Menulislah dengan bebas dan secepat mungkin, tuangkan semuanya ke
atas kertas. Jangan melakukan koreksi atau menulis ulang sebelum semuanya habis Anda tuliskan". - John Steinbeck
Asesment merupakan proses Sistematis mendokumentasikan dan
menggunakan data empiris tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, bakat dan keyakinan untuk menyempurnakan program dan meningkatkan pembelajaran siswa.
Dimensi Belajar merupakan metafora tentang bagaimana otak bekerja
selama orang belajar. Terdapat ada 5 tipe berpikir dalam dimensi belajar, sebagai berikut :
1. Mengembangkan sikap dan persepsi positif
2. Belajar untuk pemerolehan dan pengintegrasian pengetahuan 3. Perluasan dan penghalusan pengetahuan 4. Belajar menggunakan pengetahuan secara bermakna 5. Mengembangkan kebiasaan berpikir produktif
Knowledge (Pengetahuan) adalah pemahaman teoretis suatu subjek.
Pengetahuan bisa diperoleh sendiri (melalui studi atau observasi). Keterampilan adalah keahlian yang Anda kembangkan melalui pelatihan atau pengalaman. Kemampuan adalah kualitas untuk dapat melakukan sesuatu. Diskusi. Moderator. 1. MOH. RAFIQ Pemateri. 1. MOH. RISQA 2. KARTINI
Peserta.
1. WALDY BONAK
Pertanyaan,
1. Bagaimana cara kita menyikapi, menanggapi atau merangkul siswa
yang terlihat memiliki karakter keras atau biasa disebut bandel ?
Bahan atau Jawaban
(Pemateri MOH. RISKA DAN KARTINI) Menyikapi, menanggapi,
atau merangkul siswa yang terlihat memiliki karakter keras atau biasa disebut bandel merupakan tugas yang penting dalam dunia pendidikan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam menyikapi situasi tersebut:
1. Pahami Latar Belakang: Pertama, cobalah untuk memahami latar belakang
atau penyebab perilaku bandel siswa tersebut. Mungkin ada faktor-faktor di luar sekolah yang memengaruhi perilaku mereka seperti masalah keluarga, teman sebaya, atau masalah pribadi lainnya. 2. Berbicara dengan Siswa: Ajak siswa tersebut untuk berbicara secara terbuka dan jujur. Dengarkan apa yang mereka katakan tanpa menghakimi. Ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang apa yang mereka alami dan rasakan. 3. Buat Hubungan Positif: Upayakan untuk membangun hubungan yang positif dengan siswa tersebut. Ketika siswa merasa diperhatikan, dihargai, dan memiliki hubungan yang baik dengan guru atau staf sekolah, mereka lebih cenderung untuk berperilaku dengan lebih baik. 4. Berikan Dukungan Emosional: Tunjukkan empati terhadap perasaan siswa. Terkadang, perilaku bandel bisa menjadi hasil dari ketidakstabilan emosional. Siswa mungkin butuh dukungan ekstra untuk mengatasi masalah ini. 5. Buat Aturan dan Konsekuensi Jelas: Sisipkan aturan dan konsekuensi yang jelas di kelas atau lingkungan sekolah. Pastikan siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang akan terjadi jika mereka melanggar aturan. 6. Berikan Pujian dan Penghargaan: Jangan lupa memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa ketika mereka menunjukkan perilaku yang positif atau melakukan perubahan yang baik. Ini dapat memotivasi mereka untuk terus berusaha. 7. Bekerja Sama dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses ini sangat penting. Berkomunikasi secara teratur dengan orang tua siswa untuk berbagi informasi tentang perkembangan siswa dan mencari solusi bersama. 8. Tawarkan Bimbingan dan Konseling: Jika perilaku bandel tersebut berlanjut dan tampaknya memerlukan bantuan yang lebih mendalam, pertimbangkan untuk mengarahkan siswa ke bimbingan dan konseling profesional. 9. Berikan Alternatif yang Positif: Bantu siswa menemukan alternatif yang lebih positif untuk mengatasi stres atau masalah yang mereka alami. Ini dapat mencakup kegiatan ekstrakurikuler, hobi, atau program pendukung lainnya. 10. Konsistensi: Penting untuk konsisten dalam menerapkan aturan dan konsekuensi. Siswa harus tahu bahwa aturan akan ditegakkan dengan adil dan konsisten.
Ingatlah bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda, dan
pendekatan yang efektif untuk satu siswa mungkin tidak berlaku untuk yang lain. Oleh karena itu, penting untuk berfleksibilitas dan responsif terhadap kebutuhan individual siswa yang memiliki karakter keras atau perilaku bandel. Tindakan yang diambil harus selalu bertujuan untuk membantu siswa tumbuh dan berkembang secara positif.