Kelas : XI Akuntansi
Di tengah kekhawatiran yang sangat besar, penduduk Ninawa teringat dengan ucapan
Yunus. Mereka mulai berpikir bahwa seruan Yunus adalah kebenaran. Mereka pun
semakin khawatir ketika menyadari kejadian ini adalah azab dari Allah.
Lalu, beberapa orang dari mereka berkata, "Sesungguhnya apa yang terjadi kepada
kita merupakan kesalahan kita sendiri. Yunus telah mengajak kita kepada kebenaran.
Akan tetapi, kita mengabaikannya. Sekarang, kita akan menanggung kesalahan dan
kebodohan kita."
"Jika memang demikian, mengapa kita tidak mencari Yunus dan menerima ajakannya
sekarang juga?" usul salah seorang yang lainnya dengan semangat.
Mulailah mereka mencari Yunus ke segala tempat di Ninawa. Mereka mencari Yunus
dengan harapan agar Allah tidak menimpakan azab kepada mereka. Setelah beberapa
lama, mereka belum juga menemukan Yunus. Padahal, mereka telah mencarinya ke
semua tempat. Akhirnya, mereka pun menghentikan pencariannya.
"Kita sudah berusaha mencari Yunus ke semua tempat di Ninawa ini. Akan tetapi,
tampaknya ia telah pergi dan meninggalkan kita. Apa yang harus kita lakukan?" kata
salah seorang penduduk Ninawa dengan penuh kekhawatiran.
"Yunus memang sudah pergi. Akan tetapi, kita harus bertobat kepada Allah. Mari kita
bersama-sama bertobat dan membangun kehidupan yang lebih baik. Jangan ada lagi
di melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan merugikan. Mudah-mudahan Allah
mengampuni kita semua dan tidak menghukum kita," ajak salah seorang pemuka
kaum Ninawa.
Akhirnya, semua penduduk Ninawa bertobat kepada Allah. Mereka bersama-sama
meninggalkan perbuatan dosa yang selama ini mereka lakukan. Tetesan air mata
penyesalan tertumpah di Ninawa. Permohonan ampunan dari Allah keluar dari mulut
mereka dengan tulus.
Allah menyaksikan ketulusan penduduk Ninawa dalam bertobat. Allah pun menerima
tobat mereka dan mengampuni semua kesalahan mereka. Lalu, awan gelap yang
menaungi daerah Ninawa sedikit demi sedikit mulai menghilang bersamaan dengan
sikap penduduk Ninawa yang meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatannya.
Kehidupan di Ninawa pun kembali normal, bahkan Iebih baik dari sebelumnya. Allah
telah mengangkat azab dari Ninawa karena kesadaran penduduknya untuk beriman
kepada Allah. Allah kemudian memberikan karunia-Nya kepada mereka hingga waktu
yang cukup lama.
Sementara itu, Nabi Yunus terus berjalan kaki. la mengembara naik gunung, turun
gunung, tanpa tujuan. Tanpa disadari, la tiba di sebuah pantai. la melihat sekelompok
orang bergegas akan naik sebuah kapal. la minta kepada pemilik kapal agar diizinkan
ikut serta bersama penumpang lain. Setelah mendapat izin, ia segera naik kapal
tersebut.
Belum lama kapal berlayar di lautan, gelombang besar dan angin topan yang kencang
datang. Seluruh penghuni kapal menjadi panik.