HUSNUDZAN RAJA’
TOBAT
HUSNUDZAN
1. PENGERTIAN HUSNUDZAN
Kata husnuzan berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas husnu
dan azh-zhan. Husnu ( )ُح ْس ٌنartinya baik dan azh-zhan ( )َظٌّنartinya
prasangka, jadi husnuzan artinya berprasangaka baik. Lawan dari
husnuzan adalah suuzan, yang artinya berprasangaka buruk
Orang yang husnuzan ialah orang yang selalu berfikir positif dan
tidak pernah berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan orang lain.
Sedangkan orang yang suuzan ialah orang yang selalu berfikiran
negatif dan selalu berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan orang
lain.
2. DALIL HUSNUDZAN ( SURAT AL HUJURAT AYAT 12 )
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka. Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah
dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan
janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.
Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Q.S : AL-Hujurat :12)
Dalam Q.S. Al Hujurat ayat 12 di atas, terdapat pesan kita harus
menghindari prasangka. Karena sebagian prasangka itu dosa.
Dan kita harus menghindari 3 hal, yaitu :
1. prasangka
2. mencari kesalahan orang lain
3. menggunjing
1. Percaya diri
seorang yang percaya diri pasti akan yakin terhadap kemampuan
dirinya, ia akan berani mengeluarkan pendapat dan berani pula
melakukan tindakan yang positif.
2. Gigih
seorang yang berprasangka baik akan selalu berpegang teguh pada
komitmennya sendiri. Sikap dan perilaku ini disebut kegigihan. Kata
gigih berarti berkeras hati, tabah, dan rajin, dalam hal ini termasuk juga
akhlakkul karimah.
Manfaat kegigihan antara lain :
a. Dimudahkan dalam menuntut ilmu
b. Dimudahkan dalam mencari rizki yang halal
c. Dituntun saat membentuk kepribadian yang baik
3. Berinisiatif
Artinya pelopor atau langkah pertama, atau senantiasa berbuat sesuatu
yang sifatnya produktif. Berinisiatif menuntut sikap bekerja keras dan
etos kerja yang tinggi, bercirikan sebagai berikut :
Kreatif, tidak kenal putus asa, rajin belajar dan memanfaatkan potensi
yang ada, menghargai, Senantiasa sabar berusaha dan tawakkal
C. Berprasangka Baik Kepada Sesama Manusia
Husnuzan terhadap sesama manusia artinya berprasangka
baik terhadap semua orang dan tidak meragukan kemampuan
atau bersikap apriori. Semua orang dipandang baik, sebelum
terbukti kesalahan atau kekeliruannya, sehingga tidak
menimbulkan kekacauan dalam pergaulan. Orang yang memiliki
sikap perilaku husnuzan terhadap sesama manusia, hidupnya
akan memiliki banyak teman, disukai semua kawan dan disegani
lawan.
Berprasangka baik kepada sesama manusia telah dianjurkan
oleh Rosulullah.
D. Prasangka yang diwujudkan dalam Doa
Berpikir positif adalah sikap mental seseorang yang melibatkan
proses memasukkan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-
gambaran yang konstuktif (membangun) untuk membangun
pikirannya. Berpikir positif merupakan salah satu cara berpikir
yang membuat seseorang maju, membantunya untuk
menginvestasikan pikiran, perasaan, dan perilakunya serta
menemukan kekuatannya yang terpendam, merubah hidupnya
menjadi lebih baik dengan menggunakan aktifitas dan proses
mental yang positif.
Berpikir positif juga dapat disebut dengan doa positif.
Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Prof. Masaru
Emoto , sehingga membuatnya menjadi seorang muallaf pada tahun
2012.
Lanjutan
Dalam penelitiannya, Masaru mengatakan bahwa air yang
diberi respon positif termasuk doa akan membentuk kristal
heksagonal yang indah. Jika kata positif yang diberikan, maka
kristal yang terbentuk akan merekah indah seperti bunga yang
mekar penuh. Sebaliknya, jika kata-kata negatif yang diberikan
maka akan terbentuk pecahan kristal yang ukurannya tidak
seimbang.
Lanjutan