Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Optimis

Kelompok 1:

Ketua: Fawwaz Rafi D


Moderator: Fauzan Abdul J
Pemateri: - Bintang Agra W
- Alma Naila H
Notulen: Al-Kisa Fathimah A
Anggota:
Kelas: IX A

SMP NEGERI 1 KUNINGAN


Kelompok 1:

Ketua: Fawwaz Rafi D


Moderator: Fauzan Abdul J
Pemateri: - Bintang Agra W
- Alma Naila H
Notulen: Al-Kisa Fathimah A
Anggota:
DAFTAR ISI:

Halaman Sampul………………………………………………………..i
Kata pengantar………………………………………………………….ii
Daftar isi:…………………………………………………………………..iii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim….

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini untuk memenuhi tugas
yang di berikan oleh Ibu Iceu Enisceu, M.Pd.I. Selaku guru PAI.
Serta kami mengucapkan Terimakasih Karena telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
materi tentang Optimis ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membagi Sebagian pengetahuan nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khusus nya kepada
teman teman sekalian. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kepada Ibu Iceu
selaku guru Pendidikan Agama Islam
Meminta masukan nya demi perbaikan pembuatan makalah kami di
masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca

Kuningan, 29-08-2022
Seluruh anggota kelompok 1( IX-A)
PENDAHULUAN

Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Namun, Allah


SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk terus optimis
dan tidak berputus asa.
Allah SWT berfirman dalam Q.S Az Zumar ayat 53 sebagai
berikut:

۟ ُ‫وا َعلَ ٰ ٓى َأنفُ ِس ِه ْم اَل تَ ْقنَط‬


۞ ‫وا ِمن رَّحْ َم ِة ٱهَّلل ِ ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ يَ ْغفِ ُر‬ ۟ ُ‫ى ٱلَّ ِذينَ َأ ْس َرف‬
َ ‫قُلْ ٰيَ ِعبَا ِد‬
‫وب َج ِميعًا ۚ ِإنَّهۥُ هُ َو ْٱل َغفُو ُر ٱل َّر ِحي ُم‬ ُّ
َ ُ‫ٱلذن‬

Arab-latin: Qul yā 'ibādiyallażīna asrafụ 'alā anfusihim lā


taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī'ā,
innahụ huwal-gafụrur-raḥīm

Artinya: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang


malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
A. PENGERTIAN OPTIMIS

Sifat optimis (optimisme) merupakan sifat manusia yang


berupa harapan positif dalam menghadapi segala hal
maupun persoalan.

Dalam bahasa Arab, sifat optimis sering disamakan dengan


kata “At-Tafaul” yang memiliki makna pengharapan nasib
baik.

Antonim dari kata optimisme adalah pesimis, yaitu selalu


berpandangan negatif terhadap segala hal atau persoalan
yang dihadapi dalam kehidupan.

Sifat optimis merupakan ciri dari seorang mukmin yang


beriman dan taat. Sifat tersebut membawa keyakinan bahwa
Allah SWT akan mempermudah segala urusan hambanya
yang taqwa di dunia dan akhirat.

Selain itu, seorang mukmin yang menemui kegagalan dari


sebuah harapan akan tetap berfikir positif. Hal tersebut
disebabkan lantaran Allah SWT akan memilihkan segala yang
terbaik bagi hambanya.

“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula)


bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika
kamu orang beriman”. (QS Ali Imran {3}:139).

Sifat optimis akan menyebabkan seorang mukmin pantang


menyerah dalam menemui sebuah kegagalan. Sifat tersebut
akan membawa dampak yang baik sampai seorang mukmin
menemui keberhasilan.
Sedangkan, sifat pesimis justru akan mendatangkan sikap
mudah menyerah dan pasrah. Sehingga, akan menyebabkan
kemunduran pada diri seseorang.

Seorang muslim sebaiknya menjauhkan diri dari sifat


pesimis, karena berdampak negatif dalam memicu
prasangka buruk.

Selain itu, sifat pesimis dapat menggoyahkan keimanan


seorang muslim kepada Allah SWT melalui prasangka
negatifnya.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadis riwayat Ahmad


menjelaskan bahwa perasaan yang lebih baik dari firasat
baik dan kesialan adalah sifat optimis.

“Dari Abu Hurairah RA, dia berkata; Rasulullah SAW


bersabda: Tidak ada rasa tiyasah (firasat buruk dan kesialan),
dan yang lebih baik dari itu adalah rasa optimis. Maka
ditanyakanlah kepada beliau: Apa yang dimaksud dengan
rasa optimis? Beliau bersabda: Yaitu kalimat baik yang sering
didengar oleh salah seorang dari kalian.” (H.R. Ahmad)

Seorang mukmin yang memiliki sifat optimis akan memiliki


raut wajah yang berseri-seri dan mudah tersenyum.
Sedangkan, orang yang bersifat pesimis cenderung lebih
suka cemberut dan murung.

☆Contoh Pengamalan Sifat Optimis

Beberapa contoh perilaku yang dapat diterapkan oleh


seorang muslim sebagai implementasi sifat optimis sebagai
berikut:
•Percaya bahwa Allah SWT sebagai sebaik-baiknya penolong
•Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi hambanya
yang beriman dan bersifat optimis
•Percaya bahwa di setiap ujian pasti akan ada jalan
keluarnya
•Selalu berusaha bersyukur atas segala nikmat yang telah
diberikan oleh Allah SWT
•Tidak menyalahkan diri sendiri karena sebuah kegagalan
•Selalu berpikir positif atas segala kejadian yang dilalui
dalam kehidupan
•Menumbuhkan sikap pantang menyerah, karena setiap
usaha pasti akan mencapai keberhasilan dan memberikan
hikmah

☆Definisi Optimis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimis adalah


perasaan yang dimiliki seseorang dengan sudut pandang
atau melihat sesuatu hal dengan pikiran positif. Optimis bisa
juga disebut optimisme, merupakan gambaran individu yang
mempunyai rasa percaya diri yang baik.

Sementara itu, definisi lain tentang optimisme dikemukakan


oleh M Daraei dan AR Ghaderi dalam Impact of Education on
Optimism or Pessimism, yang dipublikasikan di Journal of
Indian Academy of Applied Psychology. Keduanya
menyatakan rasa optimis adalah salah satu komponen
psikologi yang erat kaitannya dengan emosi positif dan
perilaku positif. Dampak baiknya bisa menimbulkan
kesehatan, hidup yang bebas stress, hubungan sosial dan
fungsi sosial yang baik.
Dari semua penjelasan di atas, bisa disimpulkan kalau rasa
optimisme yang dimiliki seseorang akan mendatangkan pola
pikir yang positif. Sehingga dia bisa mengatasi masalah
dengan baik. Selain itu, rasa optimis adalah suatu hal yang
dapat memicu timbulnya harapan baru akan masa depan
yang lebih baik.

☆Ciri-ciri Optimisme

Pada umumnya seseorang yang memiliki rasa optimis bisa


menjalani hidup dengan penuh semangat. Saat menjalani
aktivitas, mereka selalu dalam suasana hati yang bahagia,
dan mereka melihat segala sesuatu sebagai peluang
daripada masalah.

Optimis adalah salah satu cara memandang dunia yang


memberi lebih banyak hak pilihan kepada orang agar
bertanggung jawab supaya hidup berjalan dengan baik.
Melansir dari Psychologytoday.com, sejumlah penelitian
mengungkapkan kalau orang dengan rasa optimis cenderung
memiliki mental lebih sehat dan dapat hidup lebih lama
daripada rekan-rekan mereka yang lebih pesimis.

Seseorang dengan rasa optimis di dalam hidupnya bukan


berarti tidak memiliki masalah atau cobaan hidup. Akan
tetapi, orang-orang semacam ini selalu mencari hal positif
dalam setiap situasi.

Dihimpun dari situs Verywellmind.com dan sumber lainnya,


berikut ciri-ciri yang dimiliki oleh orang optimis:

1. Berpikir bahwa bahkan hal-hal baik dapat datang dari


peristiwa-peristiwa negatif.
2. Melihat tantangan atau hambatan sebagai peluang untuk
belajar.
3. Memiliki sikap positif tentang diri sendiri dan orang lain.
4. Menerima tanggung jawab atas kesalahan tetapi tidak
memikirkannya.
5. Mengharapkan segala sesuatunya berjalan dengan baik.
6. Merasa akan berhasil dalam menghadapi tantangan
hidup.
7. Merasa bahwa hal-hal baik akan terjadi di masa depan.
8. Merasa bahwa masa depan terlihat cerah.
9. Merasa bersyukur atas hal-hal baik dalam hidupnya.
10.Selalu mencari cara untuk memanfaatkan peluang sebaik
mungkin.
11.Tidak membiarkan satu pengalaman buruk mengaburkan
harapannya untuk masa depan.

Sebenarnya optimis adalah suatu perasaan yang bisa


disebabkan oleh berbagai macam faktor. Namun
kebanyakan orang yang selalu optimis, akan melihat sesuatu
dengan pikiran positif.

Singkatnya, rasa optimis menjelaskan peristiwa positif bisa


terjadi karena tindakan atau karakteristik mereka sendiri
(internal). Mereka juga melihatnya sebagai bukti bahwa
lebih banyak hal positif akan terjadi di masa depan dan pada
kehidupan mereka.

Manfaat Optimisme
Optimis adalah sebuah momen pada saat seseorang secara
konsisten menganggap dan menafsirkan semua situasi
dalam hidupnya dengan cara terbaik. Hal tersebut akan
berdampak positif terhadap kesehatan mental mereka.
Ini adalah manfaat yang bisa dirasakan seseorang saat
berpikir positif dan selalu optimis, yaitu :

Bisa Memotivasi Diri Sendiri


Orang optimis adalah individu yang memiliki motivasi diri.
Dia akan melihat segala hal sebagai peluang daripada
masalah, dan lebih bersedia untuk mengambil tindakan serta
bekerja untuk apa yang mereka inginkan.

Jika dihadapkan dengan masalah hidup yang sangat pelik,


mereka akan memotivasi dirinya agar bisa bangkit dan
menyelesaikan masalah itu sebaik mungkin. Sebab, orang
seperti ini akan melihat sesuatu dengan pikiran positif.

Menciptakan Lingkungan Sosial yang Positif


Pada kebanyakan kasus, orang optimis akan mengelilingi diri
mereka dengan orang-orang positif lainnya. Jadi, mereka
senang jika diajak bergaul dan menghabiskan lebih banyak
waktu bersama.

Memperjuangkan Apa yang Diinginkan


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, orang optimis
adalah orang yang masih berpikir realistis. Artinya, mereka
tidak menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri yang
tidak mungkin atau di luar kemampuan mereka. Justru orang
optimis selalu memperjuangkan hal yang diinginkan, karena
mereka tahu bisa mewujudkannya.

Mengambil Pelajaran Dari Masalah yang Dihadapi


Orang yang optimis adalah orang yang bahagia. Ini karena
mereka melihat sesuatu dari sisi yang lebih cerah dan positif,
sehingga mereka merasa bahagia.
Orang optimis akan mengambil banyak hal yang bisa mereka
pelajari. Meskipun itu datang dari masalah besar yang
sedang dihadapi.

Jujur Kepada Diri Sendiri


Orang yang optimis tidak takut mengakui kesalahannya.
Sebaliknya, mereka secara terbuka mengakui kesalahan
mereka.

Dari penjelasan di atas, maka bisa dibilang bahwa orang


optimis adalah individu yang dapat jujur kepada diri sendiri.
Jika membuat masalah, mereka tidak akan menyalahkan
orang lain atas kesalahan mereka. Selain itu mereka cukup
percaya diri untuk menerima bahwa mereka tidak selalu
benar.
 Kesimpulan
Sifat optimis merupakan sifat yang

Anda mungkin juga menyukai