Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER


TUGAS TUTORIAL KE 2
Kode MK : PDGK4201 NIM : 858939453
Nama MK : Perspektif Pendidikan SD NAMA : Badriyatul Wiqoyah
Prodi/Semester : PGSD/3A BI Pokjar : Mangli

Petunjuk:
1. Kerjakan setiap butir soal dengan jawaban yang tepat.
2. Hindari copy paste/tindak plagiat
3. Jawaban diketik di kolom jawaban pada form lembar tugas tutorial ini.
4. Tugas Tutorial 2 ini dikerjakan/diselesaikan di rumah, dan dikumpulkan paling lambat
Jumat, 17 November 2023, pukul 23.59 WIB melalui laman https://silayar.ut.ac.id

Pertanyaan/Soal/Tugas
1. Jelaskan karakteristik sosioemosional anak usia SD Menurut Erikson!
2. Dalam hasil penelitian disimpulkan bahwa perilaku agresif pada anak terdapat
hubungannya dengan adanya tindak kekerasan yang dialami anak di dalam keluarga.
Sebagai seorang guru, bagaimana Anda menyikapi hal tersebut sebagai upaya mengatasi
perilaku agresif pada anak?

Jawaban:

1. Berikut adalah karakteristik sosioemosional anak usia SD menurut teori Erikson:


a. Kompetensi dan Usaha : Anak usia SD berusaha untuk mengembangkan keterampilan dan
kemampuan baru. Mereka terlibat dalam berbagai aktivitas, baik di sekolah maupun di luar
sekolah, dan mencari pengakuan dan penerimaan dari teman sebaya dan otoritas.
b. Inisiatif dan Kemandirian: Anak-anak pada tahap ini merasa lebih percaya diri dan
cenderung mengambil inisiatif dalam kegiatan mereka. Mereka mulai memahami aturan dan
tanggung jawab sosial, serta membangun kepercayaan diri.
c. Prestasi dan Keberhasilan: Anak-anak usia SD membutuhkan penguatan positif dan
pengakuan atas prestasi mereka, baik dalam hal akademis maupun aktivitas lainnya. Ini
membantu mereka merasa diterima dan dihargai.
d. Hubungan dengan Teman Sebaya: Interaksi sosial menjadi lebih kompleks. Anak-anak
mulai membentuk hubungan dengan teman sebaya yang bisa berdampak pada
perkembangan sosial dan emosional mereka. Mereka belajar bekerja sama, menegosiasikan,
dan memahami dinamika kelompok.
e. Kepercayaan pada Kemandirian: Anak-anak usia SD belajar untuk mandiri dalam tugas-
tugas mereka. Ini mencakup pekerjaan rumah, kegiatan sekolah, dan tanggung jawab
lainnya. Keberhasilan dalam hal ini dapat membentuk kepercayaan diri mereka.
f. Konsep Diri dan Identitas: Anak-anak pada tahap ini mulai membentuk pemahaman tentang
siapa mereka dan apa peran mereka dalam masyarakat. Ini melibatkan penerimaan identitas
dan mengembangkan rasa diri yang positif.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
g. Rasa Keteraturan dan Struktur: Anak-anak SD membutuhkan struktur dan rutinitas yang
membantu mereka merasa aman dan terorganisir. Perasaan keteraturan ini membantu
mereka memahami peran mereka dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2. Sebagai upaya yang akan saya lakukan antara lain :
a. Melakukan Observasi dan Pemahaman: Perhatikan perilaku anak dengan cermat dan
upayakan untuk memahami penyebab perilaku agresifnya. Identifikasi pola-pola
perilaku dan situasi tertentu yang mungkin memicu reaksi agresif.
b. Beri Dukungan Emosional: Anak-anak mungkin memerlukan dukungan emosional
tambahan. Tunjukkan empati dan kesediaan untuk mendengarkan. Ciptakan
lingkungan di kelas yang aman dan mendukung di mana anak merasa nyaman
berbicara tentang masalah mereka.
c. Komunikasi dengan Orang Tua: Jalin kerjasama dengan orang tua untuk mendapatkan
pemahaman lebih lanjut tentang situasi di rumah. Diskusikan temuan Anda dan
bersama-sama cari solusi yang dapat diterapkan baik di sekolah maupun di rumah.
d. Libatkan Ahli Kesehatan Mental: Jika diperlukan, libatkan ahli kesehatan mental atau
konselor sekolah untuk memberikan dukungan tambahan kepada anak. Mereka dapat
membantu anak mengatasi trauma atau stres yang mungkin menjadi pemicu perilaku
agresif.
e. Ajarkan Keterampilan Pengelolaan Emosi: Bantu anak mengembangkan keterampilan
pengelolaan emosi, seperti mengidentifikasi dan menyatakan perasaannya dengan
kata-kata, daripada melalui perilaku agresif. Ajarkan mereka alternatif yang lebih
positif untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau frustrasi.
f. Terapkan Sanksi yang Dapat Mengajarkan Pembelajaran: Sanksi harus bersifat
mendidik dan bukan menghukum secara berlebihan. Sanksi harus memberikan
kesempatan bagi anak untuk merenung dan belajar dari perilaku mereka, bukan hanya
sebagai hukuman semata.
g. Fasilitasi Keterlibatan Positif: Dorong partisipasi anak dalam kegiatan positif dan
membangun, seperti klub atau kegiatan ekstrakurikuler. Ini dapat membantu mereka
merasa lebih terlibat secara positif dan mengalami keberhasilan di bidang lain.
h. Bekerja Sama dengan Rekan Guru dan Spesialis: Bekerja sama dengan guru lain dan
spesialis pendidikan, seperti konselor atau psikolog sekolah, untuk merancang
pendekatan yang terintegrasi dan komprehensif.
i. Edukasi Kelas tentang Kekerasan dan Empati: Selain memberikan dukungan individual
kepada anak, edukasikan seluruh kelas tentang pentingnya penghargaan terhadap
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
perbedaan, kebijaksanaan dalam menangani konflik, dan membangun empati terhadap
teman sebaya.
j. Pantau Kemajuan dan Evaluasi: Pantau kemajuan anak secara berkala dan evaluasi
efektivitas langkah-langkah yang diambil. Jika perlu, sesuaikan strategi untuk
memastikan bahwa anak mendapatkan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka.

Anda mungkin juga menyukai