BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat Indonesia saat ini sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat yang merdeka,
akan tetapi belum dapat dikatakan sebagai masyarakat yang bebas akan ketertindasan,
keterpurukan, kemiskinan, kebodohan dan lain sebagainya. Mengapa bisa demikian? Semua
itu tidak lepas dari factor dalam diri manusia itu sendiri.
Sekarang marilah kita lihat masyarakat di belahan dunia lain seperti Jepang, Amerika
dan Negara-negara lainnya. Jepang adalah Negara yang kuat dengan segala kekayaan,
intelektual dan teknologinya. Jepang pada jaman dahulu merupakan negar penjajah, namun
pada akhirnya harus menyerah kepada Negara penjajah dari barat karena hancurnya Nagasaki
dan Hiroshima. Namun karena semangat dan optimisme yang kuat, Negara itu mampu berdiri
kembali dengan tegak dan penuh keyakinan.
Optimism merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan
seseorang untuk menjalani hidupnya. Optimsme dapat menjadi kendaraan seseorang untuk
menuju kesuksesan dan bahkan juga dapat menjadi kendaraan seseorang untuk menuju
kepada ridho Allah SWT. Karena seseorang ataupun suatu kelompok masyarakat memang
tidak akan terlepas dengan budaya dan agama (Allah SWT).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan beberapa masalah
berkaitan dengan optimism, yaitu :
a. Apakah pengertian Optimisme?
b. Bagaimanakah cara memunculkan rasa optimism dalam diri?
c. Bagaimanakah pandangan Islam mengeai optimisme?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis merumuskan tujuan penulisan sebagai
berikut :
a. Untuk memahami pengertian optimism.
b. Untuk memgetahui cara menumbuhkan rasa optimism dalam diri.
c. Untuk mengetahui mengenai pandangan Islam terhadap Optimisme.
BAB II
PEBAHASAN
A. Pengertian Optimisme
Bila anda menanyakan kepada seseorang, apakah anda optimis? terhadap sebuah
objek kehidupan, maka Anda akan mendapatkan jawaban yang beragam. Ada yang mungkin
akan menjawab saya optimis, saya tak terlalu optimis, atau sama sekali saya tidak
optimis. Namun, ketika ditanyakan apa itu optimisme?, maka tak semua orang bisa
merumuskan jawabannya dalam sebuah kalimat. Yang nyata, hanya bisa dirasakan maknanya
dengan tepat di dalam hati, tapi tak dapat dirumuskan dalam sebuah alur kalimat.
Pada umumnya, umat islam memiliki harapan dan keyakinan. Nah, keselarasan antara
harapan dan keyakinan akan tercapainya harapan tersebut, itulah yang disebut dengan
optimisme[1].
Umat islam tidak akan lepas oleh berbagai macam konsekuensi kehidupan, seperti
penderitaan, kesedihan, kesulitan dan lain sebagainya. Umat islam juga tak akan lepas dari
kegembiraan, kebahagiaan, kesenangan dan semacamnya. Dalam menjalani berbagai
bayangan perasaan tersebut, umat islam tak lepas dari pertolongan Allah SWT. Itu
merupakan sebuah keniscayan.
Untuk mendapatkan pertolongan dari Allah SWT, sebagai umat islam kita harus
berusaha dengan segala keyakinan, disertai dengan doa dan tawakkal kepada Allah SWT.
Dalam Al-Quran disebutkan:
BAB III
KESIMPULAN
Optimis merupakan keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang dianjurkan dalam
islam.Dengan sikap optimis,seseoarng akan bersemangat dalam menjalani kehidupan,baik
demi kehidupan di dunia maupun dalam menghadapi kehidupan akhirat kelak. Optimisme
juga dapat dikatakan sebagai keselarasan antara harapan dan keyakinan akan tercapainya
harapan tersebut.
Ada beberapa hal yang dapat meninkatkan rasa optimisme dalam diri, antara lain
sebagai berikut:
1. Temukan hal-hal positif dari pengalaman kita di masa lalu.
2. Tata kembali target yang hendak kita capai.
3. Pecah target besar menjadi target-target kecil yang segera dapat dilihat keberhasilannya.
4. Bertawakallah kepada Allah setelah melakukan ikhtiar.
5. Ubah pandangan diri kita terhadap kegagalan.
6. Yakinkan kepada diri kita bahwa Allah SWT akan selalu menolong dan memberi jalan
keluar.
Bersikap optimis dalam islam adalah wujud keyakinan hamba kepada RobbNya,sebagai
hamba Allah kita tidak boleh merasa rendah diri karena kita punya Allah yang Maha
Kuasa atas segala sesuatu lagi Maha Pemberi. Jadi, sebagai muslim yang baik, kita harus
senantiasa optimis dalam menghadapi kehidupan ini.
Daftar Pustaka