Kemandirian Anak
By: Za Ummu Raihan
Mengapa melatih
kemandirian anak
itu penting?
- Kepercayaan diri yang baik bermula dari
kemandirian
Salah siapa?
Semua anak pada dasarnya selalu ingin tahu dan
cinta belajar, namun demi rumah selalu kelihatan
kinclong dan malas menjawab pertanyaan demi
pertanyaan anak, maka disodorin gadget biar
anteng. Atau ditempel cap ‘cerewet’ di kening anak
biar seketika diam.
Jadi kalau hari ini anaknya tak lagi rajin bertanya ini
itu, salah siapa? Kalau anaknya lebih milih main gadget
seharian dan nggak mau disuruh main di luar rumah,
salah siapa? Terus kalau anak-anak saat ini habis
main langsung ditinggal begitu saja meski diomelin
ratusan kali, salah siapa?
Sejak kapan anak
dilatih untuk
mandiri?
Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi
lagi, baik secara usia (di atas 1 tahun) maupun
secara mental (kesiapan dan keinginan untuk
mandiri).
Contoh :
- Toilet Training
- Makan sendiri
- Berbicara jika memerlukan sesuatu
🔑Kunci melatih kemandirian di usia 1-3 th:
Aturan bermain:
Kembalikan mainan yang sudah tidak dipakai, baru ambil
mainan yang lain.
Ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan,
kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B.
Bersikap konsisten pada aturan, tegur anak secara lembut
tapi tegas bila anak tidak menaati aturan main. Bermainlah
bersama anak sampai anak benar-benar faham aturan
main.
Anak usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan
inisiatif besar untuk melakukan kegiatan
berdasarkan keinginannya.
Contoh :
- Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku
orang dewasa.
- Ingin melakukan semua kegiatan yang
dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya
🔑Kunci melatih kemandirian di usia 1-3 th:
Investasi waktu
Konsistensi
Motivasi
Teladan
Support sistem
dalam melatih
kemandirian anak
1. Luangkan Waktu
Contohnya saat melatih keterampilan merawat diri: "adik mau oleskan pasta
gigi sendiri, atau bunda bantu dulu?" Atau "Kali ini bunda bantu gosokkan kulit
kepala atau adik mau coba sendiri?". Atau bisa juga berika pilihan
keterampilan apa yang ingin dilatihkan, misal: "Alifa mau belajar cuci piring
sendiri atau belajar melipat pakaian?".
4. Memberi kepercayaan dan menunda bantuan
Bersungguh-sungguh melatih
kemandirian itu bukan lagi sebuah
pilihan, namun sebuah keharusan.
Semoga
bermanfaat