Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang – atau sesuai pembagian dalam kelas)
1. Silakan diskusikan kondisi berikut:
Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal sosial-emosional? Guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku peserta didik, termasuk dalam hal social-emosional. Berikut beberapa tentangan yang harus dihadapi oleh guru untuk menjadi contoh atau teladan antara lain: Mengelola emosi dengan baik Guru harus mampu mengidentifikasi emosi mereka sendiri. Mereka harus mampu mengendalikan perasaan stress, frustasi, atau marah yang dapat mereka alami saat berinteraksi dengan peserta didik. Guru yang bisa mengontrol perasaan mereka akan menjadi contoh yang baik dan membantu membuat lingkungan belajar menjadi positif. Membangun hubungan interpersonal yang sehat Guru perlu memahami bagaimana karakteristik setiap individu peserta didik, kebutuhan, minat, bakat dan menghargai berbagai keragaman yang ada. Sehingga dengan mengetahui hal tersebut guru mampu membangun hubungan interpersonal dari peserta didik. Menyelesaikan permasalahan Guru dalam menjadi teladan dan contoh harus peka terhadap akan kondisi apapun terutama konflik. Guru perlu memiliki kemampuan untuk mengajarkan peserta didik berkomunikasi, dan memcahkan maslah. Sehingga guru perlu mengajarkan social-emosional kepada peserta didik Meningkatkan komunikasi yang efektif Berkomunikasi dengan peserta didik secara efektif, guru harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Ini mencakup mendengarkan dengan penuh perhatian, menggunakan Bahasa tubuh yang mendukung, dan menyampaikan pesan dengan cara yang mudah dipahami. Guru yang efektif dapat membantu peserta didik memahami dan mengungkapkan perasaan mereka dengan tepat. Berkolaborasi dengan guru lain dan lapisan lingkungan Pada dasarnya proses kegiatan pembelajaran tidak hanya melibatkan guru mlainkan seluruh aspek lapisan sekolah sehingga sebagai guru teladan harus merangkul untuk menciptakan dukungan bagi peserta didik misalnya orang tua, komunitas belajar lainya. Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti! Proses belajar mengajar masih didominasi dengan akademik Integrase pembelajaran social emosional dalam mata pelajaran masih rendah Penerapan pembelajaran social emosional belum sepenuhnya diterapkan secara menyeluruh Adanya kesulitan dalam memetakan kebutuhan peserta didik sebagai penerapan pembelajaran berdiferensiasi Guru terkadang membawa masalah dari rumah untuk masuk ke dalam kelas
Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa saja
tantangan bagi sekolah? Sekolah memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran social emosional peserta didik. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk mendukung pembeajaran social emosional, adalah: Membuat program pembelajaran social emosional yang terstruktur dan sistematis Menyediakan sumber daya dan dukungan untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan social emosional Menyusun strategi pengajaran yang mendukung pembelajaran social emosional Mengintregasikan pembelajaran social emosional ke dalam kurikulum sekolah dan setiap mata pelajaran. Sekolah dapat menambahkan pembelajaran social-emosional yang dilakukan bertahap tentunya disesuaikan dengan kurikulum sekolah dapat dicapai melalui pelatihan khusus tentang keterampilan social, emosinal, pemecahan masalah, dan penerapan prinsip social-emosi di setiap bidang.
Terdapat beberapa tantangan bagi sekolah dalam mendukung pembelajaran social
emosional, diantaranya:
Keterbatasan waktu penerapan yang terbentur dengan proses pembelajaran
Minim dukungan dari pihak lain (orang tua, lingkungan sekitar bahkan setiap guru dan peserta didik itu sendri) Keterbatasan sumber daya dari sekolah yaitu dana dan anggaran Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut? Karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi penerapan pembelajaran social- emosional. Hal tersebut meliputi, ekonomi, latar belakang keluarga, perkembangan emosi, daya serap kemampuan dan kebutuhan setiap peserta didik dapat mempengaruhi respons dan keterlibatan mereka dalam pembelajran social-emosional. Mislanya peserta didik yang memiliki emosi lebih tinggi akan lebih sepat mengeskpresikan sisi amarahnya maka peran guru adalah bagaimana pembelajaran sosial-emosional benar-benar mampu mengendalikan emosi tersebut. Cara menghadapi kendala tersebut adalah: Mengenali lebih jauh bagaimana karakteristik peserta didik secara interpersonal Memberi kebutuhan pembelajan sesuai tahap perkembangan social emosional Memahami bahwa pertumbuhan dan perkembangan social-emosional peserta didik berbeda antar satu dengan yang lainya Guru memberikan pembelajaran social-emosional secara bertahap guna mendapatkan hasil yang positif seperti pengendalian emosi.