Kehebatan Kaum Ad
Kaum Ad memiliki kehebatan dalam hal pembangunan. Bangunan –
bangunan yang berhasil mereka bangun adalah bangunan yang sangat
tinggi. Mereka membangun benteng – benteng serta, istana – istana nya
juga sangat megah.
Kaum Ad ini merupakan kaum yang memiliki perawakan tubuh yang tinggi
dan kuat. Itu sebabnya, karena kekuatannya itu, mereka di daulat sebagai
penguasa di bumi pengganti Nabi Nuh as.
Nabi Hud merupakan nabi yang namanya ada dalam Al Quran. Bahkan,
namanya di abadikan menjadi nama surat yang ada di dalam Al Quran.
Nabi Hud merupakan nabi yang di angkat menjadi Rasul setelah Nabi Nuh
pada urutan 25 nabi dan rasul.
Terdapat beberapa pendapat tentang riwayat keluarga nabi Hud. Salah
satunya adalah Hud bin ‘Abdullah bin Rabbah bin Al-Jarud bin ‘Ad bin Aush
bin Iram bin Sam bin Nuh.
Dalam Al Quran, terdapat sebuah ayat yang menceritakan tentang nabi
Hud yang di utus pada kaum Ad. Kisah itu ada dalam surat Hud ayat 50.
ال ٰي َق ْوِم ْاعبُ ُدوا ال ٰلّهَ َما لَ ُك ْم ِّم ْن اِٰل ٍه َغْيُرهٗ ۗاِ ْن
َ َاه ْم ُه ْو ًدا ۗق خ
َُ َ َ َا ٍ واِىٰل ع
اد
اَْنتُ ْم اِاَّل ُم ْفَت ُر ْو َن
Artinya:
Dan kepada kaum Ad (kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata,
“Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia.
(Selama ini) kamu hanyalah mengada -ada.”
Kisah Ajakan dan Ajaran Nabi Hud Pada
Kaum Ad
Kaum Ad merupakan kaum yang telah melampaui batas. Mereka
menyembah tiga berhala yang mereka namai sendiri. Selain itu, mereka
yang kuat bertindak sewenang -wenang pada yang lemah.
Mereka juga sangat suka menyiksa orang lain dengan cara yang kejam.
Nabi Hud, Allah utus untuk menyerukan pada mereka agar hanya
menyembah Allah dan meninggalkan berhala mereka.
Bahkan, nabi Hud menjelaskan bahwa ia sama sekali tak mengharapkan
imbalan apapun atas apa yang ia sampaikan. Ia hanya ingin mengingatkan
mereka pada anugerah yang telah Allah berikan pada mereka dan
meminta untuk mensyukurinya.
Mulai dari binatang ternak, keturunan, kebun bahkan mata air untuk
kehidupan kaum Ad.
Namun, banyak dari kaum Ad yang menolak ajakan itu. Mereka tidak mau
untuk meninggalkan tradisi nenek moyang mereka dalam menyembah
berhala.
Bahkan, mereka berkata bahwa nabi Hud hanyalah seorang manusia biasa
dan tak nampak mukzizatnya. Tentu, mereka menambahi dengan olokan
bahwa nabi Hud telah gila dan seorang pendusta.
Kaum Ad yang menolak tersebut mengatakan bahwa semua kegilaan nabi
Hud ini karena adzab dari berhala yang mereka sembah.
Bahkan, mereka menantang nabi Hud untuk mendatangkan adzab pada
mereka seperti yang nabi Hud sampaikan. Kaum Ad kukuh dan keras
kepala pada ancaman adzab yang pedih tersebut.
Mereka juga mengancam akan menyakiti nabi Hud jika ia terus menyuruh
mereka berhenti menyembah berhala.
Mengetahui semua itu, nabi Hud kemudian menantang kaum Ad agar
mendatangkan ancaman itu kepadanya. Ia tak takut, karena ia memiliki
Allah yang akan melindunginya. Akhirnya, nabi Hud hanya bisa pasrah
kepada Allah tentang sikap mereka itu.
Sesaat sebelum adzab itu datang, nabi Hud dan pengikutnya telah
meninggalkan kaum Ad.
Akhir Kisah Kaum Ad
Lalu, bagaimana akhir kisah dari kaum Ad ini sehingga punah dari
peradaban? Bagaimana adzab yang menimpa mereka?
Berikut ini cerita selengkapnya.
Dalam Al Quran, akhir kisah dari kaum Ad sangat memilukan.
Ketika itu, negeri ini mengalami kekeringan selama tiga tahun. Kemudian
muncul lah awan hitam yang memenuhi seluruh langit negeri.
Mereka yang mengetahui ada awan hitam begitu senang karena mengira
inilah akhir dari kekeringan. Akan turun hujan, batin mereka.
Namun ternyata, awan itu adalah awan yang membawa angin dingin yang
akan membinasakan. Itulah azab yang mereka minta sebelumnya.
Kemudian, angin itu datang berhembus begitu kencang, merusak semua
benda yang ada di negeri itu. Negeri itu sangat porak poranda di terpa
angin. Bahkan, angin itu tak berhenti melibas semua yang di temuinya
sampai delapan hari tujuh malam.
Semua benda yang terkena angin itu hancur seperti serbuk.
Akhirnya, kaum ini mati dalam keadaan bergelimpangan kesana kemari.
Sehingga, tak ada yang tersisa dari mereka.