Anda di halaman 1dari 4

Artikel Keagamaan

Berprasangka Baik (Husnudzon)


Oleh: Davina Maulidia C A. (X-IBB /04)

Manusia dalam menjalani kehidupannya pasti bersinggungan dengan manusia


lainnya. Hampir tidak ada satu pun dari manusia yang bisa hidup sendiri. Dia tetap akan
membutuhkan manusia lain dalam berbagai kesempatan.Selain itu, Islam mengajarkan
umatnya untuk menjaga hubungan baik dengan sesama. Istilahnya, ini biasa disebut
hablumminannas. Salah satu sikap yang diajarkan dalam hubungan dengan sesama ini adalah
sikap berbaik sangka atau husnuzan.
Secara bahasa, husnuzan berasal dari dua kata, yaitu khusnu dan zan yang memiliki
arti berbaik sangka. Secara istilah, husnuzan bisa kita maknai sebagai berbaik sangka
terhadap segala ketentuan dan ketetapan Allah yang diberikan kepada manusia.
Berbeda dengan sikap suudzon, maka sikap husnudzon itu adalah memandang sesuatu
dengan pandangan positif, ramah, tidak menghakimi orang lain, dan selalu memberikan
sambutan hangat. Sikap seperti inilah yang selalu diajarkan oleh ajaran islam. Setiap muslim
dianjurkan untuk mengedepankan sikap husnudzon dalam menghadapi sesuatu. Dengan
menerapkan sikap husnudzon maka setiap muslim akan selalu menampilkan wajah yang
ramah terhadap sesuatu yang datang kepadanya.
Husnuzan atau berbaik sangka terhadap sesama manusia, merupakan sikap mental
terpuji, yang harus diwujudkan melalui sikap lahir, ucapan dan perbuatan yang baik, diridai
Allah SWT, dan bermanfaat. Sikap, ucapan, dan perbuatan baik, sebagai perwujudan dari
husnuzan itu hendaknya diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga serta
bermasyarakat. Tujuan hidup berkeluarga yang islami adalah terbentuknya keluarga yang
memperoleh rida dan rahmat Allah SWT,bahagia serta sejahtera baik di dunia maupun di
akhirat. Maka, agar tujuan luhur tersebut dapat tercapai, diperlukan adanya prasangka baik
antar anggota keluarga.
Dalam islam sikap husnudzon itu terbagi menjadi tiga, yaitu husnudzon kepada Allah
SWT, husnudzon kepada diri sendiri, dan husnudzon kepada orang lain. Husnudzon itu akan
mengantarkan hidup kita menuju kehidupan yang lebih indah, dan bercahaya, serta selalu
berpikir positif. Allah SWT berfirman :

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada
di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada sebagian kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat Lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-
Hujuraat : 12)
Berikut ini macam – macam husnudzon yang belum banyak orang, khususnya umat
islam :

1. Husnudzon kepada Allah SWT.


Husnudzon kepada Allah SWT adalah berbaik sangka kepada Allah SWT, atas
apapun yang telah kita hadapi dan kita alami di dalam kehidupan ini. Ketika Allah
SWT. menetapkan sesuatu untuk kita, memang adakalanya kita tidak merasa cocok
dengan ketetapan Allah SWT dan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Meskipun demikian, kita harus tetap berprasangka baik kepada Allah SWT. Hal ini
karena kita sering tidak mengetahui hikmah yang mengiringi suatu kejadian.
Adapun jenis husnudzon kepada Allah SWT dapat dibagi menjadi 4 macam
yaitu:
a) Husnudzon dalam ketaatan kepada Allah SWT.
b) Husnudzon terhadap nikmat Allah SWT.
c) Husnudzon ketika menghadapi ujian dari Allah SWT.
d) Husnudzon dalam melihat ciptaan Allah SWT.
e) Husnudzon kepada diri sendiri
husnudzon terhadap diri sendiri memiliki arti berprasangka baik kepada diri sendiri
dan dapat menerima apa adanya serta berbaik sangka kepada Allah SWT. Husnudzon
kepada diri sendiri bisa dilakukan jika terjadinya berbagai cobaan seperti sakit, cacat
atau sedang tidak punya harta. Tentunya kita harus tetap bersyukur kepada Allah
SWT yang telah menciptakan sebaik-baiknya makhluk.

2. Husnudzon kesesama manusia.


Husnudzon terhadap ke sesama manusia adalah selalu berpikir dan
berprasangka baik kepada sesama manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang,
berpikir positif dan sikap hormat kepada orang lain tanpa adanya rasa curiga.
Berprasangka baik terhadap sesama manusia dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari seperti :
- Tidak iri hati terhadap nikmat Allah SWT yang diterima oleh orang lain
- Tidak berprasangka buruk kepada orang lain
- Bekerja sama dengan orang lain dalam hal kebaikan
- Tidak memandang rendah orang lain
- Tidak membicarakan keburukan orang lain dan tidak menjelek-jelekkannya

Husnudzon kepada sesama merupakan tindakan terpuji. Sikap seperti inilah


yang akan membawa kita selalu berpikir positif kepada sesama manusia. Dengan
adanya sikap husnudzon seperti inilah kita dapat memandang orang lain dengan
ramah dan tidak perlu berpikir buruk. Sikap saling mencurigai akan hilang dengan
sendirinya, jika kita memiliki sikap husnudzon.

3. Husnudzon kepada diri sendiri.


Orang beriman tentu memiliki rasa husnudzan terhadap dirinya sendiri. Dengan
demikian ia akan senantiasa bersikap terpuji. Berprilaku baik terhadap dirinya sendiri
sehingga perilakunya juga bermanfaat untuk dirinya pula. Perilaku terpuji terhadap
diri sendiri dapat dicontohkan seperti sikap percaya diri, gigih, inisiatif, dan rela
berkorban.
Hikmah bersikap/ berperilaku Husnudzon
Sikap husnuzan ini memiliki beberapa hikmah yang bisa diambil. Diantaranya:
1) pertama, husnuzan melahirkan kesadaran bagi umat manusia, bahwa segala sesuatu di
alam semesta ini berjalan sesuai dengan aturan dan hukum yang telah ditetapkan
dengan pasti oleh Allah SWT. Tidak ada sesuatu yang kebetulan.
2) Kedua, husnuzan akan mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat dan
mengikuti hukum sebab akibat yang berlaku dan ketetapan Allah SWT.
3) Ketiga, sikap husnuzan mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada
Allah SWT yang memiliki kekuasaan dan kehendak yang mutlak dan memiliki
kebijaksanaan, keadilan, dan kasih sayang kepada makhluk-Nya.
4) Keempat, husnuzan menanamkan sikap tawakal dalam diri manusia karena menyadari
bahwa manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, sedangkan hasilnya diserahkan
kepada Allah sebagai zat yang menciptakan dan mengatur kehidupan manusia.
5) Kelima, sikap husnuzan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup
karena meyakini apa pun yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT.
Daftar Referensi

https://www.brilio.net/creator/3-bentuk-perilaku-husnudzan-dalam-kehidupan-yang-harus-
diketahui-968d1c.html
https://gomuslim.co.id/read/belajar_islam/2019/11/10/15800/-p-em-husnuzan-em-ini-
pentingnya-berbaik-sangka-pada-sesama-p-.html
https://www.cryptowi.com/contoh-artikel/#Contoh_Artikel_Ilmiah
http://raniannisa612.blogspot.com/2017/10/pengertian-husnuzhan-macam-macam.html

Anda mungkin juga menyukai