Anda di halaman 1dari 14

ANTICIPATOR

Y
GUIDANCE
KELOMPOK 3
ANTICIPATOR
Y
GUIDANCE
Anticipatory: bersifat
antisipasi Guidance: artinya
bimbingan
Anticipatory Guidance adalah pedoman/petunjuk untuk
mengantisipasi sebelum masalah kesehatan/tumbuh
kembang terjadi.
agar orang tua dapat
mengarahkan dan membimbing LALU
anaknya secara bijaksana APATUJUAN
sehingga anak dapat tumbuh
dan berkembang secara normal. ANTICIPATOR
sehingga orang tua sadar akan Y GUIDANCE?
apa yang terjadi dan dapat
memenuhi kebutuhan sesuai
dengan usia anak
AKTIVITAS
UTAMA informasi tentang anak :

ANTICIPATORY a)Concerns/masalah: diekspresikan oleh orangtua atau

GUIDANCE
anak

1. Mengumpulka n informa si b)Kesehatan: status sekarang dan follow up dari masalah

waktu yang lalu


informasi tentang anak
c) Perawatan routine: makan, tidur dan eliminasi
informasi tentang lingkungan
d)Perkembangan: evaluasi dengan performance di sekolah
anak
atau dengan test standar (Denver IQ)

e)Tingkah laku: temperamen dan interaksi dengan keluarga,

teman sebaya dan yang lainnya


Informasi tentang lingkungan anak :

a) Komposisi keluarga (di rumah)

b) Jadual pengasuhan anak: siapa dan kapan

c)Stress keluarga: pekerjaan, finansial, penyakit, kematian, pindah

rumah, perkawinan dan hubungan lainnya

d)Family supports: kerabat, teman, organisasi, sumber-sumber

material

e) Stimulasi di rumah pre school/sekolah, peers, organisasi

f) Stimulasi/aktivitas di luar rumah

g) Keamanan
a ) Berikan kesempatan pada orang RINSIP-
tua dan anak untuk mengungkapkan
permasalahan mereka
PRINSIP
b)Bangun interaksi yang hangat dengan DASAR
TENTANG
anak, dengan memberi sapa, berbicara
dan bermain dengan anak sebelum
melakukan interaksi
c)Selalu cari tahu tentang bagaimana PERSYARATAN
sesuatu berlangsung pada orang tua

ANTICIPATORY
GUIDANCE.
AKTIVITAS UTAMA
DALAM ANTICIPATORY
GUIDANCE
2. Membangun hubungan terapeutik
Hubungan Terapeutik sangat penting bagi emosional dengan
mendengar dengan respek berempati, mendorong parenting
yang efektif akan membantu ortu mendapat rasa kompetensi
dan percaya diri dalam pola mengasuh anak mereka.

3. Menyediakan edukasi
dan bimbingan
Memberi edukasi Berdasar data yang diperoleh dari
pengkajian (diberikan secara individual), misal :
a. orangtua single, perceraian, perpisahan, pindah,
pengangguran, sakit, mati.
b. Temperamen
c. Anak yang terburu-buru, seperti jadwal padat dan pressure
untuk berprestasi dan tumbuh dengan cepat.
d. Self-esteem, yaitu perkembangan sense of competence.
KECELAKAA
N? 1Kecelakaan merupakan peristiwa yang sering dialami oleh
anak yang dapat melukai bahkan menyebabkan kematian.

orang tua merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kebutuhan
dan keselamatan anak, sehingga mereka harus memahami karakteristik dan
perilaku anak serta menyadari potensi bahaya yang dapat menimbulkan
kecelakaan.
Di bawah ini adalah upaya-upaya
pencegahan kecelakaan yang dapat
dilakukan sesuai dengan tahap usia anak
(Wong, 2004):
1. Ma sa Ba yi
Jenis kecelakaan yang biasa terjadi di antaranya adalah aspirasi benda asing (terutama benda-benda
kecil seperti kancing, kacang- kacangan, biji buah, bedak dan sebagainya) jatuh, luka bakar (tersiram air
panas atau minyak panas), keracunan dan kekurangan oksigen. Pencegahan yang sebaiknya dilakukan:

a.Menghindari aspirasi: Simpan pada tempat yang aman dan tidak terjangkau atau buang benda-benda yang
berpotensi menyebabkan aspirasi seperti bedak, kancing, permen, biji-bijian dan sebagainya. Gendong bayi
saat memberi makan dan menyusui.
b.Kekurangan oksigen: jauhkan dan jangan biarkan anak bermain plastik, sarung bantal atau benda-benda
yang berpotensi membuat anak kekurangan oksigen. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian di
kamar bayi atau kamar mandi.
c.Jatuh beri pengaman tempat tidur saat bayi/anak sedang tidur, usahakan anak duduk di kursi khusus atau
tidak memakai kursi tinggi, usahakan ujung benda seperti meja dan kursi tidak tajam.Jangan pernah
meninggalkan bayi pada tempat yang tinggi dan bila ragu tempatkan bayi di lantai dengan pengalas.
d.Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai, simpan air panas di tempat yang aman dan tidak
terjangkau oleh anak. Jangan merokok di dalam rumah atau dekat dengan bayi. Tempatkan peralatan
listrik jauh dari jangkauan bayi dan gunakan pengaman.
e.Keracunan: simpan bahan toxic dilemari/tempat yang aman. Buang bahan-bahan yang mengandung zat
kimia tidak terpakai seperti baterai ke tempat yang jauh dari jangkauan bayi.
Di bawah ini adalah upaya-upaya
pencegahan kecelakaan yang dapat
dilakukan sesuai dengan tahap usia anak
(Wong, 2004):
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan yang sering terjadi di antaranya adalah jatuh/luka akibat mengendarai sepeda,
tenggelam, keracunan atau terbakar, tertabrak karena lari mengejar bola/balon, aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan yang bisa dilakukan:
a. Awasi anak jika bermain dekat sumber air.
b. Ajarkan anak berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung/menjuntai ke lantai.
i. Awasi anak pada saat memanjat, lari, lompat.
Di bawah ini adalah upaya-upaya
pencegahan kecelakaan yang dapat
dilakukan sesuai dengan tahap usia anak
(Wong, 2004):

3. Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi biasanya karena anak kurang menyadari potensi bahaya seperti: obyek
panas, benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil bola/layangan,
menyeberang jalan. Pencegahannya ada 2 cara, yaitu:
a. Mengontrol lingkungan.
b.Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial
bahaya. Jauhkan korek api dari jangkauan.
Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan
anak Mendidik anak cara menyeberang jalan, arti rambu-rambu lalu lintas.
Di bawah ini adalah upaya-upaya
pencegahan kecelakaan yang dapat
dilakukan sesuai dengan tahap usia anak
(Wong, 2004):

4. Usia Sekolah
a. Anak biasanya sudah berpikir sebelum bertindak.
b. Aktif dalam kegiatan: mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang.
c. Berikan pendidikan tentang Aturan lalu lintas pada anak.
d. Apabila anak suka berenang, ajakan aturan yang aman dalam berenang.
e. Awasi anak saat menggunakan alat berbahaya seperti gergaji, alatlistrik.
f. Ajarkan anak untuk tidak menggunakan alat yang bias meledak atau
terbakar
Di bawah ini adalah upaya-upaya
pencegahan kecelakaan yang dapat
dilakukan sesuai dengan tahap usia anak
5. Remaja(Wong, 2004):
a. Jenis kecelakaan yang sering terjadi pasa usia ini adalah:
Kecelakaan lalu lintas terutama kendaraan bermotor yang dapat mengakibatkan fraktur
dan cedera kepala
Kecelakaan karena olahraga
b. Diberi pemahaman tentang:
Petunjuk dalam penggunaan kendaraan
bermotor Ada negosiasi antara orangtua dengan
remaja
Penggunaan alat pengaman yang sesuai seperti helm sesuai standar, penggunaan
sabuk keselamatan
Melakukan latihan fisik
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai