Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Anticipatory Guidance”

Dosen Pengampu: Ns. Petronela Mamentu, S.Kep, M.Kep

Oleh Kelompok 6:

1. Ivana Sihure (2101074)


2. Endang Tahir (2101060)
3. Moh Zaldy Nurdin (2101075)

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutamanikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yangberjudul “Anticipatory Guidance” penyusun mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya dan kepada segenap pihak yangtelah memberikan bimbingan serta
arahan selama penyusunan makalah ini.Penyusun menyadari bahwa banyak terdapat
kekurangan-kekurangan dalam penulisanmakalah ini, maka dari itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif daripara pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Manado, Mei 2023

2
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………….4
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………..4
BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………………………………..5
1.1 Pengertian………………………………………………………………………………5
1.2 Tahapan usia anticipatory guidance………………………………………………….8
1.3 Pencegahan Terhadap Kecelakaan Pada Anak………………………………………10
BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………….11
2.1 Kesimpulan dan Saran……………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehadiran anak bagi orang tua merupakan suatu tantangan sehubungan
dengan masalahdependensi/ketergantungan, disiplin, meningkatkan
mobilitas dan keamanan bagi anak.Rang tua sering keliru dalam
memberlakukan anak karena ketidaktahuan mereka akan caramembimbing dan
mengasuh yang benar. Apabila hal ini terus berlanjut, maka pertumbuhananak
dapat terhambat.

Saat ini terjadi pergeseran peran orang tua, misalnya kedua orang tua
lebih banyakberaktifitas di luar rumah dan tingginya mobilitas di
masyarakat. Untuk itu diperlukankeseimbangan bagi model peran
tradisional dalam pendidikan anak. Orang tua pada masasekarang memerlukan
tenaga professional untuk memberikan bimbingan guna merawat danmemelihara
anak.

Sebagai bagian dari tenaga professional perawatan kesehatan, perawat


mempunyai peranyang cukup penting dalam membantu memberikan bimbingan
dan pengarahan pada orangtua, sehingga setiap fase dari kehidupan anak yang
kemungkinan mengalami trauma, sepertilatihan buang air besar/kecil (toilet
training) dan ketakutan yang abstrak pada usia prasekolah dapat
dibimbing secara bijaksana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Anticipatory Guidance?
2. Tahapan Usia Anticipatory Guidace?
3. Pencegahan Terdahap Kecelakaan?
4. Pendidikan Kesehatan Untuk Orang Tua?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari anticipatory guidance?
2. Untuk mengetahui apa saja tahapan anticipatory guidance?
3. Bagaimana pencegahan anticipatory guidance?
4. Bagaimana pendidikan kesehatan untuk orang tua

4
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian
Anticipatory guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih
dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana,
sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Pemberian bimbingan
kepada orang tua untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi pada setiap tingkat
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Memberitahukan upaya bimbingan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan
sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai
dengan dengan usia anak.

1.2 Tahapan usia anticipatory guidance


1. Anticipatory guidance pada masa bayi (0-12 bulan)
a. Usia 6 (enam) bulan pertama
 Memahami adanya proses penyesuaian antara orang tua dengan bayinya,
terutama pada ibu yang membutuhkan bimbingan /asuhan pada masa
setelah melahirkan
 Membantu orang tua untuk memahami bayinya sebagai individu yang
mempunyai kebutuhan dan untuk memahami bagaimana bayi
mengekspresikan apa yang diinginkan melalui tangisan.
 Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan menjadi manja
dengan adanya perhatian selama 4-6 bulan pertama.
 Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal kebutuhan bayi dan
orang tuanya.
 Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadap
stimulasi lingkungan.
 Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat pertumbuhan dan
perkembangan bayinya, yaitu dengan bersabar dan mengamati respon
sosial anak misalnya dengan tertawa/tersenyum.
 Menyiapkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan
kesehatan bagi bayi misalnya imunisasi.
 Menyiapkan orang tua untuk mengenaikan dan memberikan makanan
padat.
b. Usia 6 (enam) bulan kedua

5
 Menyiapkan orang tua akan adanya ketakutan bayi terhadap orang yang
belum dikenal (stranger anxity).
 Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan anaknya dekat dengan ayah
dan ibunya serta menghindarkan perpisahan yang terlalu lama dengan
anak tersebut.
 Membimbing orang tua untuk mengetahui disiplin sehubungan dengan
semakin meningkat mobilitas (pergerakan si bayi).
 Menganjurkan untuk menggunakan suara yang negative dan kontak mata
daripada hukuman badan sebagai suatu disiplin. Apabila tidak berhasil,
gunakan 1 pukulan pada kaki atau tangan.
 Menganjurkan orang tua untuk memebrikan lebih banyak perhatian
ketika bayinya berkelakuan baik dari pada ketika ia menangis.
 Mengajarkan mengenai pencegahan kecelakaan karena keteramoilan
motorik dan rasa ingin tahu bayi meningkat.
 Menganjurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya beberapa saat
dengan pengganti ibu yang menyusui.
 Mendiskusikan mengenai kesiapan untuk penyapihan.
 Menggali perasaan orang tua sehubungan dengan pola tidur bayinya.

2. Anticipatory guidance pada masa toddler (1-3)


a. Usia 12-18 bulan
 Menyiapkan orang tua untuk antisipasi adanya perubahan tingkah laku
dari toddler terutama negativism.
 Mengkaji kebiasaan makan dan secara terhadap penyapihan dari botol
serta meningkatkan asupan makanan padat.
 Meyediakan makanan selingan antara dua waktu makan dengan rasa
yang disukai.
 Mengkaji pola tidur malam kebiasaan memakai botol yang merupakan
penyebab utama gigi berlubang.
 Mencegah bahaya yang dapat terjadi di rumah .
 Perlu ketentuan-ketentuan atau disiplin dengan lembut untuk
meminimalkan negativism, tempertantrum, serta penekanan akan
kebutuhan yang positif dan disiplin yang sesuai.
 Perlu mainan yang dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan
anak

b. Usia 12-18 bulan


 Menekankan pentingnya persahabatan dalam bermain
 Menggali kebutuhan untuk menyiapkan kehadiran adik baru

6
 Menekankan kebutuhan akan pengawasan terhadap kesehatan gigi dan
kebiasaan-kebiasaan pencetus gigi berlubang
 Mendiskusikan metode disiplin yang ada
 Mendiskusikan kesiapan psikis dan fisik anak untuk toilet traning
 Mendsikusikan perkembangan rasa takut anak
 Menyiapkan orang tua akan adanya tanda regresi pada waktu megalami
stress
 Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah dengan orang tua
 Memberi kesempatan orang tua untuk mengekspresikan
kelelahan,frustasi,dan kejengkelan dalam merawat anak usia toddler

c. Usia 24-36 bulan


 Mendiskusikan pentingnya meniru dan kebutuhan anak untuk dilibatkan
dalam kegiatan
 Menekankan keunikan dari proses berpikir toddler terutama bahasa yang
diungkapkan
 Menekankan disiplin harus tetap terstruktur dengan benar dan nyata,
hindari kebingungan dan salah pengertian
 Mendiskusikan adanya taman kanak-kanak atau play group

3. Anticipatory guidance pada masa preschool (3-5)


Pada masa ini petunjuk bimbingan tetap diperlukan walaupun kesulitannya jauh
lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, pencegahan kecelakaan dipusatkan
pada pengamatan lingkungan terdekat, dan kurang menekankan pada alasannya.
Sekarang proteksi pagar, penutup stop kontak disetai dengan penejlasan secara
verbal dengan alasan yang tepat dan dapat dimengerti.
Masuk sekolah adalah masa perpisahan dari rumah baik dengan orang tua maupun
anak. Oleh karena itu, orang tua memerlukan bantuan dalam melakukan
penyesuaian terhadap perubahan ini,terutama bagi ibu yang tinggal dirumah/ tidak
bekerja. Ketika anak mulai masuk taman kanak-kanak maka ibu mulai memerlukan
kegiatan-keguatandi luar keluarga seperti, keterlibatannya dalam masyarakat
mengembangkan karier . Bimbingan terhadap orang tua pada masa ini dapat
dilakukan pada anak umur 3,4,5 tahun.

4. Anticipatory guidance pada masa usia sekolah (6-12 tahun)


a. Usia 6 tahun
- Bantu orang tua memahami kebutuhan mendorong anak berinteraksi dengan
teman.
- Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.
- Siapkan orang tua akan peningkatan interst anak keluar rumah.

7
- Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan privasi dan
menyiapkan kamar tidur yang berbeda
b. Usia 7-10 tahun
- Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian.
- Tertarik beraktivitas di luar rumah.
- Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanuta pubertas.
c. Usia 11-12 tahun
- Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh pubertas
- Anak wanita pertumbuhan cepat
- Seks education yang adekuat dan informasi yang adekuat.

1.3 Pencegahan Terhadap Kecelakaan Pada Anak


Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian pada anak.
Kepribadian adalah faktor pendukung terjadinya kecelakaan. Orang tua bertanggung
jawab terhadap kebutuhan anak, meyadari karakteristik perilaku yang menimbulkan
kecelakaan waspada terhadap faktor-faktor lingkungan yang mengancam anak.

Faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan:


1. Jenis kelamin, biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah.
2. Usia, pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin tahu mana
yang bahaya.
3. Lingkungan, adanya penjaga atau pengasuh.

Cara pencegahan :
1. Pemahaman tingkat perkembangan dan tingkah laku anak.
2. Kualitas asuhan meningkat.
3. Lingkungan aman.

Bahaya umu yang harus diperhatikan orang tua:

1. Lantai rumah yang basah/licin


2. Rumah dengan tangga yang curam 7 tidak ada pegangan
3. Alat makan dari bahan pecah belah
4. Penyimpanan zat berbahaya yang terbuka dan dapat dijangkau anak
5. Adanya sumur yang terbuka
6. Adanya parit di depan / samping rumah
7. Rumah yang letaknya di pinggir jalan raya
8. Kompor/ alat memasak yang dijangkau anak
9. Kabel listrik yang berantakan
10. Stop kontak yang tidak tertutup

`` Upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumh:

8
1. Benda tajam disimpan di tempat yang aman
2. Benda kecil disimpan dalam laci yang tertutup
3. Zat yang berbahaya disimpan dalam lemari terkunci
4. Amankan kompor dan berikan penutup yang aman
5. Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering
6. Apabila ada tangga, pasang pintu dibagian bawah atau atas tangga
7. Sekring listrik harus tertutup
8. Apabila ada parit, tutup dengan papan atau semen
9. Bagi yang rumahnya di tepi jalan raya, sebaiknya ada pintu pagar yang tertutup
rapat
10. Apabila ada sumur, tutup sehinggs tidak bisa dibuka anak
11. Bila bayi tidur, berikan pengaman dipinggir tempat tidur

Jenis kecelakaan :

1. Masa bayi
Jenis kecelakaan: Aspirasi benda, jatuh, luka bakar, keracunan, kurang O2
2. Masa toddler
Jenis kecelakaan:
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda
b. Tenggelam
c. Keracunan atau terbakar
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon
e. Aspirasi dan asifiksia
3. Pra sekolah
Kecelakaan karena anak kurang menyadari potensial bahaya: Objek panas,
benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil
bola/layangan, menyebrang jalan
4. Usia sekolah
Mengendarai sepeda, mendaki gunung dan berenang
5. Remaja
a. Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat fraktur, luka pada kepala
b. Kecelakaan karena olahraga

1.4 Pendidikan Kesehatan Untuk Orang Tua


Upaya pencegahan kecelakaan pada anak orang tua harus diberikan bimbingan dan
antisipasi pendidikan kesehatan.
Prinsip pendidikan kesehatan:

9
Diberikan berdasarkan kebutuhan spesifik klien , pendidikan kesehatan harus bersifat
menyeluruh . Hanya terjadi interaksi timbal balik antara perawat dan orang tua dan
bukan hanya perawat sepihak yang aktif memberikan materi penkes.
Pendidikan kesehatan diberikan dengan mempetimbangkan usia klien yang
menerimanya, Proses penkes harus memperhatikan prinsip belajar dan mengajar,
perilaku pada orang tua menjadi tujuan utama penkes yang diberikan.

10
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan dan Saran


Anticipatory Guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang
tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang secara normal. Upaya bimbi9ngan ini diberikan kepada orang tua
tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan
dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ash-shubbi, M. A. (2012). Seni Mendidik Dan Mengatasi Masalah Perilaku anak


Secara Islami. Pustaka Al-Fadhilah.

Ekomadyo, I. J. (2009). 22 Prinsip Komunikasi Efektif Untuk Meningkatkan


Minat Belajar Anak. Bandung: Simbiosa Rekatan Media.

Fitria dan Hasinuddin, M. (2010). Modul Anticipatory Guidance Terhadap Anak.

12

Anda mungkin juga menyukai