Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RUANG KOLABORASI – LK 2.

4
Matkul : Pembelajaran Sosial Emosional
Kelompok 3:

 Diwa Argapryla (2023230064)


 Fadia Haya Tabayun (2023230051)
 Fajrelia Safa’atul Khasanah (2023230002)
 Febry Amellia (2023230082)
 Sela Rindiantika (2023230067)

Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang – atau sesuai
pembagian dalam kelas)
Silakan diskusikan kondisi berikut:
1. Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal sosial
emosional?
Jawab:

Tantangan bagi seorang guru untuk menjadi contoh atau teladan dalam hal sosial emosiona l
sangatlah beragam dan membutuhkan kesadaran serta komitmen yang kuat. Pertama-tama,
seorang guru perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek emosi dan
perilaku sosial, serta mampu mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka sendiri dengan
baik. Ini menuntut kemampuan untuk memahami diri sendiri secara mendalam dan
mengembangkan keterampilan regulasi emosi yang efektif. Selain itu, guru harus mampu
menunjukkan empati dan pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan emosional siswa
mereka, menjadi pendengar yang baik, serta memberikan dukungan yang diperlukan dalam
menghadapi tantangan sosial dan emosional. Selanjutnya, konsistensi dalam menunjukka n
sikap positif, kerjasama, dan penyelesaian konflik secara damai menjadi hal yang penting. Hal
ini memerlukan kesabaran, ketekunan, dan kesediaan untuk terus belajar dan berkembang
dalam hal kepekaan sosial emosional. Dengan menghadapi tantangan ini dengan tekad dan
kesadaran, seorang guru dapat menjadi teladan yang kuat dalam membantu siswa
mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk kesuksesan mereka
di dalam dan di luar lingkungan sekolah.

2. Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda
mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!
Jawab:

Kasus yang saya amati berdasarkan pengalaman yaitu kasus ketika peserta didik diminta guru
untuk menyiapkan proses pembelajaran agar bisa tertib, peserta didik tersebut masih saja
bermain HP dan mengobrol bersama temannya. Namun ketika guru mengingatkan peserta
didik tersebut untuk tertib, peserta didik itu emosinya tinggi dengan sering membanta h
peringatan guru. Ketika dilakukan pendekatan, peserta didik tersebut memiliki permasalaha n
dengan latar belakang lingkungan tempat tinggal yang kurang baik yaitu lingkungan yang
rawan kekerasan dan terpinggirkan.

3. Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial emosional? Apa saja


tantangan bagi sekolah?
Jawab:

Sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional yaitu dengan cara menerapkannya


dalam tiga ruang lingkup yaitu:

 Mempersiapkan Lingkungan Pembelajaran


Sekolah dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung siswa dalam
mengembangkan keterampilan sosial emosional. Hal ini dapat dilakukan dengan
menciptakan iklim kelas yang aman, inklusif, dan mendukung, di mana siswa merasa
nyaman untuk berbagi, berinteraksi, dan belajar bersama.
 Mengintergrasikan Pembelajaran Sosial Emosional
Sekolah dapat mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional ke dalam kurikulum
dan kegiatan sehari-hari. Guru dapat mengajar keterampilan sosial emosional secara
eksplisit melalui pelajaran khusus atau mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran
lain. Selain itu, sekolah juga dapat menyediakan program dan kegiatan ekstrakurikuler
yang mendukung pengembangan sosial emosional siswa.
 Melibatkan Seluruh Komunitas Sekolah
Pembelajaran sosial emosional harus melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk
guru, siswa, orang tua, dan staf sekolah. Sekolah dapat mengadakan pertemuan,
seminar, atau lokakarya untuk membahas pentingnya pembelajaran sosial emosiona l
dan bagaimana semua pihak dapat berkontribusi dalam mendukungnya.
 Mendukung Guru dalam Pengembangan Kompetensi
Sekolah dapat memberikan pelatihan dan dukungan kepada guru dalam
mengembangkan kompetensi mereka dalam melaksanakan pembelajaran sosial
emosional. Guru perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperluka n
untuk mengajar dan mendukung perkembangan sosial emosional siswa
Tantangan bagi sekolah:

 Kesadaran diri dari peserta didik, guru, maupun karyawan yang masih kurang
 Kesadaran orang tua mengawasi peserta didik di rumah masih kurang
 Kerjasama sekolah dengan orang tua kurang dilakukan
4. Apakah karakteristik siswa bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial
emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut?
Jawab:

Ya, karakteristik siswa dapat mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial emosional (SEL).
Setiap siswa memiliki latar belakang, pengalaman, dan kebutuhan yang unik, yang dapat
memengaruhi bagaimana mereka merespons dan mengambil bagian dalam pembelajaran SEL.
Misalnya, siswa dengan kemampuan emosional yang beragam mungkin memerluka n
pendekatan yang berbeda dalam mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka. Begitu pula,
latar belakang budaya dan sosial siswa memainkan peran penting; nilai-nilai dan norma-norma
keluarga mereka dapat mempengaruhi cara mereka memahami konsep-konsep seperti empati
dan kerjasama. Selain itu, kondisi kesejahteraan mental siswa juga dapat memengar uhi
kemampuan mereka dalam mengikuti pembelajaran SEL, dengan siswa yang mengala mi
tantangan seperti kecemasan atau trauma mungkin memerlukan dukungan tambahan.

Beberapa strategi yang dapat membantu dalam mengatasi kendala tersebut termasuk:

 Penyesuaian Pendekatan Pembelajaran: Guru dapat menyesuaikan pendekatan


pembelajaran mereka sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik individu siswa. Ini
bisa meliputi penggunaan berbagai metode pengajaran, penilaian formatif yang
beragam, dan pemberian umpan balik yang sesuai.
 Pembelajaran Diferensial: Menerapkan pendekatan pembelajaran diferens ia l
memungkinkan guru untuk menyediakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan
belajar individu siswa. Ini dapat melibatkan pengelompokan berbasis kemampuan,
pemberian bahan bacaan atau sumber daya tambahan, atau penyediaan dukungan
tambahan melalui tutor atau mentor.
 Bekerjasama dengan Orang Tua dan Ahli: Melibatkan orang tua dan ahli kesehatan
mental dalam upaya pembelajaran SEL dapat membantu guru mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan individual siswa dan mendapatkan
dukungan yang diperlukan dalam menyediakan lingkungan pembelajaran yang
inklusif dan mendukung.

5. Apakah anda pernah menonton flim LASKAR PELANGI?


Jawab:

Ya pernah, film ini bercerita mengenai perjuangan seorang siswa dan guru untuk membangun
sekolah yang lebih baik dan membina komunitas yang lebih harmoni. Selain itu, film juga
menampilkan budaya Minang dan perjuangan siswa yang dinilai rendah akademik untuk
memperoleh kemampuan dan ketrampilan yang lebih baik. Film Laskar Pelangi mengajarka n
kita dapat belajar tentang pentingnya kerja keras, kepemimpinan, kemandirian, kerjasama, dan
pendidikan dalam kehidupan kita. Kita juga dapat belajar untuk tidak menyerah dalam
menghadapi rintangan dan untuk selalu berjuang untuk meraih impian kita.

Anda mungkin juga menyukai