Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 3

TUGAS AKHIR PROGRAM


NAMA : SEFRAWATI
NIM : 856210215

1. Berdasarkan ilustrasi di atas, identifikasikanlah 5 kelebihan dan 5 kelemahan


yang dilakukan oleh kedua pendidik tersebut!
Jawab:
a. 5 kelebihan yang dilakukan oleh kedua pendidik tersebut yaitu:
1) Pendidik di TPA “Tunas Muda”berdiri menyambut di depan pintu
dengan senyuman yang ramah sehingga anak-anak tidak rewel saat
orang tuanya melepasnya.
2) Para pendidiknya langsung dengan sigap memandikan Anak-anak
yang belum mandi dan diganti bajunya dengan baju yang bersih.
3) Ibu Indah membantu anak yang kesulitan seperti membantu Andi
yang kesulitan memasang sepatunya
4) Ibu Ratna memberikan pujian kepada anak yang tertib. Hal ini akan
berdampak pada motivasi anak akan melakukan kegiatan yang baik
5) Ibu Indah memberi contoh kegiatan yang akan dilakukan, seperti
mencontohkan cara mengucap salam dengan mencium tangan
b. 5 kelemahan yang dilakukan oleh kedua pendidik tersebut yaitu;
1) Pendidik mendiamkan saja perilaku anak yang makan sambil
menonton TV
2) Kegiatan bermain balok yang dilakukan tidak terarah sehingga
anak-anak menjadi melakukan hal sesuka mereka
3) Sikap guru ketika menasehati anak-anaknya belum tepat. Seperti
pada bagian “Ibu Indah langsung berteriak memanggil Diar dan
Bisma lalu memarahi keduanya dengan kata-kata yang keras”
4) Kegiatan melukis tidak diawasi dengan baik, sehingga
menyebabkan ada anak yang terjatuh dan menangis. Hal ini
mengindikasikan masih kurangnya pengawan yang dilakukan oleh
guru
5) Pada saat kegiatan menggosok gigi anak-anak berebutan karena
sikat gigi mereka serupa dan tidak diberi nama. Seharusnya
pengasuhnya memperhatikan hal-hal yang sekecil itu agar anak-
anak bisa tertib
2. Menurut anda, apakah kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh Ibu Indah
dan Ibu Ratna sudah sesuai dengan:
a. Perkembangan anak : Menurut saya sudah sesuai dengan perkembangan
anak dilihat dari kegiatan yang dilakukan yaitu anak dibiarkan bermain
dan berkegiatan sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan tidak
terikat aturan-aturan yang terlalu mengekang
b. Tema : tema yang diusung sudah sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan. Yaitu rencana kegiatan harian dengan tema “pelangiku” ini
bisa dilihat dari kegiatan gurunya yaitu bercerita dengan judul “warna
pelangi’ dan bertujuan mengembangkan kemampuan moral khususnya
sikap empati ini sudah terlihat pada sikap empati guru yang membantu
anak yang kesulitan dalam kegiatannya dan kemampuan motorik halus
anak ini juga sudah terlihat pada kegiatan yang dilakukan anak yaitu
melukis.
c. Strategi pengembangan anak usia dini : menurut saya sudah sesuai yaitu
dengan metode bermain pada anak usia dini
3. Dalam Pengembangan Moral Anak Usia Dini, Thomas Lickona
mengemukakan
sepuluh ide besar yang terkait dengan pengembangan moral pada anak usia
dini. Jelaskanlah sepuluh ide besar tersebut secara singkat dan jelas
Jawab:
1) Moralitas penghormatan
Hormat adalah kunci utama manusia untuk dapat hidup bermasyarakat
terutama dalam masyarakat yang plural. Penghormatan harus diberikan
kepada diri sendiri sebagai manusia, yaitu untuk menjaga diri agar tidak
terlibat dalam perilaku yang merusak diri (misalnya menjaga kesehatan).
Kemudian, hormat kepada orang lain sebagai sesama manusia ciptaan
Tuhan walaupun berbeda suku, agama, dan pandangan hidup, yaitu dengan
tidak menyakiti atau melukai sesama manusia. Juga hormat kepada
lingkungan hidup untuk tidak menyakiti hewan dan tumbuhan, dan
senantiasa menjaga lingkungan hidup. Setiap orang tua wajib mengajarkan
prinsip hormat ini kepada anak-anaknya. Saat ini menjaga dan memelihara
lingkungan hidup sudah menjadi isu moral bagi seluruh masyarakat dunia.

2) Perkembangan moralitas penghormatan berjalan secara bertahap


Anak-anak tak dapat langsung menjadi manusia bermoral, tetapi perlu
proses sosialisasi yang terus-menerus dari orang tuanya. Mendidik anak
memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi, oleh karena itu memerlukan
komitmen dari orang tuanya. Seperti halnya perkembangan motorik dan
kognitif yang terjadi secara bertahap dari masa kecil sampai usia dewasa,
perkembangan moral anak juga melalui tahap-tahap tertentu. Oleh
karenanya, orang tua perlu mengerti tahapan-tahapan perkembangan moral
anak, agar dapat menyesuaikan diri dengan fase umur anak.
3) Mengajarkan prinsip saling menghormati
Anak-anak akan belajar bagaimana menghormati orang lain kalau ia juga
merasa ingin dihormati. Orang tua hendaknya menghormati anaknya
sebagai manusia walaupun ia masih kecil. Penghormatan orang tua kepada
anaknya dapat terbentuk dengan mengajarkan anak untuk disiplin dan
berdiskusi tentang alasan-alasan rasional mengapa harus ada peraturan.
Orang tua juga harus berbicara yang sopan kepada anaknya. Adalah hal
biasa bagi anak kecil untuk tidak membalas penghormatan yang diberikan
kepadanya, namun orang tua harus mengingatkannya. Misalnya, jika ada
anak yang meminta sesuatu kepada ibunya sambil berteriak maka si ibu
harus menasihatinya, dengan berkata, “Maaf, Ibu tidak ingin kamu
berteriak seperti itu karena Ibu merasa kamu tidak menghormati Ibu”.
4) Mengajarkan dengan contoh
Cara yang cukup efektif untuk mengajarkan anak adalah dengan
memberikan contoh konkret mengenai perilaku yang seharusnya, walaupun
orang tua tidak mengatakan secara langsung. Misalnya, dengan mengajak
anak untuk menyiram tanaman atau memberi makan kepada orang yang
membutuhkan atau hewan peliharaan. Selain itu anak-anak dapat juga
dibacakan buku-buku cerita yang mengandung pesan moral karena tokoh
dalam cerita dapat menjadi contoh yang baik. Orang tua juga harus
mengontrol acara-acara televisi yang sering ditonton anaknya karena acara-
acara tersebut dapat menjadi contoh yang baik ataupun buruk bagi anak.

5) Mengajarkan dengan kata-kata


Selain mengajarkan dengan contoh, merupakan hal yang penting juga untuk
mengatakan apa yang kita contohkan. Misalnya, anak perlu diterangkan
mengapa memanggil temannya dengan nama julukan yang buruk tidak baik
karena akan menyakiti hati temannya. Anak juga perlu diberi tahu bahwa
berbohong itu tidak bagus karena dapat merusak kepercayaan orang. Anak
sangat perlu diterangkan tentang aspek agama dan spiritualitas, seperti
mengajarkan kecintaan kepada Tuhan dan kecintaan kepada Tuhan harus
dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan berbuat
kebajikan. Mengajarkan penghormatan kepada sesama makhluk hidup
dapat membuat anak mengerti mengapa kita perlu empati dan simpati
kepada semua ciptaan Tuhan.
6) Mendorong anak untuk merefleksikan tindakannya
Ketika anak melakukan sesuatu yang tidak baik, anak perlu didorong untuk
berpikir tentang perbuatannya, dan apa akibat yang dapat ditimbulkannya.
Misalnya, ketika seorang anak memukul kawannya, orang tua dapat
berkata: “Lihat, anak itu jadi menangis, bagaimana kalau kamu yang
diperlakukan seperti itu?” Hal itu akan membuat anak untuk berpikir dan
merefleksikan tindakannya dan anak juga belajar menempatkan dirinya
kalau ia menjadi orang yang disakiti. Anakpun perlu diajak untuk berpikir
dan berdiskusi mengenai konsekuensi dari tindakannya.
7) Mengajarkan anak untuk mengemban tanggung jawab
Anak-anak yang sejak kecil diberikan tanggung jawab berkembang menjadi
anak yang altruistic, yaitu anak yang peduli dengan orang lain. Sifat
altruistic adalah sifat yang bertentangan dengan sifat egoistik. Sejak usia 3
tahun anak sudah dapat diberikan tanggung jawab, misalnya membantu
ibunya membereskan tempat tidurnya, merapikan alat permainan dan buku-
bukunya atau menyirami tanaman di halaman. Tanggung jawab juga bisa
diajarkan orang tua dengan memperkenalkan pekerjaan sosial di luar
rumah, misalnya dengan mengajak anak pergi ke panti asuhan untuk
memberikan sumbangan, bekerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya.

8) Mengajarkan keseimbangan antara kebebasan dan kontrol


Orang tua perlu bersikap tegas dalam memberikan aturan, dan tak boleh
membiarkan anaknya berperilaku semaunya tanpa pengarahan. Namun
demikian orang tua juga jangan menjadi orang tua yang otoriter, yang
terlalu mengontrol anaknya sehingga anak tak mempunyai kebebasan sama
sekali. Walaupun harus bersikap tegas, orang tua juga perlu memberikan
alasan-alasannya dan mau mendengar respons anak.
9) Cintai anak. Dasar dari pembentukan moral adalah cinta. Cinta orang tua
akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pembentukan karakter
anak. Orang tua yang mencintai anaknya akan selalu memberikan perhatian
dan kasih sayang kepada anaknya, menjadi contoh yang baik untuk
anaknya, dan selalu berkomunikasi dengan anaknya terutama tentang moral
yang baik dan yang tidak baik.
10) Mengajarkan moral dan menciptakan keluarga bahagia secara bersamaan
Pendidikan moral dan usaha menciptakan keluarga bahagia adalah dua sisi
dari mata uang yang sama. Keluarga harus dapat mengelola konflik secara
konstruktif dengan menggunakan pendekatan yang berkeadilan. Lebih jauh,
Thomas Lickona tetap menekankan adanya kesabaran dan komitmen dari
para orang tua. Setelah orang tua menjalankan kesepuluh ide tersebut,
terkadang anak-anak masih tetap nakal dan sulit diatur. Sikap-sikap ini
masih dapat diterima mengingat anak-anak usia dini masih dalam tahap
proses bermain sambil belajar dan masih belum memiliki kesadaran moral
yang tinggi.
4. Terkait dengan perkembangan moral anak maka materi tak akan lepas dari
konsep hukum dan peraturan. Elizabeth Hurlock mengemukakan 5 perbedaan
peraturan dan hukum. Jelaskan 3 (tiga) diantaranya!
Jawab:
Perbedaan antara peraturan dan hukum dalam beberapa hal yang penting, yaitu
sebagai berikut (Hurlock, 1993).

a. Pertama, peraturan dibuat oleh orang yang bertanggung jawab


mengasuh anak dan hukum dibuat oleh pembuat hukum yang dipilih
atau ditunjuk suatu negara.
b. Kedua, hukum menentukan hukuman menurut keinginan atau tingkah
orang yang mengawasi anak tersebut.
c. Ketiga, bila orang belajar tentang hukum maka mereka juga belajar
tentang hukuman atas pelanggarannya. Hanya beberapa anak yang
menyadari kenyataan bahwa mereka akan dihukum bila melanggar
peraturan, sampai saat mereka betul-betul melanggarnya. Mereka juga
tidak mengetahui dengan jelas bentuk hukumannya sampai mereka
menerima hukuman atas pelanggaran yang dilakukannya.
5. Untuk melakukan perbaikan terhadap praktek pengasuhan di TPA Tunas Muda,
buatlah rencana PTK dengan 1 siklus kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemandirian anak di TPA yang terdiri dari (Total skor 45):
a. Identifikasi masalah
Masalah yang ditemukan adalah
 Banyaknya anak yang tidak tertib dalam bermain balok Sehingga
tujuan dari pengembangannya tidak tercapai yaitu untuk mengasah
kemampuan motorik halus anak
 Tidak tertibnya anak ketika kegiatan melukis karena anak-anak
mencelupkan kuasnya ke dalam mangkuk di tengan ruangan lalu
mengusapkan kuas tersebut pada kertasnya di sudut yang lain.
b. Analisis masalah
Masalah yang dipilih adalah masalah pada permainan balok karena
permainan balok yang terarah dan diawasi dapat meningkatkan kemampuan
motorik halus anak sehingga perlu dilatih lagi dan ditertibkan dengan
seksama
c. Perumusan masalah
Rumusan masalahnya adalah : Bagaimana meningkatkan kemampuan
motorik halus anak melalui permainan balok?
d. Tujuan perbaikan
Tujuan perbaikannya adalah untuk memperbaiki kegiatan agar tujuan
meningkatkan kemampuan halus anak bisa tercapai melalui permainan
balok
e. Rencana kegiatan satu siklus
RPPH KE PEMBUKAAN INTI PENUTUP
30 MENIT 60 MENIT 30 MENIT
I Anak dapat membaca doa Menulis nama-nama bentuk  Menyanyikan lagu
sendiri sebelum belajar balok aku anak sehat
 Evaluasi kegiatan
hari ini
II Ketika memasuki ruangan anak Membedakan bentuk-bentuk  Membaca doa
fokus dalam mendengarkan balok sendiri setelah
gurunya menjelaskan tentang kegiatan belajar
balok selesai
 Evaluasi kegiatan
hari ini
III Mengucapkan salam sebelum Menyusun bentuk balok menjadi  Menayakan
kegiatan dimulai dipimpin satu bentuk yang diinginkan kegiatan apa yang
orang paling di sukai hari
ini
 Evaluasi kegiatan
hari ini
IV Menyebutkan macam- Membentuk balok menjadi rumah-  Anak dapat
macam jenis bentuk balok rumahan mencuci tangan
sendiri tanpa di
bantu
 Evaluasi kegiatan
hari ini
V Mengikuti aturan yang Membuat hadiah untuk ibu  Membaca doa
digunakan saat bermain (menempel gambar love ) selesai belajar
 Evaluasi kegiatan
belajar
f. Rencana Kegiatan Harian (RKH) perbaikan untuk 1 hari (hari pertama saja)
dan skenario perbaikan untuk satu RKH saja (skenario perbaikan
untuk hari pertama saja)
Jawab:
RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK :A
SEMESTER/MINGGU :2/ 3
TEMA : Diriku

Alat dan Penilaian


Hari/Tgl. Kemampuan/ Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber
Perkembangan
Belajar KBM *)
Anak
1. Aku ciptaan Tuhan > Gambar Tuntas Observasi
2. Menyayangi diri I. Pembukaan anak laki-laki
sendiri 1. Penerapan SOP pembukaan dan anak
3. Berani tampil di 2. Menyanyi lagu Aku perempuan
depan umum 3. Berdiskusi tentang aku ciptaan Tuhan
4. Mengurus diri 4. Membiasakan diri berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai > Kertas,
sendiri 5. Berdiskusi tentang ciri-ciri anak yang ada di depan kartu nama,
5. Menyanyi lagu Aku 6. Berdiskusi cara menyayangi diri sendiri pensil
6. Fungsi identitas diri 7. Terbiasa mengurus diri sendiri
7. Menggerakkan jari- 8. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain > Kertas
jari tangan II. Inti gambar,krayon
8. Fokus 1. Mengelompokkan balok sesuai bentuknya
mendengarkan 2. Memberi tanda pada balok yang berbeda ukurannya
cerita ketika sudah 3. Menyusun balok menjadi rumah-rumahan
memasuki ruangan III. Istirahat
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan dan mengembalikan pada tempatnya
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
IV. Penutup
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besok
5. Anak terbiasa membaca doa setelah kegiatan selesai.
6. Penerapan SOP penutupan
SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Upaya Meningkatkan kemampuan motorik halus anak


melalui permainan balok
Siklu : I
Hari /Tanggal :
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
I. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan):
Judul kegiatan “ketika masuk ruangan anak fokus dalam mendengarkan cerita
 Pengelolaan kelas:
Penataan ruang:
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membuat linkaran
2. Pengorganisasian anak: Posisi anak diubah menjadi bentuk klasikal
 Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru mengajak anak-anak untuk selalu bisa merawat dirinya
sendiri tanpa bantuan oraang lain
2. Guru memberikan arahan bagaimana cara merawat tubuh yang baik
dan benar dengan membiasakan diri selau hidup bersih
3. Guru meminta anak mengikuti arahan guru untuk selalu menjaga
kebersihan tubuh sendiri
II. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : Membedakan jenis bentuk balok berdasarkan bentuknya
 Pengelolaan kelas
 Penataan ruang : Kelas atau ruang di kosongkan sehingga kegiatan
dapat dilakukan dengan menmpersiapkan peralatannya
 Pengorganisasian: anak-anak dimintakan untuk duduk dan
menghadap kearah meja untuk menyelesaikan tugas yg sudah di
berikan

 Langkah-langkah perbaikan:
 Guru mengajak anak-anak untuk memperhatikan
bentuk balok yang ditampilkan
 Guru memberikan arahan dengan cara memperhatikan
balok yang di berikan pada setiaap anak
 Guru meminta anak untuk mengerjakannya sendiri tanpa
bantuan tapi hanya dengan arahan
 Guru menceritakan jenis-jenis bentuk balok
 Guru meminta anak memberi centang pada gambar yang
diminta dan melakukannya dengan baik dan benar
III. Kegiatan Pengembangan Penutup III (Penutup)

Judul kegiatan Bernyanyi “Membaca doa selesai belajar

 Pengelolaan Kelas
1. Penataan Ruang : Posisi kursi dan meja dibuat bentuk kelompok

2. Pengorganisasian : anak-anak duduk di kelompoknya masing-


masing
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru meminta anak memperhatikan apa yang di sampaikan
2. Guru mengingatkan kembali agar tetap melatih kegiatan tadi di
rumah
3. Guru meminta anak menceritakan kembali apa yang sudah di
informasikan
4. Guru memberi reward dan umpan balik
5. Membaca doa selesai belajar bersama -sama

Anda mungkin juga menyukai