Anda di halaman 1dari 27

ANTICIPATORY GUIDANCE

TEAM DOSEN MATERNITAS-ANAK 2020


CAPAIAN PEMBELAJARAN:

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Anticipatory Guidance?


2. Untuk mengetahui apa saja tahapan Anticipatory Guidance?
3. Bagaimana pencegahan Anticipatory Guidance?
4. Bagaimana pendidikan kesehatan untuk orang tua?
Usia 12 – 18 bulan
a. Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi adanya
perubahan tingkah laku dari toddler.
b. Penyapihan secara bertahap.
c. Adanya jadwal waktu makan yang rutin.
d. Pencegahan bahaya kecelakaan yang potensial terjadi
e. Perlunya ketentuan-ketentuan/peraturan/aturan disiplin dengan
lembut dan cara-cara untuk mengatasi negatifistik dan
tempertantrum.
f. Perlunya mainan baru untuk mengembangkan motorik,
bahasa, pengetahuan dan ketrampilan social.
Usia 18 – 24
bulan
a. Menekankan pentingnya persahabatan sebaya dalam
bermain.
b. Menekankan pentingnya persiapan anak untuk
kehadiran bayi baru.
c. Mendiskusikan kesiapan fisik dan psikologis anak untuk
toilet training.
d. Mendiskusikan berkembangnya rasa takut seperti pada
kegelapan atau suara keras.
e. Menyiapkan orang tua akan adanya tanda-tanda
regresi pada waktu anak mengalami stress.
Usia 24 – 36 bulan

a. Mendiskusikan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam


kegiatan dengan cara meniru.
b. Mendiskusikan pendekatan yang dilakukan dalam toilet
training dan sikap menghadapi keadaan-keadaan seperti
mengompol atau BAB dicelana.
c. Menekankan keunikan dari proses berfikir toddler mis :
melalui bahasa yang digunakan ketidakmampuan melihat
kejadian dari perspektif yang lain.
d. Menekankan disiplin harus tetap berstruktur dengan benar
dan nyata, ajukan alas an yang rasional, hindari
kebingungan dan salah pengertian.
Prasekolah
Bimbingan terhadap orang tua selama usia
prasekolah :
Usia 3 tahun
a. Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak dalam
hubungan yang luas. (Support anak bermain dengan teman
sebaya diluar lingkungan rumah)
b. Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan-peraturan. (harus
punya SOP kebijakan internal keluarga sesuai adat budaya
keluarga)
c. Mengantisipasi perubahan perilaku yang agresif (menurunkan
ketegangan/ tension). (agresifitas anak muncul terlebih ketika
pada usia ini anak tersebut mempunyai adik sehingga merasa
kasih sayang orang tua terbagi).
d. Menganjurkan orang tua untuk menawarkan kepada anaknya
alternative-alternatif pilihan pada saat anak bimbang. (tawarkan
alternatif lain dan biarkan anak menentukan sendiri pilihannya)
e. Perlunya perhatian ekstra. (ibu harus ekstra menjaga jangan
sampai kehilangan kontrol pengawasan pada anak cont: ibu
maen hp sambil menjaga anak. BAHAYAA).
Usia 4 tahun
a. Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa.
b. Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual
c. Menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari tingkah
lakunya.
Nb: Lakukan penjelasan menggunakan bahasa sederhana dan
mudah dipahami termasuk mengenai penjelasan organ reproduksi
pada anak.
Masa masa dableknya anak (sabar dan hadapi dengan
pendekatan-pendekatan yang baik agar anak bisa memahami)
Usia 5 tahun
d. Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah.
e. Meyakinkan bahwa usia tersebut merupakan periode tenang
pada anak.
Berikan alasan alasan tentang hal hal yang tidak bleh dilakukan
agar mau menerima
Usia Sekolah
Bimbingan pada orang tua pada usia sekolah.
Usia 6 tahun
a. Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan mendorong anak berinteraksi dengan
temannya.
b. Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.
c. Siapkan orang tua akan peningkatan inters keluar rumah.
Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan privacy dan
menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
NB: penting!!! antar anak ke sekolah pada awal memasuki
dunia sekolah. jangan di lepas agar orang tua bisa
memantau perkembangan kemampuan adaptasi anak
sehingga dapat melakukan evaluasi evaluasi terhadap hal
hal yang belum sesuai. (tidak ada alasan terutama ibu
karena sibuk bekerja. Hal ini harus benar dilakukan demi
tahap perkembangan anak).
Usia 7 – 10 tahun
d. Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian. (harus
diusahakan memberikan ruang pada anak agar bisa mandiri seperti kamar
sendiri setidaknya sampai pada usia sekolah. Jangan dipaksakan tapi
memberikan pengertian secara bertahap agar anak tidak memberikan
respon negatif).
e. Interes beraktivitas di luar rumah.
f. Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita memasuki prapubertas.
Usia 11 – 12 tahun
a. Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan
tubuh saat pubertas.
Edukasi orang tua mengenai tahap perkembangan anak mulai
aspek fisik, psikologi, sosial agar orang tua mengerti dan bisa
mengantisipasi. Di kontrol secara tepat dan jangan berlebihan.
JANGAN SAMPAI ANAK DIBERIKAN CAP ANAK MAMA.
Memantau, mengawasi secara wajar dan mengetahui teman-
temannya seperti apa. Sebelum anak mengetahui akses dari
media atau orang luar, ibu harus lebih dulu memberikan akses.
b. Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.
c. Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat.
Jangan sampai anak terjerumus dalam tindakan tidakan yang
tidak sesuai etika, moral dan norma. Awasi anak mengenai
penggunaan IT, smartphone.
Pencegahan Terhadap Kecelakaan Pada Anak

• Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian


pada anak.
• Kepribadian adalah factor pendukung terjadinya kecelakaan.
• Orang tua bertanggungjawab terhadap kebutuhan anak, menyadari
karakteristik perilaku yang menimbulkan kecelakaan
• waspada terhadap factor-faktor lingkungan yang mengancam
keamanan anak.
Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kecelakaan :

1. Jenis kelamin, biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif
di rumah.
2. Usia, pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar
akan semakin tahu mana yang bahaya.
3. Lingkungan, adanya penjaga atau pengasuh.
Cara Pencegahan :
1. Pemahaman tingkat perkembangan dan tingkah laku anak.
2. Kualitas asuhan meningkat.
3. Lingkungan aman.
Bahaya umum yang harus diperhatikan ortu:
1. Lantai rumah yang basah atau licin
2. Rumah dengan tangga yang curam & tidak ada pegangan
3. Alat makan dari bahan pecah belah
4. Penyimpanan zat berbahaya yang terbuka & dapat dijangkau anak
5. Adanya sumur yang terbuka
6. Adanya parit di depan/samping rumah
7. Rumah yang letaknya di pinggir jalan raya
8. Kompor/alat memasak yang dijangkau anak
9. Kabel listrik yang berantakan
10. Stop kontak yang tidak tertutup
Upaya yang dapat dilakukan ortu di rumah:
1. Benda tajam disimpan di tempat yang aman
2. Benda kecil disimpan dalam laci yang tertutup
3. Zat yang berbahaya disimpan dalam almari terkunci
4. Amankan kompor dan berikan penutup yang aman
5. Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering
6. Apabila ada tangga, pasang pintu di bagian bawah atau atas tangga
7. Sekring listrik harus tertutup
8. Apabila ada parit, tutup dengan papan atau semen
9. Bagi yang rumahnya di tepi jalan raya, sebaiknya da pintu pagar yang tertutup
rapat
10. Apabila ada sumur, tutup sehingga tidak bisa dibuka anak
11. Bila bayi tidur, berikan p[engaman di pinggir tempat tidur
Pencegahan Terhadap Kecelakaan
Masa Bayi
• Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang
O2.
Pencegahan
a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c.Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi
tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung mudah ditarik.
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
Pra Sekolah
• Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek
panas, benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil
bola/layangan, menyeberang jalan.

• Pencegahan ada 2 cara ;


1. Mengontrol lingkungan.
2. Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya.
 Jauhkan korek api dari jangkauan.
 Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan
anak.
 Mendidik anak : Cara menyeberang jalan, arti rambu-rambu lalulintas, cara
mengendarai peran orang tua = perlu belajar mengontrolàsepeda yang
aman lingkungan.
Usia Sekolah
a. Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
b. Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung,
berenang.
c. Perawat mengajarkan keamanan
 Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
 Aturan yang aman dalam berenang
 Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya :
gergaji, alat listrik.
 Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa
meledak/terbakar.
Remaja
a. Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka
pada kepala.
b. Kecelakaan karena olah raga.
Pencegahan:
1. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor
sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan remaja.
2. Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
3. Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan
olah raga
Pendidikan Kesehatan Untuk Orang Tua
• upaya pencegahan kecelakaan pada anak orang tua harus diberikan
bimbingan dan antisipasi pendidikan kesehatan.
• Prinsip pendidikan kesehatan:
1. Diberikan berdasarkan kebutuhan spesifik klien.
2. Pendidikan kesehatan yang diberikan harus bersifat menyeluruh
3. Hanya terjadi interaksi timbal balik antara perawat dan orang tua dan bukan
hanya perawat sefihak yang aktif memberikan materi pendidikan kesehatan
4. Pendidikan kesehatan diberikan dengan mempertimbangkan usia
klien yang menerimanya.
5. Proses pendidikan kesdehatan harus memperhatikan prinsip
belajar dan mengajar.
6. Perubahan perilaku pada orang tua menjadi tujuan utama pendidikan
kesehatan yang diberikan
Tugas Individu
• Membuat simulasi Penkes kepada ortu dan anak
• Topik: Peningkatan kesehatan fisik dan psikologis anak di tengah
Pandemi Covid 19 di tatanan New Normal
• Sub topik: mahasiswa yang memilih dan upayakan tdk sama
• Membuat SAP, Poster atau leafleat yang menarik
• Di kumpulkan dalam satu file (SAP, Poster, leafleat)
• Di kumpulkan melalui group telegram
• Deadline: tanggal 10/10/2020 jam 00:00 WIB

Anda mungkin juga menyukai