A. Latar Belakang
Kehadiran anak bagi orang tua merupakan suatu tantangan sehubungan
dengan masalah dependensi/ketergantungan, disiplin, meningkatkan mobilitas dan
keamanan bagi anak. Orang tua sering keliru dalam memberlakukan anak karena
ketidaktahuan mereka akan cara membimbing dan mengasuh yang benar. Apabila
hal ini terus berlanjut, maka pertumbuhan anak dapat terhambat.
Saat ini terjadi pergeseran peran orang tua, misalnya kedua orang tua lebih
banyak beraktifitas di luar rumah dan tingginya mobilitas di masyarakat. Untuk itu
diperlukan keseimbangan bagi model peran tradisional dalam pendidikan anak.
Orang tua pada masa sekarang memerlukan tenaga professional untuk memberikan
bimbingan guna merawat dan memelihara anak.
Sebagai bagian dari tenaga professional perawatan kesehatan, perawat
mempunyai peran yang cukup penting dalam membantu memberikan bimbingan
dan pengarahan pada orang tua, sehingga setiap fase dari kehidupan anak yang
kemungkinan mengalami trauma, seperti latihan buang air besar/kecil (toilet
training) dan ketakutan yang abstrak pada usia prasekolah dapat dibimbing secara
bijaksana.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberi pengetahuan kepada orang tua bagaimana cara mengasuh dan
membimbing anak dengan benar
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, audiens dapat
a. Menjelaskan pengertian anticipatory guidance.
b. Menjelaskan karakteristik anak usia pra sekolah.
c. Menjelaskan anticipatory guidance pada masa pra sekolah.
d. Menjelaskan pencegahan terhadap kecelakaan pada anak.
e. Menjelaskan bahaya umum yang harus diperhatikan orang tua.
f. Menjelaskan upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah.
C. Kegiatan Penyuluhan
1. Materi
a. Pengertian anticipatory guidance.
b. karakteristik anak usia pra sekolah.
c. Anticipatory guidance pada masa pra sekolah.
d. Pencegahan terhadap kecelakaan pada anak.
e. Bahaya umum yang harus diperhatikan orang tua.
f. Upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah.
2. Strategi Pelaksanaan
a. Persiapan:
1) Survey lokasi dan peserta penyuluhan.
2) Menyiapkan jadwal penyuluhan.
3) Menyiapkan media penyuluhan.
b. Pelaksanaan
Penyuluhan/pendidikan Anticipatory Guidance dilakukan dengan
media leaflet melalui whatsapp dn bertemu secara langusng.
Memberikan kesempatan pada Ibu dan nenek untuk bertanya mengenai
materi yang sudah disampaikan.
c. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan bertanya kembali mengenai materi yang
sudah diberikan.
LAMPIRAN MATERI
ANTICIPATORY GUIDANCE PADA MASA PRE SEKOLAH
1. Pengertian
Anticipatory guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang perlu
diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing
anaknya secara bijaksana, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang
secara normal. Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua tentang
tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan
dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak.
2. Karakteristik anak usia pra sekolah
Anak usia 3 tahun
a. Segi fisik, pada fase ini anak masih tetap mengalami pertumbuhan yang
pesat, khususnya berkenaan dengan pertumbuhan dengan pertumbuhan
otot-otot besar.
b. Sudah tahu bagaimana berjalan dan berlari.
c. Senang memanjat dan menaiki sesuatu, membuka pintu, serta mencoba
berdiri di atas satu kaki dan berloncat.
d. Belajar tentang jumlah, membedakan antara konsep “satu” dengan
“banyak”.
e. Mulai senang mendengarkan cerita-cerita sederhana, dan gemar melihat-
lihat buku.
f. Mulai berbicara satu sama lain, anak mulai senang melakukan percakapan
walau dalam bentuk perbendaharaan kata dan kalimat terbatas.
g. terjadinya perselisihan, berebut mainan, dan perilaku sejenisnya sangat
dimungkinkan untuk sering dialami oleh anak-anak seusia ini.
Anak usia 4 tahun
a. Anak dapat menguasai semua jenis gerakan-gerakan tangan kecil, dapat
memungut benda-benda kecil, dapat memegang benda, dan dapat
memasukkan benda ke lubang-lubang kecil.
b. Anak juga memiliki keterampilan memanjat atau menaiki benda-benda
secara lebih sempurna.
c. Pada usia ini anak memiliki kehidupan yang lebih mandiri.
d. Tidak mau banyak diatur dalam kegiatan-kegiatannya.
e. Tingkat frustasi usia ini cenderung menurun bila dibanding sebelumnya,
hal ini disebabkan adanya peningkatan kemampuan dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialaminya secara lebih aktif.
f. Peningkatan kemampuan dalam mengekspresikan keinginan-keinginannya
kepada orang lain.