Anda di halaman 1dari 4

Resume Pertemuan

Nama : MOH. RAFIQ

NIM : A20223004

MK : ASESMENT PEMBELAJARAN SAINS

MATERI : Dimensi Belajar, Knowledge, Skill, Ability

Menulislah dengan bebas dan secepat mungkin, tuangkan semuanya ke


atas kertas. Jangan melakukan koreksi atau menulis ulang sebelum semuanya
habis Anda tuliskan". - John Steinbeck

Asesment merupakan proses Sistematis mendokumentasikan dan


menggunakan data empiris tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, bakat dan
keyakinan untuk menyempurnakan program dan meningkatkan pembelajaran
siswa.

Dimensi Belajar merupakan metafora tentang bagaimana otak bekerja


selama orang belajar. Terdapat ada 5 tipe berpikir dalam dimensi belajar, sebagai
berikut :

1. Mengembangkan sikap dan persepsi positif


2. Belajar untuk pemerolehan dan pengintegrasian pengetahuan
3. Perluasan dan penghalusan pengetahuan
4. Belajar menggunakan pengetahuan secara bermakna
5. Mengembangkan kebiasaan berpikir produktif

Knowledge (Pengetahuan) adalah pemahaman teoretis suatu subjek.


Pengetahuan bisa diperoleh sendiri (melalui studi atau observasi).
Keterampilan adalah keahlian yang Anda kembangkan melalui pelatihan
atau pengalaman.
Kemampuan adalah kualitas untuk dapat melakukan sesuatu.
Diskusi.
Moderator.
1. MOH. RAFIQ
Pemateri.
1. MOH. RISQA
2. KARTINI

Peserta.

1. WALDY BONAK

Pertanyaan,

1. Bagaimana cara kita menyikapi, menanggapi atau merangkul siswa


yang terlihat memiliki karakter keras atau biasa disebut bandel ?

Bahan atau Jawaban

(Pemateri MOH. RISKA DAN KARTINI) Menyikapi, menanggapi,


atau merangkul siswa yang terlihat memiliki karakter keras atau biasa disebut
bandel merupakan tugas yang penting dalam dunia pendidikan. Berikut adalah
beberapa langkah yang dapat diambil dalam menyikapi situasi tersebut:

1. Pahami Latar Belakang: Pertama, cobalah untuk memahami latar belakang


atau penyebab perilaku bandel siswa tersebut. Mungkin ada faktor-faktor
di luar sekolah yang memengaruhi perilaku mereka seperti masalah
keluarga, teman sebaya, atau masalah pribadi lainnya.
2. Berbicara dengan Siswa: Ajak siswa tersebut untuk berbicara secara
terbuka dan jujur. Dengarkan apa yang mereka katakan tanpa menghakimi.
Ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang apa yang
mereka alami dan rasakan.
3. Buat Hubungan Positif: Upayakan untuk membangun hubungan yang
positif dengan siswa tersebut. Ketika siswa merasa diperhatikan, dihargai,
dan memiliki hubungan yang baik dengan guru atau staf sekolah, mereka
lebih cenderung untuk berperilaku dengan lebih baik.
4. Berikan Dukungan Emosional: Tunjukkan empati terhadap perasaan
siswa. Terkadang, perilaku bandel bisa menjadi hasil dari ketidakstabilan
emosional. Siswa mungkin butuh dukungan ekstra untuk mengatasi
masalah ini.
5. Buat Aturan dan Konsekuensi Jelas: Sisipkan aturan dan konsekuensi yang
jelas di kelas atau lingkungan sekolah. Pastikan siswa memahami apa yang
diharapkan dari mereka dan apa yang akan terjadi jika mereka melanggar
aturan.
6. Berikan Pujian dan Penghargaan: Jangan lupa memberikan pujian dan
penghargaan kepada siswa ketika mereka menunjukkan perilaku yang
positif atau melakukan perubahan yang baik. Ini dapat memotivasi mereka
untuk terus berusaha.
7. Bekerja Sama dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses ini
sangat penting. Berkomunikasi secara teratur dengan orang tua siswa
untuk berbagi informasi tentang perkembangan siswa dan mencari solusi
bersama.
8. Tawarkan Bimbingan dan Konseling: Jika perilaku bandel tersebut
berlanjut dan tampaknya memerlukan bantuan yang lebih mendalam,
pertimbangkan untuk mengarahkan siswa ke bimbingan dan konseling
profesional.
9. Berikan Alternatif yang Positif: Bantu siswa menemukan alternatif yang
lebih positif untuk mengatasi stres atau masalah yang mereka alami. Ini
dapat mencakup kegiatan ekstrakurikuler, hobi, atau program pendukung
lainnya.
10. Konsistensi: Penting untuk konsisten dalam menerapkan aturan dan
konsekuensi. Siswa harus tahu bahwa aturan akan ditegakkan dengan adil
dan konsisten.

Ingatlah bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda, dan


pendekatan yang efektif untuk satu siswa mungkin tidak berlaku untuk yang lain.
Oleh karena itu, penting untuk berfleksibilitas dan responsif terhadap kebutuhan
individual siswa yang memiliki karakter keras atau perilaku bandel. Tindakan
yang diambil harus selalu bertujuan untuk membantu siswa tumbuh dan
berkembang secara positif.

Anda mungkin juga menyukai