Anda di halaman 1dari 8

Hindari berpikir demikian, ya.

Karena jika Ibu dan Ayah mulai mengajarkan


kemampuan-kemampuan dasar tersebut, anak akan terbantu di kehidupannya
sekarang dan di masa nanti. Nah, Ibu dan Ayah hanya perlu untuk mengemas
pelajaran tentang practical life skill ke dalam kegiatan anak yang sederhana. Apa saja
aktivitas yang bisa diajarkan pada anak untuk membantunya menguasai practical life
skill? Simak yuk:

1. Mengurus Dirinya Sendiri


Pada usia 3 tahun, anak diharapkan mulai mahir memakai pakaiannya sendiri
atau mengancingkan baju. Kegiatan anak yang satu ini terbilang hal dasar
untuknya yang perlu dilatih. Selain itu, dalam mengurus dirinya, anak perlu
untuk belajar menggosok giginya dengan benar, menggunakan toilet dan
menyiramnya, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Hal dasar
tentang kebersihan diri akan berguna untuknya sampai kapan pun dalam
mengurus dirinya sendiri.

2. Memasak dan Membuat Kue


Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu makan, seseorang paling
tidak bisa dan terbiasa dengan peralatan dapur untuk bisa mengolah bahan
mentah menjadi makanan. Tidak perlu takut anak akan terpapar bahaya.
Orang tua harus mengawasi dengan saksama dan membuat kondisi dapur
aman untuk anak, utamanya saat anak berada di dekat api dan benda tajam.
Kegiatan anak dengan memasak maka akan membuat anak cakap dalam
mengolah makanan untuknya bertahan hidup.

Selain memasak, membuat kue juga bisa dijadikan salah satu ide kegiatan
anak yang mengasah practical life skill-nya. Ibu bisa membuat panduan
membuat kue secara sederhana pada secarik kertas, lalu minta anak
mengikutinya.

Untuk anak yang lebih kecil, Ibu bisa menyebutkan bahan-bahannya untuk
anak. Memahami ukuran bahan, mengaduk adonan, menuang, mencetak, dan
kegiatan lain selama membuat kue melibatkan semua motoriknya, mengasah
konsentrasinya serta membantunya memahami sebuah proses.

Kegiatan ini tidak hanya bisa dilakukan oleh anak perempuan. Anak laki-laki
pun perlu memiliki keterampilan mengolah bahan makanan dengan alasan
untuk memenuhi kebutuhan primernya.

3. Membersihkan dan Mencuci Barang Miliknya


Kegiatan anak yang satu ini juga penting untuk anak. Dengan membersihkan
kamarnya, membereskan mainannya, mencuci sepatunya, meletakkan pakaian
kotornya di keranjang pakaian, melipat pakaian bersihnya, serta menata
tempat tidurnya, anak akan belajar bahwa segala miliknya perlu dirawat dan
dijaga. Selain itu, dengan cara ini, anak akan mudah menemukan barang yang
ia cari, ia juga ingat tempat seharusnya meletakkan pakaian, dan ia pun
merasa nyaman karena kamarnya rapi. Di masa dewasanya nanti, mungkin ia
bahkan tidak membutuhkan bantuan orang lain untuk sekedar merapikan
kamar atau rumahnya. Jika ia berkeluarga, maka ia bisa bekerja sama dengan
pasangannya tanpa saling tuding tugas siapa yang seharusnya membersihkan
rumah.

4. Menata Meja dan Alat Makan Sebelum Makan


Laman Parentmap memberikan inspirasi kegiatan anak berupa menata meja
dan alat makan yang akan digunakan untuk makan bersama. Kebiasaan
makan bersama dalam satu keluarga adalah kebiasaan yang baik untuk
dilakukan. Selain penting untuk mengajarkan makan dalam keadaan duduk,
makan bersama melatih anak yang lebih kecil untuk mengenal proses makan
dengan baik lewat orang tuanya yang juga ikut makan bersamanya.
Sedangkan bagi anak yang lebih besar, menyiapkan alat makan akan
membantunya memahami arti persiapan. Saat ia menata meja, ia belajar
tentang kerapian. Saat ia menata alat makan untuk seluruh keluarga, anak
belajar proporsi, letak dan jenis benda dalam sebuah aktivitas yang dilakukan
manusia. Sembari menata, anak bisa fokus bahwa sebentar lagi ia akan makan.
Hal ini akan membangkitkan keinginannya untuk makan karena air liurnya
sudah terangsang lebih dulu.

5. Membantu Berbelanja
Kegiatan anak yang menyentuh nilai sosial juga dapat dilatih dari keluarga.
Membantu menjadi asisten saat Ibu berbelanja dapat membuat anak terlatih
secara kognitif dan sosial. Dengan membantu berbelanja, anak bisa
membantu memilih sayuran, membantu memutuskan lauk apa yang dibeli,
bahkan memberi saran berapa banyak harus membeli buah. Jiwa sosial anak
untuk membantu orang tuanya serta dihargainya keputusannya saat
berbelanja dapat membangun kepercayaan dirinya. Selain itu, anak akan
cakap dan tahu ke mana harus pergi jika ia membutuhkan sesuatu, baik bahan
makanan atau kebutuhan harian lainnya.

6. Mengingat Alamat dan Nomor Telepon


Mama’s Happy Hive memberikan banyak inspirasi kegiatan anak yang bisa
diasah sebagai practical life skill. Salah satunya adalah mengingat alamat dan
nomor telepon. Mengapa hal ini penting? Anak perlu belajar mengingat
susunan kata dan nomor untuk membantunya jika terjadi hal yang tidak
diinginkan seperti saat ia terpisah dari orang tuanya. Sebagai permulaan, anak
bisa diajarkan untuk mengingat alamat rumah dan nomor telepon orang tua.
Di lain kesempatan, Ibu juga bisa mengajarkan anak mengingat rute jalanan
untuk sampai ke rumah dari bepergian. Jika secara kebetulan anak terpisah
dari orang tuanya, anak bisa meminta bantuan pada Polisi atau orang yang
membantunya untuk diantarkan sampai ke rumah atau menghubungi orang
tuanya.

7. Bersikap Sopan
Bersikap sopan juga penting untuk diajarkan sebagai practical life skill. Hal ini
dikarenakan dalam berkehidupan sosial, menghormati orang lain sama
pentingnya dengan menghargai diri sendiri. Mengucapkan tolong, maaf, dan
terima kasih termasuk di antaranya. Selain itu merendahkan suara ketika
berbicara dengan yang lebih tua, berbicara dengan baik saat menerima
telepon dan bijak memilih kata saat berbicara dengan orang lain agar tidak
menyinggung perasaan orang lain. Mendengarkan dengan baik tanpa
menyela saat orang lain bicara, bahkan antre sesuai urutan juga
termasuk kebiasaan baik yang harus diajarkan pada anak.

8. Menjahit
Menjahit juga bisa dijadikan sebagai kegiatan anak, lho. Anak tentu harus
lebih besar ya agar mereka lebih berhati-hati menggunakan jarum dan
benang. Biasanya, di sekolah anak mendapatkan keterampilan menyulam
dengan ukuran jarum, benang, dan tingkat kerapatan kain yang lebih besar.
Kegiatan anak ini baik untuk motorik halusnya. Selain itu, dengan belajar
menjahit atau menyulam, anak mempunyai bekal untuk memperbaiki pakaian
yang rusak sendiri. Tentu akan memakan waktu lebih lama jika di kemudian
hari anak mendapati baju yang akan ia kenakan berlubang dan ia harus pergi
ke penjahit. Padahal masalahnya hanyalah sebuah lubang yang sebetulnya
bisa ia atasi sendiri.

Merajut juga boleh lho dimasukkan dalam daftar kegiatan anak. Ini baik untuk
melatih kesabaran dan konsentrasinya. Anak juga jadi memiliki kepuasan
tersendiri ketika hasil rajutannya bisa ia kenakan.

9. Membaca dan Menulis


Membaca dan menulis yang dimaksud di sini bukan hanya untuk kebutuhan
sekolah saja ya. Tetapi lebih jauh dari itu. Dilansir dari laman Beenke, anak-
anak yang terbiasa membaca buku hingga dewasa memiliki daya ingat yang
lebih kuat serta rasa empati dan kemampuan kognitif yang lebih baik dari
sebayanya.

Sedangkan menulis dapat membantu seseorang lebih memahami sesuatu


daripada saat ia mengetiknya di layar gawai. Inilah mengapa anak
perlu mendalami kegiatan membaca dan menulis lebih dari sekadar kewajiban
di sekolah.

10. Membuat Beragam DIY


Mengapa membuat beragam jenis DIY penting untuk dipelajari oleh anak?
Kegiatan anak berbasis DIY dapat mengasah kreativitas anak. Lebih lanjut saat
dewasa, kemampuan ini dapat membantu anak untuk memanfaatkan benda
di sekitarnya sebagai hal yang ia butuhkan. Ibu bisa mulai dari hal yang
sederhana seperti membuat kertas kado sendiri. Bahannya cukup sederhana.
Hanya dibutuhkan kertas putih, cat air serta benda bertekstur seperti cetakan
kukis, daun, atau pelepah pisang. Ajaklah anak untuk menempelkan benda-
benda tadi ke cat air, lalu mencetaknya di kertas putih. Saat kering, kertas
tersebut sudah bisa digunakan untuk membungkus kado untuk orang lain.

Kemampuan-kemampuan tersebut sebaiknya orang tua latih lewat kegiatan anak


sehari-hari sejak dini. Akan ada masa di mana anak tidak lagi bersama orang tuanya
dan mereka perlu bertahan hidup dengan cara yang benar. Mengajarkan
kemampuan hidup pada anak akan meringankan kesulitan mereka di masa depan.
Bukan hanya secara finansial tetapi juga dari berbagai aspek kehidupan.

Dari beberapa jenis life skill untuk anak ini dapat dengan mudah diajarkan
pada Si Kecil meski masih dalam usia dini, yakni:

1. Membuat Keputusan
Membuat keputusan yang baik termasuk dalam jenis jenis life skill dasar yang
harus dimiliki oleh anak, bahkan saat dirinya masih kecil.

Mulailah dengan pilihan menarik seperti es krim cokelat atau vanila, kaus kaki
biru atau kaus kaki putih, bermain kereta api atau bermain mobil.
Ketika anak mencapai usia sekolah dasar, dia dapat mulai belajar tentang
imbalan dari keputusan yang baik dan konsekuensi dari keputusan yang buruk,
dikutip Pediatrics and Child Health .

2. Kesehatan dan Kebersihan


Anak-anak tidak pernah terlalu muda untuk mulai belajar tentang kesehatan
dan kebersihan. Moms bisa ajak Si Kecil untuk mandi, menyikat gigi, mencuci
tangan yang benar , dan mengganti pakaian dalam sendiri.

Sambil melakukannya, Moms bisa menjelaskan mengapa kesehatan dan


kebersihan selalu menjadi bagian penting dari rutinitas aktivitas anak.

3. Manajemen Waktu
Setiap orang tua tahu betapa pentingnya manajemen waktu. Tetapi , penting
juga bagi anak-anak untuk mulai mempelajarinya. Salah satunya akan
berkaitan dengan pengerjaan tugas di rumah .

Mempelajari jenis jenis life skill yang ini akan membantu anak memiliki
rutinitas, sehinng dia dapat melakukan segalanya mulai dari bangun hingga
tidur kembali dn berubah menjadi kebiasaan baik.

4. Mempersiapkan Makan
Tentu saja ini bukan tentang makan berat dan banyak, tapi Moms bisa
mengajak Si Kecil untuk ikut memasak apa yang akan anak makan nanti.

Misalnya mengupas bawang, memotong sayuran, dan sebagainya. Moms bisa


mulai meningkatkan kesulitan memasak disesuaikan dengan usia dan
kemampuan anak.

Saat anak menjadi lebih percaya diri di dapur, dia dapat menambahkan
keterampilan dalam mempersiapkan persiapan makanan lainnya seperti
memasak makanan sederhana di atas kompor dengan pengawasan orang
dewasa.

5. Manajemen Keuangan
Saat anak belajar berhitung dan matematika dasar, itu akan menjadi bekal
untuk mendapatkan jenis jenis life skill manajemen keuangan ini.

Pengelolaan uang adalah masalah yang dihadapi banyak orang dewasa.


Mengajari anak tentang uang dan cara mengelolanya akan membantu
mempersiapkannya hingga saat anak mendapatkan gaji sendiri.
Ajari anak pengelolaan uang yang efektif, sehingga anak dapat belajar cara
menabung dan membelanjakan uang dengan bijak.

Baca Juga: 5 Manfaat dan Jenis Pijat Bayi

6. Membersihkan Rumah

Foto: Teknik Modifikasi Perilaku, Pilihan Efektif Untuk Mengatasi Masalah Perilaku Anak 3.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Terkadang, lebih mudah bagi Moms untuk melakukan semua pekerjaan rumah
tangga sendiri. Tapi ada kesempatan yang terlewatkan bagi anak tentang cara
menjaga kebersihan rumah dan mengurusnya.

Moms bisa mulai memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan usia Si Kecil
saat mempelajari cara merapikan tempat tidur , mengosongkan mesin cuci
piring, dan membersihkan perabotan.

Atau saat mainan yang berpindah dari kamar ke kamar, mintalah anak-anak
untuk membereskan semuanya ke dalam keranjang mainan, sehingga anak
dapat mencari mainan sendiri.
7. Sikap saat Belanja
Coba Moms hitung, berapa kali Si Kecil merengek meminta mainan atau
makanan saat berada di supermarket, pasar atau mall?

Sebagai orang dewasa, Moms memahami nilai uang dan pentingnya


perbandingan saat belanja. Namun, Moms sering mengabaikan life
skill berharga ini pada anak untuk bijak menggunakan uang .

Moms bisa mulai melakuan perjanjian sebelum berbelanja, apa yang boleh dan
tidak boleh dibeli, bahkan Moms bisa mengajaknya untuk menghitung
pengeluaran sejak dari rumah.

8. Memesan Makanan di Restoran


Banyak orang tua yang memilihkan makanan untuk saat saat berada di
restoran demi kemudahan. Padahal, membiarkan anak memesan ssendiri
adalah hal yang menyenangkan dan membangun kepercayaan dirinya.

Banyak restoran memiliki menu gambar pada menu anak-anak, sehingga


anak-anak prasekolah dapat memulai dengan melingkari atau mewarnai apa
yang ingin dimakan.

Saat kepercayaan diri tumbuh, anak-anak dapat mulai memberi pelayan apa
yang diinginkan. Ingatkan anak untuk bersopan santun dengan mengucapkan
tolong dan terima kasih setelah memesan.

9. Mengobati Luka
Untuk memastikan anak tidak panik saat melihat darah, hindari bereaksi
berlebihan. Moms bisa mulai mengajarkan cara mengobati luka yang
sederhana.

Jika luka atau goresan mengeluarkan darah, tekan dengan kuat pada area
tersebut dengan kain bersih sampai berhenti. Kemudian pegang luka di bawah
air mengalir, atau oleskan dengan lembut dengan handuk kertas basah.

Setelah itu, oleskan salep antibiotik dengan kapas dan tutup dengan perban
perekat atau kain kasa dan selotip. Moms bisa mengajarkannya sambil
bermain dengan anak, sehinga Si Kecil akan menikmatinya.
10. Membungkus Hadiah
Anak pasti suka mendapatkan atau memberi hadiah, sehingga, mengajarinya
untuk membungkus hadiah akan membuatnya lebih memuaskan dan anak
akan merasa exited.

Meski terlihat sederhan, jenis jenis life skill ini juga akan membantu
mendorong motorik halusnya . Anak dapat membantu memotong kertas dan
menempelkannya pada selotip.

Sementara anak yang lebih besar dapat menyelesaikan langkah-langkah


tambahan seperti melepas label harga, menemukan kotak ukuran yang tepat,
dan membungkus kertas di sekeliling hadiah.

Meski terlihat mudah, jenis jenis life skill yang akan diajarkan kepada ini harus
dilakukan dengan ru

Maka ada beberapa kegiatan yang di lakukan di Homeschooling Alam Depok yang
dapat ayah dan bunda terapkan di rumah, seperti:

1. Mencuci pakaian atau piring


2. Memasak
3. Bisnis
4. Keterampilan
5. Berkemah di Alam
6. Memanjat pohon
7. Berternak

Anda mungkin juga menyukai