Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Kegiatan : Penyuluhan kelas Ibu hamil


Materi : Tanda Bahaya Kehamilan
Sasaran : Warga masyarakat khususnya ibu hamil Kp. Jaban
Pelaksana : Mahasiswa dan bidan Nurvita
Lokasi : Kp. Jaban
Waktu : 01 April 2019/ Pukul : 10.30 WIB

I. TUJUAN PENYULUHAN

A. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 40 menit, ibu hamil warga Kp.
Jaban dapat mengetahui Tanda Bahaya Kehamilan.

B. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK) :


1. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit pertama, ibu hamil
warga Kp. Jaban dapat menyebutkan pengertian senam hamil
menggunakan bahasa sendiri dengan benar.
2. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit kedua, ibu hamil
warga Kp. Jaban dapat menyebutkan manfaat senam ibu hamil
dengan benar.
3. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 25 menit ketiga, ibu hamil
warga Kp. Jaban dapat menjelaskan bagaimana tata cara senam ibu
hamil secara intinya saja.
No Materi Waktu Media Keteranga
1. Pembukaan 5 menit Tatap Muka 1. Member
salam
2. Perkena
2. Menjelaskan materi 20 Lembar balik Peserta
Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan menit memperhatikan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu yang disampaik
kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya Bidan desa dan
atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi Mahasiswa
ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit
atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan (Tiran, 2007).Tanda-tanda bahaya
pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi
pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu
pertanda telah terjadinya suatu masalah yang
serius pada Ibu atau janin yang
dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat
terjadi pada awal kehamilan Sedangkan
menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya
kehamilan adalah gejala yang menunjukkan
bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

3. Mempraktikkan senam hamil 5 menit Demonstrasi Sebagian ibu ha


yang mengikuti
demonstrasi sen
hamil ( yang us
kehamilannya >
minggu)
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya 5 menit Tanya jawab Tidak ada yang
bertanya
5. Kegiatan Penutup 5 menit 1. Menyim
materi
2. Menguc
salam

Pengkaji Bidan Desa

Pipit Pramessuari Bidan Nurvita


MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran,
2007).Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada
seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah
yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat
terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda
bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan


a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal
sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau
spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan
implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan,
perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan
semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Pada awal
kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,
kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun
hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena
mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta
sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir
(plasenta previa).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena
adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya
ditentukan dengan adanya cairan ketuban divagina. Penentuan cairan ketuban
dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest)merah menjadi biru (Saifuddin,
2002).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia
d. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain
adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti
tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian
tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala
bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang
berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan
kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil
dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata
berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan
terdekat.
e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
f. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak
dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat
disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme
pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya
tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan
gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan, persalinan
dan masa nifas.
g. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat.
Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus,
abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya .
h. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau
berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia
i. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester
I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah
HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karen meningkatnya
kadar hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai
mengganggu aktifitas seharihari dan keadaan umum menjadi lebih buruk,
dinamakan Hiperemesis Gravidarum.
j. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut
dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada
trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002)
k. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya
6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan
berat badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu
hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
l. Kelainan letak janin
Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke
arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga
panggul ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9
bulan. Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa
diselamatkan.
Kelainan letak janin antara lain :
1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim
Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di
rumah sakit.

C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa


Kehamilan
a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan :
a) Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat
dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab
terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher
rahim dan Pap smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
6. Bayi lahir belum cukup bulan.
7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
8. Keguguran (abortus).
9. Persalinan tidak lancar / macet.
10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
11. Janin mati dalam kandungan.
12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)
D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan
Tanda Bahaya Kehamilan
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang
mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan
rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang
dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan
ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat,
2007)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Kegiatan : Penyuluhan kelas Ibu hamil
Materi : Nutrisi Pada Ibu Hamil
Sasaran : Warga masyarakat khususnya ibu hamil Kp. Gunung
Leutik
Pelaksana : Mahasiswa dan bidan Pury
Lokasi : Kp. Panembahan
Waktu : 16 April 2019/ Pukul : 10.00 WIB

II. TUJUAN PENYULUHAN

C. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 40 menit, ibu hamil warga Kp.
Gunung Leutik dapat mengetahui Tanda Bahaya Kehamilan.

D. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK) :


1. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit pertama, ibu hamil
warga Kp. Gunung Leutik dapat menyebutkan mengenai tanda-
tanda bahaya kehamilan menggunakan bahasa sendiri dengan
benar.
2. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit kedua, ibu hamil
warga Kp. Gunung Leutik dapat menyebutkan tanda-tanda bahaya
kehamilan ibu hamil dengan benar.
3. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 25 menit ketiga, ibu hamil
warga Kp. Gunung Leutik dapat menjelaskan harus kemanakah
apabila terjadi tanda- tanda bahaya kehamilan.

No Materi Waktu Media Keteranga


1. Pembukaan 5 menit Tatap Muka 3. Member
salam
4. Perkena
2. 1. Definisi Nutrisi 20 Lembar balik Peserta
Bagi ibu hamil nutrisi sangat berpengaruh pada menit memperhatikan
proses kehamilan karena apabila asupan nutrisi yang disampaik
selama proses kehamilan baik dan tercukupi Bidan desa dan
maka kehamilan akan berjalan dengan normal Mahasiswa
dan janin yang dilahirkan juga akan sehat.
Beberapa komponen nutrisi yang diperlukan ibu
hamil antara lain.
1. Energi
2. Lemak
3. Karbohidrat
4. Protein
5. Vitamin dan Mineral
6. Zat besi
7. Asam Folat
8. Kalsium

3. Mempraktikkan senam hamil 5 menit Demonstrasi Sebagian ibu ha


yang mengikuti
demonstrasi sen
hamil ( yang us
kehamilannya >
minggu)
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya 5 menit Tanya jawab Tidak ada yang
bertanya
5. Kegiatan Penutup 5 menit 3. Menyim
materi
4. Menguc
salam
Pengkaji Bidan Desa

Pipit Pramessuari Bidan Pury

NUTRISI PADA IBU HAMIL


9. Definisi Nutrisi
Bagi ibu hamil nutrisi sangat berpengaruh pada proses kehamilan karena apabila
asupan nutrisi selama proses kehamilan baik dan tercukupi maka kehamilan
akan berjalan dengan normal dan janin yang dilahirkan juga akan sehat. Oleh
karena itu zat gizi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan selama masa
kehamilan karena faktor gizi sangat berperan terhadap status kesehatan ibu
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Dalam ( Mitayani & Sartika 2010),
zat gizi pada fase kehamilan merupakan suatu zat-zat yang terkandung dalam
suatu makanan atau menu makanan yang memiliki kandungan semua zat gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil dan janin setiap harinya serta memiliki kandungan zat
gizi dengan takaran batas wajar sesuai yang dibutuhkan dan tentunya tidak
berlebihan. Oleh karena itu sangat penting pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu
dan janin untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
kandungan yang nantinya akan berpengaruh pada proses pembentukan organ-
organ janin.
10. Komponen Nutrisi
Bagi Ibu Hamil Dan Janin Nutrisi diperlukan dalam jumlah besar pada ibu hamil
daripada yang dibutuhkan orang dewasa normal. Laju metabolik basal (Basal
Metabolic Rate / BMRI) meningkat 20% selama masa hamil. Peningkatan ini
sudah termasuk dalam pemakaina jaringan sintesis. Beberapa komponen nutrisi
yang diperlukan ibu hamil antara lain.
a. Energi
Seorang ibu selama masa kehamilannya membutuhkan energi yang cukup tinggi
jika dibadingkan dengan masa sebelum hamil ini yang membuat kebanyakan
wanita hamil memiliki nafsu makan yang tinggi atau kadang nafsu makannya
meningkat drastis dari sebelum hamil. Energi ini nantinya akan digunakan
untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembentukan pembuluh
darah dan jaringan yang baru ( Almatsir, 2009). Selain hal tersebut kebutuhan
lemak dan tambahan kalori dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta nantinya
untuk proses metabolisme jarngan baru. Menurut Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi tahun 2008 ibu hamil memerlukan sekitar 80.000 tambhan kalori
dalam proses kehamilannya. Serta penambahan 300 kkal/ hari untuk ibu
hamil yang ada dalam fase kehamilan trimester ketiga. Dengan demikian
dalam perharinya asupan energi ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai
2300 kkal/ hari. Energi bisa didapatkan dari mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang cukup.
b. Lemak
Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu 35-40
kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang ditimbun
kecuali lipid esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP)
dan dinding sel saraf. sampai pertengahan kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak
dalamtubuh janin, setelah itu jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada minggu
ke-34 dan 16% sebelum lahir. Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g lemak
per hari ditimbun. Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak
ibu, sisanya disintesa oleh janin (Soetjaningsih, 2009). Baik lemak maupun
protein meningkat dengan cepat pada 3 bulan terakhir kehamilan bersamaan
dengan meningkatnya BB janin. Sebagian besar lemak ditimbun pada daerah
subkutan, oleh karena itu pada bayi aterm 80% jaringan lemak tubuh terdapat
pada jaringan subkutan. Kebutuhan lemak bisa didapatkan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat lemak yang cukup baik seperti kacang-kacangan,
biji-bijian lemak dan minyak (Soetjaningsih, 2009).
c. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh mengingat sebagian
besar energi yang kita hasilkan kebanyakan dari adanya asupan karbohidrat
dalam tubuh. Karbohidrat menjadi sangat penting bagi ibu hamil yang harus
memenuhi energi yang cukup tinggi yang berhubungan dengan energi yang
dikeluarkannya dan janin. Pada proses kehamilan janin mempunyai sekitar 9 g
karbohidrat pada minggu ke 33 kehamilan, dan pada waktu lahir meningkat
menjadi 34 g. Konsentrasi glikogen pada hati dan otot-otot skelet meningkat pada
akhir kehamilan. Sumber makanan yang banyak emiliki kandungan karbohidrat
yang tinggi diantaranya seperti padi-padian, umbi-umbian dan gula murni
(Soetjaningsih, 2009).
d. Protein
Pada keadaan hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan
oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru ( Aritonang,
2010). Jumlah protein yang diperlukan dan harus tersedia sampai akhir masa
kehamilan yaitu sekitar 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta
janin. Widyakarya Pangan dan Gizi Tahun 2008 menganjurkan penambahan
sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau dalam satu harinya
kebutuhan protein untuk ibu hamil yaitu sebanyak 67-100 gr. Bahan makanan
hewani merupakan sumber proein yang baik dalam hal jumlah maupun
kualitasnya seperti telur, susu, daging unggas dan kerang. Selain protein yang
berasal dari hewani protein juga dijumpai dalam makanan nabati seperti tempe,
tahu, serta kacang-kacagan dan biji-bijian ( Almatsir, 2009).
e. Vitamin dan Mineral
Bagi ibu hamil pertumbuhan janin yang normal menjadi suatu hal yang penting.
Pertumbuhan janin dalam kandungan memerlukan asupan vitamin dan mineral
yang baik dan cukup seperti vitamin C, asam folat, zat besi, dan zink. Angka
kecukupan vitamin dan mineral bagi ibu hamil menurut Widyakarya Pangan dan
Gizi Tahun 2008 untuk tambahan ibu hamil trimester ketiga adalah vitamin A 300
RE, vitamin C 10 mg, tiamin 0,3 mg, riboflavin 0,3 mg, niasin 4 mg, asam folat
200 μg, vitamin B12 0,2 μg, kalsium 150 mg, magnesium 40 mg, zat besi 13 mg,
zink 10,2 mg serta iodin 50 μg ( Almatsier, 2009).
f. Zat Besi
Selama masa kehamilan zat besi merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh karena nantinya zat besi akan digunakan untuk mensuplai pertumbuhan
janin dan juga plasenta yang nantinya akan meningkatkan jumlah sel darah merah
ibu. Zat besi diperlukan untuk pengembangan fetoplasenta dan untuk memperluas
massa sel darah merah ibu hamil. Selain itu zat besi juga bermanfaat untuk
mengurangi peningkatan resiko SGA keturunan dan bayi lahir prematur. Di
Negara maju seperti UK merekomendasikan takaran zat besi setiap harinya
sebesar 14,8 mg/ hari. Diperkirakan sebanyak 45 % wanita memiliki cadangan zat
besi yang rendah bahkan sebagian tidak ada sementara hanya 15-20 % wanita
yang memiliki kandungan zat besi seimbang selama proses kehamilan dan
melalui peambahan suplemen dan makanan ( Francesa et all, 2014).
g. Asam Folat
Asam folat adalah vitamin B yang larut dalam air dan memainkan peran
koenzimatic sentral dalam metabolisme karbon dan juga berperan dalam sintesis
DNA, RNA dan beberapa asam amino (Francesa et all, 2014). Asam folat
berperan dalam berbagai proses metabolik seperti metabolisme beberapa asam
amino, sintesis purin dan timidat sebagai senyawa penting dalam sintesis asam
nukleat (Aritonang, 2010). Asam folat juga nantinya akan dibutuhkan untuk
proses pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang
belakang dan untuk pendewasaan. Apabila kekurangan asam folat nantinya
akan berpengaruh dengan malformasi janin seperti mengakibatkan bibir sumbing
dan malformasi jantung serta mengakibatkan kehamilan yang merugikan
seperti keguguran dan preklamsia. Berdasarkan Preventive Services US Task
Force (USPSTF) merekomendasikan suplementasi yang mengandung 0,4-0,8 mg
asam folat untuk semua wanita dimana pemberiannya 1 bulan sebelum dan selama
2-3 bulan pertama setelah konsepsi (Francesa et all, 2014). Sekitar 24-60% wanita
baik di negara berkembang maupun negara maju rata-rata mengalami masalah
kekurangan asam folat, hal ini dikarenakan makanan yang mereka konsumsi
setiap harinya tidak memiliki kandungan asam folat yang tercukupi untuk
memenuhi takaran kebutuhan asam folat selama proses kehamilan.
Kekurangan asam folat berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi kehamilan
seperti aborsi spontan, toxemia, prematur, pendeknya usia kehamilan dan
pendarahan ( Aritonang, 2010).
Widyakarya Pangan dan Gizi tahun 2008 menganjurkan bahwa penambahan
asam folat sebanyak 200 μg untuk ibu hamil bisa didapatkan hanya dengan rajin
mengkonsumsi suplemen. Suplementasi sebaiknya diberikan dalam 28 hari
setelah terjadi ovulasi atau 28 hari pertama usia kehamilan. Banyaknya kandungan
suplemen asam folat yang dibutuhkan yaitu sebesar 280, 660 dan 470 μg per hari
dimana masing-masing dari itu dibutuhkan dalam trimester I, II dan III (Arisman,
2008). Beberapa jenis makanan yang banyak mengandung asam folat anatara lain
ragi, hati, brokoli, sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, daging, jeruk dan telur.
h. Kalsium
Ibu hamil dan janin yang dikandung sangat membutuhkan zat kalsium untuk
menunjang pertumbuhan tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium
juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan
berdilatasi. Perkembangan janin membutuhkan sekitar 30 g kalsium selama masa
kehamilan, terutama pada trimester terakhir. Jumlah ini akan sangat mudah
dipindahkan dari tubuh ibu yang menyimpan cadangan kalsium ke janin untuk
memenuhi kebutuhan kalsium janin (Francesa et all, 2014). Jika seandainya
kebutuhan kalsium tidak tercukupi melalui asupan nutrisi berupa makanan yang
masuk kedalam tubuh ibu maka, kalsium yang dibutuhkan janin akan diambil dari
cadangan kalsium yang tertimbun di tulang ibu hal ini nantinya akan berakibat
tulang ibu menjadi kropos atau bisa terjadi osteoporosis ( Sophia, 2009).
Widyakarya Pangan dan Gizi 2008 menganjurkan penambahan sebesar 150 mg
kalsium untuk ibu hamil pada trimester ketiga. Dengan demikian kebutuhan
kalsium yang seharusnya dipenuhi oleh ibu hamil ialah sebesar 950 mg/ hari.
Makanan yang menjadi sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran
hijau da berbagai olahan susu seperti keju dan yogurt. Kekurangan kalsium
selama hamil akan menyebabkan tekanan darah ibu akan meningkat. Dengan
demikian suplemen kalsium diberikan kepada ibu hamil ditujukan untuk
mengurangi resiko penyakit hipertensi ibu hamil, namun hal ini sebenarnya tidak
efektif untuk wanita yang sehat dimana asupan kalsium dasarnya telah memadai
sehingga WHO merekomendasikan suplemen yang memiliki kandungan sekitar
1,5 sampai 2 g/ hari takaran ini bisa digunakan untuk ibu hamil dengan
tingkat kalsium yang rendah dan untuk pencegahan preklamsia. Akan tetapi
pemberian suplemen kalsium tidak menjamin meurunkan kelahiran prematur
spontan ataupun keguguran (Francesa et all, 2014).
3. Pola Makan yang Benar Bagi Ibu Hamil Kesehatan ibu hamil tergantung dari
pola makannya sehari-hari yang dapat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas
makanan yang dikonsumsi terkait dengan kandungan nutrisi dari bahan
makanan tersebut. Pola makan adalah suatu cara ataupun usaha yang dilakukan
terkait dengan pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu
seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu
kesembuhan suatu penyakit. Menurut Margaret Mead yang dikutip oleh
Almatsier (2009), pola makan atau food patern adalah suatu cara seseorang
dalam memanfaatkan pangan yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan sosio-
ekonomi yang dialaminya dan dihubungkan dengan kebiasaan makan.
Sedangkan menurut Husada (2009) menyebutkan bahwa pengertian pola makan
pada dasarnya mendekati dengan definisi diet jika dikaitkan dengan ilmu gizi.
Diet diartikan sebagai suatu pengaturan jumalh dan jenis makanan yang
dimakan agar seseorang tetap sehat dan bugar. Dalam mencapai pola makan
sehat tersebut tidak terlepas dari intake gizi yang sebenarnya merupakan proses
organisme penggunaan makanan yang dikonsumsi melalui proses digesti,
absorbsi, transportasi, penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal organ serta menghasilakn energi. Pola makan merupakan salah satu hal
penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil pada umumnya, hal ini akan
mempengaruhi janin di dalam kandungan (Devi, 2010). Oleh karena itu ibu
hamil seharusnya memiliki pola makan yang baik dan tentunya harus
memenuhi sumber karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral
demi tercapainya kesehatan ibu dan janin. Sejalan dengan hal tersebut Husada
(2009) menyatakan bahwa salah satu pedoman pola makan sehat harus makanan
triguna yaitu :
a. Memiliki kandungan zat tenaga seperti beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi
jalar, roti dan mie yang mengandung karbohidrat serta minyak dan lemak
yang mengadung lemak.
b. Memiliki kandungan zat pembangun yang berguna untuk pertumbuhan
dan mengganti jaringan yang rusak. Bahan makanan sumber zat pembangun
yang berasal dari hewan tenunya memiliki protein hewani seperti telur, ikan,
ayam, daging, kerang, udang, kepiting, susu serta hasil olahannya. Sedangkan
jenis makanan yang mengandung protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan
seperti kacang tanah, kacang merah, kacang ijo, kacang kedelai dan hasil
olahannya seperti tempe dan tahu.
c. Mengandung zat pengatur yang berguna untuk mengatur semua fungsi tubuh
dan melindungi tubuh dari beberapa penyakit. Bahan makanan yang termasuk zat
pengatur seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung berbagai
macam vitamin dan mineral. Untuk mendapatkan pengaruh yang baik dari
pengaturan pola makan, ibu hamil sebaiknya memperhatikan prinsip ibu hamil
yaitu harus memilih makanan yang bermutu dalam artian memiliki nilan
kandungan gizi yang baik serta susunan menu makanan yang dikonsumsi harus
diperhatikan dan seimbang. Ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi
makanan yang bervariasi setiap hari, minimal mengandung buah dan sayur,
karbohidrat kompleks, protein, lemak dan dilengkapi dengan kombinasi
makanan produk susu. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil
terkait pola makan (Kemenkes RI, 2011):
a. Makan lebih banyak dari sebelum hamil agar penambahan berat badan
sesuai dengan umur kehamilan.
b. Bagi ibu yang terlalu gemuk, kurangi porsi makanan sumber energi dari lemak
dan karbohidrat.
c. Bila ibu terlalu kurus tambahkan porsi makanan sumber energi dan protein.
d. Usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil tapi sering.
e. Untuk menghindari penimbunan cairan/edema perhatikan penggunaan
garam dalam makanan dan minuman agar tidak berlebihan.
4. Contoh Menu Sehari Bagi Ibu Hamil Menu makanan bagi ibu hamil sangat
penting terkait denagn asupan nutrisi ibu hamil dan janin dengan
mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang harus dikombinasi dan diatur
setiap harinya. Untuk mempermudah dalam melakukan pengaturan jam makan
bagi ibu hamil beserta dengan contoh makanan yang dikonsumsi agar lebih
bervariasi setiap harinya bisa menggunakan tabel atau catatan menu
makanan. Contoh Menu Makanan Ibu Hamil Dalam Sehari (Kemenkes RI, 2011):
a. Pagi : Nasi, Ayam goreng bumbu lengkuas, pepes tahu, oseng-oseng jagung
muda ditambah wortel dan susu. Jam 10.00 pagi ditambah selingan bubur kacang
hijau.
b. Siang : Nasi, sop sayuran, ikan baldo, keripik tempe dan buah jeruk. Jam 16.00
ditambah selingan selada buah.
c. Malam : Nasi,telur balado, perkedel tahu, tumis tauge ditambah baso dan buah
pisang.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Kegiatan : Penyuluhan kelas Ibu hamil
Materi : Tanda Bahaya Kehamilan
Sasaran : Warga masyarakat khususnya ibu hamil Kp. Panembahan
Pelaksana : Mahasiswa dan bidan Nurvita
Lokasi : Kp. Panembahan
Waktu : 01 April 2019/ Pukul : 10.00 WIB

III. TUJUAN PENYULUHAN

E. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 40 menit, ibu hamil warga Kp.
Panembahan dapat mengetahui Tata Cara Senam Ibu Hamil.
F. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK) :
1. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit pertama, ibu hamil
warga Kp. Panembahan dapat menyebutkan pengertian senam
hamil menggunakan bahasa sendiri dengan benar.
2. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 5 menit kedua, ibu hamil
warga Kp. Panembahan dapat menyebutkan manfaat senam ibu
hamil dengan benar.
3. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 25 menit ketiga, ibu hamil
warga Kp. Panembahan dapat menjelaskan bagaimana tata cara
senam ibu hamil secara intinya saja.

No Materi Waktu Media Keteranga


1. Pembukaan 5 menit Tatap Muka 5. Member
salam
6. Perkena
2. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan 20 Lembar balik Peserta
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu menit memperhatikan
kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya yang disampaik
atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi Bidan desa dan
ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit Mahasiswa
atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah
tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu
hamil yang merupakan suatu pertanda telah
terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu
atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda
bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan

3. Mempraktikkan senam hamil 5 menit Demonstrasi Sebagian ibu ha


yang mengikuti
demonstrasi sen
hamil ( yang us
kehamilannya >
minggu)
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya 5 menit Tanya jawab Tidak ada yang
bertanya
5. Kegiatan Penutup 5 menit 5. Menyim
materi
6. Menguc
salam

Pengkaji Bidan Desa

Pipit Pramessuari Bidan Nurvita

MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN


A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran,
2007).Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada
seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah
yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat
terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda
bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan


a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal
sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau
spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan
implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan,
perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan
semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Pada awal
kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,
kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun
hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena
mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta
sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir
(plasenta previa).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena
adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya
ditentukan dengan adanya cairan ketuban divagina. Penentuan cairan ketuban
dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest)merah menjadi biru (Saifuddin,
2002).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia
d. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain
adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti
tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian
tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala
bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang
berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan
kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil
dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata
berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan
terdekat.
e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
f. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak
dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat
disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme
pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya
tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan
gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan, persalinan
dan masa nifas.
g. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat.
Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus,
abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya .
h. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau
berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia
i. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester
I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah
HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karen meningkatnya
kadar hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai
mengganggu aktifitas seharihari dan keadaan umum menjadi lebih buruk,
dinamakan Hiperemesis Gravidarum.
j. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut
dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada
trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002)
k. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya
6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan
berat badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu
hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
l. Kelainan letak janin
Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke
arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga
panggul ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9
bulan. Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa
diselamatkan.
Kelainan letak janin antara lain :
1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim
Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di
rumah sakit.
C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa
Kehamilan
a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan :
a) Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat
dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab
terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher
rahim dan Pap smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
6. Bayi lahir belum cukup bulan.
7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
8. Keguguran (abortus).
9. Persalinan tidak lancar / macet.
10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
11. Janin mati dalam kandungan.
12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)
D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan
Tanda Bahaya Kehamilan
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang
mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan
rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang
dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan
ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat,
2007)

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai