PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia saat ini sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat yang
merdeka, akan tetapi belum dapat dikatakan sebagai masyarakat yang bebas akan
demikian? Semua itu tidak lepas dari factor dalam diri manusia itu sendiri. Sekarang marilah
kita lihat masyarakat di belahan dunia lain seperti Jepang, Amerika dan Negara-negara
lainnya. Jepang adalah Negara yang kuat dengan segala kekayaan, intelektual dan
teknologinya. Jepang pada jaman dahulu merupakan negar penjajah, namun pada akhirnya
harus menyerah kepada Negara penjajah dari barat karena hancurnya Nagasaki dan
Hiroshima. Namun karena semangat dan optimisme yang kuat, Negara itu mampu berdiri
Optimism merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan
seseorang untuk menjalani hidupnya. Optimsme dapat menjadi kendaraan seseorang untuk
menuju kesuksesan dan bahkan juga dapat menjadi kendaraan seseorang untuk menuju
kepada ridho Allah SWT. Karena seseorang ataupun suatu kelompok masyarakat memang
Dalam kehidupan sehari-sehari kita sering mendengar kata tawakal . bagia sebagian orang
telah mengerti makna dari tawakkal tersebut namun sebagian orang lainya belum paham mengenai
makna dari tawakal .dalam makalah ini akan menjelaskan tentang pengertian ,makna tujua dan lain
sebagainya tentang tawakal itu.Sebagian orang menganggap bahwa tawakkal adalah sikap pasrah
tanpa melakukan usaha sama sekali. Misalnya dapat kita lihat pada sebagian pelajar yang keesokan
harinya akan melaksanakan tes. Pada malam harinya, sebagian dari mereka tidak sibuk untuk
menyiapkan diri untuk menghadapi ujian besok namun malah sibuk dengan main game atau hal yang
tidak bermanfaat lainnya. Lalu mereka mengatakan, " Saya pasrah saja, paling besok ada keajaiban .
5. Apa makna , dari tawakal serta yang berkaitan tentang tawakal dan ikhtiar
BAB II
PEBAHASAN
OPTIMISME
Pada umumnya, umat islam memiliki harapan dan keyakinan. Nah, keselarasan antara
harapan dan keyakinan akan tercapainya harapan tersebut, itulah yang disebut dengan
optimisme, berikut ini merupakan beberapa pengertian menurut beberapa keterangan dan
para ahli:
Pengertian optimisme dalam kamus besar bahasa indonesia adalah keyakinan atas segala
sesuatu dari segi yang baik dan menguntungkan. Orang yang memiliki sikap optimisme
disebut orang optimis atau dapat diartikan orang yang selalu semangat berpengharapan baik.
Optimis dalam Islam, khususnya dalam Ilmu Tasauf yang mempelajari tentang diri manusia,
lebih dikenal dengan istilah raja “Raja’ (harapan) merupakan suatu maqam bagi orang yang
berjalan menuju Allah dan hal (sifat mental) bagi orang yang menuntut dan ingin mencapai
ketinggian budi:
Optimis adalah sesuatu yang terlintas di dalam hati yang merupakan harapan pada masa yang
akan datang. Rasa lapang dada karena menantikan yang diharapkan dimana hal yang
b. Imam Qusyairi
Optimis adalah terpikat hati kepada sesuatu yang diharapkan yang akan terjadi pada masa
Hakikat Optimis adalah kelapangan hati dalam menantikan hal yang diharapkan pada masa
Umat islam tidak akan lepas oleh berbagai macam konsekuensi kehidupan, seperti
penderitaan, kesedihan, kesulitan dan lain sebagainya. Umat islam juga tak akan lepas dari
bayangan perasaan tersebut, umat islam tak lepas dari pertolongan Allah SWT. Itu
merupakan sebuah keniscayan. Untuk mendapatkan pertolongan dari Allah SWT, sebagai
umat islam kita harus berusaha dengan segala keyakinan, disertai dengan do’a dan tawakkal
سأَلَ َك َوإذَا
َ يب فَإنِّي َعنِّي عبَادي ُ دَ َعان إذَا الدَّاع دَع َْوة َ أُج
ٌ يب قَر
bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS.
Al-Baqarah 2 : 186)
Optimis salah satu kunci dalam setiap kesuksesan dan kemenangan. Contoh kisah,
seperti dalam cerita sejarah islam, Dalam berbagai medan peperangan pasukan muslim
senantiasa kalah dalam hal kekuatan seperti jumlah tentara, fasilitas persenjataan, medis, dan
sebagainya. Tetapi sejarah mencatat hampir di setiap peperangan selalu saja pasukan muslim
meraih kemenangan. Jumlah pasukan yang sedikit sepertinya bukan menjadi penghalang bagi
para mujahid dalam menaklukkan tentara tentara lawan. Sebut saja perang badar, uhud, Al
Qodisiyah, penaklukan konstantinopel, Jerusalem semua bukti sejarah akan kejayaan mujahid
islam dengan kemampuan yang jauh lebih kecil mampu mengalahkan kekuatan perang yang
mengambil hikmah dan pelajaran yang terkandung dalam setiap peristiwa agar tingkat
keimanan seseorang semakin bertambah. Tentunya hal ini akan terwujud bila manusia
mempunyai benih kepercayaan akan kemudahan, kekuatan dan pertolongan Allah SWT
Peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS. untuk melaksanakan perintah Allah SWT
menyembelih putranya tercinta Ismail adalah potret sejati seorang mu’min yang mempunyai
kekuatan tawakal dan kepercayaan yang amat tinggi terhadap keputusan dan kekuatan
pencipta-Nya. Itulah harapan dari ajaran Islam agar manusia yang beriman selalu bisa
menempatkan possitive thinking kepada Allah SWT di dalam diri dan optimis dalam
melaksanakan perintah ajaran-Nya. Kepercayaan akan hal ini dalam pandangan Islam dikenal
sebagai rasa tawakal. Semakin kuat kepercayaan ini, maka akan mempertebal sikap tawakal,
Optimis memang berawal dari rasa tawakal kita. Rasa optimis haruslah mengalahkan
pesimis yang bisa jadi menyelinap dalam hati. Untuk itulah jika ingin hidup sukses, kita harus
bisa membangun rasa optimis dalam diri. Optimis yang dihasilkan dari rasa tawakal inilah
yang menjadikan Rasulullah SAW beserta sahabat mampu memenangkan peperangan yang
tercatat dalam sejarah dunia mulai dari perang Badar hingga peperangan di masa kekhalifan
Islam sampai berabad-abad lamanya/ Ada beberapa hal yang dapat meninkatkan rasa
3. Pecah target besar menjadi target-target kecil yang segera dapat dilihat keberhasilannya.
6. Yakinkan kepada diri kita bahwa Allah SWT akan selalu menolong dan memberi jalan
keluar.
Optimism juga mempunyai berbaai manfaat bagi diri kita. Optimisme sangat
diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari guna mancapai sebuah kesuksesan dan
keberhasilan dalam hidup di dunia dan di akhirat. Dengan adanya sikap optimistis dalam diri
setiap Muslim, kinerja untuk beramal akan meningkat dan persoalan yang dihadapi dapat
diselesaikan dengan baik. Doa, ikhtiar, dan tawakal harus senantiasa mengiringi, kerena
hanya dengan kekuasaan-Nya apa yang kita harapkan dapat terwujud. Selain
Para ilmuwan telah membuat kesimpulan atas riset selama puluhan tahun tentang
manfaat berpikir positif dan optimisme bagi kesehatan. Hasil riset menunjukkan bahwa
seorang optimis lebih sehat dan lebih panjang umur dibanding orang lain apalagi dibanding
dengan orang pesimis. Para peneliti juga memperhatikan bahwa orang yang optimistis lebih
sanggup menghadapi stres dan lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi. Berikut ini
umat islam dapat meningkatkan optimisme dan keyakinan dalam dirinya agar kehidupannya
Apa yang dimaksud dengan optimisme atau bersikap optimis? Optimisme merupakan
sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk
mengharapkan hasil yang menyenangkan. Optimisme dapat juga diartikan berpikir positif.
Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berpikir. Bersikap optimis dalam islam
adalah wujud keyakinan hamba kepada RobbNya,sebagai hamba Allah kita tidak boleh
merasa rendah diri karena kita punya Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu lagi Maha
Pemberi.
”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang -orang
yang beriman”.
kegagalan dari sisi yang buruk. Umumnya seorang pesimis sering kali menyalahkan diri
sendiri atas kesengsaraannya. Ia menganggap bahwa kemalangan bersifat permanen dan hal
itu terjadi karena sudah nasib, kebodohan, ketidakmampuan, atau kejelekannya. Akibatnya, ia
يَقُو ُل
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda :
Allah berfirman “ Aku tergantung persangkaan hambaKu pada diri-Ku, dan Aku bersamanya
Allah itu sesuai dengan persangkaan hambaNya. Jika seseorang sudah tidak percaya
pada dirinya sendiri, merasa tidak mampu, selalu ragu- ragu, maka kemungkinan besar itulah
yang akan terjadi. Akan tetapi jika kita yakin kita bisa dan mau mencoba dengan usaha yang
optimal maka insya Allah dengan pertolongan Allah kita akan bisa mencapai hasil yang
terbaik, bahkan kadang-kadang terasa tidak masuk akal sebelumnya. Ketika alam pikir kita
mengatakan kita tidak mampu maka seluruh organ-organ tubuh kita juga akan merespon
sama.
(beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka
berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-
Dasar dari sikap optimis umat Islam berakar dari keimanan yang ada di dalam dada.
dakwahnya kepada keimanan atau tauhid. Baru kemudian di Madinah mulai menyentuh
syariat-syariat dalam Islam. Mengapa iman begitu penting? Karena imanlah yang
mengarahkan segala perilaku manusia. Ia adalah penuntun menuju keikhlasan dan sikap
ihsan. Manusia yang beriman akan berbeda dengan orang yang tidak beriman. Orang yang
beriman, tidak akan ragu untuk berjihad, melakukan kebaikan meskipun tidak dilihat orang
karena dia yakin Allah melihatnya dan akan memberikan balasan kepadanya. Ia yakin bahwa
Semua keberhasilan berasal dari keyakinan bahwa kita bisa melakukannya. Untuk
selanjutnya perlu disusun planning yang matang dan usaha yang maksimal dalam proses yang
dilakukan untuk mencapai target atau tujuan yang diinginkan. Sebagai contoh, dahulu karena
Rasulullah dan para sahabat yakin bisa merubah peradaban dengan peradaban Islam,
meskipun dengan berbagai kekurangan pada awalnya baik harta, pengikut, maupun sarana
yang lain, tetapi dengan keyakinan yang kuat dan usaha yang optimal, juga doa yang
Akhlak merupakan sakaguru kehidupan seluruh umat di dunia ini. Tanggung jawab
manusia sebagai khalifah di muka bumi ini akan tergantung kepda akhlaknya. Apabila
manusia mempunyai akhlak yang sesuai dengan tuntunan Alqur’an dan Al-Hadits niscaya
kehidupan di dunia ini akan menjadi baik, manusia akan mampu menyelesaikan tugas
kekhalifahanya dengan baik pula. Hubungan sikap optimis dengan ahlak mulia adalah salah
Memerintahkan manusia supaya menjadikan sabar dan salat sebagai penolong dalam Al-
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Baqarah: 153)
Berfikir positif berarti berbaik sangka dan menjauhkan diri dari sikap buruk sangka.
Berbaik sangka disebut juga husnudhan, sedangkan berburuk sangka dikenal dengan istilah
suuzan. Sebaliknya, kita harus menyikapi hal itu dengan pikiran positif. Kita akan menyadari
bahwa seua itu merupakan kehendakAllah swt, yang muncul akibat cara kita berkendara yang
kurang hati-hati. Dengan demikian kita akan bias mawas diri dan intropeksi sehingga
kejadian itu tidak terulang lagi pada waktu yang akan dating. Hal itulah yang disebut dengan
huznuzan. Sikap yang demikian untuk berfikir positif itu difirmankan Allah swt. Dalam Al-
sebagaia dari prasangka, itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang
lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah
seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Makaa tentulah
secara matang sesuatu yang akan dikerjakan. Dengan berfikir matang, seseorang akan berlaku
hati-hati. Hal ini akan menghindarkanny adari kegagalan serta memupuk pikiran positif
Sikap percaya diri atau optimisme merupakan bagian dari akhlak yang mulia. Percaya
diri adalah keyakinan terhadap kemapuan dri sendir dalam melakukan sesuatu yang teah
dirncanaakan. Sikap itu juga akan memberi dorongan untuk mengatasi setiap kesulitan.
Kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Hal itu telah difirmankan Allah swt,
Sikap percaya diri dan optimis akan menghilangkan sikap putus asa. Allah SWT.
Melarang hamba yang beriman untuk berputus asa karena putus asa adalah sifat orang –orang
kafir. Contohnya, orang yang sakit harus mempunyai perasaan optimis akan sembuh.
Perasaan optimis tersebut akan menimbulkan hidup yang akan memperlancar proses
penyembuhannya. Perintah untuk menjauhi sikap putus asa tersebut difirmankan Allah swt.
…Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesugguhny tiada berputus asa dari
TAWAKAL
A. Pengertian Tawakal
Dalam agama Islam , tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam
menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu kondisi.
menyandarkan kepada Allah tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepada dalam
waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang
menyerahkan urusan kepada orang lain". Sifat yang demikian itu terjadi sesudah timbul rasa
percaya kepada orang yang diserahi urusan tadi. Artinya, ia benar-benar memiliki sifat
amanah (tepercaya) terhadap apa yang diamanatkan dan ia dapat memberikan rasa aman
Tawakkal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya
yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya Allah
yang menciptakan segala-galanya, Pengetahuan Maha Luas, Dia yang menguasai dan
mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala
persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena
Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Sementara orang, ada yang salah paham dalam
melakukan tawakkal. Dia enggan berusaha dan bekerja, tetapi hanya menunggu. Orang
semacam ini memiliki pemikiran, tidak perlu belajar, jika Allah menghendaki pandai tentu
menjadi orang pandai. Atau tidak perlu bekerja, jika Allah menghendaki menjadi orang kaya
Semua itu sama saja dengan seorang yang sedang lapar perutnya, seklipun ada
berbagai makanan, tetapi ia berpikir bahwa jika Allah menghendaki ia kenyang, tentulah
kenyang. Jika pendapat ini dpegang teguh pasti akan menyengsarakan diri sendiri. Menurut
ajaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi
arti tawakkal yang sebenarnya - menurut ajaran Islam - adalah menyerah diri kepada Allah
setelah berusaha keras dalam berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan dalam
Misalnya, seseorang yang meletakkan sepeda di muka rumah, setelah dikunci rapat, barulah
ia bertawakkal. Pada zaman Rasulullah ada seorang sahabat yang meninggalkan untanya
tanpa diikat lebih dahulu. Ketika ditanya, mengapa tidak diikat, ia menjawab, "Saya telah
benar-benar bertawakkal kepada Allah". Nabi saw yang tidak membenarkan jawaban tersebut
berkata, "Ikatlah dan setelah itu bisa engkau bertawakkal." Jadi tawakal bisa juga diartiakan
Tawakkal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah Ta'ala untuk mendapatkan
kemaslahatan serta mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Allah
Ta'ala berfirman yang artinya, "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
jadikan baginya jalan keluar dan memberi rizqi dari arah yang tidak ia sangka-sangka, dan
barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Dia itu cukup baginya." (Ath Tholaq : 2-3)
Banyak di antara para ulama yang telah menjelaskan makna Tawakkal, diantaranya
Ta'ala. Imam Ahmad mengatakan, "Tawakkal berarti memutuskan pencarian disertai keputus-
asaan terhadap makhluk." Al Hasan Al Bashri pernah ditanya tentang Tawakkal, maka beliau
menjawab, "Ridho kepada Allah Ta'ala" , Ibnu Rojab Al Hambali mengatakan, "Tawakkal
adalah bersandarnya hati dengan sebenarnya kepada Allah Ta'ala dalam memperoleh
kemashlahatan dan menolak bahaya, baik urusan dunia maupun akhirat secara keseluruhan. "
Ibnul Qayyim berkata, "Tawakkal adalah faktor paling utama yang bisa
mempertahankan seseorang ketika tidak memiliki kekuatan dari serangan makhluk lainnya
yang menindas serta memusuhinya. Tawakkal adalah sarana yang paling ampuh untuk
menghadapi kondisi seperti itu, karena ia telah menjadikan Allah sebagai pelindungnya atau
yang memberinya kecukupan. Maka barang siapa yang menjadikan Allah sebagai
pelindungnya serta yang memberinya kecukupan, maka musuhnya itu tak akan bisa
Bukti yang paling baik adalah kejadian nyata, Imam Al Bukhori telah mencatat dalam
kitab shohih beliau, dari sahabat Ibnu Abbas rodhiyAllahu anhuma , bahwa ketika Nabi
"HasbunAllahu wa ni'mal wakiil." ( Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah
adalah sebaik-baik pelindung). Kata ini pulalah yang diungkapkan oleh Rosululloh
mereka. "(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam bab Tafsir. Lihat Fathul Bari VIII/77 )
Ibnu Abbas berkata, "Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim ketika ia
dilemparkan ke tengah bara api adalah: 'Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah
bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi rizki
sebagaimana burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang
sore hari dalam keadaan kenyang. " (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim).
Dalam hadits yang mulia ini Rosululloh menjelaskan bahwa orang yang bertawakkal
kepada Allah dengan sebenar-benarnya, pastilah dia akan diberi rizki. Bagaimana tidak,
karena dia telah bertawakkal kepada Dzat Yang Maha Hidup yang tidak pernah mati. Abu
Hatim Ar Razy berkata, "Hadist ini merupakan tonggak tawakkal. Tawakkal kepada Allah
itulah faktor terbesar dalam mencari riqzi. " Karena itu, barangsiapa bertawakkal kepada,
niscaya Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mencukupinya. Allah berfirman yang artinya, "Dan
barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang Dia kehendaki). Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. " (Ath-Thalaq: 3). Ar Rabi 'bin Khutsaim
berkata mengenai ayat tersebut, "Yaitu mencukupinya dari segala sesuatu yang membuat
sempit manusia."
Nya untuk berusaha sekaligus bertawakkal. Berusaha dengan seluruh anggota badan dan
bertawakkal dengan hati merupakan perwujudan iman kepada Allah Ta'ala. Sebagian orang
mungkin ada yang berkata, "Jika orang yang bertawakkal kepada Allah itu akan diberi rizki,
maka kenapa kita harus lelah, berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita cukup
duduk-duduk dan bermalas-malasan, lalu rizki kita datang dari langit? " kata itu sungguh
menunjukkan kebodohan orang itu pada hakikat Tawakkal. Nabi kita yang mulia telah
menyerupakan orang yang bertawakkal dan diberi rizki itu dengan burung yang pergi di pagi
hari untuk mencari rizki dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tidak memiliki
cadangan apapun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar
berbekal tawakkal kepada Allah Yang Maha Esa sebagai tempat bergantung.
memperingatkan masalah ini. Di antaranya adalah Imam Ahmad, beliau berkata: "Dalam
hadits tersebut tidak ada sinyal yang memungkinkan meninggalkan usaha, sebaliknya justru
di dalamnya ada sinyal yang menunjukkan perlunya mencari rizki. Jadi maksud hadits
tersebut, bahwa seandainya mereka bertawakkal kepada Allah dalam bepergian, kedatangan
dan usaha mereka, dan mereka mengetahui bahwa kebaikan (rizki) itu di tangannya, tentu
mereka tidak akan pulang kecuali dalam keadaan mendapatkan harta dengan selamat,
Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya duduk di rumah atau
di masjid seraya berkata, "Aku tidak mau bekerja sedikitpun, sampai rizkiku datang sendiri"
. Maka beliau berkomentar, "Ia adalah laki-laki yang tidak mengenal ilmu. Sungguh Nabi
shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda,' Sesungguhnya Allah telah menjadikan rizkiku dalam
bayang-bayang tombak perangku (baca: ghonimah ) '. Dan beliau juga bersabda, 'Jika kalian
keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang. ' (Hasan Shohih. HR.Tirmidzi).
Selanjutnya Imam Ahmad berkata, "Para sahabat juga berdagang dan bekerja dengan
mengelola pohon kurmanya. Dan mereka itulah teladan kita. " ( Fathul Bari , 11/305-306)
Kalau kita mau merenungi maka dapat kita katakan bahwa pengaruh tawakkal itu tampak
dalam gerak dan usaha seseorang ketika bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya. Imam
dalam hati. Adapun gerak lahiriah maka hal itu tidak bertentangan dengan tawakkal yang ada
di dalam hati setelah seseorang meyakini bahwa rizki itu datangnya dari Allah. Jika ada
kesulitan, maka hal itu adalah karena takdir-Nya. Dan jika ada fasilitas maka hal itu karena
Diantara yang menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan
usaha adalah sebuah hadits. Seseorang berkata kepada Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam ,
"Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku bertawakkal?" Nabi bersabda, "Ikatlah kemudian
bertawakkallah kepada Allah." (HR. Tirmidzi dan dihasankan Al Albani dalam Shohih
Jami'ush shoghir ). Dalam riwayat Imam Al-Qudha'i disebutkan bahwa Amr bin Umayah
radhiyallahu 'anhu berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rosululloh!! Apakah aku ikat dahulu unta
tungganganku lalu aku bertawakkal kepada Allah, ataukah aku lepaskan begitu saja lalu aku
bertawakkal? ', Beliau menjawab,' Ikatlah untamu lalu bertawakkallah kepada Allah.
sungguh dan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Hanya saja ia tidak bisa
menyandarkan diri pada kelelahan, kerja keras dan usahanya, tetapi ia harus meyakini bahwa
segala urusan adalah milik Allah, dan bahwa rizki itu hanyalah dari Dia semata.
Kemuliaan dan martabat di sisi masyarakat adalah buah dari tawakal kepada Allah Swt.
Orang yang bertawakal tidak pernah tergantung pada orang lain, sebab ia menyandarkan
dirinya hanya kepada Allah Swt. Ia tidak pernah merendahkan dirinya demi mencapai harta
dan jabatan, sehingga martabat dan kemuliaannya tetap terjaga.Ilmu pengetahuan, industri,
seni dan teknologi, menjadi sumber prestasi bagi manusia. Dengan ilmu dan teknologi
manusia dapat mencapai kemakmuran materi dan memiliki berbagai fasilitas dalam
kehidupannya, dan banyak hal yang awalnya tidak diketahui manusia menjadi tampak jelas
baginya.Dewasa ini, banyak fenomena yang telah dipahami oleh ilmu manusia, namun ada
satu poin yang menjadi perenungan dan harus ditinjau ulang oleh para pakar, yaitu kemajuan
dan kemampuan materi tidak mampu memenuhi kebutuhan ruh dan jiwa manusia seperti
kebutuhan akan ketentraman, ketenangan, rasa optimis dan harapan akan masa depan.Saat
ini, banyak problem yang mengancam masyarakat, di mana kecemasan dan depresi adalah
yang paling umum dialami mereka. Ilmu psikologi, bimbingan dan psikiatri dengan berbagai
pengobatan psikologis, mulai dari terapi perilaku, terapi psikoanalitik dan pengobatan yang
didasarkan pada nalar dan emosi serta bentuk pengobatan yang lainnya, diterapkan demi
tersebut, agama datang untuk membantu manusia dan memberikan strategi psikologis khusus
untuk menghadapi masalah-masalah kejiwaan.Tawakal kepada Allah Swt adalah salah satu
metode yang dapat membantu manusia. Berbagai riset dan pengamatan empiris menekankan
akan hal itu, dimana tawakal kepada Allah Swt dapat mengurangi rasa cemas dan depresi,
bahkan berbagai penyakit fisik yang disebabkan oleh masalah psikologis, serta menciptakan
ketentraman, keberanian, optimisme, percaya diri dan kesabaran untuk manusia. Dalam Islam
Sebagai salah satu strategi penting agama demi kebahagiaan manusia.Secara etimologi,
lain. Tawakal menunjukkan adanya kelemahan dan ketergantungan kepada pihak lain.Dalam
Al-Qur'an, kata tawakal berjumlah 42 dalam segala bentuk, tunggal atau jamak, berkonotasi
Swt.Sedangkan secara istilah, salah satu definisi tawakal adalah bentuk ketergantungan dan
kepasrahan yang benar kepada Allah sebagai zat yang berkuasa mendatangkan manfaat dan
diperintahkan-Nya.Bertawakal bukan berarti tidak melakukan ikhtiar, tetapi lebih dari itu,
Sembari senantiasa melakukan ikhtiar. Rahasia dan hakikat tawakal adalah kepasrahan
jiwa kepada Allah, karena itu segala bentuk ikhtiar tidak akan ada manfaatnya, jika dilakukan
tanpa kepasrahan kepada Allah.Ketika manusia mengalami masalah dan merasa dirinya tidak
mampu menyelesaikan masalah itu, maka ia akan menyerahkan masalah tersebut kepada
seseorang yang mampu menyelesaikannya, dan dengan jalan tersebut telah meningkatkan
kemampuannya. Oleh karena itu, jika yang diwakilkan adalah seseorang yang berilmu,
mampu dan berkualitas, serta memiliki minat dan simpati tinggi ke yang mewakilkan, maka
penyerahan tersebut akan memiliki nilai tinggi dan kemungkinan berhasilnya pun akan lebih
besar.Kenyataan ini sesuai dengan tawakal manusia kepada Allah Swt. Manusia senantiasa
mengalami masalah dalam hidupnya, dan mengingat manusia memiliki banyak keterbatasan
ketidakmampuan dan kelemahannya, selain menggunakan faktor alamiah dan materi, ia harus
bersandar kepada kekuatan tak terbatas Allah Swt dan percaya kepada-Nya, serta memohon
pertolongan Allah Swt agar sukses dalam mengatur urusan kehidupannya. Allah Swt sebagai
pencipta manusia lebih mengetahui segala sesuatu yang menguntungkan atau merugikan
Sebagaimana keutamaan akhlak yang lain, tawakal juga memiliki berbagai sebab dan
sumber. Namun dapat dikatakan bahwa pennyebab utama tawakal adalah iman dan yakin
kepada zat suci Allah Swt dan keindahan serta keagungan-Nya. Ketika manusia menyadari
kekuatan dan ilmu tak terbatas Allah Swt dan melihat dunia sebagai panggung penghargaan
tak terbatas-Nya, maka ia dengan penuh keyakinan akan bertawakal dan menyerahkan dirinya
kepada Allah Swt. Saat manusia berada dalam masalah, Ia akan berpegang hanya kepada
Allah Swt dan selain berusaha, ia juga akan meminta keberhasilan kepada-Nya. Percaya
penuh kepada Allah Swt demi meraih ketenangan jiwa dapat menghilangkan kecemasan dan
kegelisaan, sehingga manusia dengan mudah dapat melangkah untuk meraih hasilnya. Salah
satu fitur orang yang bertawakal adalah di saat bahagia ia tidak terlalu bangga, dan tatkala
kebahagiaan itu lenyap, ia juga tidak terlalu gelisah dan sedih, namun ia semaksimal mungkin
Ia yakin bahwa Allah Swt akan menolongnya.Manusia seperti itu bagaikan orang yang
berlindung di benteng yang kuat dan musuh tidak dapat menjangkaunya. Oleh sebab itu,
benteng tawakal, di mana tak seorang pun dapat menembus benteng tersebut.Dengan begitu
kegelisahan dan ketakutan tidak ada artinya bagi mereka.Banyak ayat Al-Quran dan riwayat
yang menjelaskan tentang tawakal. Dalam tujuh ayat secara berulang disebutkan kalimat
yang artinya orang-orang yang beriman harus bergantung hanya kepada Allah Swt. Kalimat
tersebut secara jelas menerangkan hubungan antara iman dan tawakal.Dalam surat Ash-
Shuara ayat 61 dan 62, Allah Swt berfirman, "Maka tatkala kedua kelompok itu saling
melihat, para pengikut Musa berkata ketakutan," Sesungguhnya Firaun dan kaumnya hampir
menyusul dan kemudian membunuh kita. "(61)" Musa berkata, " Sesungguhnya perlindungan
Allah selalu menyertai ke mana aku pergi. Dia senantiasa memberikan kepadaku jalan
jauh dari pikiran mereka perihal ketersusulan yang menakutkan itu. "(62)Kedua ayat tersebut
ketakutan dan menyatakan bahwa mereka tidak akan mampu menghadapai tentara Firaun.
Namun Musa menenangkan mereka dan mengingatkan kaumnya bahwa Allah Swt bersama
mereka.Padahal, salah satu metode efektif yang dilakukan semua nabi dalam menghadapi
masalah adalah tawakal kepada zat tak terbatas Allah Swt. Manusia yang bertawakal, dalam
dirinya akan timbul energi dan kekuatan serta akan menemukan kesabaran yang
dalam menafsirkan fenomena kehidupannya, sehingga terlepas dari sesuatu yang tidak
berguna dan tak berarti. Manusia seperti ini tidak akan pernah merasa putus asa dan akan
terus berupaya demi mencapai tujuannya, namun jika mereka tidak mendapatkan hasil yang
diinginkan, mereka menilai bahwa ada kebaikan di balik itu. Terkait hal itu, Allah Swt dalam
surat al-Baqara ayat 216 berfirman, ".... Mungkin saja di dalam hal-hal yang tidak kalian
sukai itu ada kebaikan, dan sebaliknya, di dalam hal-hal yang kalian sukai justru ada
keburukan. Allah sungguh mengetahui maslahat yang kalian ketahui. Maka, sambutlah apa
yang diwajibkan kepada kalian. " Salah satu sisi lain dari tawakal kepada Allah Swt adalah
harapan manusia kepada anugerah Allah tatkala mengalami kondisi yang sulit.
Munculnya harapan untuk terbebas dari kegelisahan dan problem, dan harapan untuk
mendapat pertolongan Allah Swt dalam memerangi kebatilan, merupan dampak dari tawakal.
Orang yang bertawakal merasa yakin akan mendapat pertolongan Allah Swt, sehingga ia
tidak tenggelam dalam masalah yang ia hadapi. Manfaat lain dari tawakal adalah memiliki
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa "Barang siapa yang ingin menjadi orang yang
paling dicintai masyakarat, maka ia harus bertakwa, dan barang siapa ingin manjadi orang
terkuat di masyarakat, maka ia harus bertawakal kepada Allah Swt, dan ....."Kemuliaan dan
martabat di sisi masyarakat adalah buah dari tawakal kepada Allah Swt. Orang yang
bertawakal tidak pernah tergantung pada orang lain, sebab ia menyandarkan dirinya hanya
kepada Allah Swt. Ia tidak pernah merendahkan dirinya demi mencapai harta dan jabatan,
sehingga martabat dan kemuliaannnya tetap terjaga.Terkait hal itu, dalam surat al-Anfal ayat
49, Allah Swt berfirman, "... Sesungguhnya orang-orang yang menyerahkan urusan mereka
kepada Allah dengan penuh keimanan dan harapan, serta menyandarkan diri hanya kepada
Allah, niscaya Dia akan mencukupkan segala kebutuhan dan memenangkan pada musuh-
pemeliharaan-Nya. " Dengan tawakal, urusan materi dan maknawi manusia akan teratur. Ia
akan mendapat rizki yang tidak pernah ia bayangkan dan pikirkan sebelumnya dan ia akan
menjalani hidupnya di jalan yang benar dengan rasa puas dan optimis. Rasa puas tersebut
dapat menjauhkan manusia dari penyakit-penyakit jiwa dan akhlak. (IRIB Indonesia / RA /
NA)
IKHTIAR
Pengertian Ikhtiar.
ُ َ ا ْختي-تار
Secara bahasa, kata ikhtiar berasal dari bahasa arab ار ُ يَ ْخ-اختار
ُ yang berarti
memilih. Selanjutnya, ikhtiar diartikan berusaha, karena pada hakikatnya orang yang berusaha
adalah berarti memilih. Memilh bekerja dari pada tidak bekerja, memilih sekolah dari pada tidak
sekolah dan secara istilah, ikhitar beraerti melakukan suatu kegiatan dengan maksud untuk
memperoleh suatuhasil yang dikehendaki. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba
untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu
pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil
dan sukses.
Dalam kata lain Ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri
Banyak ayat Al-qur'an maupun hadits yang menyuruh kita untuk selalu berikhtiar, baik
yang bersifat perintah secara tegas maupun yang bersifat motivasi. Adapun dalil-dalil
َ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح
ون
Artinya :
"Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, carilah karunia
قَد ََّر هللاُ َو َما شَا َء فَعَ َل:ْلَ ْو أَنِِّي فَعَ ْلتُ َكذَا َو َكذَا؛ َولَ ِك ْن قُل.
artinya :
"Bersemangatlah kamu menempuh aoa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada
Allah dan janganlah sekali-kali kamu malas. Jika sesuatu menimpamu, janganlah kamu katakan
"Seandainya dahulu aku lakukan ini dan itu niscaya akan demikian dan demikian". Namun
َِّللا
َّ ع ْب َد َ ُالر ْح َم ِن َح َّدثَنَا َح ْي َوةُ أ َ ْخبَ َرنِي بَك ُْر ْبنُ ع َْم ٍرو أَنَّه
َ س ِم َع َ َح َّدثَنَا أَبُو
َّ ع ْب ِد
ِ ع َم َر ْب َن ا ْل َخ َّطا
ب َ س ِم َع أَبَا ت َ ِم ٍيم ا ْل َج ْيشَانِ َّي يَقُو ُل
ُ س ِم َع َ ُْب َن ُهبَ ْي َرةَ يَقُو ُل إِنَّه
"Dari Umar Ibn Khattab berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah saw., bersabda. "Sekiranya
kalian benar-benar bertawakkal kepada Allah SWT., dengan tawakkal yang sebanar-benarnya,
sungguh kalian akan diberi rizki (oleh Allah swt.,) sebagaimana seekor burung diberi rizki,
dimana ia pergi pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang". (H.R.
Rasulullah saw., bersabda : "Sungguh jika sekiranya salah seorang diantara kamu membawa tali
untuk mencari kayu bakar, kemudian ia kembali membawa seikat kayu diatas punggungnya, lalu
ia jual sehingga Allah mencukupi kebutuhannya dengan hasil itu adalah lebih baik dari pada
meminta-minta kepada manusia, baik mereka (yang dimintai) memberi atau menolaknya".
(H.R.Al-Bukhari)
Dari beberapa dalil tersebut diatas, menunjukkan betapa pentingnya dalam beriktiar, sebagaimana
yang di sebutkan pada ayat 10 pada surah al-Jum'ah yang berisikan perintah secara tegas agar
sehabis melaksanakan ibadah jum'at segera berusaha mencari reski untuk keperluan diri
keluarganya. Sedangkan dari hadits-hadits tersebut merupakan motivasi agar kita suka bekerja
keras demi untuk mencukupi kebutuhan hidup sendiri dan keluarga tanpa mengharap elas kasih
ّللاَ ََل يُغَيِّ ُر َما بقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَيِّ ُروا َما بأ َ ْنفُسه ْم * سورة الرعد
َّ إ َّن
11
Artinya : … Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri … ( QS. Ar-Ra’du 11 )
َ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح
10 ون * سورة الجمعة
Artinya : Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah
karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. ( QS. Al-Jumu’ah 10 )
Artinya : Sungguh jika sekiranya salah seorang di antara kamu membawa talinya ( untuk mencari
kayu bakar ) kemudian ia kembali dengan membawa seikat kayu di punggungnya lalu ia
menjualnya sehingga allah mencukupi kebutuhanya ( dengan hasil itu ) adalah lebih baik daripada
ia meminta-minta kepada manusia baik mereka memberi atau mereka menolak. ( HR.Bukhari ).
َّللاَ ََل يُغَ ِيِّ ُر َما ِبقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَيِِّ ُروا َما بِأ َ ْنفُس ِِه ْم
َّ ِإ َّن
" … Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri …" ( QS. Ar-Ra’du 11 )
Sebagai seorang muslim di wajibkan untuk senantiasa berikhtiar sekuat tenaga dan sekuat
kemampuanya. setelah dia berikhtiar maka dia harus menyerahkan segala usahanya kepada allah
SWT.
َِّللا
َّ ض ِل ِ ص ََلةُ فَا ْنتَش ُِروا فِي ْاْل َ ْر
ْ َض َوا ْبتَغُوا ِم ْن ف ِ َفَ ِإذَا قُ ِضي
َّ ت ال
1. Bersungguh-sungguh.
Ini ialah salah satu yang harus diperhatikan, dalam mencapai semua keinginan diperlukan
Misalnya: jika kita sedang mencari jodoh pasti kita menginginkan jodoh yang baik, karenanya
kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memantaskan diri dan memperbaiki diri kita,
jika kita sudah pas=ntas dan baik maka dengan izin-Nya jodoh kita akan datang.
2. Bekerja Keras.
Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Bermalas-
malasan ialah tindakan yang sangat dilarang terlebih melakukan usaha dengan semaunya. Kita
harus bekerja keras dan berjuang dengan sekuat mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik.
Misalnya: dalam mencari rezeki kita tidak boleh bermalas-malasan dalam bekerja. Kita harus
Bila kita melakukan usaha lalu tidak mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan atau bahkan
mungkin gagal maka kita harus terus untuk mencoba, jangan mudah untuk menyerah, berputus
asa karena usaha yang kita kerjakan gagal, itu karena sebuah kegagalan merupakan sebuah proses
Terhormat dalam pandangan Allah dan sesama manusia karena sikap perwira yang
dimiliki
Dapat berlaku hemat dalam membelanjakan harta, karena hasil yang diperoleh
Hikmah Ikhtiyar
Menumbuhkan harapan baru dalam hidup. Karena setiap dari satu usaha dapat
menumbuhkan sejuta harapan. Dan dengan banyak berusaha maka akan semakin banyak
harapan
seorang muslim yang senantiasa berikhtiar akan memiliki dampak positif, di antaranya sebagai
berikut :
Merasakan kepuasan bathin, karena telah berusaha dengan sekuat tenaga dan
Contoh-contoh ihktiar yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali karena allah
memberi kebebasan untuk manusia berikhtiar dengan syarat tidak melanggar syariat allah swt,
contoh ikhtiar seperti belajar dengan tekun agar mendapat nilai yang baik, seorang ayah bekerja
Harus disadari bahwa kebutuhan hidup manusia semakin hari semakin banyak dan bermacam-
macam. Sedangkan Allah SWT., Yang Maha Pemurah telah menyediakan semua kebutuhan
hidup manusia. Oleh karenanya kewajiban manusia ialah berusaha mencapainya dengan
kemampuannya yang semaksimal mungkin. Dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka
manusia harus :
Giat dan bersemangat dalam melakukan suatu usaha terutama yang sifatnya halal
Harus memiliki semboyang bahwa bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup lebih
mulia dari pada meminta bantuan dan menunggu belas kasihan orang lain.
BAB III
KESIMPULAN
Optimis merupakan keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang dianjurkan dalam
demi kehidupan di dunia maupun dalam menghadapi kehidupan akhirat kelak. Optimisme
juga dapat dikatakan sebagai keselarasan antara harapan dan keyakinan akan tercapainya
harapan tersebut. Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan rasa optimisme salah satunya
adalah Bertawakallah kepada Allah SWT setelah melakukan ikhtiar dan yakinkan kepada diri
kita bahwa Allah SWT akan selalu menolong dan memberi jalan keluar.
RobbNya,sebagai hamba Allah kita tidak boleh merasa rendah diri karena kita punya
Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu lagi Maha Pemberi. Jadi, sebagai muslim yang
Tawakal yang merupakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SAW, jika dilakukan
dengan baik dan benar, insya Allah tidak akan menjadikan seorang hamba menjadi hina dan
tidak memiliki apa-apa.Karena tawakal tidak identik dengan kepasrahan yang tidak beralasan.
Namun tawakal harus terlebih dahulu didahului dengan adanya usaha yang maksiman.
Oleh karenanya, marilah kita meningkatkan rasa tawakal kita kepada Allah, dengan
memperbanyak unsur-unsur yang merupakan derajat dalam ketawkalan ke dalam diri kita.
Sehingga kitapun dapat masuk ke dalam surga Allah tanpa adanya hisab, sebagaimana yang
Marilah kita bertawakal kepada Allah swt, atas apa yang sudah kita perbuat . dan
· nullhttp://whasid.wordpress.com/2007/09/24/kategori-tawakal-umat-akhir-zaman/
2010
DISUSUN OLEH:
NAMA NISN
AMELIA SAFRINA 00533558723
ADILLA JULIA PRATAMA 0051333269
VIVIAN PUTRI RAHAYU AWAY 0051877215
ACEH SELATAN
2019