Anda di halaman 1dari 50

ANTICIPATORY

GUIDANCE

Departemen Keperawatan Anak


LATAR BELAKANG
Pelayanan Kesehatan à Pencegahan penyakit
dan pemeliharaan kesehatan
¢ Anticipatory guidance

¢ Imunisasi

¢ Pendidikan kesehatanà tumbuh kembang


LATAR BELAKANG

¢ Anak sedang mengembangkan keterampilan


motorik kasar sehingga anak bergerak terus,
berlari, jinjit, naik tangga, pagar, main sepeda

¢ Anak sedang mengembangkan keterampilan


motorik halus, misal menutup botol,
menggenggam sesuatu, membuka / menutup
lemari, melempar benda.

¢ Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi


¢ Anak laki-laki lebih aktif bergerak sehingga
beresiko terjadi kecelakaan daripada anak
perempuan

¢ Anak tidak dijaga karena orang tua sibuk


bekerja

¢ Resiko lebih besar terutama pada saat anak


lelah dan lapar

¢ Anak asing dengan lingkungan / pengasuh

¢ Anak belum tahu upaya melindungi diri


KECENDERUNGAN KECELAKAAN
PADA ANAK
¢ Tergantung pada usia & tumbuh kembangnya
¢ Misal
— Tertabrak motor / mobil
— Luka bakar
— Keracunan
— Jatuh
— tenggelam
BAHAYA UMUM YG DAPAT
TERJADI
¢ Lantai rumah licin/ basah
¢ Rumah dengan tangga yang curam / tanpa
pegangan
¢ Alat makan / minum dari bahan pecah belah
¢ Penyimpanan obat / zat berbahaya yang terbuka
— Misal. Obat P3K, pembersih lantai, insektisida
¢ Sumur yang terbuka
¢ Parit
¢ Rumah di pinggir jalan
¢ Kompor / alat masak yang berada dalam
jangkauan anak
¢ Kabel listrik berantakan
¢ Stop kontak tidak di tutup.
ANTICIPATORY GUIDANCE
¢ Memberitahukan upaya
bimbingan kepada orang tua
tentang tahapan pertumbuhan
dan perkembangan anak
sehingga orang tua sadar akan
apa yang terjadi dan dapat
memenuhi kebutuhan sesuai
dengan usia anak.
A. ANTICIPATORY GUIDANCE
PADA MASA BAYI (NEONATUS DAN INFANT)

1. Usia 6 bulan pertama


a. Menganjurkan orang tua untuk membuat
jadwal dalam memenuhi kebutuhan bayi.

b. Membantu orang tua untuk memahami


kebutuhan bayi terhadap stimulasi dari
lingkungan.
c. Support kesenangan orang tua dalam melihat
pertumbuhan dan perkembangan bayinya mis : respon
tertawa.

d. Menyiapkan orang tua untuk kebutuhan keamanan


bayi.

e. Menyiapkan orang tua untuk imunisasi bayi.

f. Menyiapkan orang tua untuk mulai memberi


makanan padat pada bayi.
2. Usia 6 bulan kedua
a. Menyiapkan orang tua akan adanya “Stranger
Anxiety”.
b. Menganjurkan orang tua agar anak dekat kepadanya
hindari perpisahan yang lama.
c. Membimbing orang tua agar menerapkan disiplin
sehubungan dengan meningkatnya mobilitas bayi.
d. Menganjurkan orang tua menggunakan “Kontak
Mata” dari pada hukuman badan sebagai suatu
disiplin.
B. ANTICIPATORY GUIDANCE PADA MASA TODDLER

Pada masa ini ada dua masalah yang lazim terjadi yaitu toilet
training dan sibling rivalry

TOILET TRAINING

Indikasi Kesiapan Anak dan Orang Tua untuk Toilet Traning


Kesiapan anak :
1. Fisik
a. Pengontrolan saraf volunter spinkterani dan uretra àusia 18 -
24 bulan.

b. Mampu untuk tetap kering (menahan BAK) selama 2 jam.


c. Perkembangan keterampilan motorik kasar :
duduk, jongkok, berjalan.

d. Perkembangan keterampilan motorik halus :


mampu membuka celana dan berpakaian.
2. Psikologis
a. Adanya dorongan untuk miksi dan defekasi.
b. Kemampuan berkomunikasi : verbal dan non
verbal mengindikasikan dorongan untuk
miksi atau defekasi.
c. Kemampuan kognitif : meniru dengan tepat
tingkah laku dan mengikuti pengarahan.
d. Mengekspresikan keinginan untuk
menyenangkan orang tua.
e. Mampu duduk atau jongkok diatas toilet 5 - 10 menit
tanpa cerewet atau turun.

f. Mengikuti tingkat kesiapan anak.

g. Keinginan untuk meluangkan waktu : perlu


kesabaran dan pengertian.

h. Tidak ada stress keluarga atau perubahan seperti :


perceraian, pindah rumah, mendapat adik baru atau
akan berlibur.

i. Memberi pujian jika anak berhasil.


Sibling Rivalry
Keluarga mendapat bayi baru : dapat menimbulkan
krisis bagi toddler :
a. Perubahan merasa ada saingan.
b. Perhatian ibu terbagi.
c. Kebiasaan rutin menjadi berubah menyebabkan
anak bertingkahlaku infantil
Perlu persiapan toddler untuk menerima kehadiran
saudara kandungnya mulai sejak bayi dalam
kandungan.
Anticipatory Guidance Pada Masa Balita
1. Usia 12 - 18 bulan
a. Menyiapkan orang tua untuk
mengantisipasi adanya perubahan tingkah
laku dari toddler.
b. Penyapihan secara bertahap.
c. Adanya jadwal waktu makan yang rutin.
d. Pencegahan bahaya kecelakaan yang potensial
terjadi.
e. Perlunya ketentuan-ketentuan/peraturan/aturan
disiplin dengan lembut dan cara-cara untuk mengatasi
negatifistik dan tempertantrum.

f. Perlunya mainan baru untuk mengembangkan


motorik, bahasa, pengetahuan dan ketrampilan social.
2. Usia 18 - 24 bulan
a. Menekankan pentingnya persahabatan
sebaya dalam bermain.

b. Menekankan pentingnya persiapan anak


untuk kehadiran bayi baru.

c. Mendiskusikan kesiapan fisik dan psikologis


anak untuk toilet training.
d. Mendiskusikan berkembangnya rasa takut
seperti pada kegelapan atau suara keras.

e. Menyiapkan orang tua akan adanya tanda-


tanda regresi pada waktu anak mengalami
stress.
3. Usia 24 - 36 bulan
a. Mendiskusikan kebutuhan anak untuk
dilibatkan dalam kegiatan dengan cara
meniru.

b. Mendiskusikan pendekatan yang dilakukan


dalam toilet training dan sikap menghadapi
keadaan-keadaan seperti mengompol atau
BAB dicelana.
c. Menekankan keunikan dari proses berfikir
toddler mis : melalui bahasa yang digunakan
ketidakmampuan melihat kejadian dari
perspektif yang lain.

d. Menekankan disiplin harus tetap berstruktur


dengan benar dan nyata, ajukan alasan yang
rasional, hindari kebingungan dan salah
pengertian.
C. Anticipatory Guidance Usia Prasekolah
Bimbingan terhadap orang tua selama usia
prasekolah :
1. Usia 3 tahun
a. Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan
minat anak dalam hubungan yang luas.

b. Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan-


peraturan.
c. Mengantisipasi perubahan perilaku yang agresif
(menurunkan ketegangan/ tension).

d. Menganjurkan orang tua untuk menawarkan kepada


anaknya alternatif-alternatif pilihan pada saat anak
bimbang.

e. Perlunya perhatian ekstra.


2. Usia 4 tahun
a. Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas
motorik dan bahasa.

b. Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu


tentang seksual.

c. Menekankan pentingnya batas-batas yang


realistik dari tingkah lakunya.
3. Usia 5 tahun
a. Menyiapkan anak memasuki lingkungan
sekolah.

b. Meyakinkan bahwa usia tersebut merupakan


periode tenang pada anak.
D. Anticipatory Guidance Usia Sekolah
Bimbingan pada orang tua pada usia sekolah.
1. Usia 6 tahun
a. Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan
mendorong anak berinteraksi dengan temannya.

b. Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan


terutama naik sepeda.
c. Siapkan orang tua akan peningkatan interest
keluar rumah.

d. Dorong orang tua untuk respek terhadap


kebutuhan anak akan privacy dan menyiapkan
kamar tidur yang berbeda.
2. Usia 7 - 10 tahun
a. Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan
kemandirian.

b. Interest beraktivitas di luar rumah.

c. Siapkan orang tua untuk perubahan pada


wanita memasuki prapubertas.
3. Usia 11 - 12 tahun
a. Bantu orang tua untuk menyiapkan anak
tentang perubahan tubuh saat pubertas.

b. Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.

c. Sex education yang adekuat dan informasi yang


akurat.
PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN
PADA ANAK
¢ Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat
menyebabkan kematian pada anak.
¢ Kepribadian adalah factor pendukung terjadinya
kecelakaan.
¢ Orang tua bertanggungjawab terhadap kebutuhan
anak, menyadari karakteristik
¢ Perilaku yang menimbulkan kecelakaan waspada
terhadap factor-faktor lingkungan yang mengancam
keamanan anak.
¢ Factor-faktor Yang Menyebabkan Kecelakaan
-Jenis kelamin biasanya lebih banyak pada laki-laki
karena lebih aktif di rumah.
-Usia pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin
besar akan semakin tahu mana yang bahaya.
-Lingkungan
Adanya penjaga atau pengasuh.
Cara Pencegahan :
a. Pemahaman tingkat perkembangan dan
tingkah laku anak.
b. Kualitas asuhan meningkat.
c. Lingkungan aman.
Pencegahan Terhadap Kecelakaan ;
1. Masa Bayi
Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka bakar,
keracunan, kurang O2.
Pencegahan
a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-
hati).
b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman
(restraint), tidak pakai kursi tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap
kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak bermain tanpa
pengawasan.
f. Periksa air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat
yang aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung
/mudah ditarik.
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan
makan permen yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena
sense of balance.

3. Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi karena anak kurang
menyadari potensial bahaya : obyek panas,
benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main
di jalan, lari mengambil bola/layangan,
menyeberang jalan.
Pencegahan ada 2 cara ;
1. Mengontrol lingkungan.
2. Mendidik anak terhadap keamanan dan
potensial bahaya.
a. Jauhkan korek api dari jangkauan.
b. Mengamankan tempat-tempat yang
secara potensial dapat membahayakan
anak.
c. Mendidik anak :
- Cara menyeberang jalan.
- Arti rambu-rambu lalulintas.
- Cara mengendarai sepeda yang aman
peran orang tua = perlu belajar mengontrol
lingkungan.
4. Usia Sekolah
a. Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
b. Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda,
mendaki gunung, berenang.

Orang tua mengajarkan keamanan :


a. Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
b. Aturan yang aman dalam berenang
c. Mengawasi pada saat anak menggunakan alat
berbahaya : gergaji, alat listrik.
d. Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang
bisa meledak/terbakar.

5. Remaja
a. Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh
dapat : fraktur, luka pada kepala.
B. Kecelakaan karena olah raga.
PENCEGAHAN
a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan
bermotor sebelumnya ada negosiasi antara orang
tua dengan remaja.
b. Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
c. Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum
melakukan olah raga.
CARA UNTUK MENANAMKAN DISIPLIN
PADA ANAK, DIANTARANYA :

1. Konsisten (tidak berubah)


Ada kesepakatan antara ayah dan ibu sehingga
setiap tindakan dalam menanamkan disiplin
tidak berubah-ubah

2. Jelas
Berikan aturan yang sederhana dan jelas
sehingga anak mudah melakukannya
3. Memperhatikan harga diri anak
Jangan menegur anak dihadapan orang lain,
karena hal itu akan membuat anak merasa malu
sehingga tetap mempertahankan tingkah laku
tersebut.
4. Beralasan dan dapat dipahami
Alasan dan tata tertib yang dilakukan itu perlu
dijelaskan pada anak sehingga anak melakukannya
dengan penuh kesadaran.

5. Memberi hadiah
Hadiah berupa pujian, penghargaan, barang/kegiatan
(misalnya memeperbolehkan bermain, nonton tv dan
lain-lain) diberikan apabila anak melakukan perilaku
positif. Hal tersebut akan menumbuhkan rasa percaya
diri.
6. Hukuman
Orang tua harus berhati-hati dalam memberikan
hukuman, jangan sampai menyakiti fisik/jiwa
anak. Hukuman tidak dapat diberikan terhadap
anak dibawah usia 3 tahun, apalagi
memukulnya. Hukuman merupakan pilihan
terakhir, lebih baik memuji perbuatannya yang
benar daripada menghukum kesalahannya.
7. Luwes
Jangan terlalu kaku dalam menegakkan disiplin,
sesuaikan dengan keadaan situasi anak
8. Keterlibatan anak
Sebaiknya anak dilibatkan dalam setiap
membuat tata tertib sehingga anak merasa
dihargai dan diakui dalam keluarga

9. Bersikap tegas
Bersikap tegas bukan berarti bersikap kasar
baik dalam tindakan fisik/perbuatan
10. Jangan emosional
Dalam menghukum anak, sebaiknya hindari
emosi yang berlebihan.
Ngantuuuukkkkk.wmv

Anda mungkin juga menyukai