Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANTICIPATORY GUIDANCE

Dosen Pngampu : Ns.Yusnita, S.Kep. M.Kes

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2

1. ASIHATI
2. ANDRY AGUS HERMAWAN
3. ANISA DWI LESTARI
4. FERDIAN RIZKI RAHMADI
5. INDAH YULISTIANI
6. SAHRIZAL RAMADHAN
7. SINTIA FEBI LIANA

Kelas : 4A

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Maternitas yang berjudul
“Anticipatory Guidance “. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan
dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, memberi pengarahan, bimbingan, semangat serta doa untuk
keberhasilan dalam menyusun makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb.

Pringsewu, 28 april 2021

Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua.
Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus memiliki pengetahuan tenatang Anticipatory
guidance yang artinya petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua
dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana, sehingga anak dapat bertumbuh
dan berkembang secara normal.

Memberitahukan bimbingan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga


orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak
.Dengan memberitahukan upaya ataupun aktivitas yang dapat dilakukan orang tua dalam
anticipatory guidance dapat mencegah anak dari kecelakaan dan dari bahaya yang mengancam
dapat dihindarkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Anticipatory Guidance ?
2. Apa saja aktivitas utama dalam Anticipatory Guidance ?
3. Bagaimana bimbingan orang tua berdasarkan tahap tumbuh kembang anak ?
4. Bagaimana cara pencegahan terhadap kecelakaan pada anak ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keprawatan Anak I di Akademi
Keperawatan Purworejo.

2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Ancipatory Guidance dan asuhan
keperawatan pada anak dengan ancipatory guidance serta menambah wawasan serta
pengetahuan dalam merawat pasien.

3. Manfaat
Agar Mahasiswa dapat :

1. Mengetahui dan memahami pengertian dari Anticipatory Guidance


2. Mengetahui dan Memahami aktivitas utama dalam Anticipatory Guidance
3. Mengetahui dan Memahami bimbingan orang tua berdasarkan tahap tumbuh
kembang anak
4. Mengetahui dan Memahami cara pencegahan terhadap kecelakaan pada anak
BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian
Anticipatory: bersifat lebih dulu;bersifat antisipasi. Sedangkan guidance adalah
bimbingan, pedoman, petunjuk. Jadi Anticipatory Guidance adalah pedoman/petunjuk untuk
mengantisipasi sebelum masalah kesehatan/tumbuh kembang terjadi.
Anticipatory guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang
tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat tumbuh
dan berkembang secara normal.Upaya bimbingan ini diberikan kepada orang tua tentang tahapan
perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan
sesuai dengan usia anak
Anticipatory Guidance merupakan kunci penting untuk mencapai tujuan perawatan
pediatrik primer yang menyangkut promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Anticipatory
Guidance merupakan tantangan karena rentang dan kompleksitas dari masalah, perbedaan
individual di antara anak normal dan keluarganya. Waktu yang terbatas pada saat supervisi
kesehatan.

B. Aktivitas Utama dalam Anticipatory Guidance.


1. Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi dengan mengumpulkan riwayat dan observasi secara hati-hati
adalah satu syarat yaitu memahami anak dan keluarga. 2 kategori utama mengenai
informasi yangg harus dikumpulkan, yaitu :

a. informasi tentang anak 


b. informasi informasi tentang lingkungan anak 
Asuhan kesehatan anak tradisional fokus pada anak—khususnya masalah promosi
kesehatan fisik, pencegahan penyakit, deteksi dan treatment dan perkembangan
milestones. Sedangkan asuhan kesehatan anak terkini memperluas fokusnya pada
masalah perilaku dan lingkungan di mana anak berkembang. Informasi yang berkaitan
dengan Anticipatory Guidance :
Informasi tentang anak

a) Concerns/masalah: diekspresikan oleh orangtua atau anak  


b) Kesehatan: status sekarang dan follow up dari masalah waktu yang lalu 
c) Perawatan routine: makan, tidur dan eliminasi 
d) Perkembangan: evaluasi dengan performance di sekolah atau dengan test standar
(Denver II; tes IQ) 
e) Tingkah laku: temperamen dan interaksi dengan keluarga, teman sebaya dan yang
lainnya.
Informasi tentang lingkungan anak

a) Komposisi keluarga (di rumah) 


b) Jadual pengasuhan anak: siapa dan kapan 
c) Stress keluarga: pekerjaan, finansial, penyakit, kematian, pindah rumah,
perkawinan dan hubungan lainnya 
d) Family supports: kerabat, teman, organisasi, sumber-sumber material 
e) Stimulasi di rumah 
pre school/sekolah, peers, organisasi 

f) Stimulasi/aktivitas di luar rumah


g) Keamanan
Prinsip-prinsip dasar tentang persyaratan Anticipatory Guidance.

a. Berikan kesempatan pada orang tua dan anak untuk mengungkapkan


permasalahan mereka pada awal setiap kunjungan.
b. Bangun interaksi yang hangat dengan si anak pada tiap kunjungan dengan
memberi sapa, berbicara dan bermain dengan anak sebelum melakukan interaksi
yang lebih menakutkan anak seperti PE dan imunisasi.
c. Selalu cari tahu tentang bagaimana sesuatu berlangsung pada orangtua dengan
puji orangtua, dorong orangtua untuk punya waktu bagi diri mereka sendiri dan
keduanya.

2. Membangun hubungan terapeutik


Membangun hubungan terapeutik berdasar pada mutual trust dan respect adalah
Anticipatory Guidance efektif. Hubungan Terapeutik merupakan sumber yang sangat penting
bagi dukungan emosional dengan mendengar dengan respek berempati pada frustrasi
orangtua, mendorong parenting yang efektif akan membantu ortu mendapat rasa kompetensi
dan percaya diri dalam pola mengasuh anak mereka. Penting juga membangun hubungan
terapuetik dengan si anak jika anak menjadi lebih independent.

3. Menyediakan edukasi dan bimbingan


Memberi edukasi Berdasar data yang diperoleh dari pengkajian (diberikan secara
individual). Topik-topik yang penting pada semua umur dan layak dipertimbangkan, yaitu :

a. Stress keluarga, misal : orangtua single, perceraian, perpisahan, pindah, pengangguran,


sakit, mati.
b. Temperamen
c. Anak yang terburu-buru, seperti jadwal padat dan pressure untuk berprestasi dan tumbuh
dengan cepat.
d. Self-esteem, yaitu perkembangan sense of competence.

C. Bimbingan Orang tua Berdasarkan Tahap Tumbuh Kembang Anak


1. TAHUN PERTAMA
a. Enam Bulan Pertama
a) Memahami akan adanya proses penyesuaian orang tua dengan bayinya.
b) Mengajarkan perawatan infant dan membantu orang tua untuk memahami sebagai
individu yang mempunyai kebutuhan dan bagaimana bayi mengekspresikan apa
yang diinginkannya melalui menangis.
c) Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan menjadi manja dengan adanya
perhatian yang penuh selama 4-6 bulan pertama.
d) Menganjurkan orang tua untuk memahami jadwal dalam memenuhi kebutuhan
bayi.
e) Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi
lingkungan.
f) Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat pertumbuhan dan perkembangan
bayinya.
g) Menyiapkan orang tua akan kebutuhan bayinya tentang rasa aman.
h) Menyiapkan orang tua untuk memulai memberikan makanan padat.
b. Enam Bulan Kedua
a) Menyiapka orang tua akan adanya ketakutan bayinya terhadap orang yang tidak
dikenal
b) Menganjurkan orang tua untuk menghindarkan perpisahan yang lama dengan
bayinya
c) Membimbing orang tua untuk disiplin karena makin meningkatnya mobilitas bayi
d) Menganjurkan kontak mata daripada hukuman badan sebagai suatu disiplin
e) Menganjurkan orang tua untuk lebih banyak perhatian bila bayinya berkelakuan
baik daripada ketika menangis
f) Mengajurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya dengan pengganti ibu yang
sesuai
g) Mendiskusikan persiapan penyapihan
h) Menggali perasaan orang tua tentang pola tidur bayi.
2. USIA TOODLER
a. Usia 12-18 bulan
a) Menyiapkan orang tua untuk antisipasi adanya perubahan tingkah laku dari toodler
terutama negativism
b) Mengkaji kebiasaan makan dan secara bertahap penyapihan dari botol serta
peningkatan asupan makanan padat
c) Menyediakan makanan selingan antara 2 waktu makan dengan rasa yang
disukaiyang merupakan
d) Mengkaji pola tidur malam, kebiasaan memakai botol yang merupakan penyebab
utama gigi berlubang
e) Mencegah bahaya yang dapat terjadi di rumah
f) Perlu ketentuan-ketentuan/disiplin dengan lembut untuk meminimalkan negativism,
tempertantrum serta penekanan akan kebutuhan yang positif dan disiplin yang
sesuai
g) Perlunya mainan yang dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak
b. Usia 18-24 bulan
a) Menekankan pentingnya persahabatan dalam bermain
b) Menggali kebutuhan untuk menyiapkan kehadiran adik baru
c) Menekankan kebutuhan akan pengawasan terhadap kesehatan gigi dan kebiasaan-
kebiasaan pencetus gigi berlubang
d) Mendiskusikan metode disiplin yang ada
e) Mendiskusikan kesiapan psikis dan fisik anak untuk toilet training
f) Mendiskusikan berkembangnya rasa takut anak
g) Menyiapkan orang tua akan adanya tanda regresi pada waktu mengalami stress
h) Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah dengan orang tua
i) Memberi kesempatan orang tua untuk mengekspresikan kelelahan, frustasi dan
kejengkelan dalam merawat anak usia toodler

c. Usia 24-36 bulan


a) Mendiskusikan pentingnya meniru dan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam
kegiatan.
b) Mendiskusikan pendekatan yang dilakuakan dalm toilet training
c) Menekankan keunikan dari proses berfikir toodler terutama untuk bahasa yang
diungkapkan
d) Menekankan disiplin harus tetap terstruktur dengan benar dan nyata, hindari
kebingungan dan salah pengertian
e) Mendiskusikan adanya taman kanak-kanak atau play group
3. PRA SEKOLAH
a. Usia 3 tahun
a) Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak dalam hubungan yang
luas
b) Menekankan pentingnya batas-batas / peraturan-peraturan
c) Mengantisipasi perubahan perilaku agresif
d) Menganjurkan orang tua menawarkan anaknya alternative-alternatif pilihan pada
saat anak bimbang
e) Perlunya perhatian ekstra
b. Usia 4 tahun
a) Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa
b) Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual
c) Menekankan pentingnya batas-batas yang realistis
c. Usia 5 tahun
a) Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah
b) Meyakinkan bahwa usia tersebut adalah periode tenang pada anak
4. USIA SEKOLAH
a. Usia 6 tahun
a) Bantu orang tua memahami kebutuhan mendorong anak berinteraksi dengan
teman
b) Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda
c) Siapkan orang tua akan peningkatan interst anak ke luar rumah
d) Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan privacy dan
menyiapkan kamar tidur yang berbeda
b. Usia 7-10 tahun
a) Menakankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian
b) Tertarik beraktifitas diluar rumah
c) Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita pubertas
c. Usia 11-12 tahun
a) Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh pubertas
b) Anak wanita pertumbuhan cepat
c) Sex education yang adekuat dan informasi yang adekuat.
D. Pencegahan Terhadap Kecelakaan
Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian pada anak.
Kepribadian adalah factor pendukung terjadinya kecelakaan. Orang tua bertanggungjawab
terhadap kebutuhan anak, menyadari karakteristik perilaku yang menimbulkan kecelakaan
waspada terhadap factor-faktor lingkungan yang mengancam keamanan anak. Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan kecelakaan di antaranya adalah jenis kelamin, usia dan
lingkungan. Untuk jenis kelamin biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di
rumah. Untuk usia pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin tahu
mana yang bahaya. Sedangkan untuk lingkungan adalah dapat dilihat dari adanya penjaga
atau pengasuh.
Cara Pencegahan :
a. Pemahaman tingkat perkembangan dan tingkahlaku anak.
b. Kualitas asuhan meningkat.
c. Lingkungan aman.
d. Bahaya umum yang harus diperhatikan orang tua:
e. Lantai rumah yang basah atau licin
f. Rumah dengan tangga yang curam 7 tidak ada pegangan
g. Alat makan dari bahan pecah belah
h. Penyimpanan zat berbahaya yang terbuka & dapat dijangkau anak
i. Adanya sumur yang terbuka
j. Adanya parit di depan/samping rumah
k. Rumah yang letaknya di pinggir jalan raya
l. Kompor/alat memasak yang dijangkau anak
m. Kabel listrik yang berantakan
n. Stop kontak yang tidak tertutup

Upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah:


a. Benda tajam disimpan di tempat yang aman
b. Benda kecil disimpan dalam laci yang tertutup
c. Zat yang berbahaya disimpan dalam almari terkunci
d. Amankan kompor dan berikan penutup yang aman
e. Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering
f. Apabila ada tangga, pasang pintu di bagian bawah atau atas tangga
g. Sekring listrik harus tertutup
h. Apabila ada parit, tutup dengan papan atau semen
i. Bagi yang rumahnya di tepi jalan raya, sebaiknya da pintu pagar yang tertutup rapat
j. Apabila ada sumur, tutup sehingga tidak bisa dibuka anak
k. Bila bayi tidur, berikan p[engaman di pinggir tempat tidur

Pencegahan terhadap kecelakaan menurut tumbuh kembang


1. Masa Bayi
Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang O2.
Pencegahan:
a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung  mudah ditarik.
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
3. Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas, benda
tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil bola/layangan,
menyeberang jalan.
Pencegahan ada 2 cara ;
a. Mengontrol lingkungan.
b. Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya.
a) Jauhkan korek api dari jangkauan.
b) Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan
anak.
c) Mendidik anak :
i. Cara menyeberang jalan.
ii. Arti rambu-rambu lalulintas.
iii. Cara mengendarai sepeda yang aman  peran orang tua = perlu belajar
mengontrol lingkungan.
4. Usia Sekolah
a. Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
b. Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang.
Perawat mengajarkan keamanan :
a. Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
b. Aturan yang aman dalam berenang
c. Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listrik.
d. Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar.
5. Remaja
a. Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala.
b. Kecelakaan karena olah raga.
Pencegahan
a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya ada negosiasi
antara orang tua dengan remaja.
b. Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
c. Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga.
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
Anticipatory guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar
orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak
dapat tumbuh dan berkembang secara normal.Upaya bimbingan ini diberikan kepada
orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi
dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak

Anticipatory Guidance merupakan kunci penting untuk mencapai tujuan


perawatan pediatrik primer yang menyangkut promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit. Dengan memberitahukan upaya ataupun aktivitas yang dapat dilakukan orang
tua dalam anticipatory guidance dapat mencegah anak dari kecelakaan dan dari bahaya
yang mengancam.

B Saran
Setelah mengetahui tentang Ancipatory Guidance diharapkan bagi para pembaca
dapat lebih mengerti dan sebagai perawat ataupun tenaga kesehatan kita harus dapat
memberikan pengarahan kepada keluarga pasien khususnya orang tua tentang
Anticipatory Guidance dengan benar agar anak terhindar dari bahaya yang mengancam
keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock E B. 1991. Perkembangan Anak Jilid I. Erlangga: Jakarta.

Markum dkk. 1990. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. IDI: Jakarta.

Hastuti, Apriani. 2012. Petujuk Antisipasi (Anticipatory Guidance)

(http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/petunjuk-antisipasi-anticipatory-

guidance /). Diakses tanggal 1 Maret 2015.

Anda mungkin juga menyukai