Anda di halaman 1dari 12

AKHLAK TERPUJI

TERHADAP SESAMA
Kelas VIII D
MTs Al- Fathimiyah

Winda Arum Singgarani


A. Pengertian Perilaku Terpuji Terhadap Sesama

Setiap perilaku baik yang sesuai dengan norma yang berlaku


adalah
Akhlak atau perilaku (norma agama, hukum, dan adat) yang dilakukan seseorang
terpuji terhadap sesama terhadap orang lain, untuk menjamin berlangsungnya kehidupan
yang baik diantara mereka.

Mengenai takdir hidup manusia yang diciptakan dalam berbagai jenis dan keadaan, sehingga
mengharuskannya untuk berperilaku terpuji, disebutkan Allah Swt. Dalam Q.S Al- Hujurat ayat 13 berikut:

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling kenal- mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.S Al- Hujurat: 13)

Akhlak terpuji yang yaitu


mudah dilakukan
Memberi salam

Seperti sabda Rasulullah saw: “sesungguhnya orang yang paling utama ialah orang yang mendahului memberi
salam” (H.R Ahmad dari Abu Hurairah)
● Imam Al- Ghazali dalam kitabnya “Ihya ‘Ulumuddin” berpendapat bahwa akhlak
adalah ungkapan sikap yang menimbulkan perbuatan- perbuatan dengan mudah dan
tidak memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.

Akhlak seseorang akan tampak lewat kebiasaan hidupnya. Jika


Ini berarti seseorang terbiasa bersikap baik, maka akhlaknya akan menjadi baik
pula. Sebaliknya jika seseorang terbiasa bersikap buruk, maka akhlak
yang dia miliki adalah akhlak yang tidak terpuji.

Akhlak terpuji atau biasa disebut dengan Akhlakul Karimah atau Akhlakul Mahmudah
adalah sikap baik yang timbul pada diri seseorang lewat upaya pembiasaan di dalam setiap
hal.
B. Macam- Macam Akhlak Terpuji Terhadap Sesama

Ada banyak contoh akhlak terpuji terhadap sesama, diantanya ialah sebagai berikut:

01 Huznudzan 03 Tasamuh

02 Tawaduk 04 Ta’awun
1. Husnudzan
a) Pengertian dan pentingnya Husnudzan

Husnudzan
Berasal dari ْ‫ُحسن‬ dan َّ
ْ‫الظ ُن‬
Baik Prasangka

Maka berarti, Husnudzan adalah setiap pikiran, anggapan dan prasangka yang baik pada orang lain.

b) Hukum Husnudzan Terhadap Sesama Manusia


Hukum berhusnudzan tertahap sesame adalah mubah atau jaiz atau diperbolehkan.

c) Kewajiban Bersikap Hati Hati Terhadap Prasangka


Islam telah menganjurkan umatnya agar senantiasa menjaga prasangka baik terhadap orang lain, karena
sesungguhnya menyimpan prasangka buruk terhadap orang lain termasuk perbuatan tercela. Prasangka baik
(husnudzan) akan mempererat tali silaturahmi, sementara berprasangka buruk (su’udzan) akan merenggangkannya.
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW mengenai larangan berprasangka buruk dibawah ini:

ِْ
ِ ‫ح ِِدي‬ ُْ َ‫ن اَكذ‬
َْ ‫ب ال‬ َّ ‫ِن‬
َّْ ‫الظ‬ َّْ ‫ن فَا‬ َّ ‫اِيَّا ُكمْ َو‬
َّْ ‫الظ‬
Artinya: “Sekali- kali janganlah engkau berburuk sangka karena sesungguhnya berburuk sangka itu adalah perkataan
yang paling bohong.” (H.R Bukhari)
d) Bentuk- bentuk Husnudzan
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman seseorang yang berhusnudzan.
1. Senantiasa memberi kesempatan bagi orang lain untuk melakukan sesuatu, selama tetap dalam koridor Islam
2. Terbiasa bersikap baik pada keluarga dan orang lain pada umumnya.
3. Membiasakan diri menghindari prasangka buruk terhadap orang lain.
4. Bertaqwa kepada Allah SWT.

e) Dampak Positif Husnudzan


Husnudzan merupakan salah satu contoh akhlaq terpuji yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari- hari. Husnudzan
selain membawa kebaikan pada orang lain juga akan membawa dampak positif pada diri pelakunya. Hal ini diterangkan
Allah SWT dalam Q.S Al- Isra’ : 7 berikut:
...ْ‫سنتُمْ ِِلَنفُ ِس ُكم‬
َ ‫سنتُمْاَح‬
َ ‫اِنْاَح‬
Artinya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri...” (Q.S Al- Isra’ ayat 7)
Sementara itu beberapa manfaat lain yang dapat kita petik dengan terbiasa berhusnudzan adalah:
1. Terjalinnya ukhuwah yang mantab antar sesama muslim
2. Mendapat timbal balik yang baik dari orang lain yang telah kita husnudzani.

f) Membiasakan Berperilaku Husnudzan


Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam rangka pembiasaan diri bersikap husnudzan, yaitu:
1. Menghindarkan diri dari kebiasaan menggunjingkan sesama
2. Tidak begitu saja mempercayai suatu berita sebelum sebelum jelas kebenarannya
3. Seringnya bermuwajahah dengan sesama teman atau tetangga.
2. Tawaduk
a) Pengertian dan pentingnya Tawaduk
Dari segi bahasa: artinya rendah hati
Sedangkan menurut Istilah: sikap seseorang yang senantiasa merendahkan diri dan hatinya dihadapan Allah
swt. Ketika seseorang telah bertawaduk, dia akan menyadari betapa lemahnya manusia dihadapan Rabbnya.
Tidak ada yang mengunggulkan manusia satu dengan yang lainnya kecuali kadar keimanan dan ketakwaannya.

b) Perintah Bersikap Tawaduk


Sebagaimana yang kita ketahui, tawaduk berarti sikap seorang hamba yang merendahkan diri terhadap
Tuhannya. Namun sikap tersebut juga dapat diterapkan kepada sesama manusia, yaitu dengan bersikap rendah
hati tanpa menghilangkan harga diri. Sebagai contoh dalam bersikap tawaduksebagaimana diriwayatkan
Rasulullah SAW:

“Suatu waktu nabi Muhammad saw. Menunaikan ibadah haji. Beliau menunggang seekor unta jantan yangn
sangat sederhana. Unta itu tidak dilengkapi pelana yang serba mewah dan indah sebagaimana yang dilakukan
oleh raja- raja, melainkan hanya terhampar sehelai permadani yang tipir. Diatas unta itu beliau berdoa, “ya Allah,
jadikanlah ibadah hajiku ini suatu ibadah yang tidak mengundang riya’, takabur, dan angkuh”.

Selain bertawaduk kepada Allah swt dan orang lain, kita juga diperintahkan bertawaduk kepada kedua orang
tua. Hal ini sesuai dengan perintah Allah swt. Dalam Q.S Al- Isra’ ayat 24:
Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai
Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S Al-
Isra’ ayat 24)
c) Bentuk Bentuk Perilaku Tawaduk

Menyebarkan senyum, sapa dan salam kepada d) Dampak Positif dari Perilaku Tawaduk
sesama. 1. Adanya rasa hormat yang dimiliki orang lain terhadap
diri kita.
Menyayangi pihak yang lebih muda
2. Memperkuat ukhuwah islamiyah
3. Menimbulkan simpati dari orang lain
4. Mengangkat derajat diri kita dihadapan Allah swt
Menghormati pihak yang lebih tua

Senantiasa memberi contoh yang baik bagi e) Membiasakan Diri Berperilaku Tawaduk
keluarga dan masyarakat Berikut ini beberapa cara untuk membiasakan diri bersikap
Tawaduk:
Menyantuni orang- orang lemah 1. Hanya mengaharap ridha Allah dalam setiap amalan
yang kita lakukan
2. Senantiasa bersabar menghadapi setiap cobaan
Mengembangkan sikap saling tolong- menolong 3. Mengusahakan diri untuk menghindari riya’, sum’ah,
dan toleransi
dan sombong
4. Hendaklah sadar akan kejadian manusia
Selalu berendah hati

Memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin


diperlakukan oleh orang lain.
3. Tasamuh
a) Pengertian Tasamuh
Tasamuh disebut juga Toleransi. Yaitu suatu sikap saling menghargai, memahami dan bertenggangrasa terhadap
orang lain.

b) Pentingnya memiliki sikap Tasamuh


Sikap tasamuh yang dianjurkan dalam Islam adalah Tasamuh dalam kebaikan. Tasamuh memiliki batas- batas
tertentu, misalnya kepada orang kafir. Jika mereka tidak mengganggu, mencelakai dan melakukan kedzoliman lain
terhadap Islam maka tidak ada alasan bagi kita untuk melawannya.

c) Perintah Bersikap Tasamuh


Tujuan utama bersikap tasamuh adalah untuk terciptanya suatu hubungan yang baik, rukun dan harmonis
diantara masyarakatnya. Namun perlu kita ingat kembali tasamuh memiliki bats- batas yang jelas, yakni dengan tidak
meninggalkan kepentingan dan aturan agama. Sebagaimana batasan tersebut juga dijelaskan dalam firman Allah Q.S
Al- Kafirun ayat 6:

َ ‫لَ ُكمْ ِِدينُ ُكم‬


ْ‫ْو ِليَ ِِدي ِن‬
Artinya: “Untukmu agamamu dan untukku agamaku.” (Q.S Al- Kafirun ayat 6)
Ayat ini telah memberi setiap manusia kebebasan untuk memilih dan mengamalkan ajaran agamanya masing-
masing. Ini berarti tidak ada alasan lagi untuk saling meyakiti antar umat beragama. Bahkan Rasulullah SAW pun
mencontohkan sikap tasamuh ini yaitu dengan tetap memberi kesempatan pada orang Yahudi dan Nasrani
melaksanakan ibadahnya ketika beliau telah memimpin Madinah, selama orang orang tersebut tidak mengganggu
Islam.
d) Bentuk Bentuk Tasamuh dalam
Kehidupan
- Bertenggangrasa
- Terbiasa melakukan sesuatu dengan
kelembutan f) Membiasakan diri berperilaku tasamuh
- Senantiasa mengontrol diri untuk Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan
berperilaku baik agar terbiasa bersikap tasamuh:
- Menghargai pendapat orang lain 1. Memperluas persaudaraan
- Menjaga kesabaran diri 2. Senantiasa berhusnudzan pada orang lain
- menjaga ketentraman dan keamanan orang 3. Berlatih untuk mengevaluasi dan
lain mengintrospeksi diri sendiri
4. Selalu menghargai kelebihan yang dimiliki
e) Dampak Positif Perilaku Tasamuh dalam orang lain.
Kehidupan
1. Pintu rizki terbuka lebih lebar
2. Memantabkan tali silaturahmi
3. Hubungan antar masyarakat menjadi lebih
baik
4. Memberikan hak untuk hidup tentram dan
damai kepada orang lain.
4. Ta’awun
a) Pengertian Ta’awun d) Bentuk bentuk Ta’awun
1. Berkunjung pada seseorang yang tertimpa
Ta’awun adalah sikap saling menolong dan musibah atau sakit
membantu antar manusia. 2. Meringankan kesulitan hidup, menutupi
b) Pentingnya Sikap Ta’awun kekurangan, dan memberi pertolongan bagi
Sebagai makhluk yang lemah dengan berbagai orang lain
keterbatasan yang dimiliki manusia, sikap ta’awun sangat e) Damapak Positif Ta’awun
diperlukan kehadirannya. Karena pentingnya sikap ini, 1. Tumbuh rasa cinta untuk senantiasa memberi
bahkan Rasulullah saw mengatakan bahwa muslim saling pertolongan dan meringankan beban orang lain
tolong menolong, akan timbul rasa persatuan dan 2. Menumbuhkan sikap percaya diri
kebersamaan yang lebih besar diantaranya. 3. Tercukupinya hajat hidup lebih banyak orang
Sebagaiamana sabda Rasulullah saw: 4. Dapat lebih mudah memahami perasaan orang
“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya lain
seumpama bangunan yang saling mengokohkan antara 5. Menumbuhkan rasa persatuan dan kebersamaan
satu dengan yang lain, kemudian Rasulullah merapatkan antar sesama
jari- jari tangan beliau.” (H.R Bukhari dan Muslim) f) Membiasakan Diri Bersikap Ta’awun
1. Sebagai makhluk sosial, seseorang dituntut untuk
c) Perintah Bersikap Ta’awun hidup bersama dengan orang lain agar hajat
Perintah tersebut dijelaskan dalam Q.S Al- Maidah hidupnya terpenuhi
ayat 2 yang artinya: 2. Sikap saling menolong akan menumbuhkan rasa
“...Dan tolong mrenolonglah kamu dalam (mengerjakan) percaya diri dan optimis.
kebajikan dan takwa, dan jalanlah tolong- menolong 3. Mementingkan kepentingan umum daripada
dalam berbuat dosa dan permusuhan...” (Q.S Al- Maidah: kepentingan pribadi.
2)
Terimakasih
TUGAS!

Silahkan kerjakan latihan soal Essay di LKS halaman 36


(bagian esai nomor 1- 10)

Dikumpulkan dengan di fotokan kirim ke WA ibu 085891203420

Anda mungkin juga menyukai