dan Pembelajarannya
Kelompok 6
Anggota Kelompok :
Rizka Agustina Bellahaq (2201660038)
Isytifa Noor Rahma (2201660060)
Kardiana Pahwani Dewi (2201660062)
Joyo Utomo (2201660064)
TEORI BEHAVIORISTIK
Dalam teori Behavioristik
hubungan antara stimulus
dan respon merupakan
unsur yang sangat penting,
pembentukan individu yang
pasif dengan penataan yang
ketat sehingga terjadi
perubahan yang tampak
pada hasil belajar.
Contoh lain dalam pembelajaran matematika bab
bunga tunggal dan majemuk dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
Guru memberikan sejumlah kelereng untuk dibagikan secara merata satu per satu sehingga
didapatkan jumlah yang sama pada setiap anggota.
Siswa menarik kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dipraktekkan mengenai materi mencari nilai
rata-rata
Siswa mendapatkan pemahaman terhadap materi yang diberikan oleh guru sehingga didapatkan
sebuah konsep dan rumus dari hasil penggunaan teori kontruktivisme tersebut.
Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh siswa, siswa belajar dengan cara menghubungkan informasi,
konsep dan rumus yang didapatkan dari sekolah dengan kehidupan nyata mereka.
Macam Macam Model Pembelajaran Yang
Terbentuk Pada Prinsip Konstruktivisme
• Guru mecari tahu dengan melakukan pengamatan dan wawancara dengan Tania,
supaya mengetahui faktor apa yang membuat Tania memiliki keinginan yang
rendah untuk sukses
• Guru membangkitkan kepercayaan kepada Tania bahwa Tania memiliki
kemampuan, bakat dan potensi yang besar dan harus dimunculkan serta
dikembangkan
• Guru memberikan contoh-contoh orang sukses untuk memantik dan
membangkitkan semangat keinginan Tania untuk sukses.
• Guru memberikan apresiasi terhadap peningkatan kemampuan dan keinginan
sukses Tania, walaupun hanya sedikit tetap harus diberikan apresiasi
Samuel, 10 tahun, yang bekerja keras untuk menjaga harga dirinya
pada tingkat tinggi, tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat.
• Mengidentifikasi perkembangan anak usia 10 tahun. Anak usia 10 tahun mengalami
perkembangan fisik dan stamina yang lebih kuat sehingga anak pada usia tersebut memiliki
semangat bermain dengan teman. Memasuki usia 10 tahun, anak akan terus mengalami
perkembangan kognitif seiring dengan otak yang terus berkembang.
• Guru perlu melakukan pendekatan kepada Samuel dan menanyakan alasan dia memiliki rasa
takut akan gagal yang kuat. Dengan memiliki rasa harga diri pada tingkat seharusnya Samuel
memiliki motivasi mencapai keberhasilan melakukan sesuatu.
• Guru sebaiknya memberikan bimbingan dan arahan ketika Samuel melakukan sesuatu hal yang baik
ataupun mengerjakan soal yang diberikan.
• Tumbuhkan rasa motivasi dengan memotivasi awal ketika Samuel belum melakukan sesuatu hal maka
tanamkan kepercayaan diri bahwa dia mampu pekerjaan sesuai dengan baik. Dampingi dia saat
melakukan sesuatu hal tersebut atau mengerjakan soal.
• Berikan rasa nyaman saat dia melakukan pekerjaan ataupun mengerjakan soal. Ketika Samuel mampu
menyelesaikan hal tersebut berikan dia apresiasi terhadap semangatnya melakukan pekerjaan tersebut
atau mengerjakan soal tersebut.
• Berikan penekanan bahwa dia mampu menyelesaikan hal tersebut dengan kemampuan yang dia
dimiliki tanpa bantuan orang lain, sehingga hal tersebut menimbulkan rasa kepercayaan diri terhadap
melakukan sesuatu segingga Samuel tidak perlu merasa takut untuk gagal.
Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan
meremehkan keterampilan mereka.
• Sandra merupakan individu yang tenang dikelas sehingga perlu
diajak interaksi agar diketahui dan dipahami karakter sandra,
• Bila diperlukan guru menjalin komunikasi lebih secara individu.
• Guru juga perlu memberikan apresiasi sehingga memberikan
efek positif, dan merasa lebih semangat untuk melakukan hal
lebih baik karena lebih merasa diperhatikan.
• Guru menjalin kerjasama dengan orang tua, peran orang tua
dalam pendidikan siswa sangat penting untuk membantu
potensi anak.
• kerjasama dapat dilakukan dari guru yang menjelaskan pada
orang tua siswa bahwa mereka mempunyai peran sangat
penting, dan menjelaskan kondisi siswa dari pandangan guru.
Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah
dan saat ini tinggal bersama dengan bibinya
Cara meningkatkan motivasi robert yang menunjukan sedikit minat di sekolah
• guru perlu mencari informasi kepada wali kelas serta guru BK terkait dengan bagaimana
kondisi keluarga robert. karena pada dasarnya robert menunjukan sedikit minat di sekolah ini
tidak hanya di sebabkan karena lingkungan sekolah saja bisa jadi di sebabkan oleh lingkungan
rumah yang kurang mendukung.
• guru perlu melakukan kunjungan kerumah robert, melihat kondisi secara langsung
bagaimana kondisi lingkungan yang di bangun di dalam lingkungan keluarga walaupun robert
ini tinggal bersama bibinya. selain kita bisa melihat kondisi secara langsung kita juga bisa
mengetahui langkah apa yang bisa kita ambil untuk memotivasi robert. banyak kemungkinan
serta faktor yang dapat mendorong robert agar dapat meningkatkan minatnya di sekolah.
• guru melakukan pendekatan secara emosional melalui wawancara dan survei langsung
hal yang selanjutnya dilakukan memotivasi anak tersebut dengan teknik DOTALIRA
(Dorong, Tarik, Libatkan dan Rangsang)
• Setelah semua upaya telah dilakukan maka kemudian kembali lagi kepada siswanya
untuk pengambilan keputusan yang adapada hidupnya.
Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya
Tugas Topik 1
Kelompok 6
Anggota Kelompok :
1. Rizka Agustina Bellahaq (2201660038)
2. Isytifa Noor Rahma (2201660060)
3. Kardiana Pahwani Dewi (2201660062)
4. Joyo Utomo (2201660064)
b. Sosial Kognitif :
5) Penugasan siswa
c. Konstruktivisme :
4. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini
tinggal bersama dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi
orangtuanya)