Definisi
Secara harfiah, petunjuk antisipasi berasal dari
bahasa inggris yaitu anticipatory guidance.
Anticipatory berarti lebih dahulu, guidance
berarti petunjuk. Jadi petunjuk antisipasi dapat
diartikan sebagai petunjuk-petunjuk yang perlu
diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat
mengarahkan dan membimbing anaknya
secara bijaksana sehingga anak dapat tumbuh
dan berkembang secara normal (Nursalam,
2005)
Definisi
Upaya bimbingan kpd orang tua ttg
tahapan perkembangan shg ortu sadar
akan apa yg tjd dan dapat memenuhi
kebutuhan sesuai dg usia anak
Kecelakaan : kejadian yg dpt
menyebabkan kematian pada anak
Kepribadian : faktor pendukung tjd nya
kecelakaan
Pencegahan terhadap kecelakaan
Masa bayi
Jenis kecelakaan : aspirasi
benda,jatuh,luka bakar,keracunan,kurang
O2
Pencegahan
Aspirasi:bedak,kancing,permen (hati-hati)
Jatuh: tempat tidur ditutup,restrain,tidak
pakai kursi tinggi
Luka bakar:cek air mandi sebelum dipakai
Keracunan:simpan bahan toxic dilemari
Kurang O2: plastik,sarung bantal
Masa Toddler
Jenis kecelakaan : jatuh / luka akibat mengendarai
sepeda,tenggelam,keracunan,terbakar,
tertabrak,aspirasi,asfiksia.
Pencegahan:
Awasi jika dekat sumber air
Ajarkan berenang
Simpan korek api,hati-hati thd kompor,setrika
Tempatkan bahan kimia dilemari
Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan
Jangan biarkan kabel listrik menggantung
Hindari makan ikan yang ada tulang dan permen yang
keras
Awasi saat memanjat,lari,lompat karena keseimbangan
Pra sekolah
Kecelakaan terjadi krn anak kurang menyadari
potensial bahaya:obyek panas,benda tajam,akibat naik
sepeda,lari mengambil bola/layangan,menyebrang
jalan dsb.
Pencegahan :
o Mengontrol lingkungan
o Mendidik anak thd keamanan dan potensial
bahaya:cara menyebrang jalan,arti rambu-rambu lalu
lintas,cara mengendarai sepeda yg aman
Usia Sekolah
Anak sudah berfikir sebelum bertindak.
Perawat mengajarkan keamanan:
Aturan lalu lintas bagi pengendara sepeda
Aturan yg aman dalam berenang
Mengawasi anak saat m’gunakan alat
berbahaya:gergaji,alat listrik
Mengajarkan agar tidak m’gunakan alat yg bisa
meledak/terbakar
Remaja
Penggunaan kendaraan bermotor :fraktur,luka
kepala,kecelakaan krn olah raga
Bimbingan antisipasi bagi orang
tua untuk setiap anak
Bimbingan antisipasi bagi orang tua akan
berbeda untuk setiap tahap usia anak karena
disesuaikan dengan karakteristiknya (Wong,
2004):
a. Usia Bayi
1) 6 bulan pertama
Ajarkan perawatan bayi dan bantu orang tua
untuk memahami kebutuhan dan respons bayi
Bantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan
stimulasi bayi
Tekankan kebutuhan imunisasi
Persiapkan untuk pengenalan MPASI-makanan
padat
2) 6 bulan kedua
1) Usia 3 tahun
Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan
minat anak dalam hubungan yang luas.
Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan-
peraturan.
Mengantisipasi perubahan perilaku yang agresif
(menurunkan ketegangan/ tension).
Menganjurkan orang tua untuk menawarkan
kepada anaknya alternatif-alternatif pilihan pada
saat anak bimbang.
Perlunya perhatian ekstra.
2) Usia 4 tahun
Perilaku lebih agresif termasuk
aktivitas motorik dan bahasa.
Menyiapkan meningkatnya rasa
ingin tahu tentang seksual.
Menekankan pentingnya batas-
batas yang realistik dari tingkah
lakunya.
3) Usia 5 tahun
Menyiapkan anak memasuki
lingkungan sekolah.
Meyakinkan bahwa usia tersebut
merupakan periode tenang pada
anak.
d. Usia Sekolah
Bimbingan yang dapat dilakukan pada orang tua untuk anak
usia sekolah di antaranya
adalah:
1) Usia 6 tahun
Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan sosialisasi
dengan cara mendorong anak berinteraksi dengan
temannya.
Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama
naik sepeda.
Siapkan orang tua akan peningkatan ketertarikan anak
keluar rumah.
Dorong orang tua untuk menghargai kebutuhan anak akan
privacy dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
2) Usia 7-10 tahun
Menekankan untuk mendorong
kebutuhan akan kemandirian.
Tertarik untuk beraktivitas di luar rumah.
Siapkan orang tua untuk menghadapi
anak terutama anak perempuan
memasuki prapubertas.
3) Usia 11-12 tahun
Bantu orang tua untuk menyiapkan anak
tentang perubahan tubuh saat pubertas.
Anak wanita mengalami pertumbuhan
cepat.
Pendidikan seks (Sex education) yang
adekuat dan informasi yang akurat.
e. Usia Remaja
1) Terima remaja sebagai manusia biasa
2) Hargai ide-idenya, kesukaan dan ketidaksukaan serta
harapannya.
3) Biarkan remaja mempelajari dan melakukan hal-hal
yang disukainya walaupun metodenya berbeda dengan
orang dewasa.
4) Berikn batasan yang jelas dan masuk akal.
5) Hargai privacy remaja
6) Berikan kasih sayang tanpa menuntut.
7) Gunakan pertemuan keluarga untuk merundingkan
masalah dan menentukan aturan-aturan.
8) Orangtua juga harus menyadari bahwa: mereka ingin
mandiri, sensitif terhadap perasaan dan perilaku yang
mempengaruhinya, teman-temannya merupakan hal yang
sangat penting dan memandang segala sesuatu sebagai
hitam atau putih, baik atau buruk.
Kecelakaan merupakan peristiwa yang sering
dialami oleh anak yang dapat melukai bahkan
menyebabkan kematian. Bagaimanapun orang
tua merupakan pihak yang paling
bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan
keselamatan anak, sehingga mereka harus
memahami karakteristik dan perilaku anak serta
menyadari potensi bahaya yang dapat
menimbulkan kecelakaan.
a. Masa Bayi