Anda di halaman 1dari 8

Kisah 25 Nabi

Berikut kami sajika sekelumit kisah 25 (dua puluh lima) nabi dan rosul yang harus diyakini oleh Umat
Islam. Kami sertakan pula ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan mereka.
1. Nabi Adam as.
Ialah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah, lalu ditiupkan roh kepadanya. Adam
juga dijadikan nabi dan rosul yang pertama. Kemudian dari tulang rusuk Adam, Allah menciptakan
manusia kedua berjenis kelamin wanita untuk menemaninya. Adam memberi nama wanita itu: Hawa,
artinya orang yang kurindukan. Selanjutnya Allah menikahkan keduanya dengan saksi para Malaikat.
Adam dan Hawa juga diizinkan menetap di surga, dan diberi kebebasan menikmati segala isinya, kecuali
memakan buah khuldi. Kami berfirman, "Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan
makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu
dekati pohon ini nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 35) Pohon tersebut
tidak dapat dipastikan, sebab Al-Qur'an dan hadits tidak menerangkannya. Ada yang menamakan pohon
khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thoha ayat 120, tapi itu nama yang diberikan oleh setan.
Zalim artinya aniaya. Orang yang zalim ialah orang yang melakukan perbuatan aniaya, yang merugikan
dirinya sendiri maupun orang lain.
2. Nabi Idris as.
Di antara anak cucu Adam terdapat salah satu suku yang sesat. Mereka berasal dari garis keturunan
Qobil. Guna meluruskan mereka, Allah mengutus Nabi Idris as. Ia merupakan keturunan keenam dari
Nabi Adam as. Selisih waktu antara Nabi Adam as, dan nabi Idris as. sekitar enam abad. "Dan
ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat
mencintai kebenaran dan seorang nabi." (QS. 19/Maryam: 56)
Nabi Idris as. adalah seorang nabi yang pandai menjahit, menunggang kuda, menulis, dan mengerti ilmu
perbintangan. Menurut beberapa riwayat, Nabi Idris as. hidup di Mesir. Dakwahnya mengajak umat
manusia bertauhid dan menyembah Allah SWT, mengalami kegagalan. Ia wafat pada usia 82 tahun, dan
Allah SWT mengangkat beliau ke tempat yang lebih tinggi. "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat
yang tinggi." (QS. 19/ Maryam: 57)

3. Nabi Nuh as.
Beberapa abad sepeninggal Nabi Idris as., ada lima pemuka masyarakat yang sangat bijak dan
terpandang. Mereka ialah wadd, suwa', yaghuts, ya'uq, dan nasar. Setelah kelima orang itu meninggal,
untuk mengenang jasa-jasa mereka, masyarakat mengabadikannya dalam bentuk patung yang akhirnya
dijadikan sesembahan. Mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan tuhan-tuhan kamu, dan
jangan kamu tinggalkan (berhala-berhala) wadd, suzva', yaghuts, ya'uq, dan nasar." (QS. 71/Nuh: 23)
Pada masa itulah untuk pertama kalinya manusia menyembah berhala. Guna menyelamatkan mereka
dari kesesatan, Allah SWT mengutus Nabi Nuh as. Ia adalah keturunan kesembilan dari Nabi Adam as.
Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah
Allah, (karena) tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?" Maka
berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya, "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu,
yang ingin menjadi orang lebih mulia dari kamu. Dan seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia
mengutus malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada (masa) nenek
moyang kami dulu" (QS. 23/Al-Mu'minun: 23-24)
4. Nabi Hud as.
Nabi Hud as diutus meluruskan akidah Kaum 'Ad yang terkenal memiliki fisik kuat dan menempati
wilayah yang subur, sehingga hidup makmur. Hanya saja mereka menyembah dan mempertuhankan
berhala. Selain itu kehidupan mereka menganut hukum rimba, yang kuatlah yang berkuasa. Dan kepada
kaum 'Ad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah. Tidak ada
Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?" (QS. 7/ Al-A'rof: 65)

5. Nabi Sholeh as.
Setelah Kaum 'Ad musnah akibat kedurhakaan mereka, negeri mereka menjadi tandus. Kemudian negeri
itu dihuni dan dibangun kembali oleh Kaum Tsamud hingga subur dan makmur. Mereka menempati
rumah-rumah bak istana dengan kekayaan yang melimpah-ruah. Dan sebagaimana kaum 'Ad, mereka
juga menyembah berhala. Untuk meluruskan aqidah mereka, Allah SWT mengutus Nabi Sholeh as. Dan
kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka Sholeh. Dia berkata: "Wahai kaumku, sembahlah
Allah. Tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan
menjadikanmu pemakmurnya." (QS. 11/ Hud: 61).
Kaum Tsamud mengabaikan dakwah Nabi Sholeh as., bahkan mereka menantangnya untuk
menunjukkan mukjizat kenabiannya. Atas izin Allah SWT, Nabi Sholeh as. dapat mendatangkan seekor
unta betina yang besar. (Nabi Sholeh berkata) "Wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai
mukjizat untukmu. Sebab itu biarkan dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya
dengan gangguan apa pun yang menyebabkan kamu segera ditimpa (azab)." (QS. 11/Hud: 64)

6. Nabi Ibrohim as.
Ia lahir di Babylonia (bagian selatan Mesopotamia, sekarang Irak) pada masa pemerintahan Namrud bin
Kan'an bin Kusy, seorang raja yang menyatakan diri sebagai Tuhan. Bapak Nabi Ibrohim as. bernama
Azar, seorang pembuat patung untuk sesembahan. Pada masa itu kaumnya memang menyembah
patung.

Ketika Nabi Ibrohim as. menginjak dewasa, Allah SWT meresapkan wahyu ke kalbunya. Mulailah terbuka
pikirannya, bahwa hanya Allah-lah Tuhan seru sekalian alam yang patut disembah. Sejak itu ia berusaha
meluruskan akidah orangtua dan kaumnya. Dia (Ibrohim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya,
"Apakah yang kamu sembah?" Mereka menjawab, "Kami menyembah berhala-berhala dan kami
senantiasa tekun menyembahnya." Dia (Ibrohim) berkata, "Apakah mereka mendengarmu ketika kamu
berdoa kepadanya? Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?" Mereka
menjawab, "Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu." (QS. 26/Asy-Syuaro: 70-74)
7. Nabi Ismail as.
Ia putra Nabi Ibrohim as., dari istri keduanya yang bernama Hajar. Dengan kelahiran bayi Ismail, istri
pertama Nabi Ibrohim yang bernama Siti Sarah cemburu. Lalu ia meminta kepada suaminya agar
memindahkan Hajar dan anaknya ke tempat yang jauh. Atas petunjuk Allah SWT, Ibrohim as.
menempatkan Hajar dan anaknya di tengah Padang Pasir Mekah, dekat bangunan suci yang sekarang
dikenal Ka'bah. Beliau sendiri kembali ke Palestina untuk menemui Siti Sarah. Ketika bekal makanan dan
minumannya habis, Hajar bersusah-payah ke sana ke mari mencari air. Berkat pertolongan Allah SWT
melalui Malaikat Jibril, seketika muncullah mata air yang jernih di dekat Ismail. Mata air yang bernama
sumur zam-zam itu, sejak ditemukannya hingga kini tidak pernah mengalami kekeringan.
"Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ismail di dalam Kitab(Al-Qur'an). Sungguh dia seorang yang benar
janjinya, seorang rosul dan nabi. Dan dia menyuruh umatnya (mendirikan) sholat dan (membayar)
zakat, dan dia sorang yang diridhoi di sisi Tuhannya" (QS. 19/Maryam: 54-55)
8. Nabi Luth as
Nabi Luth menetap dikota Sodom, Yordania. Pada masa itu kota ini menjadi tempat maksiat. Perjudian,
perzinahan, sampai kekejian yang belum pernah dilakukan anak-anak Adam sebelumnya, yakni liwath
(homo seks) terjadi di sana. Nabi Luthlah yang ditugaskan menyadarkan mereka dari perbuatan
menyesatkan itu. Dan (Kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu
melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini).
Sungguh kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu
benar-benar kaum yang melampaui batas." (QS. 7/A1-A'rof: 80-81)
Seperti orang-orang kafir umumnya, kaum Luth juga tidak mau tahu dengan ajaran Tuhan. Kian hari
kekejian mereka kian menjadi, dan ditujukan kepada siapa saja.
9. Nabi Ishaq as.
la putra Nabi Ibrohim dari istri pertama, Sarah. Nabi Ishaq menikah dengan wanita dari kota Haran,
Rifqoh yang tidak lain cucu dari saudara kandung Nabi Ibrohim as. sendiri. Mereka dikaruniai dua orang
putra, Al-Ish dan Ya'kub. Selanjutnya Al-Qur 'an tidak banyak menceritakan riwayatnya. Hanya
diterangkan bahwa Ishaq seorang nabi. "Dan Kamimenggembirakannya (Ibrohim) dengan (kelahiran)
Ishaq sebagai nabi yang termasuk orang-orang saleh." (QS. 37/Ash- Shoffat: 112)
10. Nabi Ya'qub as.
Suatu hari tejadilah pertengkaran antara Ya'qub dan kakaknya, Al-Ish. Agar tidak berkelanjutan, atas
anjuran istrinya, Nabi Ishaq mengizinkan Ya'qub pergi ke Laban, paman dari ibunya yang tinggal di
Haran, Irak. Di sanalah akhirnya Ya'qub menetap.
Setelah dewasa Ya'qub ingin menikahi putri Laban tercantik, bernama Rahil. Namun ia terpaksa
dikawinkan lebih dulu dengan putri Laban yang tertua bernama Laiah. Syariat ketika itu memang tidak
melarang seorang lelaki menikahi dua wanita sekandung. Laiah dan Rahil, masing-masing memiliki
seorang budak wanita pemberian orang-tuanya, yaitu Zulfa dan Balha. Kedua budak tersebut kemudian
dihadiahkan kepada Ya'qub untuk dinikahi.

11. Nabi Yusuf as.
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku sungguh aku bermimpi melihat sebelas
bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS. 12/Yusuf: 4) Yusuf teramat
tampan, dan berbudi luhur. Selain itu ia dan Benyamin adalah anak yatim, sehingga Nabi Ya'qub lebih
menyayangi keduanya. Kasih sayang Nabi Ya'qub yang berlebihan membuat anak-anaknya yang lain iri
hati. Akibatnya sepakatlah mereka membuang Yusuf ke telaga Jub yang menyerupai sumur.
Yusuf akhirnya ditemukan oleh Musafir yang singgah di sana dan diperjualbelikan di pasar budak Mesir.
Lalu ia dibeli oleh seorang Raja Mesir saat itu dan dibawa pulang ke istana. Melihat tanda-tanda
kemuliaan pada diri Yusuf, Raja berpesan kepada permaisurinya, Zulaiha, agar memperlakukannya
sebagai keluarga sendiri meski ia dibeli di pasar budak.
12. Nabi Syu'aib as.
Ia salah seorang Nabi dari bangsa Arab, terkenal sebagai juru pidato di antara para nabi, karena
kebolehan dan kefasihannya dalam berdakwah, Allah mengutusnya untuk membimbing penduduk
Madyan, sebuah desa di daerah Ma'an, di pelosok negeri Syam.
Penduduk Madyan yang rata-rata pedagang, selain kafir juga sangat curang dalam mu'amalat. .Mereka
tidak segan-segan mengurangi timbangan dalam menjual barang. Tapi Nabi Syu'aib tidak mampu
mengubah keadaan ini sepenuhnya. Selain tidak mau mendengar ajarannya, orang-orang kafir juga
mengancam sesamanya apabila mengikuti Nabi Syu'aib. Nabi Syu'aib sendiri tidak lepas dari ancaman
kejahatan mereka.

13. Nabi Ayyub as.
Ia seorang yang kaya raya. Tanah, ternak, dan keturunannya teramat banyak. Walaupun begitu Nabi
Ayyub luar biasa takwa kepada Allah SWT sampai para Malaikat sepakat menggelarinya sebagai manusia
terbaik pada zamannya.
Karena Allah SWT menghendaki Nabi Ayyub lebih suci agar dapat dijadikan contoh ketaatan oleh umat
manusia, maka Iblis diizinkan merampas semua harta kekayaan Ayyub. Secara berangsur-angsur
habislah kekayaan Ayyub. Namun beliau hanya berkata: "Wajarlah Allah mengambil kekayaanku, karena
semua itu, milik-Nya."
Atas izin Allah, Iblis kemudian memusnahkan seluruh keturunan Nabi Ayyub, namun beliau tetap
bersabar. "Sudah sepantasnyalah Allah SWT mematikan, karena Dialah yang menghidupkan." Terakhir
kali iblis menebarkanberbagai macam penyakit ke tubuh Nabi Ayyub hingga ia lumpuh dan hanya
terkapar di pembaringan. Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya,
"Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana." (Allah berfirman),
"Hentakkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum." (QS. 38/ Shod: 41-42)

14. Nabi Zulkifli as
Al-Qur'an tidak banyak mengisahkan riwayat Nabi Zulkifli, dan kepada siapa ia diutus. Ahli tarikh hanya
menyebutkan, bahwa beliau putra Ayyub. Allah SWT menamakan Zulkifli, karena ia selalu melaksanakan
beberapa perbuatan baik yang dibebankan kepadanya. "Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Zulkifli,
mereka termasuk orang-orang yang sabar. Dan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh
mereka termasuk orang-orang yang saleh." (QS. 21/Al-Anbiya': 85-86) Dan ingatlah Ismail, Ilyasa, dan
Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik. (QS. 38/Shod: 48)
15. Nabi Musa as, dan 16. Nabi Harun as.
Fir'aun, Raja Mesir saat itu bermimpi kerajaan dan rakyatnya habis dilalap api, sedang Bangsa Israil
sebagai pendatang masih utuh. Ahli nujum kerajaan menafsirkan, akan lahir seorang anak lelaki
keturunan Israil yang akan menghancurkan kekuasaannya. Mendengar ramalan itu Fir'aun
memerintahkan pasukannya membunuh setiap bayi lelaki yang lahir dari keturunan Bangsa Israil.
Karena itu Yakabad, istri Imron yang keturunan Israil, terpaksa menghanyutkan bayi lelaki yang baru
dilahirkannya dalam sebuah peti di sungai Nil.
Atas kehendak Allah SWT bayi tersebut terdampar di dekat taman istana dan ditemukan Asyiah, istri
Fir'aun. Melihat ketampanannya, Asyiah meminta kepada suaminya untuk mengangkatnya sebagai
anak, sebab mereka belum dikaruniai anak. Fir'aun mengabulkan, dan bayi itu diberi nama Musa.
17. Nabi Dawud as
la seorang raja yang besar, dan mempunyai 99 istri. Suatu waktu, Nabi Dawud mewajibkan semua
pemuda di negerinya turut serta berperang, karena kerajaan dalam keadaan terancam. Salah seorang
pemuda yang dikirim ke medan perang, ialah Orie bin Hannan. Sebenarnya ia keberatan meninggalkan
istrinya yang amat jelita dan baru dinikahinya, namun tidak dapat mengelak dari kewajiban.
Alkisah, Nabi Dawud tertarik kepada Sabid binti Sya'ik, istri Orie bin Hannan. Beliau pun segera
menikahinya. Sebab sudah cukup lama Orie bin Hannan tidak terdengar beritanya, apakah masih hidup
atau sudah mati. Padahal sesungguhnya Orie bin Hannan masih hidup. Hal itu diketahui dari kedatangan
Malaikat yang menyamar sebagai manusia dan menegur Nabi Dawud, bahwa ia telah merebut istri
orang.
18. Nabi Sulaiman as
Ia anak Nabi Dawud as. Satu-satunya Nabi yang menerima segala kenikmatan dari Allah SWT secara
sempurna. Pertama, Nabi Sulaiman mewarisi tahta kerajaan ayahnya. Kedua, ia bisa bicara dengan
segala macam binatang. "Dan Sulaiman telah mewarisi Dawrid, dan dia (Sulaiman) berkata, "Wahai
manusia, kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini benar-
benar karunia yang nyata." Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan
burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. (QS. 27/An-Naml: 16-17)
Ketiga, ia memperoleh kekuasaan untuk mengendalikan angin. Allah SWT juga menundukkan jin, dan
setan untuk melayaninya. Itulah sebabnya, ia dapat mengikat setan-setan kafir guna mencegah
kejahatan mereka. "Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang
berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami berkahi padanya. Dan Kami Maha Mengetahui
segala sesuatu. Dan (Kami tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan setan yang menyelam (ke
dalam laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu. Dan Kami yang memelihara mereka
itu." (QS. 21/Al- Ambiya': 81-82)

19. Nabi Ilyas as.
Ia diutus Allah SWT memperbaiki akidah salah satu suku dari Bani Israil yang mendiami sebuah kota
Ba'labak. Mereka ini menyembah berhala bernama Ba'i. Namun, betapa pun gigih Nabi Ilyas berdakwah,
kaumnya tidak mau mendengarkannya.
Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rosul. (Ingatlah) ketika dia berkata kepada
kaumnya, "Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba'i? Dan kamu tinggalkan
(Allah) sebaik-sebaik pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?"
Tetapi mereka mendustakannya (Ilyas), maka sungguh, mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-
hamba Allah yang disucikan (dari dosa). Dan kami abadikan untuk Ilyas (pujian) di kalangan orang-orang
yang datang kemudian, "selamat sejahtera bagi Ilyas". (QS. 37/Ash-Shoffat: 123-130)

20. Nabi Ilyasa as
Ia putra dari paman Nabi Ilyas. Melaksanakan Dakwah setelah Nabi Ilyas pulang ke Rahmatullah.
Karenya dalam berdakwah ia berpegang pada syari'at dan metode Nabi Ilyas. Al-Qur'an tidak
menguraikan panjang lebar tentang Nabi Ilyasa. Hanya diberitakan, Dan Ismail, Ilyasa, Yunus dan Luth,
masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas manusia lain (pada masanya). (dan Kami lebihkan pula
derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami
telah memilih mereka (menjadi nabi dan rosul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus" (QS.
6/Al-An'am: 86)

21. Nabi Yunus as.
Ia diutus oleh Allah SWT menyampaikan kebenaran kepada penduduk kota Niwana yang terkenal sangat
makmur. Karena dakwahnya tidak membawa hasil, akhirnya Nabi Yunus pergi meninggalkan mereka
dengan marah. Kemudian ia ikut berlayar pada sebuah kapal. Kepergian Nabi Yunus tanpa seizin Allah
itu membuat kapal yang ditumpanginya diombang-ambingkan gelombang.
Para awak kapal dan nelayan di kapal itu yakin, ada orang berdosa beserta mereka. Untuk mengetahui
siapa yang berdosa maka diadakanlah undian dengan ketentuan yang namanya keluar akan dibuang ke
laut. Secara kebetulan Nama Nabi Yunus yang keluar. Mereka semua tidak percaya, karena ia seorang
Nabi. Untuk itu diulanglah undian sampai tiga kali, namun yang keluar tetap nama Nabi Yunus. Maka
Nabi Yunus dibuang ke laut, dan ditelan ikan hiu.
22. Nabi Zakaria as., dan 23. Nabi Yahya as.
Nabi Zakaria as. mengabdikan hidupnya untuk berdakwah dan memelihara heikal (yang
disucikan) di Baitul Maqdis. Salah satu keinginan yang selalu mengganggunya, adalah kapankah akan
dikaruniai seorang putra untuk melanjutkan dakwah sepeninggalnya nanti? Semakin bertambah usia
Nabi Zakaria, semakin tipislah harapannya untuk memperoleh keturunan. Tapi ia percaya, jika Allah SWT
menghendaki, sekalipun istrinya tetap mandul ia akan memperoleh anak jua.
Suatu ketika Nabi Zakaria masuk ke dalam mihrob (tempat sholat) menemui keponakannya,
Maryam yang sedang beribadah. Beliau memandang heran makanan, minuman, serta buah-buahan
yang lezat terhidang di meja keponakannya. Sebab sepengetahuannya, Maryam sepanjang waktu
bersujud kepada Allah SWT. Maka bertanyalah ia, "Dari mana engkau mendapatkan rezeki ini?"
"Allah SWT," jawab Maryam. "Dia memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki."

24. Nabi Isa as.
Maryam yang hanya membaktikan diri untuk beribadah kepada Allah SWT dalam mihrobnya di
Baitul Maqdis, terkejut mendengar pemberitahuan Malaikat bahwa ia akan dikaruniai anak. Sebab ia
masih perawan dan tidak seorang lelaki pun yang pernah menjamahnya. Malaikat juga
memberitahunya, bahwa Allah akan menciptakan anak itu tanpa proses sebagaimana mestinya. Hanya
dengan berkata kun fayakun (jadilah, maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya).
Kehamilan Maryam berawal saat Malaikat Jibril meniupkan sesuatu ke perutnya. Satu ketakutan
yang menghantui Maryam kala itu, adalah bagaimana ia menyembunyikan kenyataan tersebut dari
tuduhan yang bukan-bukan. Maka bersembunyilah ia di sebuah tempat terpencil yang tidak diketahui
oleh manusia lainnya. Baru setelah melahirkan ia membawa bayinya, Isa Al-Masih ke tengah-tengah
masyarakat. Sesuai petunjuk Jibril, Maryam hanya bungkam setiap ada orang yang menanyakan
siapakah ayah si bayi dan hanya memberi isyarat agar orang-orang itu bertanya kepada bayinya. Tentu
saja orang-orang semakin marah atas jawabannya. "Bagaimana mungkin, seorang bayi dapat bicara?"

25. Nabi Muhammad SAW
Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui." (QS. 34/Saba': 25) Ayat ini membantah adanya anggapan bahwa Nabi Muhammad saw.
hanya diutus untuk orang Arab saja. Sebab ajaran yang dibawanya adalah untuk seluruh umat manusia
di muka bumi ini.
Muhammad saw. adalah putra dari Aminah binti Wahab dan Abdullah bin Abdul Mutholib
(wafat sewaktu Nabi masih dalam kandungan). Ia dilahirkan di Mekah, tepatnya sekitar 200 meter dari
Masjidil Haram, pada hari Senin menjelang terbit fajar, 12 Robiul Awal tahun Gajah (20 April 571 M).
Tempat kelahiran Nabi itu kini dijadikan perpustakaan "Maktabah Makkah Al-Mukarromah."
Penamaan tahun Gajah itu sendiri karena pada waktu itu bala tentara pimpinan Abroha,
Gubernur Yaman menyerang Ka'bah dengan mengendarai gajah. Namun Abroha beserta pasukannya
berhasil dihancur-lumatkan oleh pasukan burung ababil yang diperintahkan oleh Allah SWT menghujani
mereka dengan batu-batu dari tanah yang terbakar (simaklah QS. 105/ Al-Fil: 1-5)
Sebagaimana anak-anak bangsawan lainnya pada masa itu,Muhammad disusukan pada wanita
Badiyah (sebuah dusun diPadang Pasir) bernama Halimah Abi Dzubaidah As-Sa'diyah dariSa'ad Kabilah
Hawazin. Di perkampungan Bani Sa'ad inilah ia dibesarkan sampai usia lima tahun. Setelah itu
Muhammad diasuh sendiri oleh ibunya. Satu tahun kemudian, sewaktu Muhammad berumur enam
tahun, Aminah meninggal dunia. Sejak itu Muhammmad diasuh oleh kakeknya, Abdul Mutholib. Tidak
lama kemudian kakeknya juga meninggal dunia, maka ia dibesarkan oleh pamannya, Abu Tholib.
Pada usia 12 tahun, Muhammad diajak pamannya berdagang ke negeri Syam. Sesampainya
mereka di kota Bushro, ada seorang pendeta Kristen bernama Buhiro yang memperhatikan Muhammad
dan terperanjat menyaksikan adanya tanda-tanda kenabian padanya sesuai benar dengan yang
diceritakan dalam Injil. Karena itu Pendeta Buhiro menyarankan Abu Tholib agar segera membawa
Muhammad pulang kembali. Sebab ia khawatir jika orang-orang Yahudi mengetahuinya, mereka akan
mencelakakannya. Pendeta Buhiro juga berpesan supaya Abu Tholib memelihara dan menjaga
keponakannya itu baik-baik, karena ia calon pemimpin umat.
Sejak masa kanak-anak, Muhammad saw telah menunjukkan sifat-sifat seorang pemimpin. Ia
melaksanakan pekerjaannya sebagai penggembala kambing dengan sebaik-baiknya. Berbagai catatan
sejarah, termasuk yang ditulis oleh pakar-pakar Barat, mengakui bahwa Muhammad saw seorang figur
yang sangat cerdas, dan memiliki daya ingat sangat kuat. Lebih dari itu ia seorang yang rendah hati,
penuh kasih sayang kepada sesamanya, senantiasa menjauhi perbuatan keji dan kotor, jujur dalam
setiap tindaklakunya, serta lembut dan benar perkataannya. Pantaslah jika masyarakat memberinya
gelar Al-Amin (artinya orang yang dapat dipercaya).

Anda mungkin juga menyukai