Anda di halaman 1dari 2

KLP 3

KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK ABK

1. Bagaimana cara mengatasi karakteristik anak yang berkebutuhan khusus?


a. Orang tua harus lebih terbuka pemikirannya
Hal yang pertama kali orang tua lakukan ialah harus terbukanya pemikiran bahwa kondisi
anak termaksud kategori anak kebutuhan khusus. Yah sebagai orang tua harus menerima
dan tetap harus merawatnya meskipun dalam kondisi anak apapun. Cara terbukanya orang
tua dengan berikan kasih sayang, perhatian dan Pendidikan seperti layaknya nak normal
pada umumnya. Dan jangan sampai orang tua berpikir bahwa anak yang kebutuhan khusus
itu aib bagi keluarga.
b. Lakukan pengawasan sejak dini
Cara ini dilakukan agar orang tua dapat mengetahui perkembangan anak. Dan dapat
membantu mencengah terjadinya penurunan pertumbuhan yang terjadi pada anak baik
secara fisik maupun sikis di masa yang akan datang.
c. Berikan motivasi, perhatian dan bimbingan
Selain butuh kasih sayang yang lebih. Perhatian motivasi dan juga bimbingan juga penting
untuk anak kebutuhan khusus. Karen adengan memberika itu semua anak akan menjadi
berkembang dengan baik. dan sebagai orang tua harus lebih sabar dalam menangani anak
kebutuhan khusus.
d. Adaptasi dengan anak
Adaptasi yang di dapat anak dari pengasuh, orang tua, dan teman-teman kebutuhan khusus
lainnya harus berjalan dengan baik. Agar perkembangan anak juga tidak terganggu. Sebab,
adanya adaptasi yang baik membantu perkembangan anak menjadi lebih baik dan sebagai
orang tua juga lebih mengetahui perkambangan kondisi dan juga potensi anak.
e. Meningkatkan kedekatan emosional dengan anak
Adanya kedekatan emosional dengan anak, membantu hubungan anak dengan orang tua
menjadi baik. Yang membuat anak menjadi nyaman dan terbuka dengan kita.
f. Mengajarkan anak untuk mengeksplor keterampilannya
Sebagai orang tua mendidknya sudah menjadi tugasnya. Maka dari itu sebagai ornag tua
harus bisa luangkan waktunya untuk mengajaknya berekreasi atau membuat keterampilan
di rumah. Supaya anak menjadi lebih produktif.
g. Tanamkan kemandirian sejak dini
Hal lain yang dapat dilakukan dengan mengajarkan anak kebutuhan khusus untuk lebih
mandiri. Dengan mengajarkan cara makan, mandi, memakai baju dan lain sebagainya. Hal ini
dilakukan agar mereka terbiasa dan mungkin saja dapat membantu pertumbuhannya
seperti layaknya anak normal lainnya.
h. Ikuti saran dari pakar atau dokter
Supaya dalam mendidik dan mengurus anak kebutuhan khusus, sebaiknya orang tua harus
berkonsultasi meminta saran kepada para pakar atau dokter. Agar selama mendidik anak
tidak salah yang akhirnya malah memperburuk keadaan anak.
i. Pilihlah sekolahan yang tepat
Untuk mencengah terjadi pembullyan karena anak kita memiliki kebutuhan khusus. Maka
lebih baik jika anaka disekolahkan di tempat seharusnya mereka sekolah. Jika orang tua
salah memilihkan tempat sekolah untuk anaknya akan berdampak buruk bagi
perkembangan anak.
j. Ikutkan anak pada terapi
Sekarang sudah banyak sekali tempat-tempat terapi bagi anak yang berkebutuhan khusus.
Sebisa mungkin ajak anak untuk mengikuti terapi tersebut supaya anak dapat menlanjutkan
aktivitas kehidupannya seperti layaknya anak normal pada umumnya.
2. Apa saja karakteristik anak berkebutuhan khusus?
a. Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh
b. Kesulitan dalm gerak (tidak sempurna,tidak lentur/tidak terkendali)
c. Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebih kecil dari biasanya
d. Terdapat cacat pada alat gerak
e. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggengam.
3. Apa klasifikasi dan karakteristik anak autis?
Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan
diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6
bulan. Perilaku autis digolongkan menjadi 2 jenis yaitu perilaku yang eksesif (berlebihan) dan
perilaku defisit (berkekurangan). Perilaku eksesif adalah perilaku yang hiperaktif dan tantrum
(mengamuk) seperti menjerit, mengepak, menggigit, mencakar, memukul, dan termasuk juga
menyakiti diri sendiri (self abuse). Deteksi dan terapi sedini mungkin akan menjadikan si
penderita lebih dapat menyesuaikan dirinya dengan yang normal. Kadang-kadang terapi harus
dilakukan seumur hidup, walaupun demikian penderita Autisme yang cukup cerdas, setelah
mendapat terapi Autisme sedini mungkin, seringkali dapat mengikuti Sekolah Umum, menjadi
Sarjana dan dapat bekerja memenuhi standar yang dibutuhkan, tetapi pemahaman dari rekan
selama bersekolah dan rekan sekerja seringkali dibutuhkan, misalnya tidak menyahut atau tidak
memandang mata si pembicara, ketika diajak berbicara. Karakteristik yang menonjol pada
seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina hubungan sosial,
berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai