Anda di halaman 1dari 16

Pengertian dzikir

Kata “dzikr” menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertian syariat adalah
mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Secara Etimologi.
b. Macam – macam dzikir
1.      Dzikir dengan hati, yaitu dengan cara bertafakur, memikirkan ciptaan Allah
2.      Dzikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan cara mengucapkan lafazh-lafazh yang di
dalammya mengandung asma Allah
3.      Dzikir dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa yang diperintahkan Allah dan
menjauhi larangan-laranganNya.
Tentang dzikir panca indra ini, sebagian ulama tasawuf memiliki pengertian dan konsep yang
berbeda. Yakni melalui tujuh penjuru panca indra.
a) dzikir kedua mata dengan menangis;
b) dzikir kedua telinga dengan mendengarkan hal-hal yang baik, dan menghindari mendengarkan
pembicaraan yang tiada guna;
c) dzikir lidah dan mulut dengan mengucapkan puji-pujian kepada Allah SWT;
d) dzikir hati dengan penuh rasa takut dan harap kepada Allah SWT;
e) dzikir ruh dengan tawakkal (berserah diri) kepada Allah SWT dan rela atas segala
keputusannya;
f) dzikir badan dengan memenuhi berbagai kewajiban; dan
g) dzikir kedua tangan dengan bersedekah.
d. Keutamaan Dzikir:
1.Penangkal dari godaan syaithan
2.Memenuhi timbangan kebaikan di akhirat
3.Menggugurkan dosa-dosa
4.Diingat oleh Allah SWT
5.Ditambah rizkinya oleh Allah SWT.

e. Manfaat berdzikir
1. Membuat hati menjadi tenang
2. Mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar
3. Dengan mengingat allah, maka allah akan mengingat kita
4. Banyak menyebut nama allah akan menjadikan kita beruntung
5. Dzikir merupakan amalan ibadah yang paling mudah dilkukaan
Pengertian shalat
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa,
sedangkan menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.
Syarat-syarat Shalat adalah sesuatu hal yang harus di penuhi sebelum kita melaksanakan shalat.
Syarat Shalat di bagi menjadi 2 yaitu:
o   Syarat wajib Shalat adalah syarat yang wajib di penuhi dan tidak bisa di nego-nego lagi. Seperti
Islam, berakal dan tamziz atau baligh. suci dari haid dan nifas serta telah mendengar ajakan
dakwah islam.
o   Syarat sah shalat itu ada 8 yaitu:
 Suci dari dua hadas
 Suci dari najis yang berada pada pakaian, tubuh, dan tempat shalat.
 Menutup aurot
 Aurat laki-laki yaitu baina surroh wa rukbah( antara pusar sampai lutut), sedangkan aurot
perempuan adalah jami’i  badaniha illa wajha wa kaffaien (semua anggota tubuh kecuali wajah
dan kedua telapak tangan).
 Menghadap kiblat
 Mengerti kefarduan Shalat
 Tidak meyakini salah satu fardu dari beberapa fardu shalat sebagaisuatu sunnah.
 Menjauhi hal-hal yang membatalkan Shalat.
1.      Shalat fardu
Shalat fardu adalah shalat yang hukumnya wajib, dan apabila di kerjakan mendapatkan pahala,
kalau di tinggal mendaptkan dosa. Contohnya: shalat lima wakktu, shalat jenazah dan shalat nadzar.
Shalat fardu ada 2 yaitu:
         Fardu Ain adalah shalat yang wajib di lakukan setiap manusia.
         Fardu kifayah adalah shalat yang di wajibkan pada sekelompok muslim, dan apabila salah
satu dari mereka sudah ada yang mengerjakan maka gugurlah kewajiban dari kelompok tersebut.
         Shalat fardu karena nadzar adalah shalat yang di wajibkan kepada orang-orang yang berjanji
kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur kita
2.      Shalat Sunnah
Shalat Sunnah adalah shalat yang apabila di kerjakan mendapatkan pahala dan apabila tidak di
kerjakan tidak mendapatkan dosa. 
         Sunnah Muakkad adalah shalat sunah yang sealalu dikerjakan atau jarang sekali tidak
dikerjakan oleh Rosulluloh SAW dan pelaksanaannya sangat dianjurkan dan di tekankan separti
solat witir, solat hari raya dan lain-lain
         Sunnah ghaeru muakkadah adalah solat sunah yang tidak selalu dikerjakan oleh Rosulluloh
SAW,.
         Shalat sunat yang bersebab, yaitu shalat sunat yang dilakukan karena ada sebab-sebab
tertentu, seperti shalat istisqa’ (meminta hujan)
         Shalat sunat yang tek bersebab, yaitu shalat sunat yang dilakukan tidak karena ada sebab-
sebab tertentu. Sebagai contoh : shalat witir, shalat dhuha dan lain sebagainya
Dalam sholat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :
1. Niat
2. Posisis berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca surat al-fatihah
5. Ruku / rukuk yang tumakninah
6. I'tidal yang tuma'ninah
7. Sujud yang tumaninah
8. Duduk di antara dua sujud yang tuma'ninah
9. Sujud kedua yang tuma'ninah
10. Tasyahud
11. Membaca salawat Nabi Muhammad SAW
12. Salam ke kanan lalu ke kiri
Dalam melaksanakan ibadah salat, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal yang mampu
membatalkan shalat kita, contohnya seperti :
1. Menjadi hadas / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi
2. Berkata-kata kotor
3. Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat
4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak tuma'ninah.

Ungkapan cinta sering digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:


 Perasaan kepada keluarga

 Perasaan kepada teman-teman

 Perasaan kepada kekasih kepada lawan jenis (pacar, suami/istri)

 Perasaan sesama manusia

 Perasaan terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme

 Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu

 Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme

 Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

 Perasaan terhadap agamanya

Banyak orang yang mencoba mendifiniskan arti cinta seperti apa, namun jika di tinjau lebih
dalam kata cinta itu sendiri memiliki arti yang sangat luas, karena objek cinta itu sangat banyak
dan perbedaan emosi cinta dari setiap objek yang berbeda juga tidak sama. 
 Di dalam Psikologi cinta itu di bagi menjadi 3 yaitu :

1.  Cinta karena nafsu


Yaitu cinta yang mengakibatkan hubungan antar dua orang tidak terkontrol lagi, emosi sangat
menguasai akal sehat seseorang sehingga perilaku seolah terjadi secara spontan untuk menjawab
rangsangan emosi yang berlebihan.
2. Cinta pragmatis
yaitu cinta terjadi keseimbangan antara dua orang, ada rasa suka dan duka, serta  adanya timbal
balik.
3. Cinta altruistik
Biasanya terjadi pada seorang ibu kepada anaknya, cinta ini disertai kasih sayang yang tidak ada
batasnya.
 Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat, perangai,
tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di
dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah
tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.
 Menurut Ibnu Maskawaih

Akhlak Berdasarkan Arahnya


bahwa terdapat dua arah dari akhlak yaitu  pertama, akhlak kepada Allah swt. dan kedua, akhlak
kepada ciptaan-Nya. Akhlak kepada Allah swt artinya perilaku yang dilakukan oleh manusia
atau individu kepada Allah swt. baik itu baik ataupun buruk, Adapun untuk mengetahui akhlak
tersebut baik ataupun buruk, dapat ditentukan berdasarkan ketentuan dalam Al-Qur’an dan As
Sunnah.
 Berdasarkan Kualitasnya

Hal ini sudah jelas, yaitu terbagi atas dua macam yaitu akhlak baik dan akhlak buruk. Akhlak
baik atau Al-Hamidah secara sederhana adalah perbuatan yang memberikan anda pahala
sedangkan akhlak buruk atau Adz-Dzamimah berarti perbuatan yang memberikan anda dosa. Hal
ini sudah tentu diterangkan oleh kitab kitab suci Agama.

 Ananiyyah artinya individualisme, yaitu faham yang bertitik tolak dari sikap egoism
sehingga mengorbankan orang lain demi kepentingannya sendiri.
 Madiyyah artinya sikap materialistik yang lahir dari kecintaan pada kehidupan duniawi
yang berlebihan.
 Naf’iyyah artinya pragmatis yaitu menilai sesuatu hanya berdasarkan pada aspek
kegunaan semata.
Berikut adalah ciri -ciri dari orang yang bertakwa antara lain :
1. Memulai sesuatau perbuatan baik dengan Basmalah dan mengahirinya
dengan Hamdalah.
2. Berniatlah dengan ikhlas karena Allah setiap perbuatan baik yang hendak
kita lakukan
3. Sabar dalam menghadapi segala cobaan dari Allah.
4. Istiqomah di jalan-Nya.
5. Memaafkan kesalahan orang lain.
6. Memegang amanah dan Menempati janji.
7. Menjalani hidup penuh dengan rasa optimis dan lain-lain.
 Birrul Walidain (Patuh terhada orang tua)
Adapun wujud nyata dari berbakti kepada orang tua adalah :
1. Tidak berkata kasar kepada kedua orang tua.
2. Berlaku hormat dan santun terhadap orang tua.
3. Tidak berkata " ah" saat di suruh orang tua.
4. Berlaku rendah hati dan penuh kasih sayang.
5. Mendo'akan orang tua.
A. Berbuat Baik Kepada Sesama Manusia. Berbuat baik yang di maksud adalah tidak
meragukan orang lain, bersikap jujur, tidak menyakiti, bersikap ramah, salin
tolong menolog dalam kebaikan dan takwa dan masih banyak yang lainnya.
B. Berbuat baik terhadap lingungan. Adapun wujud dari berbuat baik kepada
lingkungan antara lain :
1. Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Sebaik- baiknya.
2. Menjaga keseimbangan alam sehingga alam tetap lestari.
3. Tidak melakukan hal- hal yang dapat merusak ekosistem yang ada di
alam baik itu untuk jangka waktu dekat atau jangka waktu yang lama.
C. Amal shaleh terhadap diri sendiri misalnya :
1. Beribadah dan beramal shaleh kepada Allah Swt.
2. Tidak membiarkan diri jatuh kedalam dosa, kebinasaan, kehancuran
seperti judi, zina, mencuri, narkoba, merokok, merampok dan lain-lain.
3. Saling membantu dan mengurangi penderitaan orang lain karena Allah
4. Menjauhkan sikap tercela seperti : buruk sangka, iri, dengki, kikir, boros,
adu domba dalam bergaul sesama manusia.
5. Menjauhkan sikap malas belajar, malas bekerja, pesimis, penakut, tergesa-
gesa dan sikap atau sifat yang jelek lainnya.
D. Syarat Sahnya Amal Saleh Antar lain :
A. Amal Saleh di kerjakan dengan niat Ikhlas karena Allah Swt.
B. Amal Saleh tersebut dilakukan secara sah sesuai dengan syariat
Islam.
Makna ma’ruf secara bahasa semua perkara yang diketahui dan dimaklumi oleh manusia satu
dengan yang lainnya dan mereka tidak mengingkarinya. Adapun secara istilah, ma’ruf bermakna
semua perkara yang diketahui, diperintahkan, dan dipuji pelakunya oleh syari’at, maka masuk di
dalamnya semua bentuk ketaatan, dan yang paling utamanya adalah beriman kepada Allah
Ta’ala dan mentauhidkan-Nya. Yang dimaksud amar ma’ruf adalah ketika engkau
memerintahkan orang lain untuk bertahuid kepada Allah, menaati-Nya, berbuat baik kepada
sesama manusia, sesuai dengan jalan fitrah dan kemaslahatan.
Mungkar secara bahasa, maka maknanya kebanyakan berputar di atas makna semua perkara
yang tidak diketahui dan tidak diakui oleh manusia dan mereka mengingkarinya. Adapun secara
istilah, mungkar adalah semua perkara yang diingkari, dilarang, dicela, dan dicela pelakunya
oleh syari’at, maka masuk di dalamnya semua bentuk maksiat dan bid’ah, dan yang paling
jeleknya adalah kesyirikan kepada Allah.
Ada 3 karakter masyarakat dalam menyikapi amar ma’ruf nahyi munkar:
1) Memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar, atau dinamakan karakter orang
mukmin.
2) Memerintahkan yang munkar dan melarang yang ma’ruf, atau dinamakankarakter orang
munafik.
3) Memerintahkan sebagian yang ma’ruf dan munkar, dan melarang sebagian yang ma’ruf
dan munkar. Ini adalah karakter orang yang suka berbuat dosa dan maksiat.
hukum amar ma’ruf nahyi munkar adalah fardhu kifayah, dalam artian, harus ada orang yang
tidak berdiam diri saja kalau di tengah-tengah masyarakat ada kewajiban yang ditinggalkan atau
ada perilaku haram yang dilakukan. Kewajiban tersebut memiliki syarat-syarat sebagai berikut
artinya, jika syarat-syarat berikut ini tidak terpenuhi, maka amar ma’ruf nahi munkar tidak lagi
menjadi wajib.
1. Kita harus yakin bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain itu memang betul-betul
pekerjaan haram atau yang ditinggalkan itu adalah pekerjaan wajib.
2. Ada kemungkinan amar ma’ruf nahyi munkar yang kita lakukan ada pengaruhnya.
3. Si pelaku dosa memang dipastikan akan meneruskan perbuatannya itu.
4. Amar ma’ruf nahyi munkar  tidak sampai menimpakan kerugian jiwa, harta (dalam
jumlah yang signifikan), atau kehormatan kita, keluarga, sahabat, dan seluruh kaum
muslimin.
Adapun ketiga tahapan dalam amar ma’ruf nahyi munkar adalah sebagai berikut :
1) Dengan sikap-sikap tertentu yang menunjukkan ketidaksetujuan kita atas perilaku
pendosa dan kita yakin si pendosa memahami hal tersebut, misalnya dengan bermuka
masam saat bertemu.
2) Dengan kata-kata yang kita ucapkan
3) Dengan tindakan/kekuatan yang kita tunjukan
Rukun Amar Makruf Nahyi Munkar
Menurut imam ghazali Amar ma’ruf nahyi munkar memiliki empat rukun, yaitu:
 Al-Muhtasib (Pelaku amar ma’ruf nahi munkar)
 Al-Muhtasab ‘alaihi (orang yang diseru)
 Al-muhtasab fih (perbuatan yang diseruhkan)
 Al-Ihtisab (Perbuatan amar ma’ruf nahi munkar itu sendiri.
 D. Pengaruh kemunkaran dalam kehidupan sehari-hari

a. Mendapat laknat Allâh Subhanahu wa Ta’ala , celaan dan kehinaan


b. Kerusakan akan semakin parah.
c. Mendapat hukuman dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
d. Do'a tidak dikabulkan.
e. Akan dimintai pertanggung jawabannya pada hari kiamat.
Ada tiga jenis perbuatan munkar yang harus dicegah secara sungguh-sungguh:
1.      Yang menyangkut hak Allah SWT.
2.      Yang menyangkut hak manusia.
3.      Yang menyangkut hak Allah dan manusia.
 F. Cara Mencegah Kemungkaran

1. Pertama, memberikan kesedaran dan pemahaman.


2. Kedua, menyampaikan nasihat dan pengarahan.
3. Ketiga, peringatan keras atau kecaman.
4. Keempat, dengan tangan atau kekuatan

Ada beberapa manfaat bila amar ma’ruf dan nahyi munkar ditegakkan:
1.  Kita akan menjadi bagian dari orang-orang mukmin.
2. Kita akan menjadi orang-orang yang shaleh.
3. Kita akan mendapatkan keselamatan apabila kita mencegah perbuatan buruk (munkar).
4. Kita akan menjadi orang-orang yang meraih kemenangan.
5. Akan dijauhkan dari Azab Allah.

AKIBAT MENGABAIKAN PERINTAH AMAR MARUF NAHYI MUNKAR


 Azab yang menyeluruh

 Tidak dikabulkannya do’a orang-orang yang shalih

   Berhak mendapatkan laknat

 Timbulnya perpecahan

 Pemusnahan mental

JIHAD
Menurut bahasa, jihad berasal dari kata Jahada-Yujahidu-Jihadan yang artinya
bersungguh-sungguh. Maksudnya, bersunguh-sungguh dalam memperjuangkan agama islam.
Sedangkan menurut istilah syar’i, jihad merupakan mencurahkan segala kemampuan dan
kekuatan dalam membela agama Allah SWT, sebagaimana yang diartikan oleh Ibnu Abbas R. A.
Berbeda dengan Ibnu Abbas R. A., Menurut Ragib al-Isfahani, kata jihad dalam Al-
Quran mempunyai tiga arti, yaitu: 1) berjuang melawan musuh nyata, 2) berjuang melawan
setan, 3) berjuang melawan nafsu. Pengertian jihad yang dikemukakan Ragib al-Isfahani itu
dapat dikatakan sama dengan yang dikemukakan oleh Ibnu Qayyim.
B. TUJUAN BERJIHAD
• Mempertahankan hak-hak umat islam dari perampasan pihak lain.
• Memberantas segala macam fitnah.
• Memberantas kemusyrikan, demi meluruskan tauhid.
• Melindungi manusia dari segala bentuk kedzaliman dan ketidakadilan.

C. JENIS-JENIS JIHAD
1. Jihad harta benda
Jihad harta benda adalah jenis jihad dengan menafkahkan (membelanjakannya) untuk
meninggikan kalimat Allah. Dan jihad jenis ini merupakan urat sensitif bagi setiap jihad yang
dilakukan umat Islam dalam hidupnya, baik jihad tabligh (menyampaikan) ataupun jihad
pengajaran, politik maupun perang. 
2. Jihad tabligh
Jenis atau macam jihad yang kedua adalah Jihad menyampaikan (tabligh). Jihad tabligh
adalah dengan menyampaikan Islam dengan perkataan, memberikan argumentasi bahwa dakwah
Islam adalah hak terhadap orang-orang yang memerlukan seperti orang munafik, orang yang
keluar dari agama islam dan yang menyimpang.
3. Jihad mengajar
Jihad mengajar adalah dengan mengeluarkan daya upaya dalam membentuk masyarakat
Islam dari segi intelektual, kultural dan mental, dan memberikan gambaran yang betul tentang
ideologi Islam. Secara keseluruhan, tentang alam semesta, kehidupan dan manusia.
4. Jihad politik
Jihad politik yaitu dengan mengeluarkan daya upaya dalam mendirikan Daulah
Islamiyah berdasarkan prinsip-prinsip Islam, kaidah-kaidahnya yang umum dan menyeluruh.
Ringkasnya, pemerintahan harus menerapkan peraturan hukum Islam (Hukum dari Allah)
semata.
D. HUKUM JIHAD
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum jihad. Jumhur ulama berpendapat fardhu kifayah.
Sedangkan sebagain ulama lainnya berpendapat fardhu ‘ain, di antaranya Sa’id bin Musayyib.
Dalam pendapat yang lebih benar adalah fardhu kifayah bagi umat ini, berdasarkan dalil-dalil
yang ada.
Walaupun hukumnya fardhu kifayah, bukan berarti kita boleh kurang memperhatikannya.
Karena jihad termasuk amal ibadah yang paling mulia. Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam pernah ditanya, “Siapakah manusia yang peling utama?” Beliau menjawab, “Seseorang
yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya.” (Muttafaq ‘alaih dari hadits Abu sa’id
al-Khudri radhiyallaahu 'anhu).
*Kapan Jihad Menjadi Fardhu ‘Ain?
Para ulama telah menetapkan bahwa jihad tidak menjadi fardhu ‘ain kecuali dalam tiga kondisi:
- Pertama, apabila dua pasukan sudah bertemu dan berhadapan.
- Kedua, apabila orang-orang kafir sudah memasuki negeri muslim, bagi penduduk negeri wajib
berperang melawan dan mengusir mereka.
- Ketiga, Apabila imam sudah menunjukkan suatu kaum untuk keluar berjihad maka mereka
wajib keluar (berjihad).
• E. SYARAT JIHAD
1. Jihad harus dilandasi oleh dua hal yang merupakan syarat diterimanya amal ibadah,yaitu
ikhlas dan mutaba’ah
2. Jihad tersebut harus sesuai dengan maksud dan tujuan disyariatkannya jihad,yaitu untuk
meninggikan kalimat Allah dan aga agama ini hanya milik Allah
3. Jihad harus diiringi dengan ilmu dan pemahaman agama yang baik karena jihad termasuk
semulia-mulianya ibadah dan ketaatan.
4. Jihad hendaknya dilakukan dengan penuh rahmat/kasih sayang dan lemah lembut.
• F. RUKUN JIHAD
1. niat yang baik,karena seluruh amal perbuatan harus dengan niat.
2. Jihad harus dilaksanakan dibawah kepemimpinan imam (pemimpin) yang muslim.
3. Penyiapan perbekalan,yang dibutuhkan saat jihad
4. Restu dan ijin orang tua
5. Patuh kepada imam (pemimpin)
G. LARANGAN-LARANGAN DALAM BERJIHAD
1. Larangan berangan-angan bertemu musuh.
2. Larangan memusuhi.
3. Larangan melarikan diri dari peperangan.
4. Larangan saling berperang antara sesama muslim.
5. Larangan menghukum seseorang karena kesalahan orang lain.
6. Larangan membunuh wanita dan anak-anak dalam peperangan. 
H. HIKMAH JIHAD
1. Menyebarkan,menegakkan dan mempertahankan agama islam.
2. Mengajak umat islam untuk bekerja,berdakwah,dan berjuang tidak henti-
hentinyaMembentuk kesatuan umat islam,menanamkan rasa persaudaraan umat islam.
3. Bekerja sama untuk menyebarkan,menegakan dan mempertahanan kalimat Allah di
buminya yaitu agama islam.
Keluarga adalah :
Keluarga merupakan unit (satuan) terpenting bagi proses pembangunan umat. kepribadian yang
baik terbentuk dari sebuah keluarga yang menanamkan budi pekerti yang baik.
Tujuan keluarga sebagai berikut :
• MENANAMKAN AGAMA ISLAM
• MEMBERIKAN RASA TENANG
• MENJAGA DARI SIKSA API NERAKA
• MELAJUTKAN KETURUNAN DAN MEMPEROLEH KEBERKAHAN
SYARAT KELUARGA DALAM ISLAM
1. Didasari oleh keimanan yang kuat
2. Memiliki Rasa Tanggung Jawab
3. Memiliki Sikap Saling Pengertian
4. Memiliki Sikap Kedewasaan
5. Memiliki sikap Menerima dengan Ikhlas

PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH


1) Saling menghargai satu sama lain.
2) Kerja sama antara suami dan istri
3) Memperkokoh rasa cinta dan saling menjaga kehormatan.
4) Menjaga rahasia dan tidak menyebarkan kekurangan dan keburukan pasangan kita.
Ciri-ciri keluarga sakinah mawaddah wa rahmah itu antara lain :
(a) memiliki kecenderungan kepada agama,
(b) Yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda,
(c) Sederhana dalam belanja,
(d) Santun dalam bergaul dan
(e) Selalu introspeksi.
Mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah :
1. Pilih pasangan yang shaleh atau shalehah yang taat menjalankan perintah Allah dan
sunnah Rasulullah SWT.
2. Pilihlah pasangan dengan mengutamakan keimanan dan ketaqwaannya dari pada
kecantikannya, kekayaannya, kedudukannya.
3. Pilihlah pasangan keturunan keluarga yang terjaga kehormatan dan nasabnya.
4. Niatkan saat menikah untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk menghidarI
hubungan yang dilaran Allah SWT
HAK BERSAMA SUAMI-ISTRI
1. Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah dan rahmah.
2. Hendaknya saling mempercayai dan memahami sifat masing-masing pasangannya.
3. Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan
4. Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis.
ADAB SUAMI DAN ISTRI
ADAB SUAMI
1. Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam menjalankan agama.
2. Seorang istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah dan Rasul-Nya.
3. Hendaknya senantiasa berdo’a kepada Allah meminta istri yang sholehah.
4. Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: Membayar mahar, Memberi nafkah
(makan, pakaian, tempat tinggal), Menggaulinya dengan baik, Berlaku adil jikA beristri lebih
dari satu.
5. Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik akhlaknya dan
paling ramah terhadap istrinya/keluarganya.
Jika istri berbuat ‘Nusyuz’, maka dianjurkan melakukan tindakan berikut ini secara
berurutan:
(a) Memberi nasehat,
(b) Pisah kamar,
(c) Memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. (An-Nisa’: 34)
* ‘Nusyuz’ adalah: Kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada Allah.
ADAB ISTRI
 Hendaknya istri menyadari dan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki-Iaki adalah
pemimpin kaum wanita.
 Hendaknya istri menyadari bahwa hak (kedudukan) suami setingkat lebih tinggi daripada
istri.
 Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan.
 Istri hendaknya selalu memenuhi hajat biologis suaminya, walaupun sedang dalam
kesibukan.
 Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untuk menggaulinya, lalu sang
istri menolaknya, maka penduduk langit akan melaknatnya sehingga suami meridhainya.
 Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah swt. Mengampuni
dosa-dosa seorang Istri yang mendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya.
Diantara kewajiban istri terhadap suaminya, ialah:
1. Menyerahkan dirinya,
2. Mentaati suami,
3. Tidak keluar rumah, kecuali dengan ijinnya,
4. Tinggal di tempat kediaman yang disediakan suami
5. Menggauli suami dengan baik. (Al-Ghazali)
Teologi dari segi etimologi mempunyai pengertian “Theos” artinya Tuhan dan “Logos” artinya
ilmu (science, studi, discourse). Jadi teologi berarti ilmu tentang Tuhan atau ilmu “Ketuhanan”.
Secara terminologi teologi Islam atau yang disebut juga Ilmu Kalam adalah ilmu yang
membahas ushul sebagai suatu aqidah tentang keEsaan Allah swt, wujud dan sifat-sifat-Nya,
rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya dan sebagainya yang diperkuat dengan dalil-dalil aqal dan
meyakinkan.

 Tawhid ialah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menetapkan ‘aqidah agama
dengan mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan,
 Kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya Tuhan (Allah), sifat-sifat yang
mesti ada padaNya
 Ushul al din ialah ilmu yang membahas padanya tentang prinsip-prinsip kepercayaan
agama dengan dalil-dalil yang qath’i (al Qur’an dan Hadis mutawatir) dan dalil-dalil akal
fikiran.
SEJARAH TEOLOGI ISLAM
Timbulnya aliran2 teologi islam tidak terlepas dari fitnah-fitnah yang beredar setelah wafatnya
rasulullah saw. Pada masa usman bin affan mulai timbul adanya perpecahan antara umat islam
yang disebabkan oleh banyaknya fitnah yang timbul pada masa itu. Sejarah mencatat akibat dari
banyaknya fitnah yang timbul menyebabkan perpecahan pada umat islam, dari masalah politik
hingga masalah teologis
Zaman pemerintah ali bin abi thalib dengan munculnya kelompok khawarij, pendukung ali yang
memisahkan diri karena tidak setuju dengan sikap ali yang menerima tahkim atau abitrase dalam
menyelesaikan konfliknya dengan muawiyah bin abi sufyan, gubernur syam pada waktu perang
shiffin.
Harun nasutionmengikuti asy syahrastani dalam pengungkapannya bahwa persoalan politik
merupakan alas an pertama munculnya persoalan teologi dalam islam. Khawarij berpendapat,
tahkim adalah penyelesaian masalah yang tidak didasarkan kepada alquran, tapi ditentukan oleh
manusia sendirir dan orang yang tidak memutuskan hokum dengan alquran adalah kafir.
Dalam perkembangan selanjutnya khawarij tidak hanya memandang orang yang tidak
menghukumkan sesuatu dengan alquran sebgai kafir, tetapi setiap muslim yang melakukan dosa
besar juga adalah kafir. Pendapat ini mendapat reaksi keras dari kaum muslimin lain sehingga
muncuk aliran baru lainnya
ruang lingkup pembahasan yang pokok adalah:
a) Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau yang sering disebut dengan istilah Mabda.
Dalam bagian ini termasuk Tuhan dan hubungannya dengan alam semesta dan manusia.
b) Hal yang berhubungan dengan utusan Allah sebagai perantara antara manusia dan Allah atau
disebut pula wasilah meliputi: Malaikat, Nabi/Rosul, dan kitab-kitab suci.
c) Hal-hal yang berhubungan dengan sam’iyyat (sesuatu yang diperoleh melalui lewat sumber
yang meyakinkan, yakni Al-Quran dan Hadits
ALIRAN ALIRAN TEOLOGI ISLAM
KHAWARIJ
Secara umum ajaran-ajaran pokok Khawarij adalah: orang Islam yang melakukan dosa besar
adalah kafir; orang-orang yang terlibat pada perang Jamal (perang antara Aisyah, Thalhah dan
Zubair dengan Ali bin Abi Thalib) dan para pelaku tahkim (termasuk yang menerima dan
membenarkannya) dihukumkan kafir; dan khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat.
MURJI’AH
Ajaran-ajaran pokok Murji’ah dapat disimpulkan sebagai berikut: iman hanya membenarkan
(pengakuan) di dalam hati; orang Islam yang melakukan dosa besar tidak dihukumkan kafir,
muslim tersebut tetap mukmin selama ia mengakui dua kalimah syahadat; dan hukum terhadap
perbuatan manusia ditangguhkan hingga hari kiamat
Ajaran-ajaran pokok MU’TAZILAH berdiri atas lima prinsip utama yang diurutkan menurut
kedudukan dan kepentingannya, yaitu: keesaan (at tauhid), keadilan (al ‘adlu), janji dan ancaman
(al wa’du wal wa’idu), tempat di antara dua tempat (al manzilatu bainal al manzilataini),
menyuruh kebaikan dan melarang keburukan (amar ma’ruf nahi munkar).
Pokok-pokok pikiran AL ASY’ARI yang terpenting antara lain ialah: Tuhan mempunyai sifat-
sifat sebagaimana disebutkan di dalam al Qur’an, al Qur’an adalah qadim bukan makhluk
(diciptakan). Tuhan dapat dilihat dengan mata kepala di akhirat kelak. Perbuatan manusia
diciptakan oleh Tuhan bukan diciptakan oleh manusia itu sendiri. Antropomorphisme; Tuhan
bertahta di ‘Arsy, mempunyai muka, tangan, mata dan sebagainya tetapi bentuknya tidak sama
dengan makhluk. Keadilan Tuhan; Tuhan tidak wajib memasukkan orang baik ke surga dan
memasukkan orang jahat ke neraka. Muslim yang melakukan dosa besar dan meninggal dunia
sebelum sempat bertobat tetap mukmin, tidak kafir, tidak pula berada di antara mukmin dan kafir
Di antara pemikiran AL MATURIDI yang penting adalah: Tuhan mempunyai sifat-sifat; dalam
hal ini al Maturidi sependapat dengan Mu’tazilah. Al Qur’an adalah kalam Allah yang qadim
bukan diciptakan sebagaimana paham Mu’tazilah; Tuhan mempunyai kewajiban-kewajiban
tertentu;. muslim yang melakukan dosa besar tidak mukmin, tidak kafir dan tidak pula berada di
antara dua tempat. Tuhan tidak akan mungkir terhadap janjinya,
Manfaat Teologi Islam
a. Memperkuat Dasar Pengetahuan tentang Islam
b. Tidak Mudah Melenceng dari Ajaran Agama
c. Dapat Menerapkan Secara Konsisten Amalan Islam

Anda mungkin juga menyukai