Anda di halaman 1dari 5

Nama : AISYAH MAULIDYA

NIM : 22015360346
Offering : A6B
M.K : Perkembangan AUD

o VIDEO 1
Ilmu sosial anak ada sejak mereka lahir kedunia ini, mereka mulai menjelajahi
dunianya pada setiap perkembangan saat tahap balita. Anak-anak prasekolah dan
sekolah dasar mencoba memahami lingkungan sekitarnya melalui proses
pengamatannya pada sekitar, secara bertahap sampai mereka dapat melihat dirinya
sendiri. Usia, tahap perkembangan, setting sekolah anak merupakan hal-hal yang
dibutuhkan dan pendekatan yang relevan pada pelajaran sosial. John Dewey pada
tahun 1930, mendorong guru untuk menggunakan studi sosial sebagai landasan
untuk pembelajaran berbasis aktivitas yang dibangun dari minat anak-anak. John
Dewey menganjurkan kegiatan belajar dan mengajar anak dimulai dengan
pengalaman akrab di kehidupan sehari-hari. Pengaruh kuat lainnya pada kurikuler
yang berpusat pada anak dan pendekatan pengajaran untuk studi sosial dating pada
tahun 1960 dengan karya Jerome Bruner. Dalam proses pendidikan seperti
demokrasi seharusnya diperkenalkan kepada anak-anak pada tingkat usia yang
sesuai. Ada 3 tahap yang merupakan Kindergarten atau kesadaan diri anak-anak
dalam lingkungan sosialnya. Pertama disebut dengan First Grade didefinisikan
sebagai “Kelas 1 individu disekolah dan dikehidupan keluarganya”. Lanjut pada
tahap kedua yaitu Second Grade merupakan “Kelas 2 tetangga” dan yang terakhir
disebut dengan Third Grade “Berbagi kepada orang lain dilingkungannya”. Tema
memandu guru dalam memilih konten atau menurunkan berdasarkan minat anak,
jelas tema evolusi dan perkembangan anak bergantung pada masalalu anak
mengalami tahapan perkembangan dan keterampilan untuk setting anak usia dini
saat ini dengan menggunakan konsep dasar dari guru Ilmu Pengetahuan Sosial,
untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, keterampilan pemecahan masalah, dan
apresiasi terhadap kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial. Investigasi dapat
mendukung anak untuk memecahkan masalah dengan tujuan untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, konteks sosial mencakup
orientasi etis serta perilaku yang sesuai yang dimulai dengan nilai-nilai keluarga.
Dengan pengalaman dalam program pengasuhan anak, memodifikasi pandangan
mereka terkait mereka sendiri, siapa mereka didunia sosial dimulai pada anak-anak
saat berusia 2 tahun. Ini pengalaman mempengaruhi karakter pendekatan individu
terhadap masalah etika, yang mencakup keputusan tentang kejujuran, keadilan,
kesopanan, dan rasa hormat terhadap orang lain. Pengalaman sekolah memfasilitasi
perkembangan perilaku dan nilai sosial. Salah satu cara yang tepat yang dapat
dilakukan orang tua untuk menstimulasi perkembangan sosial emosional anak, juga
dapat dilakukan dengan menyediakan mainan dan bahan menarik warna-warni
yang aman untuk menumbuhkan rasa ingin tahu bayi dan balita bermain sendiri,
disisi orang lain dan dengan orang lain untuk mengolaborasikan pemahana sosial
mereka tentang diri mereka sendiri dan orang lain, tetapi mereka juga
membutuhkan pengasuhan dan rasa hormat dari guru dan keluarga di tahun-tahun
awal. Guru mendorong rasa hormat kepada orang lain, dan memberikan kesempatan
untuk belajar tentang berbagai budaya dengan menyanyikan lagu dan membacakan
cerita dari berbagai sudut pandang dan budaya menampilkan gambar yang
mencerminkan keluarga dalam masyarakat. Bagaimana isi papan bulletin pusat
pembelajaran dan area sumber dapat disusun untuk mendorong penemuan anak
pengaturan ruang sesuai dengan rancangan kegiatan yang telah direncanakan.
Pembelajaran diatur dengan jelas dan ditentukan oleh topik dengan ruang yang
sesuai dengan peralatan bahan yang dapat diakses dengan mudah untuk mendorong
anak dalam pengelolaannya.
o VIDEO 2
Pengajaran keterampilan sosial pada anak usia dini membantu mereka menjadi
orang dewasa yang lebih baik. Mereka mampu mengatasi masalah dalam hidup,
karena mereka memiliki strategi yang telah dipelajari, tak hanya itu mereka juga
mempelajari tentang cara menghadapi situasi dan dapat memecahkan masalah
sosial emosional. Dengan menggunakan strategi piramida inti, pengajaran guru akan
mencapai hal-hal hebat di kelas mereka. Dua tingkat pertama memberikan guru
landasan yang kuat dengan menciptakan hubungan yang positof dan lingkungan
yang mendukung bagi anak-anak, untuk membantu anak mengembangkan
keterampilan yang mereka butuhkan, untuk menjalin persahabatan, untuk
memecahkan masalah, mengelola emosi dan banyak lagi. Selama mereka
mempelajari keterampilan itu sepanjang hari, dan menggunakannya, serta
diingatkan. Mereka akan mendapatkan sesuatu yang akan menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari mereka. Ada banyak pengajaran yang akan membantu proses
sosial emosial mereka seperti, “Organizing a play station, sharing, dan talking abaout
feeling”. Pernyataan larangan “Jangan” saat mereka ingin mengetahui sesuatu atau
bermain sesuatu mungkin awalnya menyakiti perasaan mereka, tetapi pada
akhirnya mereka belajar bahwa “Tidak apa-apa berbagi perasaan itu dan berbagi
kekecewaan itu, mendiskusikan semua perasaan yang mereka miliki dan belajar
proses pembelajaran yang sangat bagus untuk mereka”. Guru memiliki tiga tahap
untuk memperkenalkan dan mempraktekkan keterampilan di kelas. Tahap pertama
adalah pengenalan keterampilan dengan tahap “Show and Tell” dan dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti menggunakan berbagai alat media benda nyata. Tahap
kedua yaitu membangun kefasihan dan kepercaya dirian anak dengan keterampilan
sepanjang hari. Tahap ketiga yaitu melakukan kegiatan yang rutin. Menggunakan
sesuatu keterampilan tanpa diminta, maka mereka akan selalu melakukannya
dengan versi mereka masing-masing, ini menjadi bukti nyata bahwa keterampilan
baru dibawa pulang setiap kali keterampilan baru diperkenalkan oleh guru mereka
disekolah. Pendekatan ketiga tahap tersebut, dengan menggunakan alat, dan melalui
kegiatan tanpa naskah, dapat melatih keterampilan mereka sendiri. Ada 3 contoh
pengenalan sosial emosial yang diterapkan dikelas. Ketika anak-anak diajari
keterampilan baru, mereka dapat mengimplementasikan dengan baik di sepanjang
hari sesuai yang telah diajarkan kepada mereka. Kelas pertama, guru selalu meminta
anak berbicara tentang apa yang mereka pelajari, kemudian meminta mereka untuk
mempraktekkan. Dan guru selalu mengomentari hasil kerja mereka atas hasil
pemahaman mereka, tak hanya mengomentari, guru juga selalu memberikan pujian
seperti “Kerja yang bagus, kamu hebat, pintar sekali” kalimat-kalimat pujian itu,
membuat mereka merasa senang dan berarti. Mereka tahu bagaimana menghadapi
situasi dikelas dengan teman sebaya mereka, dengan guru mereka, dan dengan
siapapun yang berada dilingkungan sekitar mereka. Mereka tahu bagaimana
melangkah selangkah demi selangkah. Kelas kedua yaitu dengan cerita bernaskah.
Begitu anak-anak telah mempelajair keterampilan dan mereka mulai
menggunakannya sendiri, anda memiliki setiap center setiap waktu bermain dan
semacamnya. Anak akan mulai mempraktekkan apa yang mereka telah pelajari
dengan guru mereka, tentang mengontrol emosi mereka, jika sesuatu yang terjadi
yang akan membuat anak marah, yang akan anak lakukan pertama adalah, anak
akan berhenti, kemudian anak akan berpikir, anak akan menarik pertunjukkan dan
kemudian anak akan keluar. Maksudnya disini guru perlu mengajari untuk
mengontrol emosi dengan baik. Tidak harus dengan berkelahi saat terjadi
kemarahan atau kekecewaan, lebih baik pergi kemudian menenangkan diri sendiri
sehingga dapat berpikir dengan jernih, kemudian dapat memulai aktivitas lagi
setelah hati mereka lebih baik. Cara yang tepat untuk mengetahui, apakah anak telah
belajar dengan baik, adalah dengan cara melihat anak berinteraksi, melihat mereka
melakukannya sendiri dan melihat bagaimana efeknya. Dari sana anak terlihat,
apakah mereka antusias dalam belajar, apakah mereka mempelajarinya, apakah
mereka mempelajarinya, apakah mereka mengingatnya, dan apakah mereka
mempertahankannya. Memang membutuhkan waktu dan apa yang dibutuhkan
anak. Banyak kesempatan untuk bekerjasama. Guru mungkin tahu apa dan mereka
mungkin belum sempurna tetapi mereka memiliki kata-kata yang mereka katakana
saat bekerjasama bersama. Sangat penting bagi guru untuk selalu mencari momen
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak, sepanjang
hari untuk memperkuat keterampilan itu, sehingga mereka dapat melihat “Oh
ternyata saya dapat menggunakan strategi ini untuk hal ini”. Dimanapun dan
bagaimanapun situasinya mereka akan dengan baik mencapai itu. Selama anak
memiliki konsep sosial emosional, melakukan hal-hal satu hal pada satu waktu dan
berfokus pada hal tersebut, serta belajar untuk memecahkan masalah, maka anak
tumbuh luar biasa saat anak memasuki sekolah dasar. Dengan guru yang selalu
terbuka dengan murid, maka mereka akan selalu merasa percaya diri tentang diri
mereka sendiri, yang membuat mereka lebih banyak berinteraksi tidak hanya
dengan anak-anak teman sebayanya, tetapi dengan orang dewasa. Guru harus terus
menstimulasi perkembangan sosial emosional anak, karena tanpa sosial emosional,
merupakan perjuangan yang berat. Guru harus terus mendorong anak untuk terus
membangun keterampilan itu, sampai mereka siap untuk berbagi semua perasaan
yang mereka rasakan, dan untuk berteman serta pergi kedunia mereka. Secara
akademis mungkin baik-baik saja, tetapi secara sosial emosional akan berkembang
dengan baik jika guru memberikan stimulasi yang konsisten. Itu akan
mempengaruhi kehidupannya dalam jangka yang panjang.
o VIDEO 3
Perkembangan sosial emosional pada anak usia dini merupakan evolusi kemampuan
anak untuk berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungan sosialnya. Perkembangan
sosial emosional pada anak usia dini sejak lahir hingga usia 3 tahun sangat penting,
karena berdampak langsung pada kehidupan jangka panjang mereka. Ada beberapa
komponen yang berkontribusi pada perkembangan sosial emosional anak. Interaksi
sosial, hubungan yang dibentuk anak dengan orang lain termasuk pengasuh,
keluarga, teman sebaya. Keterampolan sosial anak kecil menunjukkan kemampuan
mereka untuk bergiliran bermain dengan orang lain dan ikuti instruksi sederhana.
Kesadaran emosional kemampuan anak untuk mengenali dan memahami perasaan
mereka sendiri, serta orang lain. Pengaturan diri seberapa baik seorang anak
mengelola perasaan dan perilaku mereka, mampu menenangkan Ketika mengalami
emosi yang besar, kecemasan, kemarahan, dan kegembiraan. Fokus pada tugas yang
sulit adalah contoh pengaturan diri.
o VIDEO 4
Gerakan kita yang berkembang adakah hasil dari pengalaman kita sendiri.
Pengalaman ini membantu kita sangat awal dalam hidup, dan terus mencerminkan
sepanjang hidup kita kedepannya. Misalnya seorang anak melihat ungkapan
ketidaksetujuan orangtuanya dengan amarah, itu akan membentuk mereka menjadi
pribadi yang buruk. Lingkungan membentuk dan membantu kita untuk membentuk
realitas sepanjang hidup kita. Sulit untuk sepenuhnya mengendalikan lingkungan,
tetapi mengajarkan keterampilan sosial dan emosional dapat sangat membantu
dalam membesarkan anak-anak yang bahagia dan menyesuaikan diri dengan baik.
Jika anak sedari kecil sudah dikenalkan terkait berbagai emosi, mereka akan
merasakan perbedaan antara emosi positif dan emosi negatif, mereka akan
mengetahui cara mengatasi dan mengatur emosi negatif yang pasti akan membuat
mereka stabil secara emosional. Bagaimana dengan mengajarkan bahwa orang
dapat memiliki perspektif dan mendapati berbeda yang mungkin tidak sesuai
dengan sudut pandang mereka. Bahwa mereka perlu merangkul keragaman dan
berempati terhadap orang lain yang akan membantu membentuk hubungan positif
dan menyelesaikan konflik dengan lebih mudah. Saat menjalani kesulitan dalam
hidup sebaiknya tidak hanya meminta anak untuk percaya diri, tetapi benar-benar
mengajarkan anak bagimana mendapatkan kepercayaan diri. Masalah perilaku
mental dan psikologis dihasilkan karena masa remaja dan anak-anak terisi dengan
kemarahan, frustasi dan harga diri yang direndahkan. Pendidikan positif akan
menghasilkan kebahagiaan keberhasilan akademik sehingga pembelajaran sosial
emosional telah menjadi bagian yang penting dari kurikulum diseluruh dunia.
Karena pembelajaran sosial emosional sangat penting untuk kesuksesan siswa
dalam kehidupan sekolahnya

o Kesimpulan
Pendidikan sosial emosional sangat penting diajarkan untuk anak usia dini,
mengapa demikian, agar anak dapat membedakan antara emosi positif dan negatif,
kemudian anak dengan mudah tumbuh untuk memecahkan masalahnya, tanpa
harus dengan perkelahian. Penanaman nilai moral yang tinggi sejak usia dini
dilingkungan keluarga sangat penting untuk membantu anak hingga sepanjang
hidupnya, hal ini berarti anak merupakan makhluk kecil yang sangat perlu dijaga
dan diajarkan dengan baik hal-hal untuk keberlangsungan hidupnya dimasa depan.
Guru merupakan tokoh paling penting untuk membantu anak dalam mencapai
sosial emosionalnya dengan baik selama disekolah. Perhatian-perhatian kecil,
seperti pujian saat anak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, memberikan
penjelasan saat anak tidak diperbolehkan melakukan aktivitas, itu sangat berarti
untuk anak, yang dapat mempengaruhi emosi posiifnya disepanjang hidupnya.
Stimulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya sharing terhadap
teman-teman sebayanya. Tentunya stimulasi tidak terlepas dari peran penting guru,
untuk dapat selalu mengontrol kegiatan siswa. Dengan banyaknya kegiatan yang
berpusat pada anak, anak akan dapat mengeksplore dirinya sehingga ia dapat
dengan baik memecahkan permasalahan yang terjadi dalam hidupnya, dan itu
sangat membantu dalam kehidupannya dimasa depan.

Anda mungkin juga menyukai