A. Husnuzan
1. Pengertian
Kata husnuzan berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas husnu dan azh-zhan.
Husnu artinya bai dan azh-zhan artinya prasangka, jadi husnuzan artinya
berprasangaka baik. Lawan dari husnuzan adalah suuzan, yang artinya
berprasangaka buruk. Orang yang husnuzan ialah orang yang selalu berfikir
positif dan tidak pernah berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan orang lain.
Perilaku husnuzan termasuk akhlak terpuji karena akan mendatangkan manfaat.
Artinya :
4. Orang tua memberi kepercayaan diri pada anak agar anak bisa
mengembangkan diri dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
b. Kehidupan Bertetangga
Tetangga ialah orang-orang yang tempat tinggalnya berdekatan dengan
tempat tinggal kita. Antara tetangga satu dengan yang lainnya hendaknya
saling berprasangka baik dan jangan saling mencurigai. Sikap husnuzan dalam
kehidupan tetangga.
1. Saling menghormati dan menghargai, baik secara sikap, ucapan lisan dan
perbuatan. Menghormati tetangga merupakan tanda-tanda dari manusia
beriman“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
hendaknya menghormati tetangganya.” (H.R. Muslim)
2. Berbuat baik pada tetangga dengan cara melakukan kewajiban terhadap
tetangga dan perbuatan lainnya yang bermanfaat. “Tidak akan masuk
surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguan-
gangguannya.”(H.R. Muslim)
c. Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Tujuan dari berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ialah
terwujudnya kehidupan yang aman, tenteram, adil dan makmur, dibawah
ampunan dari ridha Allah SWT. Hal ini bisa ditempuh dengan saling
berprasangka baik dan berperilaku terpuji.
1. Generasi tua menyayangi generasi muda, yaitu dengan membimbing
mereka agar kualitas hidupnya dalam berbagai bidang positif melebihi
generasi tua. Generasi muda hendaknya menghormati yang tua dengan
bersikap, berkata dan berperilaku yang bermanfaat. “Bukan dari golongan
kami (umat Islam) orang yang tidak menyayangi yang muda dan tidak
menghormati yang tua.” (H.R. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim)
2. Saling tolong-menolong dalam kebaikan serta ketakwaan dan jangan
saling menolong dalam dosa serta pelanggaran.
· Pemerintah dan rakyat dari golongan mampu saling bekerja sama untuk
mengetaskan kemiskinan.
· Pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam memberantas kejahatan
dan kemungkaran yang terjadi di lingkungan masyarakat.
4. Husnuzan Kepada Diri Sendiri
Husnuzan terhadap diri sendiri artinya berprasangka baik terhadap
kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri. Dengan kata lain, senantiasa percaya
diri dan tidak merasa rendah di kalangan orang lain. Orang yang memiliki sikap
perilaku Husnuzan terhadap diri sendiri, niscaya selalu memiliki semangt tinggi
untuk meraih sukses dalam setiap langkahnya. Sebab, ia telah mengenali dengan
baik kemampuan yang dimilikinya, sekaligus memahami kelemahan yang ada.
Sehingga ia dapat mengetahui, kapan harus maju dan tampil kedepan dan kapan
harus menahan diri karena merasa tidak memiliki kemampuan di bidang itu.