Walaupun jaman Jahiliyah sudah berakhir, bukan berarti kita terbebas dari sifat jahil. Jika tidak
berhati-hati, kita akan terbawa arus sikap-sikap negatif dan berubah menjadi orang yang jahil.
Menurut Muhammad bin Manshur Rahimaullah, ada 6 tanda orang yang jahil, yaitu marah untuk
urusan sepele, bicara untuk hal yang tidak bermanfaat, memberi nasihat di waktu yang tidak tepat,
menyebarkan rahasia, mudah percaya pada siapapun, serta tidak tahu mana teman atau lawan.
Tanda pertama orang yang jahil adalah mereka mudah marah untuk hal yang sepele. Karena itu,
belajarlah untuk melihat segala permasalahan yang kita hadapi. Lihat apakah masalah tersebut
tergolong sepele atau penting. Contoh masalah yang penting adalah persoalan agama, atau
permasalahan tersebut memiliki dampak buruk dalam jangka waktu lima tahun. Jika masalah
tersebut tidak berdampak dalam waktu lima tahun, lebih baik simpan energi untuk hal yang lebih
penting.
Orang yang jahil atau bodoh senang sekali berbicara, sayangnya tidak ada manfaat dari
pembicaraannya tersebut. Agar tidak dicap orang yang jahil atau bodoh, pastikan selalu ada manfaat
saat berbicara. Jangan terlalu sering berbicara hal yang sia-sia, apalagi sampai melanggar aturan
Allah. Misalnya ghibah atau fitnah.
Adalah sebuah kejahilan atau kebodohan jika memberi nasihat tanpa melihat situasi dan kondisi.
Nasihat akan masuk ke dalam hati jika disampaikan dalam situasi dan kondisi yang pas, serta adanya
hidayah dari Allah SWT. Menasehati dan mengingatkan kebaikan adalah tugas sebagai sesama
manusia. Sebagai manusia, tentu saja tugas kita adalah mengusahakan situasi dan kondisi yang pas
saat memberi nasehat. Pastikan kondisi emosi kita dan orang yang sedang kita nasehati dalam
kondisi tenang. Selain itu, hindari memberi nasehat di depan orang banyak untuk menjaga
kehormatan orang yang sedang kita ingatkan.
Sebagai muslim, tentunya kita dilarang berprasangka buruk dengan orang lain. Akan tetapi, bukan
berarti kita bisa mempercayai semua orang. Jika kita membutuhkan bantuan dari seseorang,
pastikan untuk mempercayakannya kepada orang yang kita percaya. Terlebih dahulu lihat latar
belakang dan rekam jejaknya.
B. Hawa nafsu
Sejak lahir, manusia telah dibekali dengan hawa nafsu agar dapat menjalankan kehidupannya sesuai
fitrah. Dalam Islam, nafsu dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah nafsu syahwat.
Secara bahasa, syahwat artinya menyukai atau menyenangi. Sedangkan secara istilah, nafsu syahwat
adalah kecondongan jiwa terhadap sesuatu yang disukainya sehingga keluar dari batas syari’at.
nafsu syahwat bisa mendatangkan kemudharatan jika tidak segera dikendalikan. Misalnya, dengan
melakukan kemaksiatan seperti menonton film porno, berpacaran, berzina, dan lain-lain. Dorongan
nafsu syahwat dapat membawa manusia pada kesesatan.
Nafsu syahwat dapat menjauhkan seseorang dari kebenaran dan kebaikan. Dalam Surat An-Nisa ayat
27, Allah SWT berfirman:
“Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti keinginannya
menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).”
Oleh karena itu, umat Muslim diperintahkan untuk mengendalikan hawa nafsunya agar selamat di
dunia dan akhirat. Imam Ghazali mengatakan, pengendalian tersebut harus dilakukan secara arif,
bijaksana, dan penuh kehati-hatian. mengendalikan nafsu syahwat bisa dimulai dengan membangun
kesadaran akal dan hati. Kesadaran perlu dikembangkan lebih jauh agar nafsu tidak menyeleweng
dan memberontak.
Misalnya, ketika hendak melakukan keburukan, maka seseorang harus sadar bahwa tindakan
tersebut akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWR. Demikian juga ketika hendak
melakukan amal kebaikan, yakinilah bahwa Allah akan memberikan balasan berupa surga.
Mengendalikan nafsu syahwat bisa dilakukan dengan meningkatkan takwa dan menanamkan rasa
takut kepada Allah SWT. Selain itu, bisa juga dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Mujahadah
Mujahadah artinya berusaha melawan dan menundukkan kehendak hawa nafsu. Rasulullah SAW
pernah bersabda dalam haditsnya bahwa seorang mujahid adalah orang yang mampu berjihad
melawan h.awa nafsunya karena Allah.
Dengan kata lain, orang tersebut rela meninggalkan apa yang disukainya demi mengejar sesuatu
yang diyakini benar, baik, dan betul. Mujahadah melawan nafsu bisa dilakukan dengan menempuh
tiga langkah uatama, yakni Takhalli, Tahalli dan Tajalli.
2. Menempuh jalan riyadah
Riyadah adalah latihan dengan istiqomah menjalankan ibadah dan menundukkan keinginan nafsu
syahwat. Riyadah dapat ditempuh dengan dua cara yaitu:
Riyadah rohani dengan memperbanyak ibadah, zikir, tafakkur, memperhatikan kejadian alam dan
susunannya, serta memperhatikan segala keadaan masyarakat yang penuh kejahilan akibat menuruti
hawa nafsu.
3. Puasa
Ibadah puasa merupakan bagian dari manajemen nafsu karena dapat membunuh sifat buruk seperti
keserakahan, ketamakan, dan lain sebagainya. Puasa dapat menumbuhkan kesucian hati, kebersihan
anggota badan, dan rasa syukur atas segala rahmat yang diberikan Allah SWT
Penyebab Ghadab
Secara umum penyebab seseorang menjadi temperamental dan mudah marah karena 2 hal,
yakni faktor fisik dan faktor psikis. :
Faktor Fisik (Jasmaniah)
Terkait faktor fisik, seseorang perlu memperhatikan jasmaninya dengan baik agar dapat
mengelola emosi yang ada pada dirinya ketika berada dalam kondisi yang membuatnya
terpancing untuk marah, penyebab kemarahan karena fisik, yakni:
َ ض َوالَّذ
ِين ٍ ْض ُه ْم َأ ْولِ َيا ُء َبع
ُ ْك َبع َ صرُوا ُأولَِئ َ ِين َآ َو ْوا َو َن ِ اجرُوا َو َجا َه ُدوا ِبَأ ْم َوال ِِه ْم َوَأ ْنفُسِ ِه ْم فِي َس ِب
َ يل هَّللا ِ َوالَّذ َ ِين َآ َم ُنوا َو َه
َ ِإنَّ الَّذ
ين َف َعلَ ْي ُك ُم ال َّنصْ ُر ِإاَّل َعلَى َق ْو ٍم َب ْي َن ُك ْمِ صرُو ُك ْم فِي ال ِّد َ َآ َم ُنوا َولَ ْم ُي َها ِجرُوا َما لَ ُك ْم مِنْ َواَل َيت ِِه ْم مِنْ َشيْ ٍء َح َّتى ُي َها ِجرُوا َوِإ ِن اسْ َت ْن
)72 : ون بَصِ ي ٌر (األنفال ُ هَّللا
َ اق َو ُ ِب َما َتعْ َمل َ
ٌ َو َب ْي َن ُه ْم مِيث
“ Sesungguuhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertolongan (kepada muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan
(terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban
sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (tetapi) jika mereka
meminta pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan Allah SWT Maha Melihat apa yang kamu kerjakan “ (Q.S Al-Anfal : 72)
Jadi mujahadah an-nafs adalah perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu dan
menghindari perbuatan yang dilarang Allah SWT. Hawa nafsu sendiri terdiri dari tiga jenis,
yaitu ammarah, lawwamah, dan muthmainnah.
Macam-macam Hawa Nafsu
Ada tiga jenis hawa nafsu, simak penjelasan berikut untuk memahami perbedaannya.
Nafsu Ammarah
Nafsu ammarah, yaitu nafsu yang mendorong manusia kepada keburukan.
1. Syajaah Harbiyyah
Pengertian Syajaah Harbiyyah adalah bentuk keberanian yang tampak secara
langsung. Misalnya keberanian kaum muslimin zaman dahulu untuk berjihad
(perang) demi membela agama.
2. Syajaah Nafsiyyah
Syajaah Nafsiyyah adalah keberanian secara mental seseorang. Ia akan berani
dalam menghadapi bahaya dan penderitaan jika hal tersebut demi
menegakkan keadilan.
Setelah mengetahui pengertian syajaah dan jenisnya, ada baiknya juga
memahami manfaat penerapan sikap syajaah dalam kehidupan. Allah SWT
memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak menjadi penakut
dan pengecut. Karena rasa takut dan pengecut akan membawa kegagalan dan
kekalahan.
Keberanian adalah tuntutan keimanan. Iman pada Allah Swt. mengajarkan kita
menjadi orang-orang yang berani menghadapi beragam tantangan dalam
hidup ini. Tantangan utama yang kita hadapi adalah memperjuangkan
kebenaran, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan.
Islam tidak menyukai orang yang lemah atau penakut. Orang yang lemah atau
penakut biasanya tidak berani untuk mempertahankan hidup sehingga
gampang putus asa. Ketakutan itu diantaranya karena takut dikucilkan dari
lingkungannya. Takut karena berlainan sikap dengan banyak orang atau takut
untuk membela sebuah kebenaran dan keadilan.