Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 2

PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD (PDGK4505)

NAMA : TIRA FEBRY DIANSARI


NIM : 835145769
PRODI : S1 PGSD
SEMESTER: 6 (ENAM)

A. Petunjuk
1. Bacalah dengan teliti dan cermat soal tugas tutorial 1 !
2. Kerjakan dengan komputer dan jawaban dikirim ke LMS dalam bentuk file PDF sebelum
tanggal dedline.!
3. Hindari copy paste. Jika ditemukan ada kesamaan jawaban redaksinya, maka masing-masing
dapat nilai 0.

B. Kerjakan pertanyaan di bawah ini dengan jelas !


1. Simaklah dengan seksama contoh kasus-kasus di bawah ini !
a. Kasus 1
Anda diminta untuk menerima seorang anak yang menderita penyakit lumpuh, yang
terpaksa menggunakan kursi roda. Sejumlah siswa di kelas Anda berkomentar sangat
negatif ketika Anda memberitahukan kedatangan anak yang kurang beruntung itu.
Tentu saja anak ini tidak mampu berbuat apa-apa. Ini bakal menyeret anak cacat ini ke
keadaan sangat tidak menyenangkan, bahkan merasa terhinakan. Strategi apakah yang
bakal Anda pakai untuk mendorong para siswa yang bersikap tidak pada tempatnya ini
sehingga bisa menerima anak itu sebagaimana mestinya?

b. Kasus 2
Seorang siswa di kelas Anda terus-menerus mencuri alat-alat tulis teman-temannya.
Anda tahu anak ini mencuri karena ia tidak mempunyai alat tulis yang ia perlukan.
Keadaan keluarganya begitu rupa sehingga kalau Anda memberitahu orang tuanya
maka kemungkinan besar anak itu akan dipukul. Sementara siswa-siswa Anda yang
lain semakin marah dengan keadaan ini dan tidak mau lagi bertegur sapa dengan anak
tersebut. Bagaimana cara Anda menangani masalah ini dengan yang equitable, yaitu
adil dan tidak memihak?

2. Jelaskan perbedaan proses enkulturasi (enculturation) dan proses akulturasi (acculturation)


dalam proses pembudayaan, dan berikan contohnya!

Selamat Mengerjakan
Jawab :

1. Kasus 1 :
Strategi apakah yang bakal Anda pakai untuk mendorong para siswa yang bersikap tidak pada
tempatnya ini sehingga bisa menerima anak itu sebagaimana mestinya?
 Sebelumnya saya akan menasehati dan memberi pengertian terhadap siswa yang
berkomentar buruk tersebut, bahwa anak berkebutuhan khusus ini sama seperti anak
normal lainnya. Kemudian mengatur posisi tempat duduk anak. Anak yang pendiam
tidak berkomentar buruk dan mampu bersosialisasi dengan baik akan duduk di
antara anak yang menderita penyakit lumpuh ini agar tidak menyinggung perasaan
anak berkebutuhan khusus tersebut. Atau pada saat main berdampingan atau
kelompok, anak yang berkebutuhan khusus ini digabungkan dengan anak yang aktif
agar bisa memotifasi anak berkebutuhan khusus. Sebagai guru saya juga akan selalu
memberi motivasi, berbicara yang positif berupa pujian dan pengakuan bagi anak atau
siswa yang telah memperlakukan teman dengan baik atau menolong yang membutuhkan
bahwa apa yang dilakukan adalah sikap yang baik dan perlu diteladani. Apresiasi tersebut
dapat juga diberikan dalam bentuk sentuhan-sentuhan positif, misalnya pelukan, usapan
di kepala, acungan jempol ataupun toss. Guru juga harus berbicara yang positif agar
bisa menumbuhkan kepercayaan diri siswa dan mampu berkomunikasi lancar
dengan siswa berkebutuhan khusus maupun siswa normal lainnya. Guru juga
diharapkan agar slalu bersikap adil, dan bijaksana dalam menentukan pembelajaran
tanpa membeda bedakan siswa.
Kasus 2 :
Bagaimana cara Anda menangani masalah ini dengan yang equitable, yaitu adil dan tidak
memihak?
 Tindakan awal ketika saya memergoki anak mencuri adalah menghentikannya. Dekati
anak tersebut dengan baik-baik dan beri tahu jika mencuri adalah perbuatan yang tidak
baik dan merugikan orang lain. Kemudian menanyakan alasan mengapa anak tersebut
mencuri, mendengarkan alasan anak kenapa dia melakukan hal tersebut. Walaupun dia
dalam keadaan yang mungkin kekurangan tetap mencuri adalah perbuatan yang tidak
baik.
 Setelah menjelaskan bahwa tindakannya itu salah, saya akan meminta anak untuk
mengembalikan barang yang sudah ia curi. Jangan lupa menyuruh anak untuk meminta
maaf pada pemilik barang tersebut.
 Kemudian untuk memberi efek jera terhadap anak tersebut saya akan memberi hukuman
atau sanksi Namun dalam memberi hukuman bagi anak saya lebih mempertimbangkan
nilai edukasi agar anak tersebut mengambil pelajaran positif dari perilaku kurang baik
yang dia lakukan, apalagi jika anak tersebut belum terlalu memahami tentang perbuatan
yang dia lakukan. Jenis hukuman yang bisa diberikan agar bisa menghilangkan kebiasaan
mencuri sekaligus mendidik anak tersebut, misalnya: memberinya tugas tambahan untuk
melakukan piket kelas, atau menghapal perkalian dan lain-lain.
 Kemudian, ajari anak untuk menjaga barangnya dengan baik. Selalu minta izin ketika
ingin meminjam atau meminta sesuatu dari orang lain. Jelaskan bahwa anak harus
menjaga barang yang dipinjamnya dengan baik dan mengembalikannya jika sudah selesai
digunakan.
 Kemudian saya akan melakukan pendekatan dengan orang tua dengan perlahan supaya
lebih memperhatikan kebutuhan anaknya dan menasehati apabila anaknya salah tanpa
melakukan kekerasan karena anak kecil ingin mendapat perhatian dan kasih sayang dari
orang tua. Pendampingan orangtua pada anak sangat penting, apalagi jika anak tersebut
masih dalam peroses tumbuhkembang, dalam fase tersebut anak sangat perlu mendapat
arahan dan bimbingan baik dari guru maupun orang tuanya agar berbagai perilaku anak
bisa lebih cenderung kearah positif.

2. perbedaan proses enkulturasi (enculturation) dan proses akulturasi (acculturation) dalam


proses pembudayaan, dan berikan contohnya !
 Enkulturasi adalah Pewarisan tradisi budaya atau suatu proses belajar yang berlangsung
seumur hidup di mana seseorang menyesuaikan pikiran juga sikap dan perilakunya atas
adat dan istiadat, norma juga perangkat peraturan yang merupakan bagian dari
kebudayaan.
Contoh enkulturasi budaya adalah prilaku yang dilakukan oleh Suku Baduy Dalam, yang
menutup perkembangan dan pengaruh globalisasi. Mereka banyak mengangap bahwa
pengaruh dunia luar akan dapat memberikan dampak negatif, tidak akan ada dampak
postif yang di dapatkannya. Keadaan ini terus menerus di tanamkan dari generasi ke
genrerasi, maka suatu kewajaran jika kebudayaan tidak menerima perkembangan zaman
inilah menjadi pengaruh besar dalam terbentuknya enkulturasi di dalam masyarakat
baduy.
 Akulturasi Budaya adalah perpadun diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dan
bersatu dalam upaya membentuk kebudayaan baru tanpa dengan maksud menghilangkan
kepribadian kebudayaannya yang asli.
Contoh akulturasi budaya ini adalah adanya perpaduan anatara musik melayu yang
kemudian bertemu dengan musik Spanyol. Perpaduan kedua musik ini pada akhirnya
menghasilkan musik keroncong, yang mana musik keroncong sebenarnya adalah bagian
daripada kedua musik akan tetapi tidak menghilangkan ciri khasnya.

Anda mungkin juga menyukai