"Kesucian itu sebagian dari iman." (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)
Dari hadis diatas dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw. mengajarkan umatnya untuk
menjaga kebersihan, mulai dari kebersihan tubuh hingga lingkungan.
Kebersihan lingkungan dapat kita lakukan dengan cara membuang sampah pada tempatnya.
Dengan kita membuang sampah pada tempatnya akan tercipta lingkungan bersih, sehat dan
nyaman, terutama kebersihan di dalam kelas. Dengan lingkungan kelas yang bersih dan sehat
akan membuat kita belajar dengan nyaman.
2. Belajar dan berlatih menjenguk dan mendoakan orang yang terkena musibah (Perwakilan
menjenguk dari siswa) sahabat peduli
Allah Swt. berfirman dalam QS. al-A'raf ayat 26 yang berbunyi: “Hai anak Adam,
sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian
indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.”
7. Mengetahui dan menerapkan Adab berdoa sebelum makan, minum dan tidak berdiri
2. Membiasakan diri belajar dengan baik dan memanfaatkan waktu dengan maksimal
َو َنْفُسَك ِإْن َأْش َغ ْلَتَها ِباْلَح ِّق َو ِإَّال اْش َتَغ َلْتَك ِباْلَباِط ِل، اْلَو ْقُت َس ْيٌف َفِإْن َلْم َتْقَطْعُه َقَطَع َك
“Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebas”
QS. Al-Asr
“ Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang
beriman dan beramal shaleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling
menasihati untuk kesabaran.”
Hidup teratur adalah suatu kebiasaan dalam melakukan sesuatu sesuai waktunya
secara terus menerus. Contohnya seperti bangun tidur di pagi hari, pergi ke sekolah,
melaksanakan sholat, tahu kapan waktunya belajar, dsb.
Manfaat hidup rapi dan teratur:
1. Perasaan menjadi senang
2. Menjadi lebih sehat
3. Tidur lebih nyenyak
4. Belajar dengan nyaman
Menjaga barang milik sendiri yaitu apabila kita memiliki suatu barang harus kita
rawat dengan baik, tidak meletakkan disembarang tempat, disimpan yang rapi agar
tidak rusak, digunakan sesuai fungsinya dan dibersihkan.
Tujuan menjaga barang milik sendiri:
1. Sebagai bentuk rasa menghargai pemberian orang tua
2. Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri
َٰٓيَأُّيَها ٱلَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَٰن ُك م ِّم ن َذ َك ٍر َو ُأنَثٰى َو َجَع ْلَٰن ُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَبٓاِئَل ِلَتَع اَر ُفٓو ۟ا ۚ ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع نَد
ٱِهَّلل َأْتَقٰى ُك ْم ۚ ِإَّن ٱَهَّلل َع ِليٌم َخ ِبيٌر
1) Dilarang berkhalwat (berduaan)
“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang
bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiapa yang
bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya, maka dia adalah
seorang mukmin.” (HR. Ahmad)
2) Menjaga pandangan
Adab berikutnya yang perlu diterapkan oleh umat muslim yaitu menjaga
pandangan. Baik laki-laki maupun perempuan, hendaknya menjaga pandangan satu
sama lain terhadap bagian tubuh yang mampu mengundang syahwat.
Hal ini juga dijelaskan dalam hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Thabrani
dengan bunyi sebagai berikut.
"Allah SWT menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang menjaga pandangan,
yaitu: ...yang matanya tidak mau melihat hal-hal yang diharamkan Allah," (HR
Ath-Thabrani)
3) Menjaga Diri ketika Mengobrol
Dalam bergaul dengan lawan jenis, hendaknya setiap umat muslim mampu
menjaga diri ketika mengobrol dengan lawan jenis. Kita diperbolehkan berbicara
dengan lawan jenis, namun harus tetap berlandaskan pada akhlak Islam yang
berarti tidak ada sikap yang menunjukkan tindak asusila, saling bersentuhan, dan
semacamnya. Selain itu, hendaknya seseorang juga tetap dalam batasan yang wajar
ketika mengobrol dengan lawan jenis.
4) Menghindari Pembicaraan tentang Lawan Jenis
Hal berikutnya yang juga perlu diperhatikan dalam adab pergaulan yaitu
hendaknya menghindari pembicaraan tentang lawan jenis. Artinya, hindari
berbicara mengenai kecantikan wanita atau ketampanan pria, hal ini demi menjaga
kesucian diri dari khayalan yang berujung menggoda syahwat.
5) Berbusana Sopan dan Menutup Aurat
Adab dalam bergaul yang juga perlu diperhatikan adalah menggunakan
busana yang sopan dan menutup aurat. Hal ini dimaksudkan agar pakaian yang
digunakan tidak mengundang syahwat bagi lawan jenis.
5. Belajar mengendalikan emosi
Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah dengan marah.
Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena
marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir,
ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat cerai yang membubarkan
rumah tangganya.
Karena marah pula, manusia bisa merusak semua yang ada di sekitarnya. Dia bisa
banting piring, lempar gelas, pukul kanan-pukul kiri, bahkan sampai tindak
pembunuhan. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.
Cara mengendalikan emosi:
1) Segera memohon perlindungan Allah SWT dari godaan setan, dengan membaca
ta’awuz
2) Diam dan menjaga lisan
3) Mengambil posisi lebih rendah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan, “Apabila kalian marah,
dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya
bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR.
Ahmad)
4) Segera berwudhu atau mandi. Marah dari setan dan setan terbuat dari api.
Padamkan dengan air yang dingin. Dari Urwah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu, yang
mengatakan, “Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api,
dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia
berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)