Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

TATAKRAMA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

A. Pendahuluan
Seorang pelajar hendaknya mempunyai tata krama yang baik dalam
kehidupannya. Baik saat ia berada di rumah, sekolah maupun di lingkungan
masyarakat. Demikian juga para pedagang, pembeli, petani, karyawan dan
pejabat hendaknya mempunyai tata krama dalam melaksanakan semua
aktivitas kesehariannya. Jika setiap orang memiliki tata krama yang baik,
kehidupan bermasyarakat akan nyaman dan mendapat keberkahan dari Allah
swt. Sebaliknya apabila setiap orang tidak memiliki tata krama dalam
kehidupannya, akan terjadi kekacauan dan perselisihan. Jika sudah demikian
maka Allah swt. akan segera murka.

B. Pengertian Tata Krama di Lingkungan Masyarakat


Tatakrama adalah adat, etika, dan kebiasaan baik yang dilakukan oleh
seseorang dalam pergaulan. Tata krama menjadi tuntunan semua orang di
mana pun dan kapan pun. Seseorang disebut bertata krama apabila etika,
kebiasaan yang dilakukannnya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
adat yang berlaku. Tata krama sangat diperlukan dalam menjalani semua
aktivitas, karena dengan tata krama itulah kehidupan bermasyarakat akan
aman, nyaman, dan tenteram.
Pada mulanya tata krama sebagai cara menghormat dengan
menggunakan bahasa. Dalam perkembangannya, cara menghormat itu tidak
lagi dengan jalan menggunakan bahasa saja, melainkan dengan berbagai cara
lainnya yaitu sikap, gerak, gaya, nada dan irama, dan tatapan. Karena pada
dasarnya tata krama merupakan cara menghormat orang lain, sangat wajar
jika tata krama itu pun muncul dalam suatu masyarakat, betapa pun kecilnya
masyarakat itu.
Dengan mengembangkan makna tata krama sebagai adat sopan santun,
tentulah dapat dikatakan bahwa apa yang dimaksud dengan tata krama dalam
lingkungan masyarakat ialah adat sopan santun yang cakupan atau
lingkupannya bersifat nasional. Ini berarti bahwa tata krama itu haruslah
merupakan sesuatu yang dipatuhi oleh segenap masyarakat, tanpa melihat
latar daerah, agama, kedudukan sosial, pendidikan, usia, tingkat kemakmuran,
dan apa pun namanya lagi yang lain.

C. Macam-macam Tata Krama di Lingkungan Masyarakat


Bagaimanakah tata krama yang seharusnya dilakukan oleh seorang
pelajar? Perilaku seseorang yang mencerminkan tata krama bisa dilihat dalam
berbagai aktivitas kehidupan sehari-harinya. Sebagai seorang pelajar Muslim,
hendaklah membiasakan tata krama di mana pun, kapan pun dan kepada siapa
pun. Macam-mavam tata krama yang sebaiknya dilakukan oleh seorang
pelajar Muslim, antara lain:
1. Tata krama dalam pergaulan.
Sebagaimana diketahui, bahwa manusia merupakan makhluk sosial
yang senantiasa bersosialisasi atau bergaul dengan yang lain. Agar
pergaulan menumbuhkan kenyamanan, hendaknya memperhatikan tata
krama dalam pergaulan, antara lain sebagai berikut:
a. Ramah kepada semua orang.
b. Memberi perhatian kepada orang lain.
c. Dilandasi ukhuwah Islamiyah.
d. Selalu berusaha menjaga perasaan orang lain.
e. Bersikap ingin membantu.
f. Memiliki rasa toleransi yang tinggi.
g. Mampu menguasai diri dan mengendalikan emosi.
h. Menjalin hubungan baik dengan umat pemeluk agama lain.
2. Tata krama dalam berpakaian.
Pakaian merupakan cermin pribadi seseorang. Dari cara
berpakaiam akan diketahui sisi pribadi seseorang. Apakah dia termasuk
orang yang rapi, bersih, atau sebaliknya. Dari segi fisik, pakaian
berfungsi menutup aurat. Sebagai pelindung dari sengatan panas dan
sebagai pelindung dari udara dingin. Sementara dari segi rohani pakaian
memiliki fungsi untuk melindungi diri dari perbuatan maksiat. Pakaian
rohani yang dimaksud adalah ketakwaan kepada Allah swt. Perlu
diketahui bahwa aurat merupakan bagian tubuh manusia yang tidak boleh
diperlihatkan atau dipertontonkan kepada khalayak. Oleh karena itu,
sebagai seorang pelajar Muslim hendaknya memiliki tata krama dalam
berpakaian, antara lain sebagai berikut:
a. Berdoa ketika memakai pakaian.
‫ َو َأُع ْو ُذ ِب َك ِم ْن‬،‫ َأْس َأُلَك َخ ْيَر ُه َو َخ ْيَر َم ا ُص ِنَع َلُه‬،‫الّٰل ُهَّم َلَك الَح ْم ُد َاْنَت َك َس ْو َتِنْيِه‬
‫َش ِّر ِه َو َش ِّر َم ا ُص ِنَع َلُه‬
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu segala pujian yang Engkau berikan
kepadaku pakaian ini. Aku memohon kepada-Mu kebaikan pakaian
ini dan kebaikan apapun yang dibuat untuknya, serta aku berlindung
kepada-Mu dari kejelekan pakaian ini dan kejelekan apapun yang
dibuat untuknya.”
b. Mendahulukan bagian kanan ketika memakai pakaian.
c. Mengenakan pakaian yang menutupi aurat, tidak terlihat transparan
dan tidak ketat.
d. Mengenakan pakaian dengan rapi, sopan, dan bersih.
e. Mengenakan pakaian yang pantas dan sederhana.
f. Tidak mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian lawan jenis.
g. Tidak berpakaian yang menyerupai identitas non-Muslim.
h. Tidak mengenakan perhiasan emas atau pakaian dari bahan sutera
bagi laki-laki.

‫َد ْبِن َأِبي َح ِبيٍب َع ْن َأِبي َأْفَلَح اْلَهْم َداِنِّي‬2‫َأْخ َبَر َن ا ُقَتْيَب ُة َق اَل َح َّد َثَنا الَّلْيُث َع ْن َيِز ي‬
‫َع ْن اْبِن ُز َر ْيٍر َأَّن ُه َس ِمَع َع ِلَّي ْبَن َأِبي َط اِلٍب َيُق وُل ِإَّن َنِبَّي ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه‬
‫َو َس َّلَم َأَخ َذ َح ِريًر ا َفَجَع َلُه ِفي َيِم يِنِه َو َأَخ َذ َذ َهًبا َفَج َع َلُه ِفي ِش َم اِلِه ُثَّم َق اَل ِإَّن َه َذ ْيِن‬
(‫َحَر اٌم َع َلى ُذ ُك وِر ُأَّمِتي (رواه النسائي‬
Artinya: “Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah ia berkata;
telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib
dari Abu Aflah al Hamdani dari Ibnu Zurair. Bahwasanya ia pernah
mendengar Ali bin Abu Thalib berkata: “Nabi saw. mengambil sutra
kemudian meletakkan di sisi kanannya, dan mengambil emas lalu
meletakkannya di kiri kirinya, kemudian bersabda: “Sesungguhnya
kedua benda ini haram untuk kaum laki-laki dari umatku.” (HR An-
Nasa’i)
3. Tata krama dalam Perjalanan.
Setiap orang pernah melakukan perjalanan untuk melakukan
berbagai aktivitas kehidupannya. Perjalanan yang dilakukan hendaknya
bernilai ibadah dan memiliki tujuan untuk kebaikan. Misalnya,
mengunjungi orang tua, silaturahim kepada kerabat yang jauh, menuntut
ilmu, dan studi lingkungan.
Oleh karenanya sebagai seorang pelajar Muslim hendaknya
memahami tata krama dalam perjalanan yang baik menurut ajaran Islam.
Contoh tata krama dalam perjalanan, sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan yang baik.
b. Diawali dengan doa.
‫ َو َس ِّهْل َع َلَّي‬، ‫ َالَّلُهَّم َذ ِّل ْل ِلي ُص ُعْو َبَة َأْم ِرْي‬،‫ َو َع َلْي َك َأَتَو َّك ُل‬، ‫َالَّلُهَّم ِبَك َأْس َتِع ْيُن‬
، ‫ َو اْص ِرْف َع ِّني ُك َّل َش ٍّر‬، ‫ َو اْر ُز ْقِنْي ِم َن الَخ ْيِر َأْكَث َر ِمَّم ا َأْطُلُب‬، ‫َم َش َّقَة َس َفِرْي‬
‫ َو َيِّسْر ِلْي َأْم ِرْي‬، ‫َر ِّب اْش َر ْح ِلِي َص ْد ِرْي‬
Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan
kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada
urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah
kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala
keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah
urusanku.”
c. Membawa perbekalan yang cukup.
d. Bersikap sopan santun selama dalam perjalanan.
e. Tidak meninggalkan kewajiban syariat, seperti sholat.
f. Patuh terhadap peraturan setempat termasuk peraturan lalu lintas.
4. Tata Krama dalam Bertamu dan Menerima Tamu.
Sebagai seorang pelajar Muslim, hendaknya mencontoh perilaku
Rasulallah saw. dalam bertamu dan menerima tamu. Bahkan baginda
Rasul mewajibkan umatnya untuk menghormati dan memuliakan siapa
pun tamu yang berkunjung ke rumahnya. Berikut tata krama dalam
bertamu dan menerima tamu menurut ajaran Islam, yaitu:
a. Etika ketika bertamu adalah sebagai berikut:
1) Ketika memasuki rumah seseorang, hendaknya meminta izin
kepada yang memiliki rumah, caranya dengan mengetuk pintu
dan mengucap salam.
2) Ketika sudah dipersilahkan masuk dan dipersilakan duduk,
duduklah pada tempat yang sudah ditentukan tempatnya oleh
tuan rumah.
3) Ketika menginap hendaknya jangan lebih dari tiga hari.
Barangkali dengan kedatangan tamu yang terlalu lama dapat
menyusahkan tuan rumah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi
Muhammad saw. yaitu:

‫َو الِّض َياَفُة َثاَل َثُة َأَّياٍم َفَم ا َبْع َد َذ ِلَك َفُه َو َص َد َقٌة َو اَل َيِح ُّل َل ُه َأْن َيْث ِوَي ِع ْن َد ُه‬
‫َح َّتى ُيْح ِر َج ُه‬
Artinya: “Jamuan hak tamu berjangka waktu tiga hari. Lebih
dari itu, jamuan adalah sebuah sedekah. Tidak boleh bagi tamu
untuk menginap di suatu rumah hingga ia menyusahkannya,”
(HR. Bukhari Muslim).
4) Selama bertamu, hendaknya menunjukan tingkah laku yang
sopan, tidak boleh asal masuk dan seenaknya sendiri.
b. Etika ketika menerima tamu, adalah sebagai berikut:
1) Menyambut dengan sambutan yang ramah, sopan, dan riang.
2) Memberikan jamuan yang paling utama kepada tamu.
3) Memberikan kenyamanan untuk tamu.
4) Menunaikan hajat/ keperluan tamu yang datang tersebut dengan
baik.
5) Mengantarkan tamu ke luar rumah, ketika tamu hendak pulang.
5. Tata Krama di tempat umum.
Sebagai seorang pelajar Muslim, hendaklah berperilaku sopan dan
santun dimana pun, kapan pun dan kepada siapa pun. Berikut ini contoh
perilaku sopan santun yang sebaiknya dilakukan oleh seorang pelajar
Muslim di tempat umum, antara lain:
a. Menghargai dan menghormati setiap orang, terutama orang yang
usianya lebih tua.
b. Menghargai pendapat orang lain.
c. Tidak melakukan sesuatu yang melanggar norma-norma, seperti
menyakiti atau pun menghina orang lain.
d. Tidak memotong pembicaraan orang lain secara tiba-tiba.
e. Bila bertemu dengan orang yang kenal, sebaiknya disapa.
f. Tidak meludah di sembarang tempat.
g. Tidak membuang gas (kentut) didekat orang banyak.
h. Tawadlu, rendah hati, tidak sombong dalam bergaul.

D. Keutamaan Tata Krama di Lingkungan Masyarakat


Setelah mempelajari tentang bagaimana cara bertata krama dalam
kehidupan sehari-hari atau bermasyrakat, tentunya bisa dipahami bahwa hal
ini sangat penting untuk diterapkan, karena di dalam ajaran tata krama
terdapat manfaat yang sangat besar dan luar biasa. Tata krama sangat penting
bagi kehidupan seorang pelajar Muslim, sebab dengan tata krama dapat:
1. Menjadikan pribadi yang disegani, dihormati, dan disenangi oleh orang
lain.
2. Memudahkan hubungan baik dengan orang lain.
3. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.
4. Memelihara suasana yang baik dalam berbagai lingkungan, baik itu
lingkungan keluarga, maupun tempat belajar atau bekerja.
E. Rangkuman
Definisi tata krama dalam lingkungan masyarakat ialah adat sopan
santun yang cakupan atau lingkupannya bersifat nasional. Ini berarti bahwa
tata krama itu haruslah merupakan sesuatu yang dipatuhi oleh segenap
masyarakat, tanpa melihat latar daerah, agama, kedudukan sosial, pendidikan,
usia, tingkat kemakmuran, dan yang lainnya.
Macam-macam tata krama yang sebaiknya dilakukan oleh seorang
pelajar Muslim, antara lain tata krama dalam pergaulan, tata krama dalam
berpakaian, tata krama dalam perjalanan, tata karma dalam bertamu
dan menerima tamu, tata krama di tempat umum.
Keutamaan tata krama di lingkungan masyarakat, yaitu menjadikan
pribadi yang disegani, dihormati, dan disenangi oleh orang lain. Memudahkan
hubungan baik dengan orang lain. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam
setiap situasi. Memelihara suasana yang baik dalam berbagai lingkungan,
baik itu lingkungan keluarga, maupun tempat belajar atau bekerja.

F. Latihan Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tata krama di lingkungan
masyarakat?
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tata krama di lingkungan
masyarakat?
3. Sebutkan dan jelaskan keutamaan tata krama di lingkungan masyarakat?

Anda mungkin juga menyukai