0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan24 halaman
Penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa dan bidan untuk ibu hamil di Kp. Jaban tentang Tanda Bahaya Kehamilan. Materi penyuluhan mencakup pengertian, contoh tanda bahaya seperti perdarahan, air ketuban pecah dini, kejang, bengkak, dan lainnya. Kegiatan ini bertujuan agar ibu hamil mengetahui tanda-tanda bahaya dan segera mencari pertolongan ketika ditemukan.
Penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa dan bidan untuk ibu hamil di Kp. Jaban tentang Tanda Bahaya Kehamilan. Materi penyuluhan mencakup pengertian, contoh tanda bahaya seperti perdarahan, air ketuban pecah dini, kejang, bengkak, dan lainnya. Kegiatan ini bertujuan agar ibu hamil mengetahui tanda-tanda bahaya dan segera mencari pertolongan ketika ditemukan.
Penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa dan bidan untuk ibu hamil di Kp. Jaban tentang Tanda Bahaya Kehamilan. Materi penyuluhan mencakup pengertian, contoh tanda bahaya seperti perdarahan, air ketuban pecah dini, kejang, bengkak, dan lainnya. Kegiatan ini bertujuan agar ibu hamil mengetahui tanda-tanda bahaya dan segera mencari pertolongan ketika ditemukan.
Materi : Tanda Bahaya Kehamilan Sasaran : Warga masyarakat khususnya ibu hamil Kp. Jaban Pelaksana : Mahasiswa dan bidan Nurvita Lokasi : Kp. Jaban Waktu : 01 April 2019/ Pukul : 10.30 WIB
I. TUJUAN PENYULUHAN
A. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 40 menit, ibu hamil warga Kp. Jaban dapat mengetahui Tanda Bahaya Kehamilan.
B. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK) :
1. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit pertama, ibu hamil warga Kp. Jaban dapat menyebutkan pengertian senam hamil menggunakan bahasa sendiri dengan benar. 2. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit kedua, ibu hamil warga Kp. Jaban dapat menyebutkan manfaat senam ibu hamil dengan benar. 3. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 25 menit ketiga, ibu hamil warga Kp. Jaban dapat menjelaskan bagaimana tata cara senam ibu hamil secara intinya saja. No Materi Waktu Media Keteranga 1. Pembukaan 5 menit Tatap Muka 1. Member salam 2. Perkena 2. Menjelaskan materi 20 Lembar balik Peserta Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan menit memperhatikan Tanda bahaya kehamilan adalah suatu yang disampaik kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya Bidan desa dan atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi Mahasiswa ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
3. Mempraktikkan senam hamil 5 menit Demonstrasi Sebagian ibu ha
yang mengikuti demonstrasi sen hamil ( yang us kehamilannya > minggu) 4. Memberikan kesempatan untuk bertanya 5 menit Tanya jawab Tidak ada yang bertanya 5. Kegiatan Penutup 5 menit 1. Menyim materi 2. Menguc salam
Pengkaji Bidan Desa
Pipit Pramessuari Bidan Nurvita
MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan
a. Keluar darah dari jalan lahir Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa). b. Keluar air ketuban sebelum waktunya Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban divagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest)merah menjadi biru (Saifuddin, 2002). c. Kejang Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia d. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat. e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam) Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. f. Demam Tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan, persalinan dan masa nifas. g. Nyeri perut yang hebat Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya . h. Sakit kepala yang hebat Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre- eklampsia i. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda. Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karen meningkatnya kadar hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas seharihari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum. j. Selaput kelopak mata pucat Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002) k. Berat badan ibu hamil tidak naik Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat. l. Kelainan letak janin Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan. Kelainan letak janin antara lain : 1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin 2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di rumah sakit.
C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa
Kehamilan a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan : a) Perdarahan Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah: 1. Kelainan letak plasenta. 2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya. 3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear. b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut: 1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim. 2. Perdarahan. 3. Stress fisik atau mental. 4. Kehamilan ganda. 5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim. 6. Bayi lahir belum cukup bulan. 7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR). 8. Keguguran (abortus). 9. Persalinan tidak lancar / macet. 10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan. 11. Janin mati dalam kandungan. 12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia. 13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006) D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit). b. Meningkatkan mutu prinatal care c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA. d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif. e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya. f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X. h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif. i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007) SATUAN ACARA PENYULUHAN Kegiatan : Penyuluhan kelas Ibu hamil Materi : Nutrisi Pada Ibu Hamil Sasaran : Warga masyarakat khususnya ibu hamil Kp. Gunung Leutik Pelaksana : Mahasiswa dan bidan Pury Lokasi : Kp. Panembahan Waktu : 16 April 2019/ Pukul : 10.00 WIB
II. TUJUAN PENYULUHAN
C. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 40 menit, ibu hamil warga Kp. Gunung Leutik dapat mengetahui Tanda Bahaya Kehamilan.
D. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK) :
1. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit pertama, ibu hamil warga Kp. Gunung Leutik dapat menyebutkan mengenai tanda- tanda bahaya kehamilan menggunakan bahasa sendiri dengan benar. 2. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit kedua, ibu hamil warga Kp. Gunung Leutik dapat menyebutkan tanda-tanda bahaya kehamilan ibu hamil dengan benar. 3. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 25 menit ketiga, ibu hamil warga Kp. Gunung Leutik dapat menjelaskan harus kemanakah apabila terjadi tanda- tanda bahaya kehamilan.
No Materi Waktu Media Keteranga
1. Pembukaan 5 menit Tatap Muka 3. Member salam 4. Perkena 2. 1. Definisi Nutrisi 20 Lembar balik Peserta Bagi ibu hamil nutrisi sangat berpengaruh pada menit memperhatikan proses kehamilan karena apabila asupan nutrisi yang disampaik selama proses kehamilan baik dan tercukupi Bidan desa dan maka kehamilan akan berjalan dengan normal Mahasiswa dan janin yang dilahirkan juga akan sehat. Beberapa komponen nutrisi yang diperlukan ibu hamil antara lain. 1. Energi 2. Lemak 3. Karbohidrat 4. Protein 5. Vitamin dan Mineral 6. Zat besi 7. Asam Folat 8. Kalsium
3. Mempraktikkan senam hamil 5 menit Demonstrasi Sebagian ibu ha
yang mengikuti demonstrasi sen hamil ( yang us kehamilannya > minggu) 4. Memberikan kesempatan untuk bertanya 5 menit Tanya jawab Tidak ada yang bertanya 5. Kegiatan Penutup 5 menit 3. Menyim materi 4. Menguc salam Pengkaji Bidan Desa
Pipit Pramessuari Bidan Pury
NUTRISI PADA IBU HAMIL
9. Definisi Nutrisi Bagi ibu hamil nutrisi sangat berpengaruh pada proses kehamilan karena apabila asupan nutrisi selama proses kehamilan baik dan tercukupi maka kehamilan akan berjalan dengan normal dan janin yang dilahirkan juga akan sehat. Oleh karena itu zat gizi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan selama masa kehamilan karena faktor gizi sangat berperan terhadap status kesehatan ibu untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Dalam ( Mitayani & Sartika 2010), zat gizi pada fase kehamilan merupakan suatu zat-zat yang terkandung dalam suatu makanan atau menu makanan yang memiliki kandungan semua zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil dan janin setiap harinya serta memiliki kandungan zat gizi dengan takaran batas wajar sesuai yang dibutuhkan dan tentunya tidak berlebihan. Oleh karena itu sangat penting pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu dan janin untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan yang nantinya akan berpengaruh pada proses pembentukan organ- organ janin. 10. Komponen Nutrisi Bagi Ibu Hamil Dan Janin Nutrisi diperlukan dalam jumlah besar pada ibu hamil daripada yang dibutuhkan orang dewasa normal. Laju metabolik basal (Basal Metabolic Rate / BMRI) meningkat 20% selama masa hamil. Peningkatan ini sudah termasuk dalam pemakaina jaringan sintesis. Beberapa komponen nutrisi yang diperlukan ibu hamil antara lain. a. Energi Seorang ibu selama masa kehamilannya membutuhkan energi yang cukup tinggi jika dibadingkan dengan masa sebelum hamil ini yang membuat kebanyakan wanita hamil memiliki nafsu makan yang tinggi atau kadang nafsu makannya meningkat drastis dari sebelum hamil. Energi ini nantinya akan digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembentukan pembuluh darah dan jaringan yang baru ( Almatsir, 2009). Selain hal tersebut kebutuhan lemak dan tambahan kalori dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta nantinya untuk proses metabolisme jarngan baru. Menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2008 ibu hamil memerlukan sekitar 80.000 tambhan kalori dalam proses kehamilannya. Serta penambahan 300 kkal/ hari untuk ibu hamil yang ada dalam fase kehamilan trimester ketiga. Dengan demikian dalam perharinya asupan energi ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai 2300 kkal/ hari. Energi bisa didapatkan dari mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang cukup. b. Lemak Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu 35-40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang ditimbun kecuali lipid esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. sampai pertengahan kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalamtubuh janin, setelah itu jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir. Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g lemak per hari ditimbun. Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak ibu, sisanya disintesa oleh janin (Soetjaningsih, 2009). Baik lemak maupun protein meningkat dengan cepat pada 3 bulan terakhir kehamilan bersamaan dengan meningkatnya BB janin. Sebagian besar lemak ditimbun pada daerah subkutan, oleh karena itu pada bayi aterm 80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan subkutan. Kebutuhan lemak bisa didapatkan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat lemak yang cukup baik seperti kacang-kacangan, biji-bijian lemak dan minyak (Soetjaningsih, 2009). c. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh mengingat sebagian besar energi yang kita hasilkan kebanyakan dari adanya asupan karbohidrat dalam tubuh. Karbohidrat menjadi sangat penting bagi ibu hamil yang harus memenuhi energi yang cukup tinggi yang berhubungan dengan energi yang dikeluarkannya dan janin. Pada proses kehamilan janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33 kehamilan, dan pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g. Konsentrasi glikogen pada hati dan otot-otot skelet meningkat pada akhir kehamilan. Sumber makanan yang banyak emiliki kandungan karbohidrat yang tinggi diantaranya seperti padi-padian, umbi-umbian dan gula murni (Soetjaningsih, 2009). d. Protein Pada keadaan hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru ( Aritonang, 2010). Jumlah protein yang diperlukan dan harus tersedia sampai akhir masa kehamilan yaitu sekitar 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan dan Gizi Tahun 2008 menganjurkan penambahan sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau dalam satu harinya kebutuhan protein untuk ibu hamil yaitu sebanyak 67-100 gr. Bahan makanan hewani merupakan sumber proein yang baik dalam hal jumlah maupun kualitasnya seperti telur, susu, daging unggas dan kerang. Selain protein yang berasal dari hewani protein juga dijumpai dalam makanan nabati seperti tempe, tahu, serta kacang-kacagan dan biji-bijian ( Almatsir, 2009). e. Vitamin dan Mineral Bagi ibu hamil pertumbuhan janin yang normal menjadi suatu hal yang penting. Pertumbuhan janin dalam kandungan memerlukan asupan vitamin dan mineral yang baik dan cukup seperti vitamin C, asam folat, zat besi, dan zink. Angka kecukupan vitamin dan mineral bagi ibu hamil menurut Widyakarya Pangan dan Gizi Tahun 2008 untuk tambahan ibu hamil trimester ketiga adalah vitamin A 300 RE, vitamin C 10 mg, tiamin 0,3 mg, riboflavin 0,3 mg, niasin 4 mg, asam folat 200 μg, vitamin B12 0,2 μg, kalsium 150 mg, magnesium 40 mg, zat besi 13 mg, zink 10,2 mg serta iodin 50 μg ( Almatsier, 2009). f. Zat Besi Selama masa kehamilan zat besi merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh karena nantinya zat besi akan digunakan untuk mensuplai pertumbuhan janin dan juga plasenta yang nantinya akan meningkatkan jumlah sel darah merah ibu. Zat besi diperlukan untuk pengembangan fetoplasenta dan untuk memperluas massa sel darah merah ibu hamil. Selain itu zat besi juga bermanfaat untuk mengurangi peningkatan resiko SGA keturunan dan bayi lahir prematur. Di Negara maju seperti UK merekomendasikan takaran zat besi setiap harinya sebesar 14,8 mg/ hari. Diperkirakan sebanyak 45 % wanita memiliki cadangan zat besi yang rendah bahkan sebagian tidak ada sementara hanya 15-20 % wanita yang memiliki kandungan zat besi seimbang selama proses kehamilan dan melalui peambahan suplemen dan makanan ( Francesa et all, 2014). g. Asam Folat Asam folat adalah vitamin B yang larut dalam air dan memainkan peran koenzimatic sentral dalam metabolisme karbon dan juga berperan dalam sintesis DNA, RNA dan beberapa asam amino (Francesa et all, 2014). Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti metabolisme beberapa asam amino, sintesis purin dan timidat sebagai senyawa penting dalam sintesis asam nukleat (Aritonang, 2010). Asam folat juga nantinya akan dibutuhkan untuk proses pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang belakang dan untuk pendewasaan. Apabila kekurangan asam folat nantinya akan berpengaruh dengan malformasi janin seperti mengakibatkan bibir sumbing dan malformasi jantung serta mengakibatkan kehamilan yang merugikan seperti keguguran dan preklamsia. Berdasarkan Preventive Services US Task Force (USPSTF) merekomendasikan suplementasi yang mengandung 0,4-0,8 mg asam folat untuk semua wanita dimana pemberiannya 1 bulan sebelum dan selama 2-3 bulan pertama setelah konsepsi (Francesa et all, 2014). Sekitar 24-60% wanita baik di negara berkembang maupun negara maju rata-rata mengalami masalah kekurangan asam folat, hal ini dikarenakan makanan yang mereka konsumsi setiap harinya tidak memiliki kandungan asam folat yang tercukupi untuk memenuhi takaran kebutuhan asam folat selama proses kehamilan. Kekurangan asam folat berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi kehamilan seperti aborsi spontan, toxemia, prematur, pendeknya usia kehamilan dan pendarahan ( Aritonang, 2010). Widyakarya Pangan dan Gizi tahun 2008 menganjurkan bahwa penambahan asam folat sebanyak 200 μg untuk ibu hamil bisa didapatkan hanya dengan rajin mengkonsumsi suplemen. Suplementasi sebaiknya diberikan dalam 28 hari setelah terjadi ovulasi atau 28 hari pertama usia kehamilan. Banyaknya kandungan suplemen asam folat yang dibutuhkan yaitu sebesar 280, 660 dan 470 μg per hari dimana masing-masing dari itu dibutuhkan dalam trimester I, II dan III (Arisman, 2008). Beberapa jenis makanan yang banyak mengandung asam folat anatara lain ragi, hati, brokoli, sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, daging, jeruk dan telur. h. Kalsium Ibu hamil dan janin yang dikandung sangat membutuhkan zat kalsium untuk menunjang pertumbuhan tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Perkembangan janin membutuhkan sekitar 30 g kalsium selama masa kehamilan, terutama pada trimester terakhir. Jumlah ini akan sangat mudah dipindahkan dari tubuh ibu yang menyimpan cadangan kalsium ke janin untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin (Francesa et all, 2014). Jika seandainya kebutuhan kalsium tidak tercukupi melalui asupan nutrisi berupa makanan yang masuk kedalam tubuh ibu maka, kalsium yang dibutuhkan janin akan diambil dari cadangan kalsium yang tertimbun di tulang ibu hal ini nantinya akan berakibat tulang ibu menjadi kropos atau bisa terjadi osteoporosis ( Sophia, 2009). Widyakarya Pangan dan Gizi 2008 menganjurkan penambahan sebesar 150 mg kalsium untuk ibu hamil pada trimester ketiga. Dengan demikian kebutuhan kalsium yang seharusnya dipenuhi oleh ibu hamil ialah sebesar 950 mg/ hari. Makanan yang menjadi sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran hijau da berbagai olahan susu seperti keju dan yogurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan menyebabkan tekanan darah ibu akan meningkat. Dengan demikian suplemen kalsium diberikan kepada ibu hamil ditujukan untuk mengurangi resiko penyakit hipertensi ibu hamil, namun hal ini sebenarnya tidak efektif untuk wanita yang sehat dimana asupan kalsium dasarnya telah memadai sehingga WHO merekomendasikan suplemen yang memiliki kandungan sekitar 1,5 sampai 2 g/ hari takaran ini bisa digunakan untuk ibu hamil dengan tingkat kalsium yang rendah dan untuk pencegahan preklamsia. Akan tetapi pemberian suplemen kalsium tidak menjamin meurunkan kelahiran prematur spontan ataupun keguguran (Francesa et all, 2014). 3. Pola Makan yang Benar Bagi Ibu Hamil Kesehatan ibu hamil tergantung dari pola makannya sehari-hari yang dapat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi terkait dengan kandungan nutrisi dari bahan makanan tersebut. Pola makan adalah suatu cara ataupun usaha yang dilakukan terkait dengan pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan suatu penyakit. Menurut Margaret Mead yang dikutip oleh Almatsier (2009), pola makan atau food patern adalah suatu cara seseorang dalam memanfaatkan pangan yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan sosio- ekonomi yang dialaminya dan dihubungkan dengan kebiasaan makan. Sedangkan menurut Husada (2009) menyebutkan bahwa pengertian pola makan pada dasarnya mendekati dengan definisi diet jika dikaitkan dengan ilmu gizi. Diet diartikan sebagai suatu pengaturan jumalh dan jenis makanan yang dimakan agar seseorang tetap sehat dan bugar. Dalam mencapai pola makan sehat tersebut tidak terlepas dari intake gizi yang sebenarnya merupakan proses organisme penggunaan makanan yang dikonsumsi melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ serta menghasilakn energi. Pola makan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil pada umumnya, hal ini akan mempengaruhi janin di dalam kandungan (Devi, 2010). Oleh karena itu ibu hamil seharusnya memiliki pola makan yang baik dan tentunya harus memenuhi sumber karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral demi tercapainya kesehatan ibu dan janin. Sejalan dengan hal tersebut Husada (2009) menyatakan bahwa salah satu pedoman pola makan sehat harus makanan triguna yaitu : a. Memiliki kandungan zat tenaga seperti beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, roti dan mie yang mengandung karbohidrat serta minyak dan lemak yang mengadung lemak. b. Memiliki kandungan zat pembangun yang berguna untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang rusak. Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewan tenunya memiliki protein hewani seperti telur, ikan, ayam, daging, kerang, udang, kepiting, susu serta hasil olahannya. Sedangkan jenis makanan yang mengandung protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang tanah, kacang merah, kacang ijo, kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tempe dan tahu. c. Mengandung zat pengatur yang berguna untuk mengatur semua fungsi tubuh dan melindungi tubuh dari beberapa penyakit. Bahan makanan yang termasuk zat pengatur seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung berbagai macam vitamin dan mineral. Untuk mendapatkan pengaruh yang baik dari pengaturan pola makan, ibu hamil sebaiknya memperhatikan prinsip ibu hamil yaitu harus memilih makanan yang bermutu dalam artian memiliki nilan kandungan gizi yang baik serta susunan menu makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan dan seimbang. Ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi setiap hari, minimal mengandung buah dan sayur, karbohidrat kompleks, protein, lemak dan dilengkapi dengan kombinasi makanan produk susu. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil terkait pola makan (Kemenkes RI, 2011): a. Makan lebih banyak dari sebelum hamil agar penambahan berat badan sesuai dengan umur kehamilan. b. Bagi ibu yang terlalu gemuk, kurangi porsi makanan sumber energi dari lemak dan karbohidrat. c. Bila ibu terlalu kurus tambahkan porsi makanan sumber energi dan protein. d. Usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil tapi sering. e. Untuk menghindari penimbunan cairan/edema perhatikan penggunaan garam dalam makanan dan minuman agar tidak berlebihan. 4. Contoh Menu Sehari Bagi Ibu Hamil Menu makanan bagi ibu hamil sangat penting terkait denagn asupan nutrisi ibu hamil dan janin dengan mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang harus dikombinasi dan diatur setiap harinya. Untuk mempermudah dalam melakukan pengaturan jam makan bagi ibu hamil beserta dengan contoh makanan yang dikonsumsi agar lebih bervariasi setiap harinya bisa menggunakan tabel atau catatan menu makanan. Contoh Menu Makanan Ibu Hamil Dalam Sehari (Kemenkes RI, 2011): a. Pagi : Nasi, Ayam goreng bumbu lengkuas, pepes tahu, oseng-oseng jagung muda ditambah wortel dan susu. Jam 10.00 pagi ditambah selingan bubur kacang hijau. b. Siang : Nasi, sop sayuran, ikan baldo, keripik tempe dan buah jeruk. Jam 16.00 ditambah selingan selada buah. c. Malam : Nasi,telur balado, perkedel tahu, tumis tauge ditambah baso dan buah pisang. SATUAN ACARA PENYULUHAN Kegiatan : Penyuluhan kelas Ibu hamil Materi : Tanda Bahaya Kehamilan Sasaran : Warga masyarakat khususnya ibu hamil Kp. Panembahan Pelaksana : Mahasiswa dan bidan Nurvita Lokasi : Kp. Panembahan Waktu : 01 April 2019/ Pukul : 10.00 WIB
III. TUJUAN PENYULUHAN
E. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 40 menit, ibu hamil warga Kp. Panembahan dapat mengetahui Tata Cara Senam Ibu Hamil. F. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK) : 1. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit pertama, ibu hamil warga Kp. Panembahan dapat menyebutkan pengertian senam hamil menggunakan bahasa sendiri dengan benar. 2. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit kedua, ibu hamil warga Kp. Panembahan dapat menyebutkan manfaat senam ibu hamil dengan benar. 3. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 25 menit ketiga, ibu hamil warga Kp. Panembahan dapat menjelaskan bagaimana tata cara senam ibu hamil secara intinya saja.
No Materi Waktu Media Keteranga
1. Pembukaan 5 menit Tatap Muka 5. Member salam 6. Perkena 2. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan 20 Lembar balik Peserta Tanda bahaya kehamilan adalah suatu menit memperhatikan kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya yang disampaik atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi Bidan desa dan ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit Mahasiswa atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007). Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan
3. Mempraktikkan senam hamil 5 menit Demonstrasi Sebagian ibu ha
yang mengikuti demonstrasi sen hamil ( yang us kehamilannya > minggu) 4. Memberikan kesempatan untuk bertanya 5 menit Tanya jawab Tidak ada yang bertanya 5. Kegiatan Penutup 5 menit 5. Menyim materi 6. Menguc salam
Pengkaji Bidan Desa
Pipit Pramessuari Bidan Nurvita
MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan
a. Keluar darah dari jalan lahir Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa). b. Keluar air ketuban sebelum waktunya Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban divagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest)merah menjadi biru (Saifuddin, 2002). c. Kejang Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia d. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat. e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam) Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. f. Demam Tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan, persalinan dan masa nifas. g. Nyeri perut yang hebat Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya . h. Sakit kepala yang hebat Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre- eklampsia i. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda. Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karen meningkatnya kadar hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas seharihari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum. j. Selaput kelopak mata pucat Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002) k. Berat badan ibu hamil tidak naik Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat. l. Kelainan letak janin Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan. Kelainan letak janin antara lain : 1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin 2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di rumah sakit. C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan : a) Perdarahan Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah: 1. Kelainan letak plasenta. 2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya. 3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear. b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut: 1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim. 2. Perdarahan. 3. Stress fisik atau mental. 4. Kehamilan ganda. 5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim. 6. Bayi lahir belum cukup bulan. 7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR). 8. Keguguran (abortus). 9. Persalinan tidak lancar / macet. 10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan. 11. Janin mati dalam kandungan. 12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia. 13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006) D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit). b. Meningkatkan mutu prinatal care c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA. d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif. e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya. f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X. h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif. i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007)