Anda di halaman 1dari 14

Agama Islam

Kelas X IIS 1

Kelompok 1
Anggota: 1.Elina Iput Safitri
2. Ika Sabela
3. Dhea Agustin
4. Adham Oktavian
5. Gavin Alghifari Viryan
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmataullahi wabarakayuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas taufif dan rahmat-Nya kami dapat

menyelesaikan tentang konsep kontrol diri, prasangka baik, dan persaudaraan. Shalawat serta salam

senantiasa kita dengung sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga,

sahabat serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak

mendapatkan syafaatnya.

Hanya kata syukur yang bisa kami sampaikan sehingga makalah yang menjadi tugas pelajaran

Pendidikan Agama bisa terselesaikan dengan baik.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan juga

dapat diambil hikmahnya, bagi para pembaca. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam EYD.

Jakarta, 8 Agustus 2019


Daftar Isi
A. Konsep Kontrol diri
B. Manfaat prilaku kontrol diri
C. Konsep prasangka baik
D. Manfaat prasangka baik
E. Konsep persaudaraan
F. Manfaat persaudaraan
Rangkuman
KONTROL DIRI (MUJAHADAH AN NAFS)
1. Pengertian Kontrol Diri
Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan
ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini dilakukan karena nafsu-diri memiliki kecenderungan
untuk mencari pelbagai kesenangan, masa bodoh terhadap hak-hak yang harus ditunaikan,
serta mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban. Siapa pun yang gemar menuruti apa saja
yang diinginkan oleh hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tertawan dan diperbudak
oleh nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alsan mengapa Nabi Saw menegaskan
bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh (qital).

Kontrol diri, pengendalian diri atau penguasaan diri (self regulation) merupakan sikap, tindakan
atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan
norma sosial yang berlaku di masyarakat. Pengendalian diri merupakan satu aspek penting
dalam kecerdasan emosi (emotional quotient). Aspek ini penting sekali dalam kehidupan
manusia sebab musuh terbesar manusia bukan berada di luar dirinya, akan tetapi justru berada
di dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, kemana pun seseorang pergi, maka orang tersebut
selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam dirinya.

2. Hikmah
a. Dapat menahan emosi

b. Dapat menghindari salah faham

c. Sabar dalam menerima musibah

d. Terhindar dari sifat rakus

e. Menjaga dirihingga tak terisolasi dalam masyarakat

3. Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah :


1.Ambil waktu sebentar
Mengambil waktu sebentar dan cobalahtenangkan diri anda. Jika perlu, istirahat dan
menjauhlah dari orang atau situasi sampai amarah Anda mereda sedikit.
2.Ekspresikan kemarahan anda
Begitu Anda berpikir jernih, ungkapkan amarah Anda dengan cara yang tegas tapi tidak
konfrontatif.Tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi mereka.

3.Berolahraga sedikit
Olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang
dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.

4.Berpikirlah sebelum Anda berbicara


Dalam keadaan marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda sesali. Ambil
beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu dan
mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama.

5.Berpikir tentang solusi jangan asal marah


Apakah kamar yang berantakan anak Anda membuat Anda gila? Apakah pasangan Anda
terlambat untuk makan malam setiap malam? Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda
marah. Ingatkan diri Anda, kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun, dan hanya membuat
situasilebih buruk.

6.Gunakan pernyataan 'saya'


Untuk menghindari mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya
meningkatkan amarah gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Jadilah
hormat dan jaga harga diri anda.

7.Jangan menyimpan dendam


Jika Anda melampiaskan kemarahan dan perasaan negatif Anda kepada orang banyak, Anda
mungkin akan menemukan diri Anda sendiri ditelan oleh rasa bersalah Anda sendiri. Tapi jika
Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat marah, anda mungkin mendapat pelajaran
dari situasi ini.

8.Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan


Humor dapat membantu meredakan amarah. Jangan menggunakan sindiran, karena itu bisa
melukai perasaan orang lain dan membuat situasi semakin buruk.
9.Praktek keterampilan relaksasi
Ketika amarah naik, tempatkan relaksasi untuk bekerja. Praktek latihan pernafasan,
membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata yang menenangkan, seperti, "Tenang"
atau "Sabar". Anda juga dapat relax dengan mendengarkan musik, menulis cerita di jurnal atau
melakukan yoga dan apa pun yang membuat anda relax

10.Tahu kapan untuk mencari bantuan


Belajar untuk mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang di dunia.
Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda tampaknya di luar
kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang di sekitar Anda.

4. Contoh
Adapun contoh sikap dan perilaku kontrol diri adalah sebagai berikut:

 Bersabar jika ada orang yang mengejek atau mencomooh kita.


 Memaafkan kesalahan orang lain.
 Ikhlas terhadap berbagai macam musibah yang menimpa, dengan terus mencoba
memperbaiki diri dan lingkungan.
 Menjauhi penyakit hati seperti sifat dengki atau iri hati kepada orang lain dengan tidak
membalas kedengkian mereka kepada kita.
 Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita, dan tidak merusak
nikmat tersebut; seperti menjaga lingkungan agar selalu bersih, menjaga tubuh dengan
merawatnya, berolahraga, mengonsumsi makanan dan minuman yang halal, dan
sebagainya.

- Hadits tentang kontrol diri

“Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang
perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika marah.”(H.R. Bukhari dan Muslim).
PRASANGKA BAIK (HUSNUZHON)
1. Pengertian

Prasangka baik adalaah sikap netral dan cara pandang seseorang yang membuatnya melihat

sesuatu secara positif.

Macam-macam prasangka baik:

1. Husnudzan kepada Allah

Adalah berprasangka baik terhadap segala sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah.

Hikmah husnudzan kepada Allah:

Kehidupan rohani menjadi aman dan tenang. Semua takdir selalu dianggap baik baginya.

Cara Menumbuhkan Sikap Husnudzan Kepada Allah:

latihan menerima semua takdir dari Allah. Latihan menahan diri untuk tidak memberikan

reaksi dengan cepat terhadap semua masalah yang terjadi.

2. Husnudzan kepada sesama manusia

Adalah berprasangka baik terhadap sesama dan tidak meragukan kemampuan atau tidak bersikap

apriori.

Cara menumbuhkan sikap Husnudzan kepada sesama manusia:

tidak merendahkan orang lain. Tidak mencaci maki atau menghina orang lain.

3. Husnudzan Kepada Diri Sendiri


Adalah mensyukuri bahwa segala sesuatu yang melekat pada diri manusia, baik disukai ataupun

tidak, merupakan pemberian Allah yang terbaik untuk manusia.

Husnudzan kepada diri sendiri akan menumbuhkan sikap inisiatif, gigih, dan rela berkorban.

2. Hikmah

 Hidup akan menjadi lebih tenang, tenteram dan lebih damai.


 Hati akan menjadi lebih bersih dan terhindar dari penyakit hati.
 Dapat menumbuhkan sikap yang tulus.
 Tidak akan timbul sikap perselisihan atau perpecahan
 Mengingatkan agar manusia selalu berintrospeksi.
 Memacu semangat agar lebih kreatif.

3. Cara menumbuhkan sikap-sikap tersebut antara lain:

a. Inisiatif: percaya bahwa orang yang mempunyai inisiatif akan mendapatkan pahala ditambah

pahala orang-orang yang mengikuti sesudahnya

b. Gigih: percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar

c. Rela berkorban: percaya bahwa pengorbanan akan mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan

4. Contoh sikap prasangka baik

 Memberikan apresiasi atas prestasi yang dicapai oleh teman atau orang lain dalam
bentuk ucapan atau pemberian hadiah.
 Menerima dan menghargai pendapat teman/orang lain meskipun pendapat tersebut
berlawanan dengan keinginan kita.

 Memberi sumbangan sesuai kemampuan kepada peminta-minta yang datang ke rumah


kita.

 Turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial baik ketika di lingkungan rumah, sekolah,
ataupun masyarakat.

 Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepada kita dengan penuh tanggungjawab.

-Hadist

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka,


sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.
Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima
Tobat, Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurat ayat 12).
Persaudaraan (UKHUWAH)
1. Pengertian

Persaudaraan (ukhuwwah) dalam Islam dimaksudkan bukan sebatas hubungan


kekerabatan karena faktor keturunan, tetapi yang dimaksud dengan
persaudaraan dalam Islam adalah persaudaraan yang diikat oleh tali aqidah
(sesama muslim) dan persaudaraan karena fungsi kemanusiaan (sesama manusia
makhluk Allah Swt.). Kedua persaudaraan tersebut sangat jelas dicontohkan oleh
Rasulullah Saw., yaitu mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum
Anshar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku-suku lain yang tidak
seiman dan melakukan kerja sama dengan mereka.

2. Hikmah:
 Allah SWT akan melindungi dan menaungi dari ngerinya pada hari kiamat
kelak.
 Mencintai karena Allah SWT tentu akan mendatangkan keimanan yang
kemudian akan mengantarkannya menuju surga.
 Melahirkan akhlak yang sungguh mulia, seperti sikap ramah, cinta kasih,
peduli terhadap kebutuhan saudaranya seiman dan saling membantu.
 Terwujudnya kehidupan yang lebih aman, tentram, dan harmonis tanpa
adanya permusuhan satu sama lain.
 Memperkokoh kekuatan kaum muslimin, dan dapat terwujudnya
kejayaan Islam.

3. Cara menciptakan sikap persaudaraan


Khusus dalam menciptakan ukhuwah islamiyyah (persaudaraan antar sesama muslim)
dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Menegakkan shalat berjamaah di masjid.
2. Menebarkan salam dan tidak saling acuh
3. Membantu meringankan beban yang sedang menghimpit saudaranya.
4. Saling memaafkan.
5. Menjauhi perbuatan maksiat, seperti minum khamr dan judi.
6. Saling mendo’akan dengan kebaikan.

4. Contoh sikap persaudaraan

 Menjenguk/mendoakan/membantu teman/orang lain yang sedang sakit atau terkena


musibah.
 Mendamaikan teman atau saudara yang berselisih agar mereka sadar dan kembali bersatu.
 Bergaul dengan orang lain dengan tidak memandang suku, bahasa, budaya, dan agama
yang dianutnya.
 Menghindari segala bentuk permusuhan, tawuran, ataupun kegiatan yang dapat merugikan
orang lain.
 Menghargai perbedaan sukur, bangsa, agama, dan budaya teman/orang

-Hadist
-Rangkuman-

 Kontrol Diri
Kontrol Diri (Mujahadah an-Nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau berjihad melawan
egoisme (hawa nafsu pribadi). Dalil Naqli : QS Al Isra' ayat 7. Menurut Ibnul Qayyim bermuhasabah
dapat dilakukan dengan menimbang kenikmatan dan kejahatan diri kita.Bermuhasabah sangat sulit
kecuali bagi orang-orang yang memiliki tiga perkara yaitu memiliki ilmu, berburuk sangka terhadap
jiwa, mengenal kenikmatan untuk membedakan dari fitnah.

 Perasangka baik (Husnudzan)


Husnudzan adalah berbaik sangka/berprasangka baik atau postitive thinking.
Ukhuwan Islamiyah

 Persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah)


secara bahasa adalah persaudaraan Islam, sedangkan secara istilah adalah kekuatan iman dan
spiritual yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hambanya yang beriman dan bertakwa yang
menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap
saudara seakidah. Dalil Naqli-nya yaitu QS Ali Imran ayat 103; QS Al Hujurat ayat 10.

Daftar pustaka
-Disalin dari
: https://www.bacaanmadani.com/2016/12/pengertian-
pengendalian-diri-mujahadah.html

-Disalin dari
: https://www.bacaanmadani.com/2016/12/pengertian-
pengendalian-diri-mujahadah.html - Kisah Inspirasi islam
-Disalin dari
: https://www.bacaanmadani.com/2016/12/pengertian-
persaudaraan-ukhuwwah-dalam.html - Sofia Aulia

-Disalin dari
: https://www.bacaanmadani.com/2016/12/pengertian-
persaudaraan-ukhuwwah-dalam.html-Habibullah Al
Faruq 27 Jan 2015

Anda mungkin juga menyukai