citakan adalah
menuju pada keadaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (alinea II pembukaan
UUD 1945)

3.        Terjadinya bangsa Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia. Disamping itu
adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa Indonesia
adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual. (alinea III pembukaan
UUD 1945)

6
Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan
negara, bentuk negara, system pemerintahan negara, UUD negara dan dasar negara. Dengan
demikian semakin sempurna proses terjadinya negara Indonesia. (alinea IV pembukaan UUD
1945).
Proses bernegara sejak tahun 1908, masyarakat mempunyai kesadaran untuk bersatu
membentuk suatu organisasi yang dinamakan Budi Utomo. Proses untuk membentuk suatu
negara itu berjalan 10 tahun dan baru membentuk negara pada tahun 1945. Ada kesan betapa
susahnya proses yang dilalui untuk membentuk negara. Akan tetapi rentang waktu antara tahun
1908 sampai tahun 1945, itu bisa kita sebut sebagai pematangan yang ujungnya terjadi pada
tahun 1945.

2.5 Nasionalisme Dalam Keperawatan


Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan
mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik"
(political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat
liberalisme yang menanggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau
gabungan kedua teori itu.
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.
Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak
beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong
mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari
sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah.
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada
amalan politik dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan,
seperti yang dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan
mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti naziisme, pengasingan dan sebagainya.

1.)    KEPERAWATAN BERANGKAT DARI SEMANGAT NASIONALISME RUU


Keperawatan yang sedang dibahas  sekarang ini berangkat dengan spirit nasionalisme.
Apalagi, banyak daerah terpencil yang tidak memiliki tenaga perawat, sehingga kurang
mendapat perhatian kesehatan yang memenuhi standar kesehatan. Dengan UU Keperawatan
ini di harapkan terjadi pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya di
daerah terpencil. Jumlah dokter yang terbatas, banyak akademi perawat yang tidak
terstandarisasi, dan banyaknya perawat yang dikriminalisasi akibat salah penanganan medis,
maka itulah yang menjadi spirit perlunya pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
khususnya di daerah-daerah terpencil.

7
Dengan UU Keperawatan ini nantinya tenaga perawat akan mendapat pendidikan khusus
keperawatan yang diharapkan bisa membantu dokter secara profesional."Nantinya perawat
mendapat pelimpahan wewenang dari dokter untuk menjalankan tugas-tugas kedokteran
ketika dokter tidak ada atau dalam waktu darurat. sesungguhnya Indonesia memerlukan
tenaga perawat yang luar biasa, mengingat selama ini terpusat di kota kota besar termasuk
tenaga dokter sendiri.

2.)    PERAN SEORANG PERAWAT SECARA UMUM


Melihat semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
kesehatan, diharapkan profesi keperawatan dapat berperan sebagai “agent of change, yaitu
sebagai pendidik, pemimpin atau pengelola keperawatan, pelaksana rumah sakit, maupun
sebagai peneliti. Ada banyak hal yang bisa dikembangkan dalam dunia keperawatan
Indonesia . Mulai dari kualitas pendidikan sampai dengan dunia praktik atau dunia kerja.
Dunia pendidikan tentu saja dilihat dari jenjang pendidikan rata rata perawat yang ada bila
kita membandingkan dengan negara lain. Kemudiaan standar para calon-calon perawat ini
apakah sudah layak utuk bersaing nantinya di dunia kerja. Kemampuan analisis,
kemampuan motorik untuk melakukan berbagai ekpertise implementasi keperawatan,
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa dunia dalam hal ini adalah
bahasa inggris. Kalau kita ingin melihat betapa pesat perkembangan dunia kesehatan di
dunia eropa, maka kita tidak bisa mengeyampingkan betapa mereka memberikan perhatian
yang sangat besar pada pengembangan riset. Ada beberapa kelebihan dan peluang bagi
perawat Indonesia yang berminat bekerja diluar negeri.
Saat ini sebenarnya sangat banyak sekali permintaan perawat untuk bekerja diluar (job
order), hanya saja permintaan tersebut belum dapat dimaksimalkan oleh perawat
Indonesia . Banyak pula sebetulnya kesempatan dan keunggulan yang diperoleh bagi
perawat Indonesia jika dapat bekerja diluar negeri dengan kemungkinan dapat
meningkatkan pengetahuan meliputi konseptual skill, tehnikal skill dan managerial skill
dalam bidang keperawatan sesuai standart internasional, peningkatan kemampuan
berbahasa inggris sebagai bahasa internasional, peluang belajar/melanjutkan pendidikan
diluar negeri dan peningkatan kesejahteraan perawat itu sendiri.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain. Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat
oleh wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan
sejarah sistem hukum/perundang – undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja
berdasarkan profesi.Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional ada lima , yaitu
sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa. Ke lima faktor tersebut pada dasarnya
tercakup dalam proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang
dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.

Pancasila sebagai dasar negara indonesia, menjadi hal paling mendasar bagi identitas
bangsa indonesia, namun pemberdayaan idetitas nasional diindonesia masih minim sekali apalagi
di zaman globalisasi ini.

3.2. Saran
Sebagai warga negara harus mengetahui dan tetap melestarikan apa saja yang menjadi
identitas nasional. Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain. Selain itu, sebagai warga Negara juga harus menerapkan
nilai-nilai yang terkandung dalam identitas nasional. Contohnya nilai-nilai yang terdapat pada
Pancasila dan UUD 1945.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan dan Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:Paradigma, Edisi pertama.


Syarbani Syahrial, Wahid Aliaras. 2006; Membangun Karakter dan Kepribadian melalui
Pendidikan Kewarganegaraan, UIEU – University Press, Jakarta.
Suryo, Joko, 2002, Pembentukan Identitas Nasional, Makalah Seminar Terbatas Pengembangan
Wawasan tentang Civic Education, LP3 UMY, Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai