Anda di halaman 1dari 2

RUANG KOLABORASI

TOPIK 2

Nama:
1. Luthfi Hanum Saputri
2. Maghfirotus Sholikha
3. Mailly Paiticen

1. Lembar Kerja 2.4

Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang – atau
sesuai pembagian dalam kelas)

Silakan diskusikan kondisi berikut:


1. Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal
sosial-emosional?
Jawab : Bagi seorang guru tantangan dalam memberikan contoh dalam hal
sosial emosional yaitu kemampuan diri sendiri dalam mengelola emosi. Sebagai
guru muda yang belum berpengalaman dalam mengajar membuat kita sering
kurang dapat mengendalikan emosi khususnya ketika menghadapi kondisi
tertentu dalam pembelajaran sehingga penting bagi kita untuk terus belajar guna
mengembangkan kompetensi sosial yang wajib dimiliki oleh guru.
2. Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman
Anda mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!
Jawab : salah satu kasus yang pernah alami yaitu ketika saya berusa
mengendalikan kelas yang ramai. Banyak peserta didik yang masih bersenda
gurau di dalam kelas sehingga menggangu konsentrasi belajar peserta didik lain.
Dalam kondisi tersebut saya berusana mengelola emosi saya dengan duduk
tenang dan mengambil napas untuk kemudian mengajak peserta didik untuk
tenang dan melakukan ice breaking agar dapat mengembalikan semangat dan fokus
peserta didik dalam pembelajaran.
3. Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa saja
tantangan bagi sekolah?
Guru kelas atau BK sekolah dapat memberikan dukungan emosional dan
bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan emosional atau sosial.
Sekolah dapat mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum mereka
untuk mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi.
Sekolah juga dapat memberikan pelatihan kapada guru agar bisa
mengintegrasikan pembelajaran yang mempertimbangkan sosial-emosional.
Tantangan yang mungkin dihadapi meliputi
● Setiap siswa memiliki kebutuhan sosial-emosional yang berbeda, dan
sekolah mungkin menghadapi tantangan dalam menciptakan program
yang dapat memenuhi kebutuhan beragam ini.
● Tidak seperti pembelajaran akademis yang memiliki standar penilaian
yang jelas, pembelajaran sosial-emosional sering kali sulit diukur dan
dievaluasi secara objektif.
● Kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dapat menjadi
tantangan, terutama jika tidak ada dukungan yang kuat dari orang tua atau
masyarakat.
● Mengubah budaya sekolah untuk lebih mendukung pembelajaran
sosial-emosional mungkin memerlukan waktu dan upaya yang signifikan.
4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran
sosial-emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut?
Ya, karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi penerapan pembelajaran
sosial-emosional. Tingkat kematangan emosional siswa dapat mempengaruhi
sejauh mana mereka dapat terlibat dalam pembelajaran sosial-emosional dan
memahami konsep-konsep yang diajarkan. Siswa dengan kemampuan sosial
yang kuat mungkin lebih mudah menyerap pelajaran sosial-emosional daripada
mereka yang menghadapi kesulitan dalam berinteraksi sosial. Untuk menghadapi
kendala ini, pendekatan yang inklusif dan beragam dalam penerapan
pembelajaran sosial-emosional perlu dipertimbangkan. Cara dalam menghadapi
kendala meliputi

● Menyesuaikan pendekatan pembelajaran sosial-emosional dengan kebutuhan


individu siswa, termasuk mengidentifikasi strategi yang efektif untuk setiap
siswa berdasarkan karakteristik mereka.
● Memberikan pelatihan kepada guru tentang bagaimana mengenali dan
merespons berbagai karakteristik siswa dalam konteks pembelajaran
sosial-emosional.
● Melibatkan orang tua dan ahli dalam merancang dan melaksanakan program
pembelajaran sosial-emosional untuk memastikan bahwa kebutuhan khusus
siswa dipertimbangkan.
● Menciptakan kurikulum yang fleksibel dan mudah disesuaikan agar dapat
menyesuaikan kebutuhan siswa dengan berbagai karakteristik.
● Menggunakan sumber daya tambahan, seperti dukungan konselor sekolah
atau spesialis pendidikan khusus, untuk membantu siswa yang menghadapi
kendala dalam pembelajaran sosial-emosional.

Anda mungkin juga menyukai