Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun diantar ke IGD, dengan riwayat tidak sadarkan diri
setelah terjadi kecelakaan lalu lintas dengan luka dibagian kepala yang mengalami
perdarahan dan terjadi pembengkakan di bagian mata. Hasil pengkajian fisik : terdapat
obstruksi jalan napas, ada trauma servikal, ada sianosis disekitar mulut dan mukosa/kuku,
ada suara napas tambahan, RR: 22x/Menit. TD : 136/82 mmHg, N : 60x/menit, S : 38,6°C,
Capillary Refil <2 Detik, Kesadaran : Koma, GCS E: 2, V:1, M:1 = -, Pupilisokor,
Pemeriksaan fisik kepala oedem, terdapat laserasi, fraktur, luka ruam, perdarahan. Mata
oedem, konjungtiva anemis, sclera berwarna putih, reflek cahaya (+), kelopak mata tampak
cekung. Hasil laboratorium
Hasil CT scan :
- Oedem serebral
Tampak EDH,dan SDH
ASUHAN KEPERAWATAN
1. DATA DEMOGRAFI
Nama : Tn. A
Tanggal Lahir : 01 Januari 1987
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Yogyakarta
No Rekam Medis : XXXXXX
Tanggal masuk RS : 04 April 2021
Tanggal Pengkajian: 04 April 2021
2. KELUHAN UTAMA
Pasien datang tidak sadarkan diri post KLL ada perdarahan di kepala ada
pembengkakakn area mata dan riwayat tidak sadarkan diri
3. TRIASE PRIMER
ESI LEVEL 1 V
ESI LEVEL 2
ESI LEVEL 3
ESI LEVEL 3
ESI LEVEL 5
4. SURVEI PRIMER
Airway : Look:
Terdapat obstruksi jalan napas. Pasien tidak sadar.
Listen: ada suara napas tambahan
Feel:
Servical-spine control : ada trauma servikal,
Kondisi jalan napas
Paten
v Obstruksi
Stridor
Gurgling
Snoring
Breathing : Look :
Ada jejas di area servical, terdapat trauma servical
RR : 22x/menit
Listen:
Feel:
Ada suatra napas tambahan
Circulation : Look:
Perdarahan ada di area fraktur
Sianosis
Pasien sadar penuh
Listen: -
Feel:
Nadi 60x/menit. Teraba Kuat
TD 136/82 mmHg
Kulit : sianosis,
Capilary refil <2 detik
Pengkajian
nyeri tidak
dilakukan
5. SURVEI SEKUNDER
a. Keluhan Utama
Pasien datang post KLL tidak sadarkan diri, memiliki luka kepala dan
perdarahan, terdapat obstruksi jalan napas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke UGD post KLL dengan kesadaran coma, GCS
E2V1M1, terdapat luka dikepala dan ada perdarahan, obstruksi jalan
napas, ada pembengkakan daerah mata
c. AMPLE
Tidak terkaji
d. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Terdapat jejas luka dan perdarahan di kepala, kepala oedema
2. Mata
Konjungtiva anemis, Pupil isokor, sclera putih bersih, tidak ada
ikterik, reflek terhadap cahaya baik, Bentuk simetris, ada
pembengkakan daerah mata
3. Hidung
Obstruksi jalan napas , ada suara napas tambahan
4. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada perdarahan
5. Mulut dan Tenggorokan
Sianosis di mulut dan mukosa, tidak ada reflek batuk,
6. Dada
a) Jantung:
Inspeksi: ictus kordis tidak tampak, bentuk dada simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan bagian dada
Auskultasi : Terdapat bunyi jantung murni antara I-II, tidak ada
suara tambahan, bising jantung (-), Gallap (-), Murmur (-)
b) Paru-paru
Inpeksi : Simetris, statis, tidak ada lesi, tidak ada retraksi otot-
otot tambahan intercosta saat bernafas.
Palpasi: Vocal fremitus teraba (getaran + paru kanan= paru kiri)
Perkusi: vesicular
Auskultasi: terdapat suara nafas tambahan, gurgling
7. Abdomen
Inspeksi: Bentuk perut datar dan tidak ada massa
Auskultasi: Terdengar suara bising usus teraba 14 kali/menit
Perkusi: bising usus normal
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
8. Genitalia
Bersih dan tidak terpasang DC.
9. Ekstremitas
Tangan dan kaki terdapat ruam dan laserasi, tidak ada perdarahan
masif di area ekstremitas
6. TES DIAGNOSTIK
a. Hasil CT Scan: edema cerebral, tampak SDH dan EDH.
b. Hasil laboratorium
7. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Analisa Data
No Data Fokus Problem Etiologi
1. DS: - Risiko Ketidakeftifan Faktor Risiko:
DO: perfusi jaringan cerebral Penurunan 02 ke otak,
Kesadaran coma dengan Cedera kepala
GCS : 4 E2V1M1
TD 136/82 mmHg
MAP 100
Edema kepala
CT scan: eodema cerebri,
SDH dan EDH
Ada trauma servical
Sianosis bagian mulut dan
mukosa
Suhu 38.5 0C
HB 9.1
2 DS : - Bersihan jalan nafas Obstruksi jalan napas
DO : tidak efektif
Kesadaran koma, ada
obstruksi jalan nafas, ada
suara nafas tambahan,
sianosis di mulut dan
mukosa serta kuku, ada
trauma servikal, RR 22
x/menit
c. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan Airway Management
jalan napas berhubungan tidakan keperawatan 1. Monitor respirasi rate
dengan adanya obstruksi selama 1x6 jam, 2. Kaji kondisi
jalan nafas diharapkan jalan nafas sumbatan jalan nafas
pasien bersih kriteria 3. Buka jalan nafas
hasil: dengan tetap
mempertahankan
Respiratory status : posisi aman pasien
Ventilation karena terjadi trauma
1. Respiration rate servikal (jaw thrust)
dalam batas normal 4. Lakukan
2. Tidak ada retraksi pembebasan jalan
dinding dada nafas sesuai indikasi
(suction/pembebasan
Rspiratory status: sumbatan jalan nafas
Airway patency lainnya)
1. Pasien menunjukkan 5. Posisikan klien untuk
jalan nafas yang memaksimalkan
paten ventilasi
2. Tidak ada sumbatan 6. Pasang collar neck
jalan nafas 7. Identifikasi untuk
pemasangan alat
bantu nafas
2 Gangguam ventilasi spontan Setelah dilakukan Manajemen Jalan nafas
b/d cerdera kepala tidakan keperawatan buatan
selama 1x6 jam,
diharapkan pasien tidak 1. monitor posisi
terjadi peingkatan selnag ETT,
tekanan intracranial, terutama setelah
dengan kriteria hasil: perpindahan posisi
2. monitor tekanan
Ventilasi spontan balon ETT setiap 4-
8 jam
1. SpO2 dalam batas
3. pasang OPA untuk
normal (97-100%)
mencegah selang
2. Pasien tidak ada
ETT tergigit
kesulitan bernafas
4. lakukan
melalui ventilator
penghisapan lendir
3. Tidak ada obstruksi
sesuai kebutuhan
secret pada
5. ubah posisi ETT
ventilator
secara bergantian
4. Tidak ada cedera
(kanan dan kiri)
mulut karena
ventilator
6.