oleh:
ABSTRAK
Kajian ini bermaksud untuk mengetahui tujuan dari hasil pendidikan menurut
sudut pandang Islam, yaitu terciptanya kepribadian manusia yang selalu
mengharap ridho Allah dan selalu menerapkan aturan-aturan sesuai dengan
syari‟at Islam. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan bahwa ada 12
metode atau strategi yang harus peserta didik terapkan agar meraka menjadi insan
yang berkepribadian,berintelegensi dan beretika sesuai dengan ajaran Islam yaitu;
1) Memilih guru dengan memohon kepada Allah; 2) Meneladani sikap guru dan
belajar sungguh-sungguh; 3). Mengikuti pemikiran guru; 4) Memuliakan guru; 5)
Memperhatikan hak hak pendidik; 6) Bersabar terhadap hukuman yang diberikan
guru; 7). Bersilaturrahim dengan seiijin guru; 8) Menghadap guru harus sopan; 9)
Lemah lembut jika berbicara dengan guru; 10) Mengingat dan menerapkan
nasehat dan fatwa guru; 11). Tidak menyelah pembicaraan jika guru berbicara;
dan 12). Selalu memakai tangan kanan jika memberikan sesuatu kepada guru.
Melalui 12 strategi tersebut diharapkan peserta didik mampu menjadi insan yang
berkepribadian, berintelegnsi dan beretika menurut prinsip Islam.
ABSTRACT
This study intends to find out the purpose of educational outcomes according to
an Islamic point of view, namely the creation of a human personality who always
2
keeps his heart obedient and istiqomah to Allah SWT, always asks forgiveness
from Allah SWT, always feels afraid to sin and always seeks His pleasure. Based
on the literature study that has been found, it is known that there are 12 methods
or strategies that students must apply so that they become intelligent, ethical, and
good personalities, namely; 1) Ask Allah's guidance in choosing a teacher; 2)
imitate the teacher's attitude by studying seriously; 3). Following the teacher's
thinking; 4) Honoring teachers; 5) Pay attention to the rights of educators; 6) Be
patient with the punishment given by the teacher; 7). Stay in touch with the
permission of the teacher; 8) Facing the teacher must be polite; 9) Be gentle when
talking to the teacher; 10) Remember and apply teacher advice and fatwas; 11).
Do not interrupt the conversation if the teacher is speaking; and 12). Always use
the right hand when giving something to the teacher. Through these 12 strategies,
students are expected to be able to become individuals who are intelligent, ethical,
and have a good personality in accordance with Islamic principles.
A. PENDAHULUAN
Pada prinsipnya manusia diciptakan oleh Allah di dunia ini mempunyai
dua tugas mulia, yaitu sebagai hamba sang Pencipta dan amanat kholifah di
muka bumi. Sebagai tunduk dan patuh mengabdi kepada Allah SWT.
Sebagaimana telah Allah firmankan dalam Al Qur‟an surat Adz Dzariat ayat
56:
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.” 1
1
Departemen Agama, Al Qur’an Terjemah Tahun (Solo : CV Pustaka Mantik,
1997), hlm. 862
3
Karena menjadi kholifah yang diemban manusia sangat berat maka manusia
butuh pengetahuan yang cukup. Pengetahuan tidak diterima dengan gratis
maka manusia harus ada ikhtiar, ia melalui proses yang namanya pendidikan.
Melalui proses pendidikan manusia bisa membentuk dirinya berkepribadian,
berintelegensi, dan beretika.
2
Ibid., hlm 13
4
3
Abdul Mujib dan Yusuf Mundzakir. Nuansa-nuansa Islam, hlm 37.
4
Fahdian R, Agus Tinus, dan M. Mansur Ibrahim. Analisis Dampak Penggunaan Gadget
(Smartphone) Terhadap Kepribadian dan Karakter Peserta Didik di SMA Negeri 9 Malang, hlm
21.
7
5
Adian Husaini. Beginilah Pendidikan Nasional yang Ideal. Depok : Yayasan Pendidikan Islam
At-Taqwa Depok . 2022. hlm, 3.
9
6
lilishermawati : Kebutuhan dan Karakteristik Peserta Didik kmlilishermawati.blogspot.com).Bab
II (16 April 2017)
10
3) Kebutuhan Sosial
Dalam proses pendidikan social itu adalah keterkaitan dengan
lingkungan yang dimana peserta didik itu beraktifitas. Dengan
demikian kebutuhan social itu sangat penting karena dapat
berinteraksi secara langsung seperti dengan orang tua nya,
bertinteraksi dengan teman – temannya , berinteraksi dengan guru-
guru nya yang mana kebutuhan ini dapat mendukung proses
pencapaian prestasi peserta didik dalam dunia pendidikan.
Peserta didik diharapkan bisa saling menghargai dan gotong
royong dengan adanya perkembangan social baik di
sekolah,keluarga ataupun dimasyarakat.
4) Kebutuhan Emosi
Dalam kebutuhan emosi ini semua pihak seharusnya menjadikan
tauladan dalam mengendalikan emosi peserta didik. Dengan
demikian setiap lembaga pendidikan harus menciptakan sekolah
yang ramah anak, nyaman dan kondusif. Oleh karena itu hal yang
harus dipersiapkan dalam mewujudkan kebutuhan tersebut antara
lain :
a) Menjadikan kelas dan proses pembelajaran yang menyenangkan.
Dengan adanya kenyamanan dan keluasan peserta didik
dalam menuntut ilmu akan memberikan potensi besar menjadi
peserta diidk yang berprestasi karena merasa senang dan tidak
merasa ada tuntutan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
b) Setiap peserta didik mempunyai harga diri yang harus
diperhatikan.
Dalam proses pendidikan perhatian terhadap penghargaan
diri terhadap peserta didik sangat penting karena dengan
11
5) Kebutuhan Etika/Moral
Sebuah rumah atau keluarga adalah penanaman konsep awal
etika/moral bagi peserta didik. Dalam jenjang sekolah dasar
peraturan dan tuntutan dari sekolah,orang tua dan masyarakat harus
diikuti. Dengan demikian peserta didik dapat memahami antara sikap
betul atau salah.
6) Kebutuhan Penghayatan Keagamaan
Dalam menghayati suatu keagamaan dengan ditunjukkan ciri-
ciri sebagai berikut :
a) Dengan kaidah-kaidah akal yang berpegang pada lingkungan
alam sekitar digunakan untuk memahami atau memandang
keagungan tuhanNya.
b) Keharusan moral didasarkan pada pelaksanaan dan penghayatan
ibadah sehari –hari Penghayatan secara rohaniah semakin
12
C. KESIMPULAN
Etika peserta didik dalam menuntut ilmu adalah harus menghormati dan
memuliakan guru. Karena guru adalah perantara penerang sehingga peserta
didik dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk.pentingnya
memperhatikan etika terhadap guru hanya untuk mendapatkan ridho Allah dan
keberkahan dengan ilmu yang didapatkannya.
16
17
DAFTAR PUSTAKA