Anda di halaman 1dari 9

A.

Metode Keluarga Berencana Alamiah


1. Metode kalender/teknik pantang berkala
Senggama dihindari Pada masa subur yaitu deket dengan pertengahan siklus haid
atau terdapat tanda-tanda adanya kesuburan yaitu keluar lendir encer dari liang
vagina. Untuk perhitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi 11,
siklus terpendek dikurangi 18, antara waktu senggama dihindari

Manfaat

Kontrasepsi

 Dapat dingunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan


 Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
 Tidak ada efek samping sistemik
 Murah dan tanpa biaya

Nonkontrasepsi

 Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana


 Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi pada suami dan istri
 Memungkinkan mengeratkan relasi/ hubungan melalui peningkatan komunikasi
antara suami istri/pasangan

Keterbatasan

 Sebagai kontraseptif sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama pemakaian). Catatan untuk MOB bila aturan diataati kegagalan 0%
(kegagalan metode/method failure dan 0-3% kegagalan pemakai/ user’s failure,
yaitu pasangan dengan sengaja melanggar aturan untuk mencegah kehamilan)
 Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti
intruksi
 Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang
paling efektif secara benar
 Dibutuhkan pelatih/guru KBA (bukan tenaga medis)
 Pelatih/guru KBA harus mampu membantu ibu Mengenali masa suburnya,
memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan
menyediakan alat bantu jika diperlukan; misalkan catatan khusus, thermometer
(oral atau suhu basal)
 Perlu pantang selama masa subur untuk menghinari kehamilan
 Perlu pencatatan setiap hari
 Infeksi vagina membuat lendir serviks sulit dinilai
 Thermometer basal diperlukan untuk methode tertentu
 Tidak telindungi dari IMS termasuk HBV (virus hepatitis B) dan HIV/AIDS

Yang seharusnya mengunakan KBA

 Perempuan yang dari segi umur, paritas atau maslah kesehatan membuat
kehamilan menjadi kondisi resiko tinggi
 Perempuan sebelum haid (menyusui, segar setelah abortus), kecuali MOB
 Perempuan dengan siklus haid tidak teratur
 Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama waktu
ertentu dalam siklus haid
 Perempuan yang tidak suka menyentuk daerah genitalianya

2. Metode suhu basal

Ibu dapat Mengenali masa subur ibu dengan mengukur suhu badan secara teliti
dengan thermometer khusus yang bisa mencatat perubahan suhu sampai 0,1 oC untuk
mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil, suhu tubuh anda.

Aturan Pakai Perububahan suhu

 Ukuran suhu tubuh ibu yang hamper sama setiap pagi (sebelum bangkit dari
tempat tidur) dan catatan suhu ibu pada kartu yang disediakan oleh instruktur
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA) ibu.
 Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hri pertama dari siklus haid ibu
untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal, rendah” (misalnya,
catatan suhu harian pada pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa).
Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
 Tarik garis pada 0,5o- 0,1 oC diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Ini
dinamakan garis pelindung (cover line) atau garis suhu
 Masa tak subur dimulai pada sore setelah hari ke tiga berturut-turut suhu berada
diatas garis pelindung tersebut (aturan perubahan suhu)

Untuk Kontrasepsi

Pantang senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ke tiga berturut-
turut setelah suhu berada diatas garis pelindung (cover line). Masa panag pada aturan
perubahan suhu lebih panjang dari pemakaian Metode Ovulasi Billings (MOB)

Catatan

 Jika satu dari 3 suhu berada digaris bawah Pelindung (cover line) selama
perhitungan 3 hari, ini mungkin tanda ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari
kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut-turut suhu catat diatas garis pelindung
sebelum memulai senggama
 Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatata suhu basal ibu. Buibu
dapat berhenti mencatat sampai haid berikutnya mulai dan bersenggama sampai
hari pertama haid berikutnya.

3. Metode lender serviks/ metode ovulasi billings


Salah satu metode kontrasepsi alamiah yaitu metode ovulasi billings
dikembangkan pada tahun 1950-an oleh dua orang dokter warga negara Australia,
yaitu Drs.Evelyn dan John Billings, kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat
pada awal tahun 1970-an (Sulistyawati, 2011).
Metode Ovulasi Billings didasarkan pada pengenalan terhadap perubahan lendir
serviks selama siklus menstruasi yang menggambarkan masa subur dalam siklus dan
waktu fertilitas maksimal dalam masa subur (Sulistyawati, 2011).
Cara dapat Mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar
dari vagina, pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari
periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan
perasaan kering basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
Untuk menggunakan metode ovulasi billings (MOB) ini, seorang perempuan
harus belajar mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar ke-Tidak Suburannya
untuk menghindari kekeliruan dan untuk menjamin keberhasilan pada awal masa
belajar, pasangan diminta secara penuh tidak bersenggama pada satu siklus haid.
untuk mengenali pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
Pola Kesuburan adalah pola terus berubah, dan Pola Dasar Ke- Tidak suburan
adalah pola yang sam sekali tidak berubah dari hari ke hari. Kedua pola ini mengikuti
kegiatan hormone-hormon (khusus Estrogen dan Progesteron) yang mengontrol daya
tahan hidup sperma danpembuahan. Oleh karena itu, dapat memberi informasi yang
dapat diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan
Suatu catatan yang sederhana dan tepat adalah kunci untuk keberhasilan.
Suatu rangkaian kode digunakan untuk melengkapi catatan. Kode ini harus cocok
dengan budaya lokal dan dapat digunakan oleh pengguna KBA secara luas.
Dibeberapa tempat dipakai tempelan/stiker atau tinta berwarna, di tempat lain lebih
praktis membuat kode yang dapat di tulis dengan tangan; ada juga mengombinasikan
keduanya yaitu kode yang ditulis tangan dengan menggunakan pensil berwarna.
Contoh berikut adalah tabel pencatatan kode untuk siklus normal (teratur) biasa,
beriksar antara 28 hari dan siklus normal (teratur) pendek, beriksar antara 20-25 hari

Definisi

Hari-hari kering: setelah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai


beberapa hari tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa kering, ini dinamakan
hari-hari kering

Hari – hari subur: ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu
dianggap subur, ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan
lengket. Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah ada di serviks dan hari subur
sudah dimulai
Hari puncak: adalah hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur, dan ada
perasaan basah

4. Metode symtoternal
Ibu harus mendapat intruksi untuk metode lender serviks dan suhu basal ibu dapat
menentukan masa subur ibu dengan mengganti suhu tubuh dan lendir serviks.
 Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam hari pada hari
kering dan berselang sehari selama masa tak subur. Ini adalah aturan selama
hari kering (Aturan Awal). Aturan yang sama dengan metode lendir serviks
 Mulai subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir, ini
adalah aturan awal. Aturan yang sama dengan metode Lendir Serviks.
Berpantang bersenggama sampai masa subur berakhir
 Pantang bersenggama sampai Hari Puncak dan Aturan Perubahan suhu
telah terjadi
 Apabila turan ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai akhirmasa
subur, selalu ikuti aturan yang paling konservatif, yaitu aturan yang
mengidentifikasi masa subur yang paling panjang

5. Metode senggama terputus


Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria
mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi

Cara kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejaulasi sehingga sperma tidak masuk
kedalam vagina sehingga tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan
kehamilan dapat dicegah.
Manfaat
Kontrasepsi
 Efektif bila dilaksanakan dengan benar dengan benar
 Tidak menggu produksi asi
 Dapat digunakan sebagai pendukukng metode KB lainnya
 Tidak ada efek samping
 Tidak digunakan setiap waktu
 Tidak membutuhkan biaya

Nonkontrasepsi

 Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana


 Untuk memungkinkan hubungan lebih dekta dan pengertian yang sangat
dalam

Keterbatasan

 Efektifitas sangat bergatung pada kesediaan untuk melakukan senggama terputus


setiap pelaksanaannya (angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan
pertahun)
 Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih
melekat pada penis
 Memutus kenikmatan dalam hubungan seksual

Dapat dipakai untuk

 Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana


 Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alas an filosofi untuk tidak
memakai metode-metod lain
 Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan sengaja
 Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode yang
lain
 Pasangan yang membutuhkan metode pendukung
 Pasangan yang memelukan hubungan seksual tidak teratur

Tidak dapat dipakai untuk

 Suami dengan pengalaman ejakulasi dini


 Suami yang sulit melakukan senggama terputus
 Suami yang memiliki kelainan fisik atau psikologis
 Istri yang mempunyai pasangan yang sulit bkerja sama
 Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi
 Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus

6. Metodhe Amenorhea Laktasi (MAL)


Kontrasepsi yang mengandakan pemeberian air susu ibu (ASI) ekslusif, artinya
hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya

Mal ddapat dipakai sebagai kontrasepsi bila :

 Menyusui secara penuh (full breat feeding); lebih efektif bila pemeberian ≥8 x
sehari
 Belum haid

Umur bayi kurang dari 6 bula

Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya

Cara kerja

 Penundaan/penekanan ovulasi

Keuntungan kontrasepsi

 Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pascapersalinan)


 Segera efektif
 Tidak menggu senggama
 Tidak ada efek samping secara sistematik
 Tidak perlu pengawasan medis
 Tidak perlu obat atau alat
 Tanpa biaya

Keuntungan nonkontrasepsi
Untuk bayi

 Mendapatkan kekebalan postif (mendapatkan antibody perlindungan lewat


ASI)
 Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi
yang optimal
 Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau
formula atau alat minum yang dipakai

Untuk ibu

 Mengurangi perdarahan pascapersalinan


 Mengurasi resiko anemia
 Meningkatkan hubungan psikologis ibu dan bayi

Keterbatasan

 Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30


menit pasca persalinan
 Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
 Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid/sampai dengan 6 bulan
 Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan
HIV/AIDS

Yang dapat mengguakan MAL

Ibu yang menyusui secara ekslusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum
mendapat haid setelah melahirkan

Yang seharusnya tidak pakai MAL

 Sudah mendapat haid setelah bersalin


 Tidak menyusui secara ekslusif
 Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
 Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam

Anda mungkin juga menyukai