IDENTITAS NASIONAL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasilah yang
Diampu Oleh Dosen Drs. Taufik, M.H.Kes
Disusun oleh:
Kelas : 1B
Kelompok : 3
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga penyusunan makalah”Identitas
Nasional” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Selai itu kami ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah”PANCASILA” atas
bimbingan dan motivasinya.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL...................................................................................................3
2.2 SEJARAH FAHAM NASIONALISME DI INDONESIA...............................................................................4
2.3 IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER BANGSA.........................................................................5
2.4 PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA.............................................................................................6
2.5 NASIONALISME DALAM KEPERAWATAN...........................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
3.2. Saran.................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, manusia
senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok-
kelompok. Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang
berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup yang besar. Dimulai dari
lingkungan terkecil sampai pada lingkungan terbesar. Pada mulanya manusia hidup dalam
kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi sperti suku,
masyarakat dan bangsa. Kemudian manusia hidup bernegara. Mereka membentuk negara sebagai
persekutuan hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok
manusia yang memiliki cita-cita bersatu, hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai
pemerintahan yang sama. Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila negara
adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada
persekutuan hidup manusia itu sendiri. Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara.
Demikian pula orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa
dapat menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas
yang membedakan bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri
khas sebuah bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang dimiliki
negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-identitas yang
disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
Pemerintahan di Indonesia sudah lama menjadi mimpi buruk banyak orang di Indonesia.
Kendati pemahaman mayarakat tentang pemerintahan sangatlah berbeda-beda, Namun
setidaknya sebagian besar dari masyarakat membayangkan bahwa dengan adanya pemerintahan,
masyarakat akan dapat memiliki kualitas pemerintahan yang lebih baik. Banyak di antara
masyarakat-masyarakat yang ada di inonesia membayangkan, bahwa dengan memiliki tata
kelola pemerintahan yang lebih baik, maka kualitas pelayanan publik menjadi semakin baik,
1
angka korupsi menjadi semakin rendah, dan pemerintah menjadi semakin peduli dengan
kepentingan warga.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
1.3.2 Untuk mengetahui sejarah faham nasionalisme di indonesia
1.3.3 Untuk mengetahui identitas nasional sebagai karakter bangsa
1.2.4 Untuk mengetahui proses berbangsa dan bernegara
1.3.5 Untuk mengetahui nasionalisme pada perawatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Sejarah Faham Nasionalisme Di Indonesia
Nasionalisme Indonesia muncul sebagai reaksi dari kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang
ditimbulkan oleh adanya kolonialisme. Oleh karena itu, gerakan nasionalisme pada awal abad
XX tidak bisa dipisahkan dari praktik kolonialisme sebab keduanya merupakan hubungan sebab
akibat. Hanya saja, pada tahap awal nasionalisme berkembang pada tingkat elite yaitu kelompok
bangsawan terpelajar.
Merekalah yang mula-mula memiliki kesadaran adanya diskriminasi kehidupan bangsa dan
berusaha mencarikan jawabannya. Bentuk gerakannya memiliki corak yang beragam mulai dari
yang bersifat etnis, kultural, hingga nasional. Itulah latar belakang munculnya nasionalisme
Indonesia. Meskipun banyak mengadopsi nilai dan pengertian dari luar, tetapi nasionalisme
Indonesia tetap memiliki spesifikasi tersendiri.
Periode Radikal
Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan
baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah).
Organisasi yang bergerak secara non kooperatif, seperti Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI.
Periode Bertahan
4
Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh pertimbangan.
Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi
pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi
dan gerakan yang berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.
Dari perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat persatuan dan
cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai suku di Indonesia.
Identitas dan modernitas sering kali mengalami tari menarik, beberapa orang lebih menutup diri
dari modernisasi untuk melindungi identitasnya, mereka khawatir identitas yang selama ini
dibangun akan hilang karena terhapus terpaan modernitas. Identitas sendiri dalam
perkembangannya tidak hanya suatu hal yang harus dipertahankan, tetapi juga harus
dikembangkan namun masih mempertahankan hal-hal fundamental yang terdapat di dalamnya.
Contohnya saja Indonesia yang memiliki beribu etnis, Indonesia harus mampu menyatukan diri
membentuk suatu identitas, yaitu Bangsa Indonesia. Dahulu Indonesia terdiri atas kerajaan-
kerajaan yang memiliki wilayah dan pemerintahannya masing-masing, namun seiring
perkembangan masyarakat Indonesia, mereka dengan lapang dada bersedia dipersatukan dengan
sistem pemerintahan baru yang modern yaitu demokrasi presidensial.
5
Para pendiri bangsa melalui sidang BPUPKI berusaha menggali nilai-nilai yang ada dan hidup
dalam masyarakat, nilai-nilai yang existing maupun nilai-nilai yang menjadi harapan seluruh
bangsa. Melalui pembahasan yang didasari niat tulus merumuskan pondasi berdirinya negara ini
maka muncullah Pancasila. Dengan demikian karena Pancasila digali dari pandangan hidup
bangsa, maka Pancasila dapat dikatakan sebagai karakter sesungguhnya bangsa Indonesia.
Dengan demikian Pancasila betul-betul merupakan nilai dasar sekaligus ideal untuk bangsa
Indonesia. Nilai-nilai yang merupakan identitas sekaligus karakter bangsa. Lima nilai dasar yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan yang terkandung dalam pancasila
merupakan realitas yang hidup di Indonesia. Konsep identitas nasional pada akhirnya akan
melahirkan tindakan kelompok. Yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan yang
diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bisa dipisahkan dari kemunculan
konsep nasionalisme.
2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan menghasilkan proklamasi.
Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara . Negara yang kita cita-citakan adalah
menuju pada keadaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (alinea II pembukaan
UUD 1945)
3. Terjadinya bangsa Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia. Disamping itu
adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa Indonesia
adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual. (alinea III pembukaan
UUD 1945)
6
Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan
negara, bentuk negara, system pemerintahan negara, UUD negara dan dasar negara. Dengan
demikian semakin sempurna proses terjadinya negara Indonesia. (alinea IV pembukaan UUD
1945).
Proses bernegara sejak tahun 1908, masyarakat mempunyai kesadaran untuk bersatu
membentuk suatu organisasi yang dinamakan Budi Utomo. Proses untuk membentuk suatu
negara itu berjalan 10 tahun dan baru membentuk negara pada tahun 1945. Ada kesan betapa
susahnya proses yang dilalui untuk membentuk negara. Akan tetapi rentang waktu antara tahun
1908 sampai tahun 1945, itu bisa kita sebut sebagai pematangan yang ujungnya terjadi pada
tahun 1945.
7
Dengan UU Keperawatan ini nantinya tenaga perawat akan mendapat pendidikan khusus
keperawatan yang diharapkan bisa membantu dokter secara profesional."Nantinya perawat
mendapat pelimpahan wewenang dari dokter untuk menjalankan tugas-tugas kedokteran
ketika dokter tidak ada atau dalam waktu darurat. sesungguhnya Indonesia memerlukan
tenaga perawat yang luar biasa, mengingat selama ini terpusat di kota kota besar termasuk
tenaga dokter sendiri.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain. Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat
oleh wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan
sejarah sistem hukum/perundang – undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja
berdasarkan profesi.Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional ada lima , yaitu
sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa. Ke lima faktor tersebut pada dasarnya
tercakup dalam proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang
dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.
Pancasila sebagai dasar negara indonesia, menjadi hal paling mendasar bagi identitas
bangsa indonesia, namun pemberdayaan idetitas nasional diindonesia masih minim sekali apalagi
di zaman globalisasi ini.
3.2. Saran
Sebagai warga negara harus mengetahui dan tetap melestarikan apa saja yang menjadi
identitas nasional. Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain. Selain itu, sebagai warga Negara juga harus menerapkan
nilai-nilai yang terkandung dalam identitas nasional. Contohnya nilai-nilai yang terdapat pada
Pancasila dan UUD 1945.
9
DAFTAR PUSTAKA
10