Anda di halaman 1dari 19

‘’ Identitas Nasional sebagai Identitas

Bangsa Indonesia’’

OLEH

Kelompok 1

1. Siti Butsainah Hiballah 105811104522


2. Putri Arvianti Ramadani 105811107022
3. Nabila Tri Lestari. A 105851103422
4. Abid Abdullah
5. Rifqi Fauzi Munandar
6. Firman Rewa

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
Kata pengantar..............................................................i
Daftar isi.........................................................................ii
BAB 1
Pendahuluan .................................................................1
Latar Belakang...........................................................................1
Rumusan Masalah ........................................................2
Tujuan ...........................................................................3
BAB 2
Pembahasan
A. Definisi Identitas Nasional..........................................
B. Faktor Pembentukan Kelompok Bangsa.....................
C. Faktor Pembentukan Identitas Bangsa........................
D. Faktor Pembentukan bangsa Indonesia.......................
E. Ciri Identitas Bangsa Indonesia..................................
F. Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Identitas
Nasional Indonesia .....................................................

BAB 3

Penutup

Kesimpulan ...................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara,
Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah
di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan
berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa
dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan
– Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak
perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya,
Dan yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa
dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap
dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta
ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan
pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah
dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih
baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat
yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang
terjadi.
Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional Indonesia
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yg dimaksud dengan Identitas Nasional ?
1.2.2 Apa saja faktor - faktor pembentuk Identitas Nasional ?
1.2.3 Apa saja faktor pembentukan identitas bangsa ?
1.2.4 Jelaskan faktor pembentukan bangsa Indonesia ?
1.2.5 Bagaimanakah ciri dari Identitas Nasional ?
1.2.6 Bagaimana sumber?
1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional


1.3.2 Untuk mengetahui Faktor Pembentukan Kelompok Bangsa
1.3.3 Untuk mengetahui Faktor Pembentukan Idenitas Bangsa
1.3.4 Untuk mengetahui Pembentukan Bangsa Indonesia
1.3.5 Untuk mengetahui Ciri Identitas Bangsa Indonesia
1.3.6 Untuk mengetahui Sumber Historis, Sosiologi, Politik tentang Identitas
Nasional Indonesia

BAB 2
Pembahasan
A. Definisi Identitas Nasional
Identitas Nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu Identitas dan
nasional. Secara harfiah, identitas adalah ciri-ciri, jatidiri atau tanda yang melekat
pada seseorang atau sesuatu yang berguna untuk membedakannya dengan sesuatu
yang lain.

Identitas Nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas Kata
nasional adalah identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang terikat karena
kesamaan, baik kesamaan budaya, agama, fisik, keinginan, atau cita-cita.

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya..
Berdasarkan hal itu, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya masing-
masing sesuai dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa. Hal ini
tergantung dari bagaimana suatu bangsa terbentuk secara historis. Identitas nasional
yang dimiliki oleh suatu bangsa tidak bisa dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa.
Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-
nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa
(nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa
berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
Identitas nasional mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat di suatu
negara, hal itu merupakan suatu yang terus menerus berkembang dan bersifat terbuka.

Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan,adat


istiadat, serta karakter khas suatu negara. Seperti bahasa daerah, tarian daerah, musik-
musik daerah, dan lain sebagainya.
Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol
kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa
Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara
yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, pahlawan –
pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin,
Pangeran Antasari dan lain – lain.

B. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial


Dasar terbentuknya kelompok sosial di antaranya sebagai berikut :

1. Faktor Darah
Kelompok sosial dapat dibentuk atas dasar kesamaan darah atau keturunan.

2. Faktor Geografis
Lokasi beraktivitas juga menentukan terbentuknya kelompok sosial. Jika anggota
masyarakat berkumpul di suatu tempat dan menjalin komunikasi yang intens, maka
secara perlahan mereka akan membangun ikatan.

3. Faktor Kepentingan
Jika terdapat kesamaan kepentingan di antara para anggota masyarakat, maka sangat
mungkin akan terbentuk kelompok sosial. Contohnya kelompok intelektual,
kelompok pecinta alam, dan lain-lain.

4. Faktor Daerah Asal


Apabila seorang individu yang tinggal di suatu tempat bertemu dengan individu lain
dalam jumlah cukup banyak dengan daerah kelahiran yang sama, maka kesamaan
daerah asal sangat mungkin mendorong terbentuknya kelompok sosial di daerah
tersebut.
C. Faktor Pembentukan Identitas

Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa


Indonesia, sebagaimana dikutip dari makalah Identitas Nasional bahan ajar
Universitas Ahmad Dahlan oleh Dwi Sulisworo Tri dan Buku Ajar Pembelajaran
PPKn MI oleh Angga Dwi Prasetyo, sebagai berikut:

1. Faktor Objektif (Faktor Primordial)


Faktor objektif adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada
bangsa tersebut, seperti geografi ekologi, dan demografi. Contohnya, Indonesia
yang mempunyai kondisi geografi-ekologi sebagai wilayah kepulauan yang
beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalur komunikasi di Asia Tenggara,
ikut serta mempengaruhi perkembangan demografi, ekonomi, sosial dan budaya
bangsa Indonesia.

2. Faktor Kondisional (Faktor Subjektif)


Yaitu keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Contohnya,
faktor subjektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan bangsa.

3. Faktor Sakral
Faktor ini dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi
doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Misalkan, negara
Indonesia diikat oleh kesamaan ideologi Pancasila

4. Tokoh Kepemimpinan
Para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi
faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin di beberapa negara dianggap
sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol persatuan bangsa
yang bersangkutan.

5. Bhinneka Tunggal Ika


Prinsip Bhinneka Tunggal Ika pada dasarnya adalah ketersediaan warga bangsa
untuk bersatu dalam perbedaan. Yang dimaksud dengan bersatu dalam perbedaan
adalah kesediaan warga bangsa untuk setiap pada lembaga yang disebut negara
dan pemerintah, tanpa menghilangkan keterkaitannya pada suku bangsa, adat, ras,
dan agamanya.

6. Sejarah
Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat
menyatukan diri ke dalam suatu bangsa. Misalnya, presepsi yangs sama tentang
pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan tidak
hanya melahirkan solidaritas, tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama
antar anggota masyarakat.

7. Perkembangan Ekonomi (Industrialisasi)


Perkembangan ekonomi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai
dengan aneka kebutuhan masyarakat

8. Kelembagaan
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa adalah lembaga-lembaga
pemerintahan dan politik, misalnya seperti birokrasi, angkatan bersenjata,
pengadilan, dan partai politik.

D. Faktor Pembentukan Bangsa Indonesia


1. Faktor Primordial
Primordial yaitu adanya kesamaan pandangan atau paham antar daerah Indonesia
yang berkaitan erat dengan tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, dan nilai budaya.
Istilah primordial pada umumnya diartikan sebagai "keterikatan kepada asal-usul
suku, keturunan, ras dan agama", sehingga dikenal dengan istilah primordialisme.

Primordialisme adalah sebuah pandangan yang memegang erat prinsip hidup yang
menyertainya sejak anak-anak berkaitan dengan tradisi, kepercayaan, adat-
istiadat, kepercayaan, maupun segala hal yang ada dalam lingkungan asal mula
seseorang dibesarkan. Banyak sekali kelompok masyarakat pada mulanya
terbentuk berdasarkan ikatan primordial. Ikatan primordial yaitu masyarakat yang
terbentuk berdasarkan kesamaan suku bangsa, ras, budaya, agama dan asal usul
keturunan.

2. Faktor Sakral/Keagamaan

Kesamaan akan kepercayaan agama yang dianut juga merupakan salah satu faktor
terpenting dalam pembentukan bangsa Indonesia.

Seperti pada sila pertama, Indonesia menganut kepercayaan Ketuhanan yang


mengakui ada 6 agama resmi yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan
Khonghucu. Keenam agama tersebut mempunyai tempatnya sendiri dalam diri
bangsa Indonesia. Masing-masing agama dapat hidup berdampingan dibawah
payung ideologi bangsa Indonesia, Pancasila.

3. Faktor Tokoh Masyarakat

Tokoh bisa menjadi panutan masyarakat untuk mewujudkan visi misi bangsa
Indonesia. Terbentuknya bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran beberapa
tokoh pejuang, seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Jend. Sudirman dan masih
banyak lainnya. Para tokoh tersebut dengan rela berjuang mengorbankan
segalanya demi terbentuknya serta mempertahankan bangsa Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Adanya tokoh karismatik inilah
yang membuat tiap wilayah Indonesia bersatu.

4. Faktor Sejarah

Seperti yang kita tau sebagian besar wilayah Indonesia pernah dijajah oleh bangsa
asing. Negara-negara yang pernah menjajah Indonesia antara lain Belanda,
Portugis, Inggris, Jepang, Spanyol dan Prancis.

Sejarah dan pengalaman pada masa lalu itulah yang melahirkan rasa solidaritas
atau rasa senasib dan sepenanggungan sehingga munculnya suatu tekat untuk satu
tujuan antar kelompok masyarakat untuk melakukan perjuangan kemerdekaan.

5. Persamaan wilayah tempat tinggal

Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dari Sabang sampai Merauke.
Walaupun demikian, satu wilayah terikat antara satu sama lain.

Salah satu penyebab mengapa terjadi persatuan antar wilayah ini dikarenakan
adanya kerajaan-kerajaan yang menghimpun secara bergantian sejak dahulu kala
mulai dari kerajaan Sriwijaya, Demak, Majapahit, Kutai hingga Goa di Sulawesi.

6.Faktor Perkembangan Ekonomi

Faktor perkembangan ekonomi di masyarakat melahirkan spesialisasi-spesialisasi


pekerjaan sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat. Semakin tinggi
tingkat variasi kebutuhan di masyarakat maka semakin tinggi pula ketergantungan
akan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan yang pada akhirnya akan
meningkatkan rasa solidaritas dan mempererat hubungan antar anggota
masyarakat.

7. Faktor Kelembagaan

Dalam proses pembentukan suatu bangsa, faktor kelembagaan tak kalah penting
dari faktor lainnya. Kelembagaan akan mempertemukan pemerintah sebagai
instansi dengan berbagai kepentingan di kalangan masyarakat sehingga
membentuk suatu kepentingan nasional, watak kerja, dan pelayanannya.

Lembaga pemerintah seperti angkatan bersenjata yang setiap personilnya dibentuk


dari berbagai golongan yang ada di masyarakat.

Kehadiran kelembagaan inilah yang menjadi andil dalam proses pembentukan


sebuah bangsa.

8. Bhineka Tunggal Ika (Unity in Diversity)

Faktor bhineka tunggal ika yang memiliki arti walaupun berbeda-beda tetapi satu
jua. Prinsip tersebut yang membuat bangsa Indonesia berdiri.

Walaupun setiap warga negara memiliki keterikatan pada identitas kelompoknya


masing-masing, mereka lebih memilih untuk bersatu sepakat untuk hidup bersama
dalam kerangka politik dan dibawah payung hukum, menghargai perbedaan
dibawah pemerintahan yang sah, Indonesia.

E. Ciri Identitas Bangsa Indonesia


Ciri-ciri dari identitas nasional Indonesia ialah jati diri yang membentuk bangsa,
yaitu berbagai suku bangsa, agama, bahasa Indonesia, budaya nasional, wilayah
nusantara dan ideologi pancasila. Jati diri bangsa merupakan totalitas penampilan
bangsa yang utuh dengan muatan dari masyarakat sehingga dapat membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Berdasarkan karakteristik tersebut, maka
beberapa unsur atau bentuk identitas nasional Indonesia terdiri atas;

1. Bendera Nasional : Merah Putih. Warna merah artinya adalah pemberani,


sedangkan warna putih maknanya adalah kesucian. Merah yang bermakna
berani mempresentasikan tubuh manusia, sedangkan putih yang bermakna
suci mempresentasikan jiwa manusia, hal tersebut saling melengkapi dan
menyempurnakan Indonesia.
2. Bahasa Nasional : Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang lahir dari rumpun
Melayu tumbuh serta berkembang sejak zaman dahulu, sehingga hingga kini
telah difungsikan sebagai bahasa perhubungan.
3. Lambang Nasional : Garuda Pancasila. Burung Garuda yang juga kerap kali
disebut dengan “Sang Raja Wali” konon merupakan burung yang disebutkan
dalam cerita Ramayana dan Bharatayuda.
4. Semboyan Nasional : Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut merupakan
semboyan dengan bahasa Jawa Kuno yang bermakna “Berbeda-beda tetapi
tetap satu juga”.
5. Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya pada tanggal 28
Oktober 1928 telah dinyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan
negara, lagu ini dibuat oleh Wage Rudolf Supratman.
6. Dasar Falsafah : Pancasila. Pancasila merupakan dasar falsafah negara
Indonesia karena telah sesuai dengan identitas bangsa, lima dasar negara
tersebut tidak akan mampu tergantikan.
7. Konstitusi Negara : UUD 1945. Dasar konstitusi negara yaitu UUD 1945,
telah disesuaikan dengan dasar falsafah, bentuk negara dan sistem
pemerintahan negara Indonesia.
8. Bentuk Negara : Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Negara
Indonesia berbentuk kesatuan, dengan definisi yaitu tidak terbagi dan
memiliki pemerintahan yang diatur oleh pemerintahan pusat.
9. Sistem Pemerintahan : Sistem demokrasi. Sistem pemerintahan demokrasi di
Indonesia didasarkan pada dasar dimana semua warga negara memiliki hak
yang sama untuk mengambil keputusan serta ikut serta dalam
mengembangkan negara.

F. Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional Indonesia

Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan
sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh factor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Factor-faktor yang mendukung kelahiran
identitas nasional tersebut menurut Suryono (2002) meliputi: (1) factor objektif,
yang meliputi factor geografis ekologis dan demografis, (2) faktor subjektif, yaitu
factor historis, sosial, politik dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
(Kaelan dan Zubaidi, 2010: 49).

Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional Indonesia


ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang
sedang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa
Kebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri
sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu
muncullah kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa. Kesadaran ini
muncul karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak dari
politik etis (Etiche Politiek). Dengan kata lain, unsur pendidikan sangatlah
penting bagi pembentukan kebudayaan dan kesadaran akan kebangsaan sebagai
identitas nasional. Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan
kebudayaan Indonesia telah dilakukan jauh sebelum kemerdekaan. Menurut
Nunus Supardi (2007) kongres kebudayaan di Indonesia pernah dilakukan sejak
1918 yang diperkirakan sebagai pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang
dipelopori oleh dr. Radjiman Widyodiningrat. Kongres ini telah memberikan
semangat bagi bangsa untuk sadar dan bangkit sebagai bangsa untuk menemukan
jati diri. Kongres Kebudayaan I diselenggarakan di Solo tanggal 5-7 Juli 1918
yang terbatas pada pengembangan budaya Jawa. Namun dampaknya telah meluas
sampai pada kebudayaan Sunda, Madura, dan Bali. Kongres bahasa Sunda
diselenggarakan di Bandung tahun 1924. Kongres bahasa Indonesia I
diselenggarakan tahun 1938 di Solo. Peristiwa-peristiwa yang terkait dengan
kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah memberikan pengaruh positif
terhadap pembangunan jati diri dan/atau identitas nasional.

Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,


komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan
panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca
kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana
oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan seperti
upacara kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau
non formal. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antaretnis, antarbudaya,
antarbahasa, antargolongan yang terus menerus dan akhirnya menyatu berafiliasi
dan memperkokoh NKRI. Apabila negara diibaratkan sebagai individu manusia,
maka secara sosiologis, individu manusia Indonesia akan dengan mudah dikenali
dari atribut yang melekat dalam dirinya. Atribut ini berbeda dari atribut individu
manusia yang berasal dari bangsa lain. Perbedaan antarindividu manusia dapat
diidentifikasi dari aspek fisik dan psikis. Aspek fisik dapat dikenali dari unsur-
unsur seperti tinggi dan berat badan, bentuk wajah/muka, kulit, warna dan bentuk
rambut, dan lain-lain. Sedangkan aspek psikis dapat dikenali dari unsur-unsur
seperti kebiasaan, hobi atau kesenangan, semangat, karakter atau watak, sikap,
dan lain-lain.
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi
penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera negara Sang
Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara,
lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bentuk-
bentuk identitas nasional ini telah diatur dalam peraturan perundangan baik dalam
UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus. Bentuk-bentuk identitas
nasional Indonesia pernah dikemukakan pula oleh Winarno (2013) sebagai
berikut: (1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia; (2)
Bendera negara adalah Sang Merah Putih; (3) Lagu kebangsaan adalah Indonesia
Raya; (4) Lambang negara adalah Garuda Pancasila; (5) Semboyan negara adalah
Bhinneka Tunggal Ika; (6) Dasar falsafah negara adalah Pancasila; (7) Konstitusi
(Hukum Dasar) Negara adalah UUD NRI 1945; (8) Bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia; (9) Konsepsi Wawasan Nusantara; dan (10) Kebudayaan
daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional. Semua bentuk identitas
nasional ini telah diatur dan tentu perlu disosialisasikan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
BAB 3
Penutup
Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri
nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan
yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-
simbol kenegaraan seperti: Pancasila.
Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum.
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain,
identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c43317ab856/pengertian-identitas-nasional-
contoh-dan-faktor-pembentuknya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5995884/faktor-pembentuk-kelompok-
sosial-daerah-asal-hingga-kepentingan/amp

Anda mungkin juga menyukai