Anda di halaman 1dari 5

KELAS 2 BAB 7 SIKAP BERANI

NABI SALEH
 NASH  15 DESEMBER 2021 3 MIN READ 

Nabi Saleh telah diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan  ajaran kepada
kaum Tsamud yang berada di Al Hijr. Kaum Tsamud merupakan suatu kaum
yang mayoritas warganya memiliki banyak keahlian seperti bercocok tanam,
berternak dan arsiktektur. Namun, dengan keahliannya tersebut yang
membuat kaum Tsamud menjadi sombong dan selalu merendahkan kaum
yang lainnya.

Gaya hidup kaum Tsamud selalu dihiasi dengan kemaksiatan, yaitu berfoya-
foya, mabuk-mabukkan, berzina dan melakukan tindak kejahatan. Karena gaya
hidup kaum Tsamud telah menyimpang dari ajaran Allah. Maka, Allah
mengutus Nabi Saleh AS untuk mengajak kembali kaum Tsamud kembali ke
jalan yang benar.

Nabi Saleh mengajak agar mereka bertakwa, Nabi Saleh berkata: Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya.
Karena itu, mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya,
Sesungguhnya, Tuhanku amat dekat rahmat-Nya lagi memperkenankan doa
hamba-Nya

Menolak Ajakan untuk Bertakwa Kepada Allah


SWT
Mendengar seruan yang telah dikumandangkan oleh Nabi Saleh A.S,  para
kaum Tsamud malah marah dan menjawab, “Hai Saleh, sesungguhnya kamu
sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan. Apakah kamu
melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak
kami? Sesungguhnya, kami ragu dan khawatir terhadap agama yang kamu
serukan kepada kami,.” (QS Hud ayat 62).

Dengan adanya respon tersebut, sekelompok kecil dari kaum Tsamud


memang telah menerima ajaran Nabi Saleh, namun sebagian besar orang-
orang kaya dan berkedudukan tinggi tetap bersikeras menolak. Mereka
menganggap ucapan Nabi Saleh hanyalah kosong belaka.

Memohon Kepada Allah SWT


Dengan adanya penolakan dari kaum Tsamud sendiri, Nabi Saleh tidak lekas
menyerah dengan keadaan. Kemudian Nabi Saleh memohon kepada Allah
untuk memberikannya suatu mukjizat agar kaum Tsamud percaya kepadanya.

Allah memerintahkan Nabi Saleh untuk memukulkan tangannya ke atas


permukaan batu yang ada di depannya. Lalu muncullah seekor unta betina
yang sangat besar dan gemuk dari Allah.
Setelah diturunkannya mukjizat tersebut, Nabi Saleh berkata : “Hai kaumku,
inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan) kebenaran
untukmu, sebab itu biarlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu
ditimpa azab yang dekat.” (QS Hud ayat 64).

Para kaum Tsamud melihat peristiwa tersebut langsung terperanjat. Sebagian


mengakui akan kenabiannya. Namun, kebanyakan dari mereka masih
menganggap yang dilakukan Nabi Saleh adalah permainan sihir untuk
mengelabui mereka.

Nabi Saleh berpesan kepada kaumnya untuk tidak mengganggu unta betina
tersebut. Dia mengizinkan kaumnya untuk bergantian memerah dan
meminum susu unta ajaib tersebut.

Namun, keberadaan unta ajaib tersebut membuat khawatir beberapa kaum


Tsamud yang menentang ajaran Nabi Saleh. Karena unta betina tersebut
meminum banyak air di sumber air kaum Tsamud.

Selain itu, banyak ternak kaum Tsamud yang kekurangan air. Hal itulah yang
menjadi dasar kaum Tsamud untuk melakukan rencana jahat, yakni
membunuh unta betina tersebut.

Suatu hari, dua pemuda kaum Tsamud yang bernama Mushadda bin Muharrij
dan Gudar bin Salif berhasil membunuh unta betina tersebut dengan cara
mengawasi unta saat akan minum.

Dengan cepat Mushadda memanah betis betina tersebut dan Gudar menikam
pedangnya di perut unta tersebut.
Azab Bagi Kaum Tsamud
Melihat unta yang telah dibunuh oleh kaum Tsamud membuat Nabi Saleh
bersedih. Lalu, Dia mengatakan bahwa akan datang azab bagi kaum Tsamud
yang tidak kembali ke jalan yang benar.

Tanda-tanda diturunkannya azab tersebut adalah pada hari pertama, saat


terbangun mereka akan menemui wajah mereka menjadi kuning. Pada hari
kedua, wajah mereka akan berubah menjadi merah. Dan pada hari ketiga,
wajah mereka akan berubah menjadi hitam. Pada hari keempat, turunlah azab
Allah.

Sebelum hari turunnya azab Allah, Nabi Saleh serta para pengikutnya pergi
meninggalkan daerah tersebut. Mendengar ancaman dari Nabi Saleh kaum
Tsamud berencana akan membunuh Nabi Saleh.

Ketika mereka akan membunuh Nabi Saleh tiba-tiba muncullah petir yang
menggelegar dan gempa bumi yang sangat sangat dahsyat. Tiba-tiba batu-
batu besar yang tidak diketahui dari mana datangnya menimpa kepala mereka.
Terkait

Anda mungkin juga menyukai