Anda di halaman 1dari 2

BAB VI

MENITI HIDUP DENGAN KEMULIAAN


A. Memahami makna pengendalian diri, Prasangka baik, dan Persaudaraan

1. Pengendalian Diri

Agama kita mengajarkan untuk selalu mengendalian diri. Pengendalian diri diistilahkan dengan mujahadah
an nafs. Pengendalian diri sama dengan pengendalian menghadapi hawa nafsu, emosi, dan hal lain yang nantinya
berdampak buruk. Mujahadah an nafs berasal dari kata mujahadah yang artinya bersungguh-sungguh, serta an nafs berarti
diri sendiri. Maknanya adalah perjuangan melawan hawa nafsu atau perbuatan tercela sesuai hukum Allah SWT.
pengendalian diri atau control diri bukan hal yang mudah. Apalagi manusia punya kecenderungan tertarik pada hal negatif
dan bujukan negatif. Hal ini tercantum dalam Al Quran surat Al-Mujadilah ayat 19 :

Artinya: “Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan
syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.” (QS. Al-Mujadilah : 19)
Jadi, jelaslah kalau kita tidak bisa mengendalikan diri kita, maka setan akan dengan sangat mudah menguasai
jiwa-raga kita. Maka kita harus mampu mengendalikan diri kita, ada beberapa hal yang dapat dilakukan unuk
mengendalikan diri kita, diantaranya :
a. Berpuasa, untuk meredam hawa nafsu
b. Berdzikir, untuk meredam lisan dari perkataan yang tidak baik
c. Menyibukkan diri dengan kegiatan positif untuk meredam dari perbuatan yang tidak baik
d. dan Berprasangka baik untuk menjauhkan diri dari hasud kepada orang lain
2. Prasangka Baik
Prasangka baik atau husnudzan berasal dari kata Arab, yaitu husnu yang artinya baik, dan zan yang artinya
prasangka. Jadi, prasangka baik atau positive thinking dalam terminologi Islam dikenal dengan istilah husnudzan. Istilah
husnudzan adalah sikap orang yang selalu berpikir positif terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang lain. Lawan dari
sifat ini adalah buruk sangka (su’udzan), yaitu menyangka orang lain melakukan hal-hal buruk tanpa adanya bukti yang
benar. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 12, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah
banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Penerima tobat, Maha Penyayang."
Dalam ilmu akhlak, husnudzon dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu:
1. Husnudzon kepada Allah Swt, yakni dengan cara berprasangka baik dengan apa yang telah ditakdirkan oleh
Allah SWT.
2. Husnudzon kepada diri sendiri, dengan cara percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri.
3. Husnudzon kepada orang lain, dengan cara semua orang dipandang baik sebelum terbukti kesalahan atau
kekeliruannya, sehingga tidak menimbulkan kekacauan.

Manfaat dan hikmah membiasakan perilaku husnudzon dalam kehidupan sehari-hari di antaranya:
1. Memberikan semangat kepada orang lain yang hendak melakukan kebaikan;
2. Bersabar dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT;
3. Memeriksa kebenaran berita yang didengar;
4. Memercayai kemampuan yang dimiliki;
5. Selalu bersikap ramah kepada orang lain;
6. Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.

3. Persaudaraan
Persaudaraan (ukhuwwah) dalam Islam dimaksudkan bukan sebatas hubungan kekerabatan karena faktor
keturunan, tetapi yang dimaksud dengan persaudaraan dalam Islam adalah persaudaraan yang diikat oleh tali aqidah
(sesama muslim) dan persaudaraan karena fungsi kemanusiaan (sesama manusia makhluk Allah Swt.). Kedua
persaudaraan tersebut sangat jelas dicontohkan oleh Rasulullah saw., yaitu mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan
kaum Anşar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku-suku lain yang tidak seiman dan melakukan kerja sama
dengan mereka. Allah SWT. brfiman :

Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al Hujurat ayat 10)

Anda mungkin juga menyukai